Dewa Obat Tak Tertandingi

Pesona Ye Yuan



Pesona Ye Yuan

0"Kau! Kau sungguh bertahan! Apa kau sadar akibatnya melindungi anak ini?"      

Kalimat yang diucapkan Shi Haoran membuat murka Ding Liang hingga dia menghentakkan kakinya.      

Shi Haoran sudah memikirkannya baik-baik dan tidak lagi bingung. Dia pun langsung menjawab dengan nada tenang, "Aku hanya mengatakan 'tunggulah sampai kami kembali ke Pegunungan Qixia. Aku pun tidak mengatakan untuk mengirimkannya ke Dunia Tanpa Akhir. Kenapa kau jadi ribut seperti ini? Kau tahu sendiri seperti apa Penguasa Bintang. Kalau sampai aku menyerahkan Ye Yuan padamu hari ini maka aku yang akan mati sekembalinya aku ke perguruan! Dan kau... pasti tidak suka jika itu terjadi."     

Ding Liang tidak bisa berkata apa-apa untuk membantah. Semua orang masih mengingat dengan jelas sangsi terakhir yang dia jatuhkan pada Keluarga Kerajaan.     

"Huh! Ayo kita pergi!"     

Begitu melihat Ding Liang mulai ragu, Shi Haoran hanya mendengus sinis dan hendak membawa rombongannya pergi.      

"Tunggu!" tiba-tiba Ding Liang tersadar dan berteriak.     

"Shi Haoran! Jangan memaksaku untuk menggunakan kekuatanku."     

Aura kekuatan Ding Liang yang berada pada tingkat Pelintas Dewa tidak main-main. Meski belum melakukan sesuatu, semua orang merasakan bahwa energinya bisa membuat langit terbelah dan bumi retak. Bahkan untuk bernapas saja sulit sekali.     

Sebegitu hebatnya kah tingkat Pelintas Dewa ini?      

Di kalangan manusia yang hidup di Dunia Bawah, tingkat pelintas Dewa merupakan tingkatan kekuatan kanuragan tertinggi. Bisa dikatakan mereka adalah pemilik kasta tertinggi dalam rantai makanan! Puncak dari piramid!     

Kalau orang seperti Ding Liang sudah melakukan serangan maka orang bisa tidak akan sanggup bertahan. Bahkan petarung tingkat Bahari Jiwa sekali pun nampak seperti seekor semut di hadapannya. Ketika Ding Liang menunjukkan kekuatannya, wajah Shi Haoran langsung berubah.     

Dia sebenarnya bukanlah orang yang congkak. Namun di hadapan Ding Liang, Shi Haoran juga tidak ingin melawan. Namun, demi membawa kembali Ye Yuan ke pegunungan Qixia, dia siap untuk mempertaruhkan segalanya.     

Ini adalah tanggung jawab dari murid nomor satu seorang Penguasa Bintang yang juga berfungsi sebagai pengawas yang lainnya. Satu yang dihukum maka yang lainnya harus juga ikut dihukum.     

Setiap orang memiliki karakter keras mereka sendiri-sendiri dan di sini milik Shi Haoran berupa kehormatan dari Penguasa Bintang dan juga melindungi semua saudara-saudara seperguruannya.     

"Ding Liang! Kalau kau memang berani maka bunuh aku!" Kalimat Shi Haoran terdengar membawa hawa dingin.      

Ding Liang menghela napas dan menjawab, "Shi Haoran, Yang Mulia Kaisar Angin sudah memerintahkan untuk membawa Ye Yuan menghadapnya! Maaf, aku tidak bisa melanggar perintah itu."     

Begitu Ding Liang mengibaskan lengan bajunya, tubuh Shi Haoran terhempas ke udara.      

"Huek!"     

Tubuh Shi Haoran mendarat di tanah. Darah segar mengucur dari mulutnya.     

"Kakak Shi!"      

Begitu melihat kondisi Shi Haoran, raut wajah Ye Yuan langsung berubah. Ding Liang tidak menyia-nyiakan kesempatan lengahnya Shi Haoran dan langsung mengulurkan tangannya untuk meraih tubuh Ye Yuan.      

Ye Yuan merasakan kekuatan yang dahsyat mengekangnya. Dia tidak bisa bergerak sama sekali. Dia pun membiarkan Ding Liang menangkapnya tanpa perlawanan. Namun, tiba-tiba ada sebuah bayangan cantik yang muncul di hadapan Ye Yuan. Ye Yuan terkejut dan langsung berteriak, "Ruyan, minggir!"     

Xiao Ruyan merentangkan tangannya dan tidak memperdulikan kalimat Ye Yuan. Dia menutup matanya seolah bersiap untuk mati.      

"Siapapun dirimu yang aku tahu kau adalah Guru dari Xiao Ruyan! Aku tidak bisa melihatmu mati begitu saja! Ding Liang! Kalau kau ingin membunuhnya kau juga harus membunuhku!" Xiao Ruyan mendekati Ding Liang.      

"Huh! Anak bodoh! Kau membantu musuh yang datang dari dunia lain. Tadi aku masih ragu ketika akan menghabisi Shi Haoran. Apa kau kira aku tidak berani untuk mengakhiri hidupmu? Karena kau memang ingin mati maka aku akan mengabulkannya." Ding Liang berkata dengan nada suara sinis.      

Ye Yuan cemas sekali hingga keluar keringat dingin menyembul dari pori-pori kulitnya. Dia mengatakan sumpah serapah.     

"Bodoh sekali kau! Cepat minggir! Kau dengar aku atau tidak?"     

Ye Yuan terkungkung oleh tekanan kekuatan Ding Liang sehingga dia tidak bisa bergerak. Dan dengan luka yang dialaminya karena bertarung dengan Zhao Chenggan sebelumnya, dia seperti tidak memiliki kekuatan lagi untuk melawan.     

Kalau Ding Liang ingin membunuh Ye Yuan, itu akan sangat mudah sekali.      

Ye Yuan membatin, "Apakah aku harus menyaksikan Xiao Ruyan mati tanpa bisa berbuat apa-apa?"     

Tepat pada saat ini, mata Ye Yuan mulai berkunang-kunang. Tubuh Ding Liang sepenuhnya tertutup oleh sesosok tubuh besar, gemuk yang maju ke hadapan Xiao Ruyan. Tang Zhi, si Kakak Senior kedua, ikut maju.      

Tang Zhi menatap Ding Liang dengan tenang.      

"Ding Liang, kau juga bisa ikut membunuhku! Aku ingin tahu berapa banyak orang yang bisa kau bunuh hari ini!"     

Begitu Tang Zhi selesai berbicara, lima murid lain juga ikut maju ke depan menghalangi Ding Liang secara bersamaan.      

Ye Yuan menjadi begitu tersentuh. Mereka jelas tahu kalau dirinya berasal dari Dunia Tanpa Akhir dan masih saja mau menjadi barikade untuk melindunginya dengan mantap.      

Ye Yuan mungkin tidak akan bisa cukup untuk berterima kasih atas tindakan orang-orang ini.      

"Siapa bilang kalau aku harus membunuh kalian? Kalian ternyata sama saja, ingin menghalangiku untuk menangkap anak ini?"      

Ding Liang mendengus sinis. Dengan santai dia mengibaskan telapak tangannya. Seketika angin berhembus kencang membuat semua orang terhempas.      

Kekuatan dari petarung tingkat Pelintas Dewa memang sungguh tidak bisa dikalahkan.     

"Huek!"     

Ye Yuan yang awalnya memang sudah terluka parah kini semakin tambah terluka. Dia merasakan ada rasa darah di tenggorokannya dan kemudian memuntahkan darah.      

Ada sebuah sosok tidak begitu jelas muncul di hadapannya.      

"Sungguh aku tidak percaya. Ternyata kau punya daya tarik yang bisa membuat banyak orang untuk mau mati untukmu! Baik... aku ingin lihat siapa lagi yang akan menghentikanku!" Ding Liang berkata dengan angkuh seraya meletakkan kedua tangan di punggungnya.      

Kulit wajah Ye Yuan sudah pucat pasi. Dia melihat sinis ke arah Ding Liang dan berkata dengan suara sinis, "Kau ini Ding Liang kan? Jika aku tidak mati hari ini maka suatu hari kau akan menyesali apa yang telah kau lakukan padaku hari ini!"     

Apa yang dilakukan oleh Ding Liang sudah membuat titik kesabaran Ye Yuan hilang. Ye Yuan memang berbicara dengan nada tenang namun semakin tenang suaranya terdengar semakin marahlah dia.      

Kalau bukan karena Tang Zhi yang menghalangi Ding Liang maka Xiao Ruyan pastinya sudah mati. Ding Liang masih memiliki keraguan ketika akan menghadapi Shi Haoran dan yang lainnya karena ada hubungan dengan Penguasa Bintang namun untuk Xiao Ruyan dia sama sekali tidak menyimpan kekhawatiran itu.      

Bagi orang macam Ding Liang, sebutan macam dua wanita paling cantik di ibukota ini tidak ada artinya.      

Kalau memang diperlukan dia bisa saja menebas 'bunga' itu.      

Begitu Ding Liang mendengar kalimat Ye Yuan, dahinya berkerut. Dia berkata dengan senyum sinis, "Anak muda, kau ini terlalu banyak berpikir! Jangan lupa dari mana asalmu. Ini adalah Dunia Badai Ganas bukan Dunia Tanpa Akhir. Kalau memang kau bisa kabur hari ini apa kau kira akan bisa kabur dari ibukota ini? Di sini, semua orang adalah musuhmu! Kau itu sendirian menghadapi dunia ini! Jadi jangan berharap ada kesempatan macam itu datang di masa mendatang. Kau tidak akan bisa membalas dendam padaku."     

Ding Liang sama sekali tidak mencurigai kalimat Ye Yuan akan tetapi di saat yang bersamaan dia juga tidak menertawakannya.      

Ye Yuan di matanya merupakan petarung yang sangat berbakat karena mampu mengalahkan Pangeran Ketujuh dengan kekuatan kanuragannya yang masih berada di tingkat ketujuh Formasi Kristal. Kalau sosok seperti ini dibiarkan maka sudah bisa dipastikan kalau dia akan mampu mengunggulinya.      

Itulah yang membuat Kaisar Angin tidak akan begitu saja membiarkannya. Ye Yuan pasti akan mati!     

Sekarang ini, kondisi Ye Yuan memang sangat rapuh. Dia tidak kuat bahkan untuk beradu mulut dengan Ding Liang. Dia menutup matanya kemudian menggerakkan energi murni yang muncul dari obat.      

"Baiklah! Sudah terlambat. Yang Mulia Kaisar Angin sudah cemas menunggu pastinya. Ayo ikut aku!" kata Ding Liang. Tangannya meraih tubuh Ye Yuan sekali lagi.      

"Ding Liang, kau memperlakukan murid-muridku seperti itu. Apa kau sudah siap menerima murkaku?"      

Sebuah suara penuh amarah terdengar secara tiba-tiba lewat hati. Ketika Shi Haoran dan lainnya mendengar, mereka langsung menjadi begitu senang.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.