Dewa Obat Tak Tertandingi

Satu Tatapan!



Satu Tatapan!

0 Ye Yuan memang terlihat tenang namun serangan-serangan yang dia luncurkan sama sekali tidak berkurang sedikitpun. Orang yang dekat dengan Ye Yuan tahu bahwa kemarahannya saat ini semakin besar sama seperti ketika dulu dia bertarung demi Lu.      

 Sebelum mengikuti penjelajahan alam mistis, Ye Yuan dan Pang Wannian tidaklah akrab. Namun, selama setengah bulan ini, karena semua orang saling membantu dalam keadaan susah dan senang dalam penjelajahan, mereka menjadi teman dekat.      

 Meski Pang memang orangnya ceroboh namun dia tidak sombong dan bisa nyambung dengan orang-orang yang dekat dengannya. Alasan kenapa Ye Yuan membuat dirinya menonjol dalam perjalanan ini adalah untuk membuat semua anggota rombongan supaya bisa utuh kembali ke Aliran Awan Tenang. Dia tidak menyangka akan ada kejadian seperti ini muncul.      

 Ye Yuan mengambil sebuah pil obat dan melemparkannya pada Du yang mundur dari serangan serigala.      

 "Cepat! Berikan pil itu pada Kakak Pang!"      

 Du adalah seorang murid dari golongan elit sama seperti Pang Wannian. Nama lengkapnya Du Cheng. Keduanya memiliki kekuatan di tingkat Ketiga Formasi Kristal, namun dalam hal kemampuan bertarung mereka berdua memang berada di posisi bawah.      

 Bahkan Tian Yu yang kekuatannya masih berada di tingkat Pertama Formasi Kristal memiliki kemampuan bertarung yang lebih tinggi dari keduanya. Melihat kondisi ini maka mereka-lah yang pertama mundur dari pertarungan.      

 Du Cheng langsung memasukkan pil obat itu ke dalam mulut Pang Wannian. Ketika pil itu sudah masuk ke dalam perut Pang, Du melihat luka yang diderita Pang akibat gigitan serigala itu langsung pulih dengan cepat. Bahkan lebih cepat dibandingkan dengan proses pemulihan luka serigala sebelumnya. Kulit Pang Wannian pun sudah terlihat lebih segar.      

 Du Cheng terkejut melihat kondisi Pang. Dia penasaran dengan pil apa yang diberikan oleh Ye Yuan hingga mampu menyembuhkan luka dengan begitu cepatnya. Sepengetahuannya, bahkan pil tingkat 3 milik aliran tidak sebagus pil obat milik Ye Yuan.      

 Ini hampir sama dengan Pil Penawar racun yang Ye Yuan miliki. Di mana pil itu lebih bagus dari yang dimiliki aliran. Apakah mungkin Ye Yuan sendiri yang membuat pil ini? tetapi bagaimana mungkin jika dia hanya berada di tingkat Penggabungan Jiwa?      

 Sesaat, pikiran Du melayang ke mana-mana. Tiba-tiba terdengar suara percikan darah yang berasal dari arah Ye Yuan. Du Cheng melihat ada seekor serigala terbujur tanpa kepala di tanah. Sementara itu Ye Yuan sudah menyingkirkan pedang Canghua nya entah sejak kapan.     

 Dari arah lain, seekor serigala melaju ke arah Ye Yuan dengan cepat. Ye Yuan menghindar dengan cepat dan kemudian menepuk kepala serigala itu dengan ujung jarinya. Tanpa melakukan serangan berarti, serigala itu mundur kocar-kacir ke belakang. Kemudian, mata Du Cheng melebar.      

 Dia menyaksikan bagaimana kepala serigala itu meledak ketika tubuhnya mendarat di tanah. Sekarang satu ekor lagi mayat serigala tergeletak.      

 Setelah itu, Du melihat bagaimana Ye Yuan melesat ke sana-kemari di tengah-tengah serbuan kawanan serigala seperti hantu dan menepuk kepala-kepala serigala itu bergantian. Para serigala itu kemudian jatuh terjerembab di tanah.      

 Dalam hitungan menit, banyak sekali mayat serigala yang tumbang karena Ye Yuan.      

 Saat ini Ye Yuan terlihat seperti reinkarnasi dari dewa yang turun dari langit. Kekuatannya tidak ada yang membandingi di dunia ini. Awalnya kawanan serigala itu tidak takut mati, dan mereka tidak tahu apa yang harus mereka takuti. Namun dengan melihat apa yang dilakukan Ye Yuan pada serigala yang lain maka, mereka mundur dari Ye Yuan.      

 Mereka saat ini ketakutan!      

 Namun apa yang dilakukan oleh serigala itu tidak ada gunanya lagi. Ini karena semua yang dilewati Ye Yuan akan meninggalkan satu atau dua mayat serigala.      

 "Heh? Apa ini?"      

 Mo Yuntian merasa tekanan serangan yang dia hadapi melemah. Awalnya dia mendapatkan tekanan serangan dari para serigala dari segala penjuru. Namun, sekarang sudah berkurang.      

 Ti Wujiu dan Tian Yuan juga pada kondisi yang sama. Mereka merasakan bahwa kawanan Serigala Langit Haus Darah sepertinya takut akan sesuatu. Karena sekarang sudah cukup tenang, mereka bisa melihat keadaan sekitar.      

 Pemandangan yang sungguh membuat mereka ketakutan. Tempat yang Ye Yuan lewati meninggalkan banyak bangkai serigala. Formasi Pengunci Emas delapan Gerbang pun berangsur-angsur hilang begitu Ye Yuan bergerak menyerang terus ke arah para serigala.      

 Serigala sudah tidak berani lagi bergerak maju untuk menyerang Ye Yuan. Meski begitu, mereka masih melihat serigala-serigala lain mati bergantian.      

 Sekarang ini, Raja Serigala sudah berhasil mendesak Mei Zhen. Tetua itu terlihat mengerikan karena luka yang dideritanya. Pada saat ini, Raja Serigala seperti merasakan suatu keanehan. Gerakannya melambat.      

 Begitu dia melihat Ye Yuan bergerak menuju tempatnya, pupIl mata serigala mengecil. Dia memaksa mundur Mei Zhen dengan satu cakarnya dan kemudian langsung bergerak menuju Ye Yuan yang saat ini memang sedang bergerak ke arah dirinya. Sambil berjalan, Ye Yuan seperti menebas keturunan serigala itu.      

 Di tangan Ye Yuan, serigala yang terlihat ganas menjadi lembek seperti selembar kertas.      

 Mata raja serigala menjadi merah begitu melihat kawanannya mati terbunuh di tangan Ye Yuan. Sebuah aura kekuatan yang sangat kuat memancar ke arah Ye Yuan. Meski begitu, Ye Yuan terus berjalan menuju arah raja serigala seperti tidak peduli.      

 Sebenarnya, Raja Serigala belum masuk fase 'menggila' seperti kawanan yang lainnya sejak dia bertarung melawan Mei Zhen.      

 Mei Zhen menjadi panik melihat kondisi ini dan langsung berteriak keras. " Ye Yuan, cepatlah minggir! Raja Serigala ini belum memasuki fase 'menggila."     

 Namun Ye Yuan seperti tidak mendengar teriakan itu. Dia semakin bergerak mendekati Raja Serigala.      

 Semuanya menjadi begitu ketakutan. Aura energi yang terpancar dari Raja Serigala begitu menakutkan.     

 Sebelum memasuki fase 'menggila' Raja Serigala sudah mampu mendesak Mei Zhen apalagi setelah dia memasuki fase itu. Dia pasti lebih ganas lagi.      

 Ketika Ye Yuan berada di sekitar 10 langkah dari Raja Serigala, ternyata binatang iblis itu melangkah mundur. Ye Yuan dengan santai menebas satu serigala yang lewat dan tetap melangkah maju setelahnya.      

 Raja Serigala mundur lagi. Dia ternyata takut.      

 Saat ini Ye Yuan terlihat begitu serius. Tidak terlihat apakah dia bahagia atau sedih. Dia terlihat normal seperti manusia yang tidak membahayakan bagi manusia lain atau bahkan hewan lain.      

 Lantas, bagaimana bisa Raja Serigala menjadi takut?     

 Ye Yuan maju, Raja Serigala mundur lagi. Pandangan matanya tertuju pada Ye Yuan. Bahkan manusia pun tahu kalau pandangan mata itu menyiratkan kemarahan. Namun, dia tidak menyerang.      

 Ye Yuan maju lagi dan lagi-lagi raja serigala mundur.      

 Kali ini Ye Yuan tidak maju lagi. Dia menatap Raja Serigala dengan sikap tenang.      

 Raja Serigala hanya berani sebentar berhadapan dengan Ye Yuan. Akhirnya dia tidak tahan dan kemudian melolong. Dia berbalik arah dan kabur.      

 Melihat raja mereka berlari maka tidak ada alasan lain lagi bagi serigala lain untuk tetap berada di sini. Mereka ikut berlari meninggalkan para murid Aliran Awan Tenang.      

 Dalam waktu sekejap, kawanan Serigala Langit Haus Darah yang awalnya kuat lari tunggang langgang meninggalkan dataran berumput. Para murid dari Aliran Rumah Ungu bergantian menatap bangkai mayat serigala yang masih tergeletak terbujur di tanah dan Ye Yuan. Mereka ketakutan.      

 Anak ini bukannya hanya memiliki kekuatan di Tingkat Penggabungan Jiwa tapi kenapa Raja Serigala itu terlihat ketakutan menghadapinya? Dia bisa memaksa mundur Raja Serigala dengan satu tatapan mata! Hasil pertarungan ini tidak pernah terbayangkan di benak mereka.      

 "Ye Yuan, kau hebat sekali! Bagaimana kau melakukannya?" Tian Yu bertanya, senang.      

 Namun, Ye Yuan tidak menjawab.      

 Mo Yuntian melihat ada sesuatu yang aneh. Dia berjalan kemudian menepuk pundak Ye Yuan dan bertanya,"Apa kau baik-baik saja, Ye Yuan?"      

 Tanpa disangka, Ye Yuan ambruk ke belakang. Mo Yuntian menjadi cemas dan dengan cepat menangkap tubuh Ye Yuan.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.