Dewa Obat Tak Tertandingi

Master Ye



Master Ye

Bangunan yang tinggi dibangun dari bawah. Keberhasilan Ye Yuan mencapai tingkat Tabib Kaisar Puncak tidak dia dapatkan secara kebetulan. Dasar ilmu pengobatannya sungguh amat kuat hingga bisa membuat semua orang malu. Apalagi orang yang melihatnya kali ini yang paling tinggi ilmunya berasal dari golongan Tabib Penguasa.      

Uraian Ye Yuan tentang istilah-istilah sederhana membuat tabib-tabib yang mendengarkannya merasa mendapatkan pencerahan.      

Hanya setelah mereka mendengarkan penjelasan Ye Yuan mereka paham kalau jalan hidup yang mereka pilih ini membawanya kepada sebuah corong yang amat besar namun sebenarnya corong ini bocor.      

Mereka sudah melewatkan banyak hal. Begitu mendengarkan ceramah Ye Yuan, mereka seolah ingin kembali lagi mempelajari pembuatan pil tingkat 1 dan juga sistem-sistem yang ada di dalamnya sekali lagi. Dengan tingkat yang Ye Yuan miliki sudah cukup bagi orang-orang ini mendapatkan keuntungan.      

Pada awalnya, balai utama masih begitu berisik. Namun, lama kelamaan, seluruh bagian ruangan balai utama menjadi sunyi tenang. Hanya suara Ye Yuan yang terdengar bergema di dalamnya.      

Tabib-tabib ini, termasuk Zao Zheng yang awalnya datang dengan niat untuk menghadiri acara ini saja, sudah menjadi pengikut setia kali ini. Wajah-wajah mereka menampakkan sebuah pencerahan.      

"Oh ternyata seperti ini."     

"Baik. Ceramah kali ini sudah selesai sampai di sini. Sekarang, silahkan mengajukan pertanyaan. Aku bisa menjawab sepuluh pertanyaan. Mulai dari sekarang."     

Suara Ye Yuan terdengar lagi. Kali ini, baru mereka bangun dari 'biusan' ceramah Ye Yuan.      

Banyak orang yang masih tercengang. Sepertinya mereka belum lepas dari pesona Ye Yuan ketika berbicara tadi. Baru kali ini mereka sadar bahwa orang yang memberikan mereka pengajaran kali ini adalah anak muda di usia 17 tahun.      

Betapa menakutkannya anak muda 17 tahun ini? Dia memiliki pemahaman yang amat dalam tentang ilmu pembuatan pil obat tingkat 1. Dibandingkan dengan penjelasan Ye Yuan sebelumnya, Ikhtisar Tanaman Obat tidak berguna. Mereka bingung mendapati anak usia 17 tahun ini memiliki pemahaman yang begitu luar biasa tentang ilmu pengobatan.      

"Guru Ye, aku memiliki pertanyaan."     

Ada seorang Tabib Raja yang mengangkat tangannya untuk bertanya.      

Dia sudah menyebut Ye Yuan dengan sebutan Guru Ye. Begitu melihat ada seorang Tabib Raja yang bertanya, banyak orang yang menyesal kenapa mereka tidak segera bertanya untuk mengklarifikasi keraguan mereka.      

Setelah ini, mereka harus bersiap untuk mengangkat tangan bertanya. Ren Dong sudah berdiri di samping mimbar, membantu Ye Yuan. Sebelumnya dia juga ikut mendengarkan pengajaran Ye Yuan dan juga mendapatkan banyak keuntungan.      

Beberapa hari terakhir ini, dia sudah mempelajari pembuatan pil obat tingkat 1 menggunakan Seni Tanpa Fase Lebih Tinggi dan sudah bisa menguasai seni ini hingga pada tahap legendaris di bawah petunjuk dari Ye Yuan.      

Ren Dong merasa bahwa pemahamannya terhadap pembuatan pil obat tingkat 1 sudah cukup baik.      

Namun, setelah mendengarkan ceramah Ye Yuan hari ini, dia merasa bahwa apa yang dia dapatkan selama ini ternyata hanyalah puncak dari gunung es yang besar. Meski memang pembuatan pil obat tingkat 1 itu mudah namun ada begitu banyak hal yang harus dipelajarinya lebih dalam lagi.      

Ren Dong merasa begitu bangga mendapati banyak orang yang memanggil Ye Yuan dengan sebutan "Guru Ye" selama dia membantu mengatur acara ini untuk Ye Yuan. Ternyata gurunya sudah diakui banyak orang.      

Meski Ye Yuan ini adalah sepupunya namuan perbedaan kemampuan keduanya sangatlah jauh.      

"Baik, silahkan!" kata Ren Dong.      

Begitu mendengar suara Ren Dong, Tabib Raja ini mulai ragu dan tidak segera berbicara.      

Ren Dong berkata dengan nada tidak senang.      

"Anda jadi bertanya atau tidak? Kalau memang tidak, aku akan menggantinya ke orang lain. Waktu Guru Ye tidak banyak. Dia tidak memiliki waktu untuk bermain-main di sini denganmu."     

Setelah itu Tabib Raja itu berbicara dengan ragu-ragu.      

"Guru Ye, pertanyaanku ada hubungannya dengan pembuatan pil obat tingkat 4. Aku ingin tanya tentang.."     

"Tak masalah. Silahkan bertanya." Ye Yuan tersenyum.      

Orang yang bertanya ini khawatir kalau Ye Yuan tidak akan bisa menjawab pertanyaan tentang pil obat tingkat 4. Selain itu, pertanyaan yang akan dia ajukan ini juga tidak ada hubungannya dengan pengajaran yang diberikan Ye Yuan. Itulah kenapa dia terlihat ragu.      

Si Tabib Raja yang bertanya ini langsung senang begitu mendengar tanggapan Ye Yuan.      

"Guru Ye, baru-baru ini aku membuat Pil Api Feniks dan merasa ada masalah. Ketika aku mencampur Rumput Tangisan Feniks dan Filamen Bambu Azure Kuning, mereka tidak bisa bercampur. Hal ini berpengaruh pada kualitas pil yang aku buat. Aku sudah mencoba berbagai macam cara namun selalu gagal. Guru Ye, tolong bantu aku untuk mencari solusinya."     

Ketika si Tabib Raja mengajukan pertanyaan, dia sudah terlihat seperti seorang murid yang bertanya pada gurunya dengan begitu seriusnya. Namun, tidak ada yang heran dengan sikapnya ini.      

Ye Yuan sudah menggunakan ilmunya yang luas dalam hal ilmu pengobatan untuk membuat orang tunduk padanya. Di antara orang-orang yang masih hadir ini, ada beberapa yang waktu itu melihat Ye Yuan menjawab pertanyaan di Dinding Ribuan Pertanyaan.      

Mereka tidak ragu apakah Ye Yuan akan bisa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Tabib Raja tersebut. Kebetulan si Tabib Raja ini waktu itu tidak hadir. Itulah kenapa dia masih terlihat meragukan kemampuan Ye Yuan.      

Selain itu, kalau diteliti lebih dalam lagi, pembuatan pil obat tingkat 1 memang tidak ada hubungannya dengan pembuatan pil obat tingkat 4.      

Ye Yuan langsung menjawab tanpa banyak berpikir.      

"Rumput Tangisan Feniks dan Filamen Bambu Azure Kuning memiliki sifat yang saling bertabrakan. Kalau kau memaksa untuk mencampur mereka maka mereka pastinya tidak akan bisa tercampur. Setiap kali kau membuat Pil Api Feniks, apakah kau merasa seperti kehilangan kendali atas api? Atau pil obatnya seperti ingin melompat dari atas tanganmu sekitar 15 menit sebelum pil itu terbentuk?"     

Mata si Tabib Raja langsung berbinar. Dia menganggukkan kepalanya seperti seekor ayam yang mematuk beras. Dia langsung menjawab, "Betul, betul, betul! Seperti itu! Guru Ye benar-benar seperti dewa. Kau bahkan tahu permasalahanku seperti melihatnya dengan kepala mata sendiri. Bolehkanaku bertanya Guru? Kenapa bisa seperti itu? Apakah ada solusinya?"     

Begitu melihat tanya jawab ini, semua orang langsung terkesima.      

Ye Yuan bahkan mampu menyebutkan masalah yang dialami si Tabib Raja hanya dengan mendengar penjelasannya yang pendek. Bahkan waktu yang dia sebutkan juga sangat tepat. Ini sungguh merupakan kemampuan tingkat dewa!      

Bahkan seorang Tabib Penguasa Puncak mungkin tidak akan berani membuat penilaian tentang keadaan pil seperti yang dikatakan oleh Ye Yuan kalau dia tidak menyaksikan sendiri.      

Ye Yuan berkata dengan nada santai.      

"Apakah ada tanaman obat bernama Akar Kayu Abadi? Sepertinya kalau kau membuat pil ini kau harus memperhatikan keberadaan tanaman obat ini."     

Si Tabib Raja tertegun dan langsung berkata dengan sebuah anggukan kepala.      

"Guru, tolong jelaskan. Apakah Akar Kayu Abadi memiliki pengaruh aku juga memikirkan tentang tanaman obat ini, namun setelah mencobanya aku masih gagal. Jadi aku pikir Akar Kayu Abadi ini tidak ada gunanya."     

Ye Yuan berkata dengan tersenyum.      

"Pil obat bisa terbentuk karena diasah berkali-kali. Setiap pil obat merupakan kristalisasi dari kebijaksanaan pendahulunya. Selama formula pilnya tidak salah, bagaimana bisa tanaman obatnya tidak berguna? Meski dalam membuat Pil Api Feniks fungsi dari Akar Kayu Abadi ini tidak besar, namun dia merupakan bahan yang tidak bisa dipisahkan."     

Kalimat Ye Yuan terdengar begitu bersemangat dan meyakinkan. Dia menjelaskan dengan detail pembuatan Pil Api Feniks.      

Si Tabib Raja semakin bersemangat. Dia bahkan hampir melompat kegirangan.      

Begitu Ye Yuan selesai berbicara, si Tabib Raja membungkuk dalam-dalam bahkan hampir menyentuh tanah.      

"Terima kasih atas petunjuknya Guru Ye. Aku, Yan Mu akan selalu mengingatnya."     

Ye Yuan mengangguk.      

"Selanjutnya."     

"Guru Ye, aku memiliki pertanyaan."     

"Guru Ye, aku memiliki pertanyaan juga!"     

"Guru, aku juga."     

"Aku!"      

"......"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.