Tingkat Pertama
Tingkat Pertama
"Haha! Ternyata aku masih memiliki kesempatan untuk memasuki pagoda ini! Sungguh ini membuatku jadi gelisah!"
"Sukses atau gagal tergantung pada hari ini! Aku harus lebih unggul dibandingkan yang lainnya!"
Aktivitas yang terlihat dari Pagoda Surga Luas membuat para peserta yang hadir; di dalamnya ada petarung pengembara, menjadi ramai. Di sisi lain, para murid dari Ketiga Aliran Besar terlihat lebih tenang.
Sebuah layar cahaya muncul dari bagian atas pagoda ke bawah hingga mencapai tanah. Ini merupakan sebuah pemandangan yang luar biasa.
Pagoda yang sudah diselimuti layar cahaya menampilkan deretan nama. Ye Yuan memperhatikan nama-nama itu. Dia melihat ada sebuah nama yang paling menonjol; Li Fantian.
Di atas namanya ada tulisan tingkat kedelapan. Dia adalah satu-satunya petarung yang mampu melewati tingkat ketujuh dan mencapai tingkat delapan dalam sepuluh ribu tahun terakhir.
Ye Yuan melihat nama yang ada di barisan bawah. Ada tiga nama yang tertera di bawah tingkat ketujuh. Nama yang pertama adalah Luo Yanqing dan yang kedua adalah Zhuo Fei. Sementara yang ketiga adalah Lu Linfeng.
"Si bocah ini ternyata adalah legenda di Dunia Tanpa Akhir. Seiring berjalannya waktu, namanya semakin dilupakan oleh generasi muda." Ye Yuan mendesah dalam hati.
Sebenarnya, alasan utama kenapa nama Lu Linfeng mulai terlupakan adalah kehancuran dari Aliran Agung Yan.
Kalau aliran ini tidak hancur, namanya pasti akan menjadi nama besar dengan peninggalan yang diwariskannya di Dunia Tanpa Akhir.
Setelah tingkat keenam, banyak sekali nama yang tercantum di sana. Ye Yuan sudah tidak tertarik melihatnya.
Tujuan Ye Yuan datang ke pagoda dengan niat dia bisa mencapai setidaknya tingkat ketujuh. Kalau sampai dia tidak bisa mengimbangi Lu Linfeng, lantas tidak ada gunanya percekcokan yang terjadi di Dunia Tinggi.
Meski begitu Ye Yuan juga penasaran siapakah Luo Yanqing dan Zhuo Fei. Dari masa manakah mereka? Ye Yuan sama sekali belum pernah mendengar nama mereka. karena mereka berada di urutan yang sama dengan Lu Linfeng berarti mereka pun memiliki nama besar.
"Seperti sosok-sosok hebat yang ada sekarang ini membuat orang melupakan sosok besar di masa lalu! Meski sekarang ini Lu Linfeng hidup bebas di Dunia Tinggi akan tetapi mungkin tidak ada orang yang akan mengingatnya lagi beberapa tahun mendatang!" kata Ye Yuan, sambil menarik napas dalam-dalam.
Ye Yuan seketika menemukan bahwa ada sebuah tempat yang kosong di samping nama-nama yang tertera. Dia tidak tahu untuk apa kolom kosong itu.
"Setelah kalian memasuki pagoda maka layar cahaya akan memampang nama kalian dan tingkat yang kalian bisa capai. Kalau kalian gagal maka pagoda langsung akan mengeluarkan kalian. Dengan begitu nama kalian juga akan hilang. Sekali lagi aku peringatkan bahwa luka yang nanti kalian rasakan di dalam itu nyata; bahkan kalian mungkin akan menemukan rasa kematian di dalamnya."
Ye Yuan melihat ke arah samping. Dia melihat ada Qi Hai yang entah kapan sudah ada di sini.
"Tetua Qi Hai, kenapa kau datang?" Ye Yuan berkata terkejut.
"Haha. Adik Ye kan sedang menantang Pagoda Surga Luas. Tidak mungkin kalau aku sampai melewati momen bersejarah ini? Dalam waktu seribu tahun kau adalah petarung harapan yang akan bisa mencapai tingkat keenam. Sayangnya, waktunya kurang tepat. Kalau saja tingkat kekuatanmu sudah lebih tinggi dari sekarang kau pastinya akan mampu mencapai tingkat ketujuh!" Qi Hai berkata dengan nada kasihan.
Pada akhirnya, yang masih menjadi rintangan adalah tingkat kekuatan Ye Yuan yang masih rendah.
Kekuatan Ye Yuan saat ini bisa dikatakan sama dengan Qin Yan dan yang lainnya. Jika dilihat dari potensinya maka penilaian Qi Hai terhadap Ye Yuan akan sama dengan Qi Hai dan yang lainnya; tingkat keenam.
Kalau saja Ye Yuan sudah mampu mencapai tingkat yang lebih tinggi maka kemungkinan Ye Yuan mencapai tingkat lebih tinggi pun lebih terbuka. Hanya saja, Pagoda Surga Luas menawarkan tantangan yang semakin sulit seiring dengan tinggi tingkat. Tingkat ketujuh termasuk yang paling tinggi yang bisa semua orang pahami.
Memang tidak ada yang tahu kalau Ye Yuan sendiri menargetkan dirinya bisa mencapai tingkat ketujuh.
"Karena Tetua Hai sepertinya sangat memujiku maka aku sepertinya harus bisa mencapai tingkat keenam ini!" kata Ye Yuan dengan suara gelak tawa.
"Haha. Aku akan melihatnya nanti! Baik. Sudah waktunya! Kalian semua harus masuk sekarang!"
Ning Yixian berkata dengan nada keras dan jelas.
"Pagoda Surga Luas sudah terbuka. Semua orang harus berjuang sebisa mungkin ketika berada di dalam. Masa depan Dunia Tanpa Akhir bergantung pada kalian semua. Meski begitu, aku akan berbicara tentang hal yang tidak enak terlebih dahulu. Alasan aku membuka Pagoda Surga Luas untuk umum adalah demi masa depan Dunia Tanpa Akhir dan juga untuk menghadapi invasi musuh kita; Dunia Badai Ganas. Setelah kalian semua nanti keluar dari pagoda ini maka kalian harus bergabung dengan Persatuan Dunia Tanpa Akhir. Di masa depan kalau Dunia Badai Ganas kalah maka aku akan membebaskan kalian."
"Ketua Persatuan, Ning Yixian. Kami pastinya akan berjuang sebaik mungkin dan akan mengabdi pada Persatuan Dunia Tanpa Akhir."
Bagi para petarung pengembara, ini adalah kesempatan satu-satunya yang datang pada mereka seumur hidup. Ketika mereka mampu menunjukkan kemampuan maka mereka akan mudah bergabung ke suatu aliran di masa mendatang.
Ning Yixian berkata,"Baiklah kalau begitu. Kalian bisa masuk melewati pintu masuk!"
Setelah mendengar aba-aba dari Ning Yixian, para petarung langsung berhamburan memasuki pintu masuk; khususnya pada petarung pengembara.
Bagi mereka ini adalah sebuah kesempatan untuk melompati gerbang naga. Petarung yang lolos seleksi adalah yang memiliki kemampuan tinggi dibanding yang lainnya. Tentu saja ini menjadi alasan bagi mereka untuk ikut menjadi yang terdepan.
Ye Yuan juga pamit kepada para moyang dan mengikuti petarung lainnya memasuki pagoda.
Begitu Ye Yuan memasuki pagoda, dia melihat sesuatu yang sungguh berbeda; seolah dirinya masuk ke dunia lain.
Belum sempat dia menjejakkan kakinya di pagoda, sudah ada bayangan hitam yang menyerangnya.
Di mata Ye Yuan, gerakan cepat mereka ini terasa begitu lambat. Ternyata mereka adalah binatang iblis tingkat kedua.
"Haha, Adik Ye begitu beruntung. Baru masuk sudah disambut oleh binatang iblis," kata Guo Taoqun yang muncul di samping Ye Yuan. Dia menyeringai lebar.
Ye Yuan ikut tersenyum dan menimpali, "Hanya binatang iblis tingkat 2. Hanya...misi di lantai satu ini bukan untuk berburu binatang iblis kan?"
Guo Taoqun tersenyum juga.
"Adiknya sungguh pintar. Sebenarnya, misi dari tiga tingkat pertama adalah untuk memburu binatang iblis. Hanya saja mereka berbeda tingkat. Di tingkat pertama ini kita akan menghadapi binatang iblis tingkat 2 kemudian kita harus menerobos mereka untuk mencari jalan menuju tingkat kedua untuk naik level."
Ye Yuan tertegun. "Semudah itu?"
Guo Taoqun tertawa terbahak-bahak.
"Mudah? Hanya Adik Ye yang berpikir ini terlalu mudah! Jangan lihat jumlah 300 orang yang masuk ke dalam pagoda ini. Di tingkat pertama ini saja, akan ada setengah dari petarung yang tereliminasi. Kita ini masih berada di dekat pintu masuk makanya belum banyak binatang iblis yang kita jumpai. Kalau nanti kita sudah masuk ke bagian dalam tingkatan ini maka jumlah binatang iblisnya akan menjadi semakin banyak. Bahkan para petarung di tingkat Transformasi Bahari sekali pun tidak akan bisa lolos begitu saja tanpa terluka. Meski aku saat ini sudah mencapai tingkat Bahari Jiwa, aku masih tidak berani untuk melawan kumpulan binatang iblis ini. Aku harus menghemat energi murni milikku agar tidak tereliminasi."
Sekarang Ye Yuan baru tahu kalau memang misinya hanya untuk mengalahkan binatang iblis di sini bukan berarti misinya terlalu mudah. Menghadapi satu binatang iblis tingkat 2 mungkin tidak membuatnya kesulitan namun jika jumlahnya banyak maka akan lain ceritanya. Meski tingkat kekuatan petarung itu tinggi namun jika digunakan untuk melawan begitu banyak binatang iblis maka mereka akan kehabisan energi murni.
Petarung di tingkat kekuatan tinggi biasanya sering disebut sebagai sosok yang tak terkalahkan. Namun sejatinya panggilan ini bisa saja berbeda tergantung kondisi. Teorinya, para petarung tingkat rendah mampu mengalahkan petarung tingkat tinggi jika jumlahnya banyak.
Ye Yuan memikirkan hal ini dan kemudian bertanya, "Apakah semua binatang iblis di sini tidak bisa sepenuhnya dibunuh?"