Dewa Obat Tak Tertandingi

Pertarungan Yang Mengerikan



Pertarungan Yang Mengerikan

0"Tidak ada yang tidak mungkin. Kekuatan serang tombak Zhao Chenggan sangat kuat. Ini karena penguasaan kekuatan sejati Zhao Chenggan terhadap senjata tombak memang sangat dalam. Jika perkiraanku tidak meleset, serangan ini nantinya menjadi sebuah titik kumpul seluruh pemahamannya terhadap kekuatan sejati tombak. Tentu saja kalau saat ini aku menjadi lawan Zhao Chenggan aku tidak akan tinggal diam. Ji Qing sekali lagi hanya lemah dalam soal tingkat kekuatan kanuragan," Shangguan Lingyun menjelaskan dengan begitu percaya diri.      

"Lalu, apakah menurut Kakak Ji Qing akan mampu untuk menghadapi serangan ini?" Shangguan Lingxue bertanya penasaran.      

"Aku tidak tahu karena aku juga tidak paham bagaimana Ji Qing ini. Sebenarnya, dibandingkan dengan Zhao Chenggan dia lebih menakutkan. Ini karena kau tidak tahu jurus atau ajian apa yang akan dia keluarkan selanjutnya!" Shangguan Lingyun berkata dengan ekspresi wajah sedih.      

Meski Shangguan Lingyun dan Zhao Chenggan sudah lama tidak bertarung, mereka sering bersama jadi sedikit atau banyak tahu kemajuan ilmu bela diri masing-masing.      

Akan tetapi Ji Qing itu berbeda. Sejak dia muncul di atas panggung, dia memiliki banyak sekali cara untuk mengalahkan lawan-lawannya yang sepertinya tidak ada habisnya.      

Serangan Jiwa Dewa, Pertahanan Mutlak, Gelombang Ribuan Bunga, Sabetan Bulan Setengah. Bahkan jurus andalan Keluarga Xue, Transformasi Sembilan Jiwa Asli pun berhasil dia eksekusi, bahkan jauh lebih baik dari pada pemiliknya. Tidak ada yang tahu, hal apa lagi yang akan Ye Yuan lakukan selanjutnya.     

Tiba-tiba, Ye Yuan menarik napas panjang dan menutup matanya. Ini tentu saja membuat semua orang terkejut.      

"Apa yang Ji Qing lakukan di sini? Apa dia sudah menyerah tidak mau melakukan serangan bertahan?"      

"Mungkin... dia sedang mempersiapkan serangan balik?"      

"Menyiapakan serangan apanya? tidakkah kau lihat kalau tidak ada energi murni yang keluar sebagai tanda kalau dia sedang mempersiapkan sebuah manuver serangan? Serangan Pangeran Ketujuh adalah serangan yang amat mematikan. Namun sampai sekarang Ji Qing justru belum melakukan serangan apa pun. Apa dia menunggu untuk mati?"      

Zhao Chenggan juga cukup tercengang begitu melihat apa yang dilakukan Ye Yuan. Akan tetapi, hal ini tidak sampai menghambat dirinya terus mengumpulkan kekuatannya untuk menunggu momentum serangan. Ini karena inti dari serangan ini adalah momentum.      

Sebelumnya, Zhao Chenggan memang tidak berhasil mengeksekusi kekuatan penuh dari Tombak Bayangan Pembantai tapi ini bukan berarti kalau pemahamannya tentang momentum berantakan. Malah justru sebaliknya, Zhao Chenggan unggul dalam soal pemahaman tentang momentum.      

Ini karena serangan yang akan dia lancarkan merupakan sebuah jurus yang dia ciptakan sendiri. Sulit bagi orang lain untuk mengacaukan momentum dari Tombak Bayangan Pembantai.      

"Hehe, kau tahu kalau kau tidak bisa menghindari serangan ini kan? Itu kenapa kau menyerah tidak ingin berusaha untuk bertahan? Aku tidak akan setengah-setengah!" Zhao Chenggan berkata sambil tertawa.      

Tepat pada saat ini, Ye Yuan tiba-tiba membuka matanya. Sebuah gelombang aura memancar dari dirinya.      

"Apa kau sedang memaksaku untuk bertarung langsung seperti ini denganmu? Baik, aku akan melayanimu!" Suara tenang Ye Yuan terdengar oleh semua orang yang hadir. Suaranya begitu berwibawa hingga orang-orang merasa bahwa Ye Yuan mungkin orang yang berasal dari dunia lain.      

"Ini..... ini adalah Hati Setenang Air! Benar! Ini adalah Hati Yang Setenang Air! Keadaan hati yang tidak bisa Zhao Chenggan kuasai. Ternyata anak ini bisa menguasainya di tingkat ketujuh Formasi Kristal?" Shangguan Wenrui yang sedari tadi terlihat tenang kini akhirnya menunjukkan kekagumannya juga.      

"Sungguh luar biasa! umurnya baru 16 tahun. Bahkan di antara satu juta petarung, belum tentu ada satu yang bisa menguasainya. Bagaimana dia bisa menguasainya?" Xue Hongfei ikut berkata dengan suara yang menunjukkan adanya perubahan emosi dalam dirinya.      

Dua telapak tangan perlahan mulai terangkat dari kedua sisi. Dua jenis energi murni yang berbeda keluar dari dua telapak tangannya.      

Di tangan kirinya ada sebuah energi angin kecil yang berhembus kencang. Lama kelamaan energi itu berubah menjadi angin ribut yang berubah bentuk menjadi angin naga.      

Di telapak tangan kanannya, muncul kobaran kecil api berwarna kuning. Sama halnya dengan angin, api itu perlahan-lahan semakin berkobar dan pada akhirnya membentuk sebuah naga api.      

Saat ini, Ye Yuan sedang menggerakkan energi murni bumi dan langit.      

Biasanya petarung dengan kekuatan setengah Transformasi Bahari hanya bisa menggerakkan energi bumi dan langit dalam jarak dekat namun Ye Yuan ternyata mampu menjangkau area yang sangat luas.      

Ye Yuan memasuki kondisi Hati Setenang Air supaya bisa memaksimalkan persamaan untuk mengumpulkan energi murni.      

Dengan cepat, Ye Yuan sudah berhasil mengumpulkannya. Di saat yang bersamaan, aura kekuatan Zhao Chenggan juga naik.      

"Tombak Awan Bergemuruh Si Petarung Tirani, Kerlip Surga!" Zhao Chenggan berteriak.      

Tombak Zhao Chenggan dikerahkan, menyedot semua energi murni bumi dan langit yang dilewati. Sungguh sangat menakutkan. Semua yang dilewatinya, baik itu pasir atau bebatuan, melayang terkena sapuan kekuatan tombak.      

Pada saat yang bersamaan, Ye Yuan mendorong kedua telapak tangannya. Dua naga maju ke depan, saling berkaitan.      

"Naga Api Angin Ganas!" teriak Ye Yuan.      

Ketika akan menyatu, kedua naga ini akhirnya berubah bentuk menjadi naga besar yang mengaung melaju ke arah Zhao Chenggan.      

Ekspresi wajah Xiao Changfeng langsung berubah. Dia berteriak memperingatkan orang-orang yang berada di bawah panggung, "Cepat! Cepat! Menghindar!"      

Sebenarnya dia tidak perlu berteriak. Orang-orang yang berada di bawah panggung sudah tahu akan terjadi sesuatu. Serangan kedua orang itu sama-sama menakutkan. Kalau sampai ajian mereka saling bertabrakan maka mereka tidak tahu apa yang akan terjadi.      

Saat ini, seluruh area panggung pertarungan sudah penuh dengan debu. Gelombang ledakan bergulung-gulung dari semua arah.      

Ketika semua orang terlihat bingung. Akhirnya, serangan keduanya bertabrakan.      

"Duar!"      

Suara ledakan yang bergema sampai ke langit memekakkan telinga semua orang. Sebuah cahaya yang begitu menyilaukan muncul. Orang-orang tidak bisa melihat dengan jelas.      

"Ayo cepat lari!" Seorang petarung berteriak. Dia merasa sudah berada di tempat aman. Sesaat kemudian, dia ternyata salah. Ledakan yang muncul ternyata sampai di tempat persembunyiannya.      

"Ahh!"      

"Ahh!"     

Terdengar suara teriakan kesakitan saling bersahutan. Banyak petarung yang terlempar terkena ledakan di udara.      

Kekuatan dari setiap serangan pasti lah menakutkan.      

"Apa.. apa yang sebenarnya terjadi? Apa yang sudah dua orang itu lakukan?! Ouh! Tubuhku sakit."     

"Apakah ini memang benar pertarungan antara dua orang di tingkat Transformasi Bahari? Sejak kapan petarung di tingkat ini mampu bertarung dalam skala sebesar ini."     

"Apa sebenarnya yang terjadi dengan dua orang itu? Siapa yang menang?"      

"Aku tidak tahu. Aku tidak bisa melihat apa pun. Cahaya silau itu sudah muncul beberapa waktu yang lalu, dan masih saja belum hilang.      

Banyak orang yang menyipitkan matanya, berharap untuk tahu apa yang sebenarnya terjadi di dalam cahaya putih?      

Waktu berlalu, perlahan-lahan cahaya putih menyilaukan mata menghilang. Hal pertama yang dilihat oleh banyak orang adalah tumpukan serpihan luluh lantak.      

Panggung pertarungan sudah hilang. Yang tersisa hanyalah sebuah lubang besar. Di dalamnya Zhao Chenggan berdiri mengintimidasi orang di depannya.      

Ye Yuan terlempar ratusan kaki dari tempat sebelumnya, pakaiannya compang camping dengan luka yang banyak sekali di tubuhnya. Dia terlihat mengenaskan.      

Ketika Xiao Ruyan melihat keadaan Ye Yuan, matanya berubah merah. Dia menarik tudung kepalanya dan langsung melayang menuju Ye Yuan berada. Dia menegakkan tubuh Ye Yuan, sambil menangis.      

Mata Ye Yuan tertutup rapat, wajahnya pucat pasi. Dia terlihat sangat lemah.      

"Tuan Muda Ji, apakah kau baik-baik saja?"      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.