Dewa Obat Tak Tertandingi

Membuatmu Menderita



Membuatmu Menderita

0Kaisar Angin menoleh untuk melihat ke arah Xiao Ruyan. Ye Yuan mulai khawatir. Dia tahu kalau Kaisar Angin bukanlah orang baik. Orang yang ingin membuat Dunia Badai Ganas dan Dunia Tanpa Akhir berperang untuk kepentingannya sendiri adalah orang yang keji dan ambisius. Tidak mungkin dia akan bersimpati pada seorang gadis lemah macam Xiao Ruyan.      

"Oh gadis kecil! Kau juga sepertinya tidak tahu apa yang baik untuk hidupmu! Kau memohon padaku untuk melepaskan orang dari dunia lain ini. Asal kau tahu kalau Keluarga Xiao itu sudah bertahun-tahun hidup aman dan mendapat banyak berkah dari Keluarga Kerajaan. Lalu inikah caramu untuk membalas kami? Baiklah, karena kau ingin mati maka aku akan mengabulkannya."     

Kalimat yang diucapkan Kaisar Angin tidak mengandung emosi apa pun namun justru kalimat seperti ini yang membuat orang jadi ketakutan.      

"Jangan...!" teriak Ye Yuan.      

Zhao Tianyin seperti tidak mendengar teriakan Ye Yuan. Dia mengangkat tangannya dan kemudian menjentikkan jari telunjuknya. Ada sebuah cahaya bintang yang melaju tepat ke arah jantung Xiao Ruyan.      

Semua orang menduga kalau cahaya bintang kecil ini mengenai Xiao Ruyan maka dia pasti akan mati. Tidak akan ada yang bisa menyelamatkannya.      

Cahaya bintang sudah sampai di depan Xiao Ruyan dalam sekejap. Namun sepertinya Xiao Ruyan seolah tidak melihatnya. Dia justru saat ini menoleh ke arah Ye Yuan dan tersenyum tipis.      

"Wush! Duar!"     

Cahaya bintang tidak mengenai tubuh Xiao Ruyan akan tetapi melaju jauh ke belakang mengenai tanah. Terdengar suara ledakan dan butiran batu melayang ke udara.      

Xiao Ruyan menghilang!      

Meski hal ini cukup mengejutkan, Kaisar Angin masih saja tenang seperti sedia kala. Dia menoleh ke arah Ye Yuan.     

"Artefak Jiwa Ruang? Sepertinya aku memang belum tahu banyak tentangmu."     

Ternyata dalam keadaan kritis, Ye Yuan melemparkan Artefak Jiwa Ruangnya dan langsung mengirim Xiao Ruyan ke dalamnya. Tentu saja, Kaisar Angin tahu tentang hal ini.      

"Kau sendiri tidak bisa menyelamatkan dirimu bagaimana kau masih berpikir untuk menyelamatkan yang lain. Aku ingin tahu seberapa jauh kau bisa bertahan."     

Suara Zhao Tianyin sudah tidak terdengar lagi. Ye Yuan merasakan beban tekanan yang ada di sekitarnya kini mulai bertambah berkali-kali lipat.      

Tekanan yang menakutkan ini bahkan perlahan mulai merubah bentuk ruang hingga membuat orang-orang tidak percaya dibuatnya. Tubuh Ye Yuan mulai semakin turun mendapatkan tekanan. Salah satu lututnya sudah hampir menyentuh tanah.      

"Huek!"      

Karena Ye Yuan terus memutar energi murni dalam dirinya untuk bertahan terhadap tekanan yang dikeluarkan oleh Kaisar Angin dengan tetap membuat punggungnya tegap, tubuhnya sudah tidak bisa bertahan lagi dan kali ini dia memuntahkan darah.      

Selain itu kulitnya juga mulai terasa pecah-pecah, mengeluarkan darah, membuat Ye Yuan terlihat begitu mengenaskan.      

"Zhao Tianyin.. kalau kau memang mampu bunuh saja aku! Meski tulangku babak belur, aku tidak akan berlutut... di hadapanmu!" Ye Yuan berkata dengan suara geram.      

"Membunuhmu? Gampang saja. Kalau aku mau aku bisa menggilas tulangmu menjadi debu? Tapi... aku memang ingin melihatmu berlutut," Zhao Tianyin berkata dengan santainya.      

Zhao Tianyin mengibaskan tangannya sekali lagi. Tekanan yang kini melingkupi tubuh Ye Yuan semakin bertambah. Dari sini terlihat jelas kalau Kaisar Angin memang ingin meremukkan tulang Ye Yuan, dia akan lebih dari mampu untuk melakukannya. Tekanan yang dia sekarang berikan pada Ye Yuan seperti hanya berupa sebuah setetEs air dibandingkan kekuatannya yang sebesar isi ember. Tujuannya jelas, dia ingin membuat Ye Yuan berlutut di hadapannya.      

Ye Yuan mulai merasakan kalau kesadarannya perlahan-lahan mulai terasa hilang. Tubuhnya pun mulai sedikit menurun. Begitu melihat Ye Yuan dalam keadaan seperti ini, Penguasa Bintang menjadi marah juga.      

Meski begitu, dia belum sempat untuk melakukan sesuatu ketika mendengar suara Kaisar Angin.      

"Penguasa Bintang, aku harap kau tidak usah ikut campur. Dalam hal bela diri, kau tahu kalau kau ini lemah."     

Sambil berbicara Zhao Tianyin menggunakan jarinya lagi. Energi bumi dan langit mulai membentuk membran tipis, membungkus tubuh Penguasa Bintang di dalamnya.      

Ekspresi wajah Penguasa Bintang tampak berubah. Dia membenturkan telapak tanganya ke membran ini. Namun, tidak ada hasilnya. Justru, tubuh Penguasa Bintang-lah yang terlempar.      

Kekuatan petarung tingkat Tanpa Ikatan memang sungguh luar biasa! Bahkan seorang seperti Penguasa Bintang sekali pun tidak mampu menahan serangannya.      

"Baik, tunggu di sana. Setelah aku mengurusi anak kurang ajar ini, kita akan berbicara," kata Zhao Tianyin.      

Penguasa Bintang hanya bisa menggertakkan giginya.      

"Zhao Tianyin, kau pantas mati!"      

Zhao Tianyin tidak memperdulikan Penguasa Bintang dan terus saja menambah beban tekanan yang kini sedang melingkupi Ye Yuan.      

"Ahh!"     

Tiba-tiba, aura kekuatan Ye Yuan naik. Matanya merah begitu dia menatap Zhao Tianyin.      

Kaisar Angin ini berkata, "Pembakaran Energi Murni darah.... kalau kau sampai membakar 50% dari energi murni darahmu, kau akan kehilangan fondasi kekuatanmu. Kau sampai melakukan hal ini karena tidak mau berlutut di hadapanku? Kau sungguh keras kepala. Tapi... semakin kau melawan seperti ini, semakin aku ingin terus menekanmu."     

Ye Yuan sudah terluka awalnya, sebenarnya sudah bertahan sebatas yang dia bisa sejak ditekan oleh Zhao Tianyin. Dia bisa bertahan sampai sekarang karena keyakinan yang dipegangnya untuk terus bertahan.      

Ye Yuan sadar betul kalau dia bisa mati jika dia membakar 50% dari energi murni yang ada di darahnya untuk membuat dirinya memiliki kekuatan untuk perlahan-lahan berdiri tegap.      

Meski apa yang dilakukan Ye Yuan seperti terlihat sia-sia karena jarak kekuatan yang dia miliki dengan petarung bertingkat Tanpa Ikatan macam Zhao Tianyin terlalu jauh.      

"Duar!"      

Kaki Ye Yuan menekan tanah hingga masuk ke dalam. Kali ini, lutut Ye Yuan tinggal berjarak beberapa inci dari tanah. Akibat dari pembakaran 50% energi murni dalam darah semakin membuat Ye Yuan tidak bisa bertahan lagi.      

Ye Yuan merasa mulai kehilangan kesadaran diri. Namun, masih ada suara dalam dirinya yang menyuruhnya untuk tetap bertahan.      

"Jangan berlutut, jangan berlutut."     

Sekarang ini, kondisi Ye Yuan sudah penuh dengan darah, terlihat begitu mengerikan. Orang-orang yang melihatnya menjadi seperti ikut merasakan apa yang diderita Ye Yuan. Mereka tidak menyangka jika ada petarung tingkat Formasi Kristal yang begitu keras kepala menolak permintaan seorang Zhao Tianyin, seorang petarung tingkat Tanpa Ikatan.      

Meski memang orang-orang ini adalah rakyat Dunia Badai Ganas, mereka merasa kasihan pada Ye Yuan.      

Seseorang bisa dipanggil sebagai seorang jenius kalau bisa menunjukkan bakat luar biasa tetapi juga kegigihan tidak ingin menyerah atas apa yang dipercayainya.      

Ye Yuan tentu saja memiliki keduanya dan pantas dielu-elukan setinggi langit. Namun, kali ini akhirnya hari ini dia harus menerima penghinaan dari Zhao Tianyin dan diambang kematiannya. Ini jelas membuat orang merasa jijik dengan perlakuan Zhao Tianyin terhadap Ye Yuan.      

Ye Yuan merasa kekuatannya mulai menyusut sedikit demi sedikit. Dia bertahan dari tekanan tempat karena memang kegigihannya untuk tetap bertahan.      

"Sampai sini ternyata..."     

Ini adalah pikiran terakhir yang muncul di kepala Ye Yuan. Akhirnya, dia tidak bisa bertahan lagi dan pingsan. Begitu melihat kondisi Ye Yuan, Kaisar Angin, menyinggungkan senyuman kemenangan.      

Namun... tubuh Ye Yuan tidak ambruk ke tanah. Sesosok wanita cantik keluar dari kehampaan dan menangkap tubuh Ye Yuan yang hampir ambruk berlutut ke tanah. Perempuan ini terlihat sedih dan berkata, "Maafkan aku Tuan Muda Ye. Aku datang terlambat sehingga kau menderita seperti ini."     

Wanita ini adalah Li. Dia terlihat seperti peri yang turun dari khayangan. Raut wajah Zhao Tianyin menunjukkan keterkejutannya untuk kali pertama. Dia terlihat lebih serius. Dengan kekuatannya yang sesar bagaimana mungkin dia tidak tahu bahwa ada orang yang bersembunyi dalam ruang hampa.      

"Siapa kau? Beraninya kau masuk ke ibukota ini!" kata Zhao Tianyin dengan wajah suram.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.