Dewa Obat Tak Tertandingi

Sebuah Lempeng Giok!



Sebuah Lempeng Giok!

0"Bagus! Sangat bagus! Kau menganggapku bukan apa-apa? Aku ingin melihat bagaimana kau menjadi penyu setelah aku meluluh lantakkan tempatmu!" Shao Yun mneggertakkan giginya karena begitu bencinya dia.     

Selesai berbicara, dia mengumpulkan energi murninya dalam jumlah banyak, memaksa semua murid yang berkumpul di sekitarnya untuk mundur seolah dia memang benar-benar ingin menghancurkan rumah Ye Yuan.     

Tentu membuat semua murid yang ada di sana terkejut. Jika dia memang benar-benar melakukan serangan maka bukan hanya rumah yang hancur, Ye Yuan sendiri pasti ikut hancur tak tersisa.     

Sesaat kemudian ada suara pintu terbuka. Karena suaranya yang memekakkan telinga, semua orang jadi melihat ke arah pintu.     

Mereka pikir Ye Yuan muncul dalam keadaan compang camping namun ternyata yang keluar adalah si peri kecil berbaju hijau. Lu datang.     

Shao Yun menghenrtikan kuda-kudanya setelah melihat pintu gerbang akhirnya dibuka. Dia mengejek dalam hati.     

"Huh! Sudah kuduga dia memang seperti datang dari keluarga keledai! Dia baru bergerak jika sudah dipukuli," Shao Yun mendengus penuh ejekan.     

Lu masih diam. Dia hanya memberi isyarat pada Shao Yun untuk mendekat dan berbicara. Lu terlihat misterius.     

Shao Yun mengira bahwa Lu memintanya masuk ke dalam rumah untuk berbicara. Jadi dia melangkah ke depan dan hendak masuk. Dia berniat memberitahu Ye Yuan apa itu yang namanya di atas langit masih ada langit dan di atas manusia yang hebat masih ada yang hebat lagi di depan murid-murid yang sekarang sedang menonton.     

Jika mereka tahu bahwa kedatangan Shao Yun ke sini untuk menantang Ye Yuan membuat pil maka itu hanya akan menurunkan derajatnya. Meski dia memang, dia tidak akan mendapat kehormatan apa pun.     

Bayangkan dengan hal seperti "Tetua Kelima dari balai Pil memang melawan seorang murid." Bukankah ini adalah tamparan bagi diri Shao Yun sendiri?     

Tetua Besar sudah memerintahkan untuk tidak membuka identitas Ye Yuan di hadapan para murid jadi Shao Yun pun tidak berani membuka mulut dalam hal ini. Ketika dia hendak masuk, Lu ternyata menghentikannya dengan tangannya.     

Shao Yun menjadi heran. "Apa artinya ini?"     

Lu menjawab dengan suara pelan.     

"Tuan Muda mengatakan bahwa dia sedang sibuk bermeditasi menebalkan kekuatannya jadi dia tidak memiliki waktu untuk bertarung dalam ilmu pengobatan. Tetua, harap Anda pergi."     

"Aku sudah datang. Apa kau akan mengusirku? Ye Yuan, dia benar-benar....."     

Lu memotong kalimat Shao Yun. Dia mengulurkan sebuah lempeng giok.     

"Tuan Muda memintaku untuk memberikan giok ini pada Tetua. Setelah itu, Anda bisa pergi."     

Shao Yun mengeluarkan tangannya untuk mengambil lempeng giok itu. Dia menyeringai.     

"Dia berusaha untuk mengusirku dengan sebuah lempeng giok? Dia pikir dia itu siapa? Bagaimana bisa ada orang dengan kekuatan di tingkat Keempat Penggabungan Jiwa begitu sombongnya dan merendahkan orang lain seperti itu."     

Lu menjawab. "Kenapa tetua tidak melihat lempeng Giok itu terlebih dahulu? Karena Tuan Muda sudah mengatakannya maka dia pasti memiliki alasan."     

"Haha! Benar-benar lucu! Baik, aku ingin tahu bagaimana Ye Yuan bisa-bisanya menggunakan lempeng giok ini untuk mengusirku."     

Shao Yun orangnya sangat kompetitif. Lu hanya mengatakan sesuatu untuk memancingnya dan Shao Yun ternyata mudah jatuh ke dalamnya. Sebenarnya, Lu sendiri tidak tahu apa yang ada di dalam lempeng giok itu. Karena memang Ye Yuan memerintahkannya seperti itu maka dia tinggal mengikuti. Lu percaya jika Ye Yuan tidak akan bertarung jika dia tidak yakin dengan dirinya sendiri.     

Tentu saja, yang paling penting adalah Shao Yun masih tidak percaya Ye Yuan mengusirnya dengan sebuah lempeng giok. Tetua mengira bahwa ada sebuah formula pil di dalam lempeng giok. Ye Yuan sepertinya mencoba untuk menyogoknya dengan sebuah formula pil. Ooh.... dia salah besar.     

Shao Yun mengira bahwa Ye Yuan mungkin sudah merasa pandai dengan menghafal formula pil. Padahal menghafal dengan mengetahui itu tidak sama dalam ilmu pengobatan.     

Meski Ye Yuan memang memiliki guru yang hebat dibelakangnya yang mungkin telah mengajarinya banyak sekali formula pil, tidak bisa disangkal bahwa kemampuanya saat ini masih berada di tingkat tabib Besar tingkat rendah.     

Shao Yun menggunakan indra dewanya untuk mengetahui isi lempengan giok. Ekspresi wajahnya menjadi kaku. Dia mengerutkan dahi dan menjadi linglung. Akhirnya, matanya berbinar dan wajahnya menjadi terpesona.     

Lu melihat dengan serius ke arah wajah Shao Yun. Dia merasa bahwa Tuan Mudanya memang sosok yang hebat karena bisa membuat Shao Yun menunjukkan raut wajah seperti itu.     

Awalnya ketika dia mendengar bahwa Tetua berpengaruh datang karena ingin bertarung dalam ilmu pengobatan dengan Ye Yuan, dia sangat khawatir. Setahu Lu, seorang tetua dengan kemampuan tabib yang seperti Tabib Raja adalah sosok yang hebat, bahkan lebih hebat dari pada Tuan Ye Hang. Bagaimana bisa sosok sehebat dia datang untuk menantang tuan mudanya.     

Akhirnya, Lu tetap percaya pada Ye Yuan.     

Kepercayaan tanpa dasar sebenarnya juga sedikit membingungkan Lu. Pokoknya dia percaya bahwa tuan Mudanya hebat sekali sampai-sampai orang seperti Shao Yun pun tidak akan bisa mengalahkannya. Inilah yang Lu percayai. Entah, lempeng giok bisa mengusir Tabib seperti Tabib Raja macam Shao Yun ini atau tidak itu urusan lain.     

Ketika tadi Lu menyerahkan lempeng giok, Lu sebenarnya masih ragu. Namun ketika dirinya melihat ekspresi wajah Shao Yun yang seperti itu, Lu tahu bahwa Shao Yun tidak mau masuk ke dalam rumah.     

Sungguh, Tuan Muda memang orang yang hebat.     

Begitu batin Lu.     

Shao Yun meninggalkan tempat Ye Yuan dengan dilihat banyak orang. Ketika tadi dia datang, aura energinya bergemuruh dan dia hampir saja merobohkan rumah Ye Yuan. Namun, hanya dalam waktu lima menit, dia keluar dengan wajah bodoh seperti mendapatkan harta karun.     

"Ada apa dengan Tetua Shao? Tadi dia kelihatan seperti benar-benar mendapat masalah kan? Kenapa dia seperti itu sekarang?"     

"Siapa tahu? Dia hanya lima menit berada di dalam halaman rumah Ye Yuan. Waktu yang sangat sebentar bukan? Bahkan untuk berbincang saja."     

"Menurutmu, bukankah si murid baru ini penuh misteri. Aku merasa dia sangat hebat."     

"Ngomong-ngomong, sepertinya memang begitu. Apa kau juga tahu bahwa Kakak Ceng Cheng sudah lama kembali dari tempat dia menjalankan misi namun sampai sekarang dia belum menemui Ye Yuan?"     

"Hehe, aku juga dengar tentang hal itu. Sebenarnya, dia sudah bertemu dengan Ye Yuan. Tapi setelah Ceng Cheng melihat jumlah poin yang Ye Yuan miliki di tanda pengenalnya, dia hanya berdiri mematung tanpa melakukan apa-apa hingga Ye Yuan meninggalkannya! Dan apa kau juga tahu bahwa ketika Ye Yuan ke Paviliun Pendukung Bintang, dia mengambil misi level 9?"     

"Tidak mungkin! Ini terlalu berlebihan. Lalu, apa dia berhasil menyelesaikannya?"     

"Tidak tahu! Aku kira sih seharusnya dia bisa menjalankan misi tersebut. Meski Ye Yuan ini memang sangat hebat tetapi kekuatannya masih berada di tingkat 4 kita kan?"     

"Uh, kau benar!"     

Setelah Ye Yuan masuk mendaftar sebagai murid, dia tinggal di rumahnya dan tidak banyak keluar. Dia tidak banyak melakukan kegiatan. Dan inilah yang membuat dia terlihat misterius bagi murid lain.     

Setelah mendapatkan lempengan giok, Shao Yun langsung menuju ruang peracikan pil tanpa menjelaskan ke banyak orang. Para tetua masih menunggu kabar dari dia namun ternyata dia seperti menghilang entah ke mana. Akhirnya, mereka mengutus seseorang untuk mendatangi Asrama Bumi setelah lama tidak mendapat informasi dari Shao Yun.     

Informasi yang mereka dapatkan adalah memang benar Shao Yun datang ke sana menjelaskan pada Ye Yuan apa yang menjadi keinginannya namun dia ternyata terburu-buru pergi meninggalkan asrama itu untuk kembali ke kediamannya.     

Para tetua mendatangi Shao Yun di tempat tinggalnya namun dia tidak bisa ditemui karena sedang bermeditasi mengasingkan diri. Ini tentu membuat para tetua yang lain menjadi marah. Mereka menganggap Shao Yun bertindak tidak bertanggung jawab karena tidak memberitahu yang lainnya ketika dia memutuskan untuk bermeditasi.     

"Bagaimana bisa kau membuat kami menunggu seperti ini," umpat mereka.     

Sementara para tetua merasa tidak puas dengan sikap Shao Yun, mereka menjadi ragu terhadap Ye Yuan. Apakah mungkin pemuda ini bisa mengalahkan Shao Yun hanya dalam waktu lima menit? Dia memang hebat tapi tidak mungkin sampai sehebat itu? Apa yang sebenarnya terjadi dengan Shao Yun di tempat Ye Yuan sebelumnya?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.