Dewa Obat Tak Tertandingi

Mengangkat Seorang Murid



Mengangkat Seorang Murid

0Ye Yuan terlihat sedih sehingga tidak sedikit pun bereaksi pada kata-kata yang diucapkan oleh Xiao Ruyan. Saat ini, gadis itu begitu kebingungan dan cemas. Dia tidak tahu apa yang harus dilakukan. Dia akhirnya hanya menangis tersedu-sedu sambil memeluk Ye Yuan.      

"Adik Ji!" Shi Haoran juga menjadi panik begitu dia melihat apa yang terjadi dengan Ye Yuan. Dengan cepat, dia berlari ke arah Ye Yuan berada dan langsung mencari titik nadi Ye Yuan. Begitu tahu kalau Ye Yuan hanya pingsan, akhirnya Shi Haoran bisa bernapas lega.      

"Tenanglah. Adik Ji baru saja terkena serangan yang amat dahsyat. Saat ini dia tidak sadarkan diri," kata Shi Haoran pada Xiao Ruyan.      

Sebenarnya, Xiao Ruyan juga tahu keadaan ini karena dia sendiri seorang tabib. Karena begitu panik, dia lupa memeriksa nadi Ye Yuan.      

"Baik! aku lega mendengarnya!" Gadis itu menangis bahagia.      

Shi Haoran mengerutkan dahi mendengar jawaban Xiao Ruyan.      

"Baik? Apakah kau melihatnya baik-baik saja? Kalau kau lihat lukanya, Ji Qing harus berbaring terus di atas kasur kali ini."      

Sekarang ini kondisi Ye Yuan memang sangat mengerikan. Organ tubuh dalamnya pastinya lebih berantakan kalau dilihat dari luka yang terlihat di luar.      

Shi Haoran menatap Zhao Chenggan dengan tatapan mata tidak suka. Pangeran ketujuh itu menatap tajam ke arah Ye Yuan, Tidak ada sedikitpun raut senang di wajahnya.      

"Huh... akhirnya Ji Qing kalah! Aku pikir kandidat penerus tahta Kaisar Angin akan tergantikan hari ini. Tidak disangka ternyata Pangeran Ketujuh itu memang begitu kuat."     

"Ji Qing memang pada akhirnya tidak mampu menunjukkan sebuah keajaiban di hadapan kita. Namun, apa yang dia lakukan sebenarnya sudah begitu luar biasa! Satu atau dua tahun lagi, dia pasti akan melampaui kemampuan Yang Mulai Pangeran Ketujuh!"      

"Dalam pertarungan ini secara moral , Ji Qing menang! Serangan terakhir dari Pangeran Ketujuh akan sangat sulit untuk dihadapi meski oleh seorang petarung tingkat Bahari Jiwa sekali pun! Perlu diingat kalau Ji Qing tingkatannya masih di tingkat ketujuh Formasi Kristal tapi dia sudah mampu bertarung seperti itu. Bagiku, dialah yang menang!"      

Orang yang kuat biasanya mendapat pengakuan dari banyak orang. Lewat pertarungan kali ini, kemampuan Ye Yuan sudah diakui oleh banyak orang.      

Bagi mereka apa yang didapatkan Ye Yuan dalam pertarungan ini sama sekali bukanlah sebuah kekalahan karena lawan yang dia hadapi adalah Pangeran Ketujuh yang tingkat kanuragannya ada di tingkat ketujuh Transformasi Bahari, yang mana berjarak satu fase mayor.      

Xiao Changfeng ikut mendekati Ye Yuan dan melihat kondisi luka parah yang dideritanya. Dia kemudian menatap Zhao Chenggan. Untuk beberapa saat dia tidak tahu bagaimana dia harus mengumumkan hasil dari pertarungan ini.      

"Dalam pertandingan ini, Pangeran Ketujuh..."     

"Uhuk.. Uhuk., Uhuk....."     

Kalimat Xiao Changfeng terhenti begitu terdengar suara batuk-batuk yang berasal dari Ye Yuan.      

Xiao Ruyan langsung senang begitu tahu Ye Yuan sadar.      

"Ji Qing! Kau akhirnya bangun juga! Kau membuatku mati ketakutan," Xiao Ruyan berkata sambil menangis lagi.     

Ye Yuan tersenyum lemah. "Murid baik! Jangan menangis lagi! Kalau kau menangis seperti ini kau tidak akan terlihat cantik lagi! Gurumu telah melaksanakan janjinya!"      

Wajah Xiao Ruyan terlihat ragu.      

"Ji Qing, kau sudah kalah!"      

"Hahaha! Kan aku sudah kukatakan akan membuatnya babak belur. Bagaimana bisa kau berkata kalau aku ini kalah?"     

Tawa Ye Yuan membuat luka dalamnya semakin terasa sakit, wajahnya sudah meringis kesakitan tidak karuan.      

Kalimat Ye Yuan belum selesai begitu ekspresi wajah Zhao Chenggan terlihat berubah. Dengan suara sentakan, darah mengucur dari mulut, akhirnya dia jatuh ke belakang.      

Karena itu terjadi terlalu cepat, semua orang terlihat kebingungan.      

"Ini.... apa yang sebenarnya terjadi?"      

"Bukankah Yang Mulia, Pangeran Ketujuh itu yang menang? Kenapa keadaannya jadi cepat berubah seperti ini?"      

"Mungkinkah.... Ji Qing memang telah menciptakan keajaiban dengan menjadi petarung muda nomor satu mulai dari sekarang?"      

"Ya Dewa! Kalau dilihat dari tingkatan kekuatannya saat ini, berarti tidak akan ada yang bisa mengunggulinya di masa depan kalau saat ini dia sudah tidak terkalahkan seperti ini?"      

Pada saat bersamaan, seluruh alun-alun menjadi riuh. Terdengar banyak suara seruan. Apa yang baru saja terjadi sungguh di luar dugaan.      

Jelas-jelas, Ji Qing sudah terluka parah. namun dalam sekejap, ternyata Pangeran Ketujuh juga tidak mampu bertahan. Di sisi lain, Ye Yuan justru tertawa terbahak-bahak, tidak takut mati meski dirinya sudah terlihat begitu mengenaskan.      

Dalam pertarungan ini kalau sampai Ye Yuan menang berarti dia akan meraih status sebagai petarung muda paling nomor satu di Dunia Badai Ganas. Dan tidak diragukan lagi, kalau tahta Kaisar Angin selanjutnya akan dia pegang.      

Kejayaan seperti ini merupakan sebuah prestasi paling tinggi bagi seseorang yang hidup di Dunia Badai Ganas.      

Sebelumnya, orang-orang percaya kalau tahta kekaisaran akan jatuh kepada Zhao Chenggan atau Shangguan Lingyun. Sayangnya, kali ini Ye Yuan muncul dan mengacaukan perkiraan orang-orang.      

Dengan bantuan Xiao Ruyan, Ye Yuan menelan pil obat yang dia buat sendiri. dengan cepat, luka-luka yang ada di tubuhnya membaik. Meski dia belum bisa bangun, kulitnya sudah terlihat lebih segar. Selain itu, energi murninya juga perlahan-lahan kembali membaik.      

Sekali lagi orang-orang terkejut melihat Ye Yuan yang pulih dengan cepat.      

"Tuan Xiao, tolong cepat umumkan hasil sayembaranya!" Ye Yuan meminta.      

"Ini..." Xiao Changfeng melihat Zhao Chenggan yang terkapar di atas tanah, bingung apa yang harus dia katakan.      

Ye Yuan berkata lagi dengan sedikit terengah-engah.      

"Titik pusat energi Dantiannya sudah rusak. Akan sulit baginya untuk berkembang nantinya. Jadi cepat.. umumkan hasilnya sekarang!"      

"Apa! Titik Dantiannya rusak?!" Xiao Changfeng hampir saja melompat saking kagetnya.      

Sesuatu yang begitu mengagetkan terdengar oleh telinganya.      

Bagaimana mungkin Yang Mulai Pangeran Ketujuh bisa menjadi lumpuh? Kalau sampai Kaisar Angin mengetahui hal ini, dia pasti akan murka.      

"Ji Qing! Kau menjebak kami! Kau menjebak Keluarga Xiao!" Xiao Changfeng berteriak marah.      

Namun Ye Yuan sama sekali tidak peduli.      

"Dengan adanya dukungan Perguruan Pegunungan Qixia, apa yang kau takutkan? Oh iya, ada satu lagi yang aku lupa katakan pada Tuan Xiao."      

Ye Yuan melihat ke arah Xiao Ruyan lalu berkata dengan senyum tipis.      

"Murid baik, ayo katakan... Aku, Ji Qing, di depan banyak sekali petarung jagoan di ibukota hari ini mengangkatmu sebagai seorang murid! Aku adalah gurumu mulai saat ini!"      

"Apa? Mengakuimu sebagai guru?" Xiao Changfeng merasa otaknya sama sekali tidak bisa mencerna apa yang terjadi di depannya.      

Sejak kapan sayembara mencari suami ini menjadi sayembara mencari guru? Xiao Changfeng melihat tajam ke arah Ye Yuan. Dia begitu marah hingga tubuhnya gemetar.      

Apa yang dilakukan oleh Ye Yuan telah memutus hubungan antara Keluarga Xiao dan Keluarga Kerajaan.      

Sebagai hasilnya, Keluarga Xiao akan bergantung pada Perguruan Pegunungan Qixia. Kalau sampai mereka tidak melakukannya maka mereka harus bersiap untuk dibantai.      

"Apa? Apa Tuan Xiao pikir aku tidak bisa mengajari putrimu?" kata Ye Yuan dengan entengnya.      

Xiao Changfeng menatap Ye Yuan, tidak bisa menyanggah. Baru setelah beberapa saat, dia mengibaskan tangannya dan menjawab, "Lupakan! Lupakan! Sudah sejak lama, keluarga Xiao bersumpah untuk setia pada Kaisar Angin. Tidak disangka ketika aku menjadi Kepala Keluarga, ternyata keluarga ini jatuh ke jurang bencana! Semuanya sudah terlanjur terjadi. Aku sudah tidak bisa melakukan apa pun. Xiao Ruyan, cepat akui dia sebagai gurumu."      

Xiao Changfeng mengambil napas panjang begitu dia melihat putrinya dengan perasaan campur aduk. Dia tidak menyangka jika sayembara mencari suami bagi Xiao Ruyan hari ini akan berakhir seperti ini. Setelah mendapatkan ijin dari ayahnya, kekusutan hati Xiao Ruyan akhirnya lenyap seperti uap. Dia langsung membungkuk hormat pada Ye Yuan.      

"Guru yang mulia. Tolong terima salam hormat dari murid Xiao Ruyan."      

Ye Yuan tertawa.      

"Haha! Murid baik! aku tidak menyangka jika murid pertamaku ternyata secantik ini! Kekuatanku saat ini masih biasa-biasa saja jadi aku tidak memiliki banyak hal yang bisa aku berikan padamu. Sebagai tanda pengakuan, aku berikan lempeng giok ini. Terimalah!"      

Sambil berbicara, Ye Yuan menyerahkan sebuah lempeng giok pada Xiao Ruyan.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.