Dewa Obat Tak Tertandingi

Bayangan Tombak Vs Cahaya Pedang



Bayangan Tombak Vs Cahaya Pedang

0Ketika siluit tubuh Ye Yuan muncul lagi, bayangannya yang tadi ditebas oleh Zhao Chenggan perlahan menghilang. Kecepatan seperti itu belum pernah orang-orang lihat.      

"Kau memang memiliki sesuatu. Tidak heran kau berani memancingku."      

Wajah Zhao Chenggan menjadi terlihat gusar. Terlihat dengan jelas kalau dengan kekuatan Ye Yuan yang saat ini berada di tingkat Setengah Transformasi Bahari, pemuda ini memang bisa melawannya.      

"Kau ingin mengulur waktu?" Ye Yuan melihat ke arah Zhao Chenggan dengan memperlihatkan senyuman tipisnya.      

Meski Transformasi Sembilan Jiwa Asli memang kuat, jurus ini hanya bertahan sebentar untuk membuat seseorang naik tingkat. Ketika waktunya sudah habis maka kekuatan Ye Yuan akan kembali semula. Di kehidupannya dahulu, ketika dirinya sedang berada di Balai Pengobatan Raja, Ji Qing merasa tertarik untuk mempelajari jurus tersebut karena menggunakan sifat dasar energi murni api. Dia tidak menyangka ketika dia berada di Dunia Badai Ganas, dia akan bertemu dengan seseorang yang ternyata menguasai jurus ini.      

Meski Ye Yuan bisa menebak isi kepala Zhao Chenggan, Pangeran Ketujuh tidak malu.      

"Memang kalau iya kenapa?"      

"Haha! Aku hanya memberitahumu kalau aku bisa bertahan selama dua jam berada di Tingkat Setengah Transformasi Bahari menggunakan Transformasi Sembilan Jiwa Asli. Jadi kau tidak perlu membuat rencana buruk seperti itu," kata Ye Yuan sambil menyinggungkan senyum.      

Kali ini, raut wajah Zhao Chenggan baru benar-benar terlihat berubah.      

"Dua jam? Kau ini bercanda ya? Kepala Keluarga Xue saja hanya bisa bertahan selama satu jam menggunakan Transformasi Sembilan Jiwa Asli. Kau bahkan bisa bertahan dua kali lipat lebih lama?"      

Transformasi Sembilan Jiwa Asli merupakan jurus yang amat sakti mandraguna. Xue Zaihe yang masih tergolong amatir di keluarganya saja mampu menggunakan jurus ini untuk naik 2 tingkat. Sementara itu ayahnya dipastikan bisa melakukan lebih dari itu. Meski begitu Zaihe hanya bertahan selama 15 menit.      

Zhao Chenggan tentu saja begitu terkejut begitu mendengar kalimat Ye Yuan yang mengklaim dirinya mampu bertahan selama dua jam sementara si pemilik jurus aslinya bahkan hanya bisa bertahan selama satu jam.      

"Kalau kau tidak percaya, lihat saja sendiri!" kata Ye Yuan santai.      

"Huh! Apa kau bilang? Coba,coba dan coba! Apa kau ini berpikir bisa melayang tinggi ke surga?!" kata Zhao Chenggan dengan dengusan sinis.      

Zhao Chenggan masih memegang tombaknya dan berdiri di tempatnya, dalam posisi siap menyerang. Aura kekuatannya yang membuat orang terasa tercekik menyebar dari tubuhnya ke segala arah.      

Sekilas apa yang dilakukan oleh Zhao Chenggan sama dengan apa yang dilakukan oleh semua petarung yang memiliki tombak sebagai senjata andalan mereka. Namun, yang berbeda adalah dia terlihat begitu tak terkalahkan.      

Kali ini, tubuh Zhao Chenggan dan tombak menyatu. Tak lama kemudian, ada serangan yang mematikan muncul ke arah Ye Yuan.      

"Tombak Bayangan Pembantaian! Ya Dewa! Aku dengar Pangeran Ketujuh sudah lama tidak menggunakan jurus itu."      

"Itu adalah jurus andalan dari Pangeran Ketujuh yang dia buat sendiri. Dia terkenal karena Tombak Bayangan Pembantaian. Aku dengar dulu dia selalu mengandalkan jurus itu untuk mengalahkan para petarung berbakat dari berbagai macam keluarga nomor satu di ibukota. Jurus itulah yang digunakan juga untuk menghadapi Shangguan Lingyun. Setelah mereka menjadi sama-sama nomor satu, dia tidak pernah menggunakan jurus itu lagi."      

"Hehe! Hari ini memang menjadi hari yang membuka mata kita. Kita menyaksikan para petarung muda jenius dan berbakat dari Dunia Badai Ganas saat ini saling bertarung. Entah kapan lagi kita bisa menyaksikan pertarungan maca ini lagi."      

Banyak orang yang sudah lupa kalau kali ini mereka sedang menyaksikan sayembara untuk mencari suami bagi Xiao Ruyan karena begitu tertarik dengan pertarungan antara para petarung muda hebat.      

Di sisi lain, ekspresi wajah Ye Yuan juga terlihat tegang begitu menghadapi lawan macam Zhao Chenggan ini.      

Meski Ye Yuan begitu percaya diri, dia tidak berani bersikap congkak. Sampai saat ini, Zhao Chenggan merupakan lawan paling kuat yang pernah dia temui selama dirinya menjadi Ye Yuan. Sekarang ini, Zhao Chenggan seperti menjadi sesosok wujud iblis yang turun dari langit.      

Bahkan kuda-kudanya saja sudah mampu memancarkan aura kekuatan yang begitu besarnya. Bisa dilihat kalau Zhao Chenggan memang menguasai ilmu tombak pada tahap yang sudah dalam.      

Kalau dugaan Ye Yuan tidak salah, kekuatan sejati yang Zhao Chenggan kuasai berhubungan dengan tombak. Karena tahu bahaya dari tombak ini maka Ye Yuan tidak berani bersikap ceroboh.      

Ye Yuan mengarahkan pedangnya ke langit, dirinya membelah menjadi sembilan sosok Ye Yuan. Kali ini Ye Yuan mengeluarkan jurus Seni Pedang Kosong Azure, Sembilan Teknik Pedang!     

Sudah lama Ye Yuan tidak menggunakan jurus ini. Kalau dibandingkan dengan Gelombang Ribuan Bunga, jurus ini memang agak sedikit lemah. Meski begitu jurus ini juga memiliki kelebihan yang tidak bisa didapatkan di Gelombang Ribuan Bunga, yakni kekuatannya yang membuat seorang petarung bisa berpindah dengan begitu cepat dan serangan tunggal yang sangat kuat.      

Bisa dikatakan kalau Gelombang Ribuan Bunga ibaratnya adalah serangan yang diam-diam datang di malam hari sementara Sembilan Teknik Pedang merupakan jurus yang mengandalkan serangan yang kuat. Selain itu karena penguasaan kekuatan sejati Ye Yuan semakin bertambah maka jurus ini ternyata bisa menjadi gerakan mematikan bagi Ye Yuan.      

Hari ini, Sembilan Teknik Pedang akan unjuk gigi lagi di hadapan Zhao Chenggan dan banyak orang yang menyaksikan pertarungan.      

"Tombak Awan Bergemuruh Si Petarung Tirani! Tombak! Bayangan! Pembantai!" Zaho Chenggan mengeja katanya satu persatu.      

"Seni Pedang Kosong Azure: Sembilan Teknik Pedang!" Pada saat bersamaan, Ye Yuan juga melakukan hal yang sama.      

Tak lama kemudian, tersaji sebuah pemandangan yang membuat mulut semua orang melongo terbuka.      

Di atas panggung, terdapat begitu banyak bayangan tombak dan cahaya pedang, membuat setiap mata yang melihatnya menjadi terkagum-kagum.      

Bayangan tombak milik Zhao Chenggan terlihat begitu megah dan tanpa batas, dengan kekuatan yang besar pula.      

Sementara cahaya pedang milik Ye Yuan seperti titik-titik pedang yang muncul di langit. yang saling menjalar.      

Di udara keduanya saling bertabrakan dan menghilang tanpa jeda. Setengah dari panggung pertarungan penuh dengan kilatan cahaya pedang Ye Yuan dan bayangan tombak Zhao Chenggan. Pertarungan keduanya memang berimbang.      

"Kuat! Apakah ini yang dinamakan kekuatan dari para petarung nomor satu? Sangat kuat! Dalam satu tarikan napas saja, sudah berapa banyak kilatan cahaya dan bayangan yang dikeluarkan."     

"Seandainya saat ini ada satu orang yang ada di atas panggung mungkin orang itu tubuhnya sudah penuh lubang terkena bayangan tombak dari Pangeran Ketujuh kan? Dan lagi, jurus apa yang dikeluarkan oleh Ji Qing dengan kilatan cahaya pedangnya itu? dia bisa melancarkan serangan kilatan pedang dengan menggunakan sembilan bayangan dirinya. Apa mungkin kesembilannya ini adalah tubuh aslinya?"      

"Sebenarnya, kalau dilihat lebih teliti lagi, Ji Qing sudah menang. Tingkat kekuatannya jauh di bawah Pangeran Ketujuh tetapi dia mampu mengimbanginya dengan begitu baik. Ini menunjukkan kalau pemahaman Ji Qing tentang konsep bertarung jauh lebih tinggi dari Pangeran Ketujuh. Akan tetapi di sisi lain, Pangeran Ketujuh juga sudah menguasai kekuatan sejati. Aku penasaran apa yang Ji Qing sudah kuasai?"      

Penampilan Ye Yuan di atas panggung pertarungan sudah membuat orang kebingungan.      

Petarung bela diri yang menguasai kekuatan sejati merupakan sosok yang unggul di antara petarung yang lain khususnya di antara petarung generasi muda. Kalau Ye Yuan tidak memiliki kekuatan sejati maka dipastikan dia sudah dibantai oleh Zhao Chenggan sedari tadi.      

Sepanjang hidupnya, orang tahu Zhao Chenggan-lah yang biasanya menantang yang lain untuk naik tingkat dalam pertarungan. Namun hari ini, dia lah yang ditantang oleh Ye Yuan yang tingkat kekuatannya masih berada di setengah Transformasi Bahari.      

Sungguh, sebenarnya kalau dilihat dari sudut ini, Zhao Chenggan sebenarnya sudah kalah.      

Hanya saja, hasil dari sebuah pertarungan tidak pernah dilihat dari sudut pandang tertentu. Yang kuat tidak akan mengasihi yang lebih lemah. Ketika mereka sudah maju di medan pertarungan, yang orang lihat adalah hasil bukan prosesnya.      

Keuntungan Zhao Chenggan terlihat cukup jelas karena dirinya mampu melancarkan serangan bayangan tombak tanpa henti dan dengan begitu ganasnya, menunjukkan keunggulan energi murninya.      

Keseimbangan yang tadi terlihat kini mulai tidak sama. Bayangan tombak kini mulai meliputi kilatan cahaya pedang.      

Zhao Chenggan menjadi semakin berani sehingga serangan bayangan tombaknya semakin cepat.      

Tak lama kemudian, bayangan tombak mulai melingkupi kilatan cahaya pedang Ye Yuan, membuat gerakan Ye Yuan terbatas.      

Melihat hal ini, Xiao Ruyan menjadi panik. Kuku-kuku di jarinya mulai menusuk kulitnya lebih dalam. Hanya saja, dia tidak sadar akan hal itu.      

Tak lama kemudian, bayangan tombak hampir meliputi seluruh cahaya pedang milik Ye Yuan, menyisakan sedikit kilatan cahaya yang tersisa.      

Semua orang menahan napas. Jika bayangan tombak itu sudah menembus cahaya pedang Ye Yuan, dia akan tertusuk oleh tombak.      

"Jangan sampai ada kejadian buruk! Jangan sampai..."      

Air mata Xiao Ruyan tumpah beriringan dengan harapannya yang mulai kandas.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.