Dewa Obat Tak Tertandingi

Hadiah



Hadiah

0Hari ini, kediaman walikota dihiasi dengan lampion dan berbagai macam hiasan, untuk memeriahkan suasana.      

Selama pemerintahan Ren Xingchun, kediaman walikota ini tampak suram. Bahkan tidak ada orang yang berani untuk berbicara dengan menggunakan nada keras.      

Sudah lama sekali tempat ini ramai dengan pengunjung. Di ambang pintu masuk, banyak sekali orang yang sudah berkumpul. Orang-orang yang menonton pertunjukkan dan memberikan hadiah selamat telah menutup jalan yang ada di depan pintu masuk.      

"Walikota bahkan mengeluarkan maklumat teguran buat dirinya sendiri! Ini tidak pernah terbayangkan sebelumnya."     

"Iya. Walikota memiliki status paling tinggi yang mampu mendikte apa saja di bawah perintahnya. Kali ini, dia berani untuk membuat maklumat demi putrinya dan anak menantunya. Sungguh sebuah kejutan yang amat besar."     

"Heh, kau sepertinya belum tahu? Maklumat itu dikeluarkan bukan untuk putri dan menantunya. Ini karena cucunya. Itu, anak itu yang sekarang menerima tamu."     

"Bagaimana kau tahu?"      

"Bibi ketiga dari saudara perempuan ipar adikku adalah pelayan yang bekerja di walikota. Hal ini sudah lama tersebar di dalam! Cucu dari Walikota ini begitu hebatnya! Aku dengar dia bahkan hampir saja membalikkan Dinding Ribuan Pertanyaan yang dimiliki oleh Keluarga Cao. Dengan pengakuannya walikota terhadap cucunya maka kekuatannya di kota ini akan semakin besar!"      

Tidak ada dinding yang tak retak di dunia ini. Kali ini, Ren Xungchun juga memang tidak melakukan tindakan apa pun untuk membendung tersebarnya kabar ini. Akibatnya, kabar ini tersebar keluar dari kediaman walikota.      

Selain itu, tersebarnya berita ini juga berdampak baik bagi walikota itu sendiri.      

Hari ini, Ye Yuan menawarkan diri untuk menjadi penerima tamu bersama dengan Xu Zihui. Di pernikahan ayah dan ibunya, sebagai anak dia harus menunggu dengan hati-hati.      

"Tetua Wu Xuan dari Perkumpulan Tabib sudah tiba!"      

Suara yang mengumumkan kedatangannya belum juga hilang namun Wu Xuan sudah tertawa lebar mendekati Ye Yuan.      

"Tuan Muda Ye, selamat! Selamat!"      

"Hehe, Kakak Wu datang terlalu pagi. Cepat, duduk di dalam!" Ye Yuan berkata dengan suara tertawa.      

"Tidak perlu terburu-buru! Adik Ye, hari ini merupakan hari bahagia ayahmu! Ini adalah hadiah dariku! Namun hadiah yang aku bawa ini sebenarnya milik orang lain! Adik Ye, tolong jangan marah," Wu Xuan berkata tertawa yang keras.      

Ye Yuan mengibaskan tangannya.      

"Apa maksudnya? Kedatanganmu ke sini sudah membuatku senang! Bagaimana mungkin aku marah?"      

"Haha! Bagus kalau begitu! Adik Ye, singkirkan semua anggur yang ada di meja utama, ganti dengan milikku!" kata Wu Xuan dengan senyum misterius.      

Mata Ye Yuan langsung berbinar begitu dia mendengarnya. Apakah mungkin orang ini sudah bisa membuat Anggur Giok Pengingat Keabadian dengan begitu cepatnya?      

Wu Xuan melihat mata Ye Yuan dan tahu bahwa anak muda ini sudah menebaknya. Dia tidak lagi membuat Ye Yuan menunggu dan langsung mengeluarkan tangannya dan memberi isyarat pada beberapa pelayan.      

"Ayo, bawa semua anggurnya ke dalam."     

Sekelompok pelayan langsung membawa gentong anggur ke dalam. Ye Yuan melihat mereka dan terkejut mendapati ada 10 gentong anggur.      

Sebenarnya, kalau 20 gentong anggur itu sudah biasa namun yang membuatnya luar biasa adalah karena anggur ini merupakan Anggur Giok Pengingat Keabadian. Anggur yang mampu membuat geger seluruh Kota Wu Fang.      

Gentong-gentong kayu yang dibawa masuk itu dibuat dari kayu Cendana Selatan. Meski masih tersegel rapat, aromanya sudah keluar dan membuat orang-orang yang dilewatinya menciumnya.      

"Minuman keras apa ini? Begitu harum?"      

"Baunya sudah begitu terasa meski segelnya belum dibuka. Kalau aku bisa meminumnya aku rela untuk mati sekarang juga."     

"Heh! Kau ini bodoh sekali! Dari baunya ini pasti Anggur Giok Pengingat Keabadian yang dibuat oleh Fu Yujing. Aku dulu pernah mencium baunya dari jarak ratusan kaki. Aku bahkan mengingat baunya selama beberapa hari."     

"Wah! Anggur Giok Pengingat Keabadian! Ya Dewa! Bukankah ini anggur-anggur yang disimpan oleh Fu Yujing? Kenapa bisa ada begitu banyak anggur itu di sini? Dan lagi.....kenapa yang membawa anggur ini adalah Wu Xuan?"     

"Oh..kalau itu aku tidak tahu. Aku merasa bau minuman ini jauh lebih harum. Kualitas anggur ini mungkin bahkan lebih tinggi dari pada anggur yang dibuat oleh Fu Yujing."     

Ke-20 gentong Anggur Giok Pengingat Keabadian ini langsung membuat banyak orang membicarakannya.      

Anggur ini merupakan anggur yang sangat terkenal di Kota Wu Fang. Banyak orang yang pernah mendengar namanya namun tidak pernah merasakannya. Bisa mencium bau anggur ini pun sudah dianggap beruntung.      

Hari ini Wu Xuan bahkan mendatangkan 20 gentong anggur ke pesta pernikahan. Kejadiannya pastinya membuat banyak orang tercengang.      

Banyak para petarung yang meneteskan air liurnya. Dia iri pada orang-orang yang duduk di meja utama dan akan mencicipi anggur itu.      

Ye Yuan melihat gentong-gentong anggur langsung tertawa dan berkata, "Kakak Wu sungguh mengagumkan! Baiklah! Aku yang akan mencicipi terlebih dahulu. Terima kasih Kakak Wu."     

"Haha, tidak perlu berterima kasih. Lagian, aku hanya berperan sebagai Buddha yang meminjamkan bunga di sini. Aku hanya menyediakan bahannya. Oh iya, aku masih membawa hadiah di sini. Dia saat ini masih bermeditasi untuk membuat pil obat jadi dia tidak bisa datang ke sini sendiri. Namun, dia memintaku untuk membawakan hadiahnya ke sini."     

Wu Xuan tersenyum dan mengeluarkan pedang panjang. Aliran udara dingin terasa keluar dari pedang itu.      

Para petarung yang melihat pedang itu dari jarak ratusan kaki bisa merasakan aura tekanan dari pedang ini. Bahkan pedang ini belum diberi energi murni oleh Wu Xuan.      

Ye Yuan menerima pedangnya dari tangan Wu Xuan dan memuji, "Pedang yang bagus!"      

Wu Xuan tersenyum.      

"Namanya Pedang Xuanying; ini adalah sebuah artefak dalam tingkat rendah."     

Ye Yuan menganggukkan kepalanya dan kemudian mengepalkan kedua tangannya.      

"Kakak Wu, tolong sampaikan ucapan terima kasihku kepada Ketua kalau nanti Kakak Wu kembali."     

Hadiah ini memang diberikan lewat Ye Hang dan Ren Hongling namun sebenarnya ini adalah hadiah untuk Ye Yuan.      

Artefak Dalam berbeda dengan Artefak Jiwa. Artefak Jiwa bisa dibeli di pasaran dengan menggunakan kristal energi murni akan tetapi tidak untuk Artefak Dalam. Permintaan akan artefak ini selalu lebih tinggi dari ketersediaan barangnya. Meski orang kaya sekalipun yang memiliki banyak kristal energi murni akan kesulitan untuk mendapatkannya dari penjual mana pun.      

Artefak Dalam merupakan senjata yang digunakan oleh para petarung tingkat Pelintas Dewa. Jumlahnya sangat jarang di Dunia Tanpa Akhir.      

Dapat dikatakan bahwa hadiah yang diberikan oleh dan Chenzi terlalu mewah apalagi dia memberikannya secara cuma-cuma. Namun, Ye Yuan tidak terbebani akan hal ini karena sebelumnya dia sudah membantu ketua Perkumpulan Tabib itu untuk membuat Pil Jiwa Kuat Macan Naga!      

Ye Yuan tahu betul kehebatan akan pil ini. Bahkan hadiah yang saat ini dia terima bisa dikatakan belum bisa menyamai kehebatan pil itu. Meski begitu, niat Dan Chenzi memberikan hadiah itu kepada Ye Yuan menunjukkan kalau dia orang baik.     

Pedang Canghua yang dimiliki Ye Yuan juga semakin kurang kekuatannya seiring dengan bertambahnya kekuatan Ye Yuan. Jika ajian batasan ditambahkan dalam pedang ini kemungkinan pedang ini akan rusak.      

Meski saat ini, Ye Yuan belum bisa melancarkan kekuatan penuh dari Pedang Xuanying, pedang ini jauh lebih kuat dari Pedang Canghua.      

Ini pun karena yang menggunakannya adalah Ye Yuan. Kalau petarung lain, maka mereka belum bisa menggunakan Artefak Dalam. Kemungkinan, pedang paling tinggi yang bisa mereka gunakan berasal dari Artefak Jiwa tingkat tinggi.      

Karena kemampuan bela diri Ye Yuan yang begitu tinggi sehingga dia mampu mengeluarkan kekuatan dari pedang itu dengan baik.      

Ye Yuan dan Wu Xuan berbincang sebentar. Setelahnya, Wu Xuan masuk dan duduk.      

Tak lama kemudian, suara keras pelayan terdengar.      

"Kepala Keluarga Cao telah tiba!"      

Ekspresi wajah Cao Zheng terlihat tidak begitu senang. Namun dia memaksakan untuk tersenyum.      

"Adik Ye, selamat! Selamat!"      

Orang yang datang kali ini semuanya adalah tamu yang harus diperlakukan dengan baik jadi Ye Yuan menahan diri untuk tidak menyerang siapa pun yang datang. Dia membalas dengan sebuah senyuman.      

"Terima kasih banyak."     

Ye Yuan tahu kalau beberapa hari ini Cao Zheng tidak menikmati hari-harinya namun dia tidak peduli.      

Karena Ren Xingchun masih berstatus kakeknya maka Ye Yuan masih harus bersandar pada Keluarga Ren. Terkait dengan bagaimana status Keluarga Cao, Ye Yuan tidak peduli. Meski begitu, dia tahu kalau Cao Zheng tidak mungkin datang dengan tangan kosong hari ini. Dia pastinya membawa sesuatu.      

Cao Zheng mengeluarkan sesuatu dari dalam lengan pakaiannya dan berkata, "Aku menyiapkan hadiah kecil. Aku harap kau mau menerimanya."     

Ye Yuan mengambil satu lembar kertas yang disodorkan oleh Cao Zheng. Begitu melihatnya dia tampak tertegun.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.