Dewa Obat Tak Tertandingi

Pergolakan di Aliran Awan Tenang



Pergolakan di Aliran Awan Tenang

0"Tetua Mei!"      

Ketika semua orang melihat Mei Zhen, mereka semua menjadi bahagia. Ye Yuan melihat ke arah Mengli dengan tatapan mata heran, ingin tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi di sini. Seketika dia menjadi ketakutan. Mengli berubah menjadi wanita buruk rupa lagi dan tingkat kekuatannya berubah lagi menjadi Formasi Kristal. Karena Ye Yuan baru saja ikut berbahagia dengan yang lainnya, dia tidak menyadari kapan perubahan wujud Li ini terjadi.      

Meski begitu, Ye Yuan sepertinya tahu alasan kenapa Mengli melakukan hal ini, Dia tidak ingin identitasnya terbongkar. Hanya saja, teman-teman Ye Yuan sudah banyak mengalami kejadian hidup dan mati dan bahkan Jiwa Dewa mereka pun sempat dibelenggu. Bagaimana mungkin mereka masih ingat kalau pernah bertemu dengan seorang wanita buruk rupa sebelumnya?     

Yue Mengli berkata, "Ketika Tuan Ye sedang berhadapan dengan Kaisar Angin, ada seorang petarung ahli yang menyusup masuk ke istana dan menyelamatkan Tetua Mei. Dia memberikannya padaku."     

Yue Mengli mengarang cerita tentang sosok misterius, sementara dirinya hanyalah seorang petarung biasa. Ye Yuan tahu apa maksud dari kalimatnya ini. Waktu itu Mengli menyelamatkan Mei Zhen terlebih dahulu sehingga di datang telat ke alun-alun. Waktu itu Mangli berpikir kalau Penguasa Bintang bisa menyelesaikan masalah dengan Kaisar Angin.      

Tidak disangka, ternyata Kaisar Angin sama sekali tidak menggubris kalimat Penguasa Bintang dan langsung menyerang Ye Yuan.      

Ye Yuan akhirnya paham apa yang terjadi waktu itu.      

"Jadi seperti itu! Aku begitu berterima kasih pada sosok misterius itu. Kalau bukan karena jasanya, kita semua tidak akan bisa kembali berkumpul seperti ini."     

Para teman Ye Yuan tidak terlalu menaruh perhatian pada Mengli karena wajah buruk rupanya. Mereka lebih tertarik untuk melihat ke arah Xiao Ruyan. Namun, untuk saat ini, tetap saja perhatian utama terarah ke Mei Zhen.      

Ye Yuan tidak membuang waktu lagi. Dia langsung melepaskan belenggu Jiwa Dewa pada Mei Zhen.      

"Aku... aku ternyata masih memiliki kesempatan untuk melihat terangnya hari!" Mei Zhen langsung begitu emosional ketika melihat yang lainnya. Dia terlihat lebih tua.      

Setelah bercakap-cakap sebentar, Mei Zhen tiba-tiba berkata pada Mo Yuntian dan yang lainnya, "Ye Yuan menyusup ke Dunia Badai Ganas sendirian. Ini merupakan sebuah peristiwa yang penuh mara bahaya yang bisa merenggut nyawa kita, Begitu banyak rintangan yang kita hadapi di sana. Sesuatu yang bahkan tidak pernah kita bayangkan. Dan yang anehnya, hari ini Ye Yuan justru menyelamatkan kita semua. Atas dasar inilah kita harus banyak berterima kasih padanya."     

Selesai berbicara, Mei Zhen memimpin yang lainnya untuk membungkuk memberi hormat pada Ye Yuan.      

"Tetua Mei, dan Kakak-kakak yang lainya, sudah menjadi tugasku untuk menyelamatkan kalian semua. Kita harus kembali ke Aliran Awan Tenang dan melaporkan pada Ketua tentang rencana Dunia Badai Ganas yang akan menyerang Dunia Tanpa Akhir!" kata Ye Yuan.      

Semua orang mengangguk setuju. Mereka langsung bersiap dan menuju Pegunungan Awan Mimpi.      

Sehari kemudian, rombongan Ye Yuan sudah sampai di sisi luar Pegunungan Awan Mimpi. Begitu mereka melihat sinar matahari panas yang bersinar di langit, semua orang menarik nafas lega.      

"Selama ini kita sudah tahu pergerakan dari para petarung di Dunia Badai Ganas. Sepertinya Pegunungan Awan Mimpi sudah mereka jadikan sebagai markas." kata Mei Zhen dengan dahi berkerut.      

"Jalur antara dua dunia sudah terbuka selama beberapa bulan. Bukan sesuatu yang aneh kalau mereka sudah menggunakan tempat ini sebagai markas."     

"Aku tidak tahu bagaimana keadaan di Aliran Awan Tenang. Kau khawatir terjadi sesuatu dengan ketua aliran dan ketua lainnya," kata Mo Yuntian.      

"Perlu waktu satu bulan untuk mencapai Aliran Awan Tenang dengan berjalan kaki dari sini. Dalam waktu yang begitu lama ini aku tidak tahu hal apa yang akan kita hadapi di jalan nanti!" kata Mei Zhen cemas.      

Perahu jiwa yang ada di tubuh mereka sudah hilang dan sekarang mereka tidak memiliki apa-apa selain diri mereka sendiri. Mereka bahkan tidak menyimpan jiwa kristal sedikit pun.      

Kali ini Xiao Ruyan yang sedari tadi diam, ikut berbicara.      

"Aku memiliki perahu jiwa tapi kualitasnya tidak terlalu bagus."     

Semua orang menjadi senang mendengar kalimat Xiao Ruyan.      

"Bagus sekali! Apakah kami boleh meminjam perahu jiwa Nona? Selama kita bisa kembali ke Aliran Awan Tenang, kami akan mengembalikan perahu itu dengan yang lebih baik."     

Sepanjang perjalanan ini, semua orang juga tahu identitas dari Xiao Ruyan. Karena Ye Yuan menjadi murid pemimpin dalam rombongan ini maka semua orang pun menaruh hormat pada Xiao Ruyan.      

Selain itu, pelayan Li, Yan terus saja mengomel memberitahukan apa yang Ye Yuan lakukan selama ada di Dunia Badai Ganas. Tentu saja, kalimat Yan membuat terkejut semua orang.      

Sekarang ini, kekuatan kanuragan Ye Yuan sudah berada di tingkat ketujuh Formasi Kristal sehingga bisa dikatakan tingkatannya saat ini sudah sama dengan Mo Yuntian. Apalagi kalau dalam soal kemampuan bertarung, dia pasti melampaui yang lainnya.      

Bahkan Tetua Mei Zhen sudah bukan lawan Ye Yuan lagi.      

Di Dunia Badai Ganas, Ye Yuan sudah bertarung melawan Zhao Chenggan dengan hasil dia memang. Selain ketua Aliran, Luo Qingfeng, bisa dikatakan tidak ada orang yang bisa melawan Ye Yuan.      

Jika mereka kembali ke Aliran Awan Tenang, posisi Ye Yuan pastinya akan naik drastis seperti perahu yang terbawa gelombang pasang tertinggi. Bahkan dia bisa masuk ke jajaran petinggi aliran.      

Xiao Ruyan menerima permintaaan Mei Zhen. Satu rombongan akhirnya naik perahu jiwa terbang ke arah Aliran Awan Tenang.     

Ternyata kualitas dari perahu milik Ruyan sangat tinggi. Mereka perlu waktu sekitar delapan hari untuk sampai di Pegunungan Berkah Jiwa.      

Beberapa hari ini dengan bantuan pil obat dan dibantu dengan proses pemulihan yang lancar luka yang Ye Yuan derita sudah mulai sembuh sekitar 80% an. Sisanya masih menunggu pulihnya darah Ye Yuan yang terpakai untuk pembakaran energi murni.      

Kalau hal ini terjadi pada petarung lain, mereka sudah dipastikan berada pada posisi buruk namun Ye Yuan memiliki cara untuk mengembalikan kondisi darahnya. Sayangnya, dia tidak memiliki tanaman obat yang dia perlukan jadi dia diam saja tidak membuat pil obat.      

Ketika rombongan Ye Yuan sudah sampai di depan pintu gerbang Aliran, tidak ada orang yang menjaga. Dahi Ye Yuan langsung berkerut, merasa ada yang janggal.      

"Ada yang tidak beres. Kenapa tidak ada murid yang berjaga di sini? Apakah... apakah mungkin telah terjadi sesuatu yang buruk?" Mei Zhen tampak begitu terkejut.      

"Formasi Susunan Pelindung milik aliran juga sudah rusak. Sepertinya.....telah terjadi sesuatu di Aliran Awan Tenang. Ayo cepat kita periksa," kata Ye Yuan.      

Begitu melihat kondisi seperti ini di Aliran Awan Tenang, kesenangan yang mereka rasakan karena terbebas dari bencana di Dunia Bagai Ganas kini langsung menghilang.      

Semua orang berlari dengan cepat menuju puncak pegunungan. Ketika mereka sudah mencapai setengah perjalanan, langkah mereka terhenti karena mereka melihat sesuatu yang mengagetkan.      

Banyak mayat para murid Aliran Awan Tenang yang bergelimpangan. Darah segar mengumpul kemudian mengalir ke arah sungai di bawah, terlihat begitu mengerikan.      

Murid-murid ini merupakan murid luar aliran. Kekuatan mereka memang tidak kuat, tapi pembunuhan besar-besaran seperti ini tentu langsung membuat Ye Yuan dan yang lainnya marah.      

"Siapa.. siapa yang melakukan ini! Apakah orang ini mau menghancurkan Aliran Awan Tenang-ku?"      

Mo Yuntian gemetar. Amarahnya benar-benar sudah mencapai ubun-ubun kepalanya.      

"Hutang darah harus dibayar dengan darah. Kalau aku tahu siapa yang melakukan perbuatan ini maka aku akan memotong-motong tubuhnya!" Tian Yu menggertakkan giginya menahan amarah dan kebencian.      

Ti Wujiu yang biasanya tenang, kali ini mengepalkan tangannya. Dia juga sedang berusaha keras untuk menahan amarahnya.      

"Sepertinya ada gelombnang energi murni yang datang dari puncak gunung. Sepertinya sedang ada pertarungan sengit terjadi di atas! Ayo cepat kita bergerak ke atas!" tiba-tiba Ye Yuan memberikan perintah.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.