Dewa Obat Tak Tertandingi

Utusan Yang Sombong



Utusan Yang Sombong

0Kali ini, giliran Ye Yuan yang terkejut.      

"Tetua Besar, Aliran Pedang Puncak ini..."     

Ekspresi wajah Maple Langit menjadi masam. Namun dia masih saja tetap menjawab, "Dulu, aliran yang mengusir Aliran Awan Tenang keluar dari Wilayah Utara adalah Aliran Pedang Puncak!"     

Ye Yuan mengerutkan dahinya begitu mendengar kalimat Maple Langit.      

"Kalau ada utusan yang datang dari Aliran Pedang Puncak, itu berarti bahwa tetua Mei... ah ini semua salahku. Sebelumnya aku hanya berpikir tentang Wilayah Utara tanpa memikirkan hal seperti ini akan terjadi."     

Mei Zhen dan Ye Yuan sudah banyak melewati halangan dan rintangan bersama. Kalau sampai ada sesuatu yang buruk terjadi pada Tetua Mei maka Ye Yuan tidak akan begitu saja membiarkan orang Aliran Pedang Puncak ini lolos begitu saja.      

"Ini bukan salahmu Ye Yuan. Hanya aku, Qinfeng dan lima orang lagi yang tahu tentang hal ini. Mei Zhen sendiri juga tidak tahu menahu soal hal ini. Aku harap ini hanya kejadian kebetulan saja. Kejadian itu sudah terjadi lama sekali. Mungkin, pengusiran ini sudah dilupakan oleh orang-orang dari Aliran Pedang Puncak. Selain itu, posisi kita sekarang ini tidak dalam kondisi yang mengancam keamanan mereka," jelas Maple Langit dengan desahan nafas dalam.      

"Ayo, kita temui orang-orang ini," kata Ye Yuan.      

Ye Yuan dan yang lainnya tiba di balai utama. Namun, ketika mereka melangkah masuk, raut wajah mereka langsung berubah.      

Beberapa murid Aliran Awan Tenang ada di tanah mengaduh kesakitan. Ada tiga anak muda yang duduk di posisi tiga tertinggi di tengah-tengah balai utama.      

"Hei, kalian bertiga. Kurang ajar sekali kalian!"      

Xiao Jian adalah orang yang tanda tedeng aling-aling. Begitu melihat kondisi seperti itu dia langsung naik darah. Dia langsung mencabut pedang dari sarungnya dan mengayunkan ke arah seorang anak muda yang duduk di tengah-tengah.      

Namun, pemuda yang duduk di sebelah kanan justru tersenyum sinis.      

"Agin Sepoi Sejuk Hujan Ungu? Aku juga tahu."     

Selesai berbicara, dia langsung melompat bangun dan menunjukkan jurus yang sama yang digunakan oleh Xiao Jian.      

"Hati-hati, Xiao Jian!" Luo Qinfeng sangat khawatir dan berteriak cepat. Namun, sayang teriakan sudah telat. Dua yang lainnya juga ikut menyerang.      

Anak muda itu memiliki kekuatan di tingkat ketujuh Transformasi Bahari. Sementara Xiao Jian memiliki kekuatan di tingkat menengah Bahari Jiwa. Meski begitu, serangan anak muda itu ternyata datang lebih cepat meski mereka agak telat memulai serangan.      

"Prang!"     

Suara logam berdentangan terdengar menggaung. Xiao Jian terdengar mengaung kesakitan dan terlempar oleh pemuda itu. Begitu melihat kondisi yang tidak menguntungkan, Maple Langit dan yang lainnya ikut terkejut. Luo Qingfeng membantu Xiao Jian untuk bangun.      

Xiao Jian terluka akibat satu serangan seorang petarung tingkat ketujuh Transformasi Bahari! Meski kekuatan mereka tidak sama akan tetapi sepertinya pemuda ini memang lebih tangguh dan hebat.      

"Hai kau! Bagaimana kau bisa tahu tentang Angin Sepoi Sejuk Hujan Ungu?!" Luo Qingfeng bertanya dengan suara parau.      

Jurus pedang Angin Sepoi Sejuk Hujan Ungu merupakan jurus yang diturunkan dari Seni Pedang Azure Ungu. Dibandingkan dengan Xiao Jian ternyata pemuda ini memang lebih tangguh. Ini merupakan hasil pertarungan yang sangat ironis.      

Pemuda itu menjawab pertanyaan Luo Qingfeng dengan seulas senyuman.      

"Kau ini Ketua Aliran Awan Tenang kan? Perkenalkan. Namaku adalah Li Junjie, murid dari Aliran Pedang Puncak. Dua orang ini adalah kakak seperguruanku. Yang duduk di sebelah kiri ini namanya Gu Tianyou, sementara yang ada di sebelah kanan ini bernama Qin Yan. Jawaban dari pertanyaan kenapa aku menguasai jurus Angin Sepoi Sejuk Hujan Ungu adalah karena aku juga mendalami Seni Pedang Azure Ungu."     

Ada guratan senyum tipis yang terulas di bibir Li Junjie. Hanya saja, senyuman itu adalah senyum yang disengaja untuk menghina para murid Aliran Awan Tenang.      

Aliran Awan Tenang selama ini terkenal dengan dasar pengajarannya yang bernama Seni Pedang Azure Ungu. Namun, kali ini Li Junjie berhasil mengalahkan Xiao Jian yang melawannya dengan menggunakan teknik berperang yang dimiliki oleh Aliran Awan Tenang ini. bukankah ini sungguh memalukan.      

Begitu Maple Langit dan yang lainnya mendengar perkataan Li Junjie, wajah mereka menjadi masam.      

Pertanyaannya adalah bagaimana Li Junjie ini tahu tentang seni Pedang Azure Ungu? Jawabannya mudah sekali untuk dijelaskan.      

Ketika Aliran Awan Tenang dulu berpindah ke Wilayah Selatan, perpindahan ini dilakukan dengan tergesa-gesa sehingga banyak kitab tentang metode peningkatan kekuatan dan juga jurus-jurus bela diri yang hilang.      

Dari jelas, bisa disimpulkan dengan jelas jika Aliran Pedang Puncak ternyata mengambil peninggalan Aliran Awan Tenang yang hilang. Meski memang inti ajaran dari aliran Pedang Puncak ini memang bukan Seni Pedang Azure Ungu namun bukan berarti kalau para muridnya tidak mempelajari seni pedang itu.      

Seni Pedang Azure Ungu merupakan metode penguasaan ilmu pedang tingkat 5. Seni ini bisa membuat orang yang mempelajarinya mencapai tingkat Pelintas Dewa.      

Aliran Pedang Puncak juga kurang lebih menggunakan cara yang sama.      

"Ckckck! Dulu, Aliran Pedang Puncak tidak menghabisi semua orang di Aliran Awan Tenang karena memang ada berbagai macam alasan. Kami kira kalian bisa berkembang di Wilayah Selatan. Siapa sangka ternyata kalian justru semakin mundur." Gu Tianyou berkata dengan wajah yang mengejek dengan berpura-pura terlihat menyedihkan.      

"Benar! Metode pedang yang menjadi andalan kalian saja tidak bisa melukaiku. Bukankah orang itu adalah petinggi di Aliran Awan Tenang? Bagaimana bisa kau kalau denganku yang masih merupakan seorang murid di Aliran Pedang Puncak.. menyedihkan," kata Li Junjie.      

"Dulu, Aliran Awan Tenang begitu berkuasa di Wilayah Utara. Kalian seperti mampu memanggil awan dan angin dengan begitu mudahnya. Tidak ada yang berani melawan aliran kalian ini. Sekarang, nyatanya aliran ini mundur semundur-mundurnya. Sungguh sangat disayangkan," kata Gu Tianyou.      

Dua orang ini saling berbicara bersahutan. Mereka berdua terdengar seperti bersimpati dengan keadaan Aliran Awan Tenang namun sebenarnya saling menyahut untuk menyindir aliran Awan Tenang. Mereka sama sekali tidak memperdulikan aliran milik Luo Qinfeng ini.      

Citra Aliran Awan Tenang yang memang sudah buruk kini semakin buruk dengan cercaan yang datang dari mulut kedua orang ini.      

Luo Qinfeng yang terkenal dengan sikapnya yang tenang, kali ini nampak sudah tidak tahan lagi. Dia maju selangkah, lalu berkata dengan menampakkan ekspresi tidak suka.      

"Kalian bertiga bersikap begitu kurang ajar di sini. Apakah kalian benar-benar tidak menaruh hormat pada Aliran Awan Tenang?"      

Li Junjie terlihat ketakutan. Dia menjawab saking terkejutnya, "Kakak Gu, ternyata Aliran Awan Tenang masih memiliki orang yang kekuatannya berada di tingkat Bahari Jiwa. Luar biasa!"      

Gu Tianyou menanggapi dengan santainya.     

"Memang kenapa kalau mereka memiliki Bahari Jiwa? Dan lagi, masih di tingkat satu. Aliran Pedang Puncak kita memiliki banyak sekali petarung di tingkat Bahari Jiwa. kalau dia berani melawan kita maka Aliran Pedang Puncak pasti akan bergerak ke Wilayah Selatan untuk menyerang mereka!.. selain itu.... aku juga tidak yakin kalau dia bisa menandingi kekuatan kakak tertua!" seru Gu Tianyou.      

Seraya mengucapkan kalimatnya, Gu Tianyou menatap kakak Tertua bernama Qin Yan yang sedari tadi diam. Meski begitu dilihat dari Li Junjie yang sudah terlihat kuat seperti ini, bisa dipastikan kalau kekuatan Qin Yan pastinya lebih tinggi.      

Lelaki itu memiliki kekuatan di tingkat kesembilan Transformasi Bahari. Di hadapan seorang petarung Bahari Jiwa, dia bukanlah siapa-siapa. Ini karena orang yang sudah berada di tingkat Bahari Jiwa berarti sudah berada di tingkat menengah dari tiga fase tingkatan yang ada dalam kekuatan kanuragan. Seorang petarung Transformasi Bahari tidak akan dianggap sebagai lawan yang berarti Bahari Jiwa.      

Petarung di tingkat Bahari Jiwa akan dengan mudah mengalahkan petarung di tingkat Transformasi Bahari tingkat kesembilan. Apalagi Luo Qingfeng memiliki rekor kekuatan yang di atas rata-rata.      

Hanya saja, kalimat Gu Tianyou yang mengatakan bahwa Luo Qinfeng bukanlah lawan Qin Yan. Penilaian ini sungguh gegabah.      

Raut wajah Luo Qingfeng berubah. Dia menjawab kalimat Gu Tianyou dengan nada sinis disertai dengan senyuman.      

"Baik. Kalau begitu hari ini aku akan bertarung dengan Kakak Tertua kalian dan kita lihat apakah petarung di tingkat Transformasi Bahari memang bisa mengungguli petarung Bahari Jiwa."     

Tepat pada saat ini, ada seseorang yang muncul di hadapan Luo Qingfeng, menghalanginya.      

Luo Qinfeng tercengang mendapati Ye Yuan menoleh ke arahnya. Pemuda ini tersenyum padanya, "Apakah perlu menggunakan pisau daging untuk membunuh ayam? Kita yang murid-murid saja belum bertarung. Bagaimana mungkin kami membiarkan ketua aliran yang bertarung terlebih dahulu? Yang harus dicatat, Aliran Awan Tenang juga dulunya adalah aliran yang ada di Wilayah Utara. Tindakan penindasan terhadap pihak yang lemah sungguh tidak bisa diterima. Lebih baik aku yang menghadapi murid-murid Aliran Pedang Puncak. Anggap saja ini adalah penyambutan pada Aliran di Wilayah Utara."      

"Jangan banyak bicara Ye Yuan. Biarkan aku yang menangani mereka!" Luo Qingfeng menegur tindakan Ye Yuan. Meski begitu, Ye Yuan hanya tersenyum dan tidak mau minggir.      

Ye Yuan tahu betul kalau Luo Qingfeng mengkhawatirkan keadaannya namun di sisi lain dia juga tidak akan tinggal diam melihat tiga petarung Transformasi Bahari tersebut.      

Setelah Luo Qingfeng kembali ke aliran, ketua aliran Awan Tenang memang belum pernah melihat kemampuan bertarung Ye Yuan. Jadi, dia sebenarnya juga penasaran sudah sampai mana kemampuan bertarung Ye Yuan.      

"Huhu! Sungguh menarik! ternyata masih ada orang macam ini di Aliran Awan Tenang! Ternyata ada anak di tingkat pertama Transformasi Bahari yang berani untuk menantang Kakak Tertua. Sungguh menarik! Ketua Aliran, maksud perkataan adik ini adalah untuk mengukur kekuatan sebuah aliran maka bisa diukur dari kekuatan para muridnya," kata Li Junjie terlihat begitu senang.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.