Dewa Obat Tak Tertandingi

Terkejutnya Aliran Rumah Ungu



Terkejutnya Aliran Rumah Ungu

0"Apa yang kau katakan tadi? Katakan padaku sekali lagi!"      

Di suatu tempat di balai utama Aliran Langit Surga. Ketika He Mingde mendengar laporan dari dari Zhu Mingyu, seorang tetua tingkat Transformasi Bahari, dia langsung berdiri tidak percaya dengan apa yang barusan didengar oleh telinganya.      

Tubuh Zhu Mingyu sudah penuh dengan luka. Dia terlihat begitu mengerikan. Meski begitu, luka-luka ini sudah terlihat membaik karena diobati sebelumnya.      

Begitu mendengar pertanyaan He Mingde, Zhu Mingyu menjawab dengan suara yang diselingi dengan sesenggukan.      

"Yang Mulai Ketua! Tetua Besar Liao dan juga He tewas seketika terkena formasi susunan megah pelindung milik Aliran Awan Tenang! Dari 1500 pasukan yang dikirim ke sana, lebih dari separuh terluka! Termasuk juga para tetua dari tingkat Transformasi Bahari, ada 80 orang yang meninggal!"      

Zhu Mingyu masih begitu ketakutan begitu mengingat bagaimana Formasi Susunan Megah Pelindung Aliran Awan Tenang itu menghabisi banyak orang.      

Pengalaman buruk pertamanya dimulai ketika dia melihat Ma Yi, seorang petarung tingkat Bahari Jiwa meninggal di depan matanya sendiri. Selanjutnya, dia juga mengalami hal yang sama, menyaksikan sendiri bagaimana Tetua Liao dan He dengan tingkat kekuatan keempat Bahari Jiwa tewas. Bayangan ini mungkin tidak akan hilang dari pikirannya sampai kapan pun.      

Setelah He Jun dan Liao Wenguang mati, Zhu Mingyu menjadi sosok terkuat di dalam kelompoknya. Kalau saja dia tidak ingat harus melapor pada He Mingde, mungkin dia sudah melarikan diri mencari tempat di mana dia bisa bersembunyi untuk selamanya dan tidak akan keluar dari tempat persembunyian itu meski dia dipaksa sampai dihukum mati.      

Bahkan sampai saat ini, suaranya masih bergetar ketika berbicara.      

Karena saat ini jalur antara dua dunia sudah sepenuhnya terhubung maka banyak para petarung bela diri dari Dunia Badai Ganas yang masuk ke Dunia Tanpa Akhir.      

Beberapa bulan ini saja, sudah banyak petarung dari tingkat Transformasi Bahari dan juga Formasi Kristal yang masuk ke Dunia Tanpa Akhir. Mereka semua berada di bawah perintah He Mingde. Inilah yang menjadi penyebab kenapa Aliran Rumah Ungu bisa bertindak sejauh ini. Mereka memiliki kekuatan yang jauh lebih unggul dari Aliran Langit Surga yang bisa digunakan untuk menguasai semua aliran di Wilayah Selatan.      

Begitu mendengar penjelasan gamblang Zhu Mingyu, jantung He Mingde terasa ingin lepas. Ketika anak buahnya itu selesai berbicara, dia merasa darah di jantungnya sudah mengering. Dia kembali duduk di atas kursinya, dengan ekspresi wajah kosong.      

Kekalahannya ketika menghadapi Aliran Awan Tenang kali ini begitu menyedihkan.      

Sebelumnya, He Mingde masih menganggap perlu untuk serius menangani penyerangan kepada Aliran Awan Tenang. Inilah yang membuatnya memutuskan untuk mengirimkan hampir 40% petarung dari Aliran Rumah Ungu.      

Ada sekitar lebih dari seratus petarung Transformasi Bahari sendiri yang berangkat. Sayangnya, dari seratus ini hanya 6o-an yang kembali. Bahkan banyak dari mereka ini yang terluka. Dilihat dari kondisinya ini, mereka akan sulit untuk diandalkan di masa depan.      

Menurut gambaran Zhu Mingyu, He Jun dan Liao Wenguang tewas di tempat terkena serangan dari Formasi Susunan Megah Pelindung milik Aliran Awan Tenang.     

Sementara, para korban tewas yang lainnya yang berasal dari murid terjebak di dalam kawasan yang bisa dijangkau oleh api dari Serangan Formasi Susunan. Pada akhirnya, mereka pun ikut tewas.      

Karena Zhu Mingyu bertugas untuk mengawasi jadi posisinya ada di belakang dan sedikit lambat dari yang lainnya. Dia baru saja akan melangkah di titik lingkaran terluar dari Formasi Susunan Megah, ketika ledakan itu terjadi. Ini menjadi alamat baik bagi Zhu Mingyu yang masih bisa hidup sampai sekarang.      

He Mingde tidak pernah menyangka kalau Aliran Rumah Ungu akan menderita kekalahan sebesar ini di Wilayah Selatan. Ada dua korban dari tingkat menengah Bahari Jiwa. Mereka berdua ini adalah sosok yang menduduki posisi tertinggi di Aliran Rumah Ungu. Lantas sekarang, keduanya sudah lenyap.      

"Huek!"      

He Mingde merasa ada rasa manis yang menjalar ke tenggorokannya. Dia memuntahkan darah. Orang seperti He Mingde yang terkenal bijaksana dan sabar seperti ini saja tidak bisa menerima kekalahan ini.      

"Yang Mulia Ketua!"      

"Yang Mulia Ketua!"      

Para petinggi di Aliran Rumah Ungu pun terkejut mendengar berita tentang kekalahan pasukan aliran mereka di hadapan gerbang Aliran Awan Tenang. Begitu melihat He Mingde sampai muntah darah seperti itu, mereka pun menjadi sangat cemas.      

He Mingde mengibaskan tangannya sebagai tanda kalau dia baik-baik saja. Dia membuka mulutnya dan berkata pada Mingyu, "Mingyu, ceritakan padaku semua yang kau saksikan waktu itu. Jangan sampai ada yang terlewat."     

Zhu Mingyu sebenarnya sudah tidak ingin lagi mengingat peristiwa itu tapi karena ketua aliran yang memintanya maka dia terpaksa harus mengingat lagi apa yang dia saksikan waktu itu.      

Setelah itu, Zhu Mingyu menceritakan kembali situasi di mana peristiwa mengerikan itu terjadi sekali dengan lebih rinci.      

Meski para petinggi yang mendengar cerita Zhu Mingyu ini memang tidak ikut berada di sana, akan tetapi begitu mereka mendengar narasi Zhu Mingyu mereka juga merasakan hawa dingin menjalari bagian belakang tubuh mereka.      

Zhu Mingyu menambahkan bahwa mereka belum berhasil untuk menerobos masuk melewati Formasi Susunan Megah tetapi keadaan mereka sudah mengenaskan seperti ini. Semua murid Aliran Rumah Ungu yang bergerak di sekitar daerah serang Formasi Susunan Megah sudah tidak bisa menyelamatkan diri.      

Dahi He Mingde berkerut-ketur. Dia bertanya lagi pada Zhu Mingyu, "Waktu He Jun mengatakan kalau pun aku pergi ke sana aku pun tidak akan bisa menerobosnya kan?"      

Zhu Mingyu menganggukkan kepalanya.      

"Iya. Iya Tetua He memang mengatakan hal itu. dan lagi..."     

Begitu melihat Zhu Mingyu seperti akan menahan diri untuk tidak lebih banyak menjelaskan, He Mingde berkata dengan suara sedih, "Apa pun itu, katakan saja kepada kami."     

"Benar. Menurutku meski Ketua datang ke sana untuk meruntuhkan formasi susunan itu pada akhirnya, ketua juga pasti akan.."     

Zhu Minyu belum selesai mengatakan kalimatnya namun orang-orang semua sudah bisa menduga kalimat apa yang akan dia katakan.      

Maksud dari kalimat Zhu Mingyu yang belum selesai itu adalah, meski He Mingde datang ke sana, dia pastinya akan kembali dalam keadaan tubuh yang sempurna.      

Dari sini, mereka semua menduga bahwa formasi susunan milik Aliran Awan Tenang ini memang sangat kuat.      

He Mingde tidak menunjukkan wajah terkejut. Dari cerita Zhu Mingyu dia sudah tahu poinnya. Kekuatan dari Formasi Susunan ini jauh dari yang mereka bayangkan.      

He Mingde masih mencoba untuk mengatakan maksudnya meski sulit.      

"Apa yang sebenarnya yang terjadi di Aliran Awan Tenang? Bagaimana bisa ada sosok kuat seperti itu yang muncul di sana? Apakah mungkin ada seseorang di Aliran Awan Tenang yang mewarisi kekuatan dari Aliran Sejati Agung Yan dulunya?"      

Kali ini, seorang anak muda muncul berdiri di antara kerumunan. Kalau seandainya Ye Yuan ada di sini, dia pasti akan langsung mengenali sosok yang sedang berdiri ini. Dia adalah Lin Chao yang sudah lama tidak dia temui. Setelah beberapa bulan tidak terlihat, ternyata Lin Chao ini meningkatkan kekuatannya di tingkat kesembilan Transformasi Bahari.      

Dulu dia ikut Suku Klan Lan datang ke ibukota Dunia Badai Ganas. Saat ini dia sudah kembali ke Aliran Rumah Ungu.      

Kebanyakan para petarung dari Dunia Badai Ganas yang datang ke Dunia Tanpa Akhir berangkat bersama dengan dirinya.      

"Yang Mulai! Aku tahu siapa dibalik serangan ini? Hanya aku tidak tahu apakah tebakan aku ini benar atau salah." Lin Chao nampak serius.      

Mata He Mingde langsung berbinar begitu dia mendengar penjelasan Lin Chao.      

"Lin Chao. Apakah kau memang tahu siapa orang yang mengendalikan formasi susunan ini?"      

Lin Chao menggelengkan kepalanya      

"Aku tidak berani menkonfirmasi Yang Mulia. Tapi kalau kita berbicara sosok baru yang memang amat kuat aku rasa memang tidak ada yang menandinginya."     

He Mingde bertanya karena bingung.      

"Oh , ada orang seperti itu? siapa?"      

"Ye Yuan!" jawab Lin Chao.      

He Mingde mengerutkan dahinya. Dia sama sekali belum pernah mendengar nama Ye Yuan.      

Lin Chao tidak membuang waktu lagi. Dia menjelaskan semua yang dia alami ketika berada di alam mistis. Penjelasannya ini tentu membuat He Mingde dan tetua lainnya kagum.      

"Apa yang kau katakan? Kau mengatakan kalau murid bernama Ye Yuan ini bisa melewati formasi susunan agung tingkat 4 dan 5 dengan begitu mudahnya? Selain itu dia juga masih bisa mengendalikan sebuah formasi susunan tingkat rendah."     

He Mingde merasa bahwa kalimat yang diucapkan Lin Chao ini serius. Tidak mungkin juga di saat seperti ini, Lin Chao terus bergurau.      

Setelah Lin Chao menyelesaikan misi yang dia emban, semua orang di Aliran Rumah Ungu sibuk memikirkan persiapan untuk menyerang dan menguasai semua aliran di Wilayah Selatan.      

Sebulan sudah berlalu, orang besar macam Ye Yuan itu pasti kembali akan muncul. Ketiak Lin Chao kembali ke Dunia Tanpa Akhir, Ye Yuan baru berhasil memasuki Dunia Badai Ganas. Waktu itu, Lin Chao berpikir bahwa Ye Yuan tidak akan berhasil kembali dalam keadaan hidup-hidup.     

Begitu melihat ada kekacauan yang menyebabkan tragedi bagi Aliran Rumah Ungu, Lin Chao langsung memikirkan Ye Yuan.      

Lin Chao mengatupkan tangannya begitu dia menghadap ke He Mingde.      

"Aku berjanji bahwa apa yang aku katakan ini memang benar. Kalau bukan karena Ye Yuan, aku pun pastinya tidak akan pernah berhasil melewati Aliran Sejati Agung Yan. Dan lebih-lebih jika itu terjadi, aku tidak bisa menyelesaikan kembali semua misi ini."      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.