Dewa Obat Tak Tertandingi

Putus Asa



Putus Asa

0"Tetua Du, kau tidak sengaja untuk kalah kan? Masak mengalahkan anak kecil di tingkat ketujuh Formasi Kristal dalam satu kali gerakan tidak bisa?"      

"Iya, kalian dengar kan kalau dia mengatakan sepuluh gerakan? Kau ingin bermain-main dengannya? serangan yang tadi kau lancarkan sama sekali tidak menyakitinya atau bahkan membuat dia gatal?"     

Semua orang yang berada di belakang menonton tidak percaya kalau Du Yushan tidak bisa menangani petarung di tingkat ketujuh Formasi Kristal macam Ye Yuan. Du Yushan sendiri merasa bahwa dia sudah mengerahkan segala yang dia miliki, 30% kekuatannya digunakan untuk menghadapi Ye Yuan.      

Meski jumlah ini bukanlah angka yang besar namun biasanya lebih dari cukup untuk menghadapi petarung tingkat ketujuh Formasi Kristal.      

Sayangnya, anak muda yang ada di hadapannya kali ini dengan mudah menghindari serangannya. Sangat aneh.      

"Hahaha! Anak ini tadi mengatakan sepuluh gerakan. Dia mengira aku mau bermain-main dengannya. Aku ingin melihat berapa kali dia mampu menghindari serangan dariku," Du Yushan berkata dengan wajah yang sudah malu.      

"Hahaha! Ayo ajak saja dia main! Buat dia tahu bagaimana rasanya putus asa!" Seseorang berteriak setuju.      

"Hehe! Sekali lagi! Aku akan bermain-main dengan si bocah kurang ajar ini!" Du Yushan berkata dengan suara tawa.      

Ye Yuan merasa jijik mendengar kalimat Du Yushan. Dia merentangkan tangannya dan memanggil lelaki itu dengan jarinya. Dengan jelas, raut mukanya menunjukkan cemooh pada Du Yushan.      

Ekspresi wajah Du Yushan ikut berubah. Rahangnya mengeras.      

"Hei kau bocah! Mau cari mati ya!"      

Serangan telapak tangan Du Yushan mulai bergerak lagi. Kali ini dia menggunakan 70% kekuatannya. Ini jauh lebih kuat dari sebelumnya.      

Ketika satu serangan angin dilancarkan, Ye Yuan masih berdiri diam dengan kedua tangannya dilipat di belakang punggung. Dia bahkan terlihat seperti pohon palem yang diam berdiri.      

Sesaat kemudian, Ye Yuan mengulangi lagi menggunakan jarinya untuk memanggil Du Yushan. Kali ini lelaki dari Aliran Rumah Ungu sudah tidak tahan lagi. Rahangnya mengeras lagi dan tak lama kemudian dia menghilang.      

"Duar!"      

Sebuah ledakan terdengar dan menciptakan sebuah lubang besar di belakang tempat berdiri Ye Yuan. Du Yushan muncul. Ye Yuan membalik tubuhnya dan dengan tenang dia berkata, "Wah ternyata seorang petarung di tingkat ketujuh Transformasi Bahari kemampuannya hanya seperti ini? Tunjukkan kekuatanmu yang dua kali lipat dari ini!"      

"Dasar bocah kurang ajar! Kau sendiri yang cari mati. Kalau sampai itu terjadi, salahkan dirimu sendiri!" Du Yushan menggertakkan giginya karena begitu bencinya dia terhadap Ye Yuan.      

Kali ini, Du Yushan benar-benar sangat marah. Dia menggunakan seluruh kekuatannya dan membombardir Ye Yuan dengan serangannya yang tanpa henti. Energi murni bumi dan langit terlihat bergerak begitu menakutkan menuju ke arah Ye Yuan satu persatu.     

"Duar! Duar! Duar!"     

Debu membumbung di tempat Ye Yuan berdiri, dia menendang debu-debu dan otomatis pandangan orang jadi terhalang karenanya. Dalam waktu sekejap, sepuluh gerakan sudah dilancarkan oleh Du Yushan. Dia merasa seperti ingin ambruk. Ye Yuan seharusnya sudah mati menghadapi tendangan macam begini.      

"Haha! Masih tidak mau menyerah juga! Bocah kurang ajar ini memang tidak tahu apa itu yang namanya mati!" kata Du Yishan dengan suara tawa keras.      

"Hehe! Anak ini memang tidak punya otak. Beraninya dia melawan Tetua Du. Aku kira tubuhnya sudah menjadi pasta daging kali ini. Hancur lebur kan?"     

"Anak-anak ini cukup mampu untuk menghadapi Tetua Du di toga putaran pertama. Bisa dikatakan kalau dia memang memiliki keahlian."     

"Dia itu hanyalah anak bodoh yang sombong karena merasa dirinya hebat. Orang macam dia ini memang hidupnya tidak akan lama."     

Orang-orang dari Rumah Ungu paham betul dengan serangan bertubi-tubi yang dikerahkan oleh Du Yushan. Itu adalah senjata andalannya. Tidak mungkin Ye Yuan masih bisa bertahan dengan serangan macam itu.      

Wajah Zhang Jing langsung berubah. Dia merasa serangan dari Du Yushan tadi begitu mengerikan. Dia saja yang berada di tempat yang lumayan jauh merasa sesak bernapas. Dia merasa petarung di tingkat ketujuh Formasi Kristal tidak akan bisa bertahan dengan serangan macam itu.      

Zhang Jing ingin bergerak membantu Ye Yuan namun dihentikan oleh Mo Yuntian.      

"Tenang. Adik Ye bukanlah orang yang sombong seperti itu. Karena dia sudah berani menantang Du Yushan dengan tawaran sepuluh gerakan dia pasti sudah merencanakan sesuatu."     

Kalimat Mo Yuntian belum selesai. Tiba-tiba ada suara yang terdengar mencekam datang dari gumpalan debu seolah suara itu datang dari dunia lain.      

"Kalian ini sungguh lemah! Ternyata kalian petarung bodoh dari Dunia Badai Ganas hanya seperti ini kekuatannya? Kalau begitu, bersiaplah untuk menerima seranganku dan juga bersiaplah untuk mati!"      

Begitu mendengar suara, raut wajah Du Yushan langsung berubah. Dia merinding, merasakan adanya teror yang menakutkan. Perasaannya mengatakan bahwa ada sesuatu yang tidak beres jadi dia harus cepat-cepat melarikan diri.      

Suara naga mengaung datang dari dalam gumpalan debu. Suara angin dan api yang berkoar kencang langsung membuat hati semua orang yang mendengarnya menjadi berdegup kencang. Dua naga api dan angin bergerak cepat menuju ke arah Du Yushan.      

"Ah! Tolong!"     

Du Yushan belum sempat berlari jauh ketika dia sudah digulung oleh naga api dan angin yang bentuknya sangat besar sekali.      

Teriakan mengenaskan terdengar oleh semua orang. Entah itu orang dari Aliran Awan Tenang atau Rumah Ungu, semuanya merasa begitu ketakutan. Bahkan rombongan Aliran Rumah Ungu tampak begitu terkejut. Semua orang merasakan ketakutan yang muncul. Tak terkecuali petarung dari tingkat Transformasi Bahari.      

Kalau Du Yushan yang merupakan petarung tingkat ketujuh Transformasi Bahari saja bisa bernasib seperti itu lantas bagaimana dengan yang lainnya? Du Yushan hanya bertahan beberapa menit saja dan kemudian setelah itu langsung tak terdengar suaranya.      

Naga angin dan api mulai menghilang. Yang tertinggal hanyalah gumpalan asap hitam yang membumbung ke udara. Tak terlihat mayat Du Yushan yang tertinggal.      

Debu yang muncul dari serangan Du Yushan pun akhirnya juga ikut menghilang. Terlihat tubuh sedikit kurus milik Ye Yuan.      

Orang-orang dari Aliran Rumah Ungu melihat Ye Yuan dengan pandangan seperti melihat raksasa purba.      

"Tingkat Setengah Transformasi Bahari! Ini..... bagaimana mungkin?"      

Seorang tetua dari tingkat Transformasi Bahari menunjukkan mata yang membelalak lebar.      

Sebelumnya, Ye Yuan masih berada di tingkat ketujuh Formasi Kristal. Dalam waktu sekejap, ternyata dia sudah berubah ke tingkat setengah Transformasi Bahari.      

Kali ini tatapan mata Ye Yuan juga sudah menuju ke arah tetua itu. Dia menyunggingkan senyum.      

"Apakah kalian tahu bagaimana rasanya putus asa? Sekarang.. apakah kalian paham perasaan para murid Aliran Awan Tenang yang putus asa?"      

Senyuman yang tersungging di wajah Ye Yuan terlihat seperti senyuman anak baik yang ramah. Namun, tentu saja di sini tidak ada yang merasa seperti itu. Anak muda itu tampak seperti dewa kematian yang turun dari langit ke dunia ini.      

"L-Lari! Ayo cepat lari!" Tetua di tingkat Transformasi Bahari langsung membalik tubuhnya dan lari. Tak lama kemudian, rombongan Aliran Rumah Ungu baru sadar dan juga ikut berceceran seperti burung yang melihat binatang pemburunya.      

"Ah! Tolong!"      

"Dia itu iblis! Cepat kita kabur dari sini!"     

Rombongan Rumah Ungu sudah terlihat lari tunggang langgang menyelamatkan diri. Di saat seperti ini, kalau mereka boleh meminta mungkin mereka akan meminta kaki lebih supaya bisa lari lebih cepat.      

Namun tak lama kemudian mereka langsung berhenti begitu melihat ada begitu banyak mahkota bunga menghalangi jalan.      

Seorang tetua tingkat Transformasi Bahari yang ada di depan langsung menggertakkan giginya dan melepas aura kekuatannya berniat untuk menerobos. Namun, ternyata yang terlihat dan terdengar adalah suara daging terkena sayatan. Potongan mayat terlempar dari udara.      

Kali ini, semua orang sudah merasa putus asa.      

Satu orang akhirnya berlutut ke tanah dihadapan Ye Yuan dan menangis.     

"Kasihanilah kami! Kami mengaku bersalah. Tolong lepaskan kami yang tidak berharga ini! Huhu.."      

Gerakan ini kemudian menyebar dengan cepat. Semuanya kini berlutut di hadapan Ye Yuan. Mereka menyesal dan memohon ampun.      

Ye Yuan hanya berkata dengan senyum sinis.      

"Ketika kalian membunuh para murid Aliran Awan Tenang yang berada di kaki gunung apakah kalian menunjukkan rasa belas kasihan kalian? Kalau aku tidak menyelesaikan kalian hari ini maka Aliran Awan Tenang tidak akan lagi memiliki lagi masa depan kan? Maka enyahlah dan matilah kalian semua!"      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.