Dewa Obat Tak Tertandingi

Merendahkan Diri



Merendahkan Diri

0Selesai berbicara, Xu Zihui melihat sekilas ke arah Ye Yuan. Pemuda itu tampak tidak senang. Xu Zihui kemudian memberanikan diri dan berkata lagi, "Ye Yuan, suka atau tidak suka kau memiliki hubungan darah. Meski Walikota sudah melakukan banyak kesalahan, tidak bisa dipungkiri kalau dia adalah kakekmu. Karena kalian ini adalah satu keluarga, kenapa harus bertengkar sejauh ini? Apa pun yang telah dia lakukan, dia melakukan semua itu demi kebaikan Keluarga Ren, kan?"      

Begitu mendengar kalimat Xu Zihui, Ren Xingchun murka.      

"Xu Zihui, apakah aku memintamu untuk ikut campur urusan orang? Bagaimana bisa kau yang menilai kebaikan dan keburukanku?"      

Ren Xingchun masih menghormati Xu Zihui. Karena kalau tidak, pukulan yang dia arahkan pada petugas patroli itu pasti sudah membuatnya meninggalkan dunia selamanya. Meski begitu, Xu Zihui hanyalah seorang bawahannya saja. Bagaimana bisa seorang yang lebih rendah dari dirinya membicarakan tentang kelemahannya di depan Ren Xingchun sendiri? Ini sungguh memalukan.      

Ye Yuan berkata pada Xu Zihui dengan tersenyum.      

"Kau lihat sendiri kan kalau dia tidak peduli dengan niat baikmu."      

Xu Zihui tidak merasa malu. Dia menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku tahu betul watak dari Walikota. Hidupku ini ada karena jasa beliau. Aku tidak peduli apakah dia menerima kebaikanku atau tidak. Yang aku pedulikan adalah aku telah melakukan apa yang harus aku lakukan. Karena Kau, Ye Yuan, sudah menganggapku sebagai orang baik dan bahkan memanggilku dengan sebutan Kakak, maka aku peduli dengan masalah ini. Aku tidak ingin melihat cucu dan kakek menjadi musuh."      

Ye Yuan melihat ke arah Xu Zihui dan kemudian menggelengkan kepalanya. Dia berbicara, "Kakak Xu Zihui orang yang sangat setia. Sungguh sebuah keberuntungan aku bisa berteman dengan Kakak Xu."      

Kalimat Ye Yuan terucap bukan sebagai pernyataan penghibur. Kalau bukan karena Xu Zihu, mungkin Ye Hang sudah meninggal sekarang. Dan juga tidak akan pembicaraan macam ini sekarang.      

Kalau sampai Ye Yuan tahu ayahnya meninggal maka dia pastinya akan mengamuk. Meski Ren Xingchun adalah kakek Ye Yuan, dia pastinya tidak akan peduli dan tetap membunuhnya.      

Ye Yuan sudah menganggap kalau Ye Hang, ayahnya setelah dia hidup di Dunia Tanpa Akhir ini tapi itu bukan berarti dia juga mengakui kakeknya.      

Kalau dia bisa membunuh Ren Xingchun, dia tidak akan memiliki beban mental.      

Kalau bukan karena Xu Zihui orang yang berani maka meski dia tahu hubungan antara Ye Yuan dan Ye Hang, dia pastinya tidak akan berani melanggar perintah Ren Xingchun dengan melepaskan Ye Hang. Padahal selama ini, nama Ren Xingchun masih begitu disegani di Kota Wu Fang.      

Dalam menghadapi situasi saat ini, meski Ye Yuan memang sangat tidak suka, dia belum benar-benar murka. Khususnya, saat ini dia berada di posisi yang lebih kuat dan mampu menyerang terlebih dahulu.      

Ye Yuan pelan berjalan ke arah Ren Xingchun dan mengulurkan tangannya.      

"Berikan!"      

Ren Xingchun tertegun.      

"Apa yang harus diberikan?"      

"Pil Obat Penyembuh!" Kata Ye Yuan dengan nada santai.      

Ren Xingchun melihat ke arah Ye Yuan kemudian sekilas melihat Xu Zihui. Ekspresi wajahnya tampak bimbang.      

Dia tahu kalau ini adalah kesempatan terakhir yang Ye Yuan berikan padanya. Kalau sampai dia tidak mau memberikan pil obat penyembuh maka setelah ini hubungannya dengan Ye Yuan tidak akan bisa diperbaiki lagi.      

Ren Xingchun tahu betul kalau sikap keras kepala Ye Yuan kurang lebih sama dengan dirinya. Namun, kalau dipikir-pikir lagi, jika dia menyerahkan pil obat, maka ini berarti dia merendahkan dirinya dihadapan Ye Yuan.      

Dia baru saja melukai bawahannya dan sekarang ini mengulurkan pil obat untuk menyembuhkannya? Ini merupakan bentuk perendahan diri. Padahal. Ren Xingchun merupakan penguasa yang memerintah sesukanya. Yang ada, orang lain-lah yang merendahkan dirinya dihadapan Ren Xingchun. Tidak pernah sekalipun dia merendahkan diri dihadapan orang lain.      

Semua orang menahan napas, menunggu reaksi Ren Xingchun. Dengan adanya percekcokan ini maka hubungan antara kakek dan cucu kemungkinan akan sulit untuk diperbaiki lagi.      

Di samping keduanya, Xu Zihui hanya memperhatikan dengan diam. Selama beberapa hari ini, dia banyak bergaul dengan Ye Yuan sehingga sedikit banyak dia tahu watak pemuda ini. Dia tidak takut menghadapi Aliran Pedang Puncak dan bahkan menahan cucu Qing Hongtao. Sekarang, ketika dia berhadapan dengan Ren Xingchun, dia begitu kagum dengan keberanian Ye Yuan menghadapi orang nomor satu di Kota Wu Fang.      

Sekarang semuanya tergantung pada keputusan yang akan dibuat oleh Ren Xingchun.      

Jantung Ren Xingchun berdetak begitu kencang. Dia diam kaku tanpa bergerak. Tidak pernah dia membayangkan akan dipojokkan oleh cucunya sendiri seperti ini. Begitu tahu Ye Yuan begitu berani seperti ini, terbesit sedikit takut dalam hatinya.      

Ren Xingchun tahu betul orang macam apa Ye Yuan. Begitu Keluarga Ren mendapatkan Ye Yuan bergabung maka keluarga ini akan mendapatkan sesuatu yang lebih besar dari sekedar generasi penerus yang hebat. Kemampuan Ye Yuan sendiri sudah membuat banyak orang kagum.      

Ketakutan yang dirasakan oleh Keluarga Cao terhadap Ye Yuan bahkan mungkin sudah tidak bisa digambarkan dengan kata-kata.      

Awalnya, Ren Xingchun sebenarnya cukup khawatir dengan Ye Yuan namun jika Ye Yuan bergabung dengan Keluarga Ren maka Keluarga Cao tidak akan ada harganya di hadapannya.      

Dengan adanya Ye Yuan dalam keluarganya, Dinding Ribuan Pertanyaan akan menjadi milik Keluarga Ren.      

"Cepat! Kesabaranku juga ada batasnya!" kata Ye Yuan dengan dahi berkerut.      

Ren Xingchun menghela napas dan mengeluarkan pil obat tingkat 4 dari cincin penyimpanannya. Dia memberikannya pada Ye Yuan. Begitu melihat kejadian ini, semua orang menarik napas, lega.      

Ye Yuan melihat pil obat yang ada di telapak tangannya dan berkata dengan nada menghina, "Seorang Tabib penguasa puncak ternyata hanya bisa membuat pil obat sampah seperti ini! Lupakan, salahkan aku yang belum bisa membuat pil obat tingkat 4. Kakak Xu, minumlah pil ini."      

Selesai bicara, Ye Yuan melemparkan pil obat tersebut pada Xu Zihui.      

Wajah Ren Xingchun kembali menjadi merah padam. Dia berkata dengan nada marah, "Bocah kurang ajar! Pil Embun Giok Bunga Azure adalah pil penyembuh kualitas tinggi yang ada di Kota Wu Fang! Beraninya kau mengatakan kalau ini adalah pil sampah?"      

Ye Yuan berkata dengan nada tinggi, "Hah! Bagaimana bisa seorang Tabib Penguasa Puncak hanya bisa membuat pil obat tingkat tinggi? Kau bahkan tidak malu mengeluarkannya?"      

Ren Xingchun berkata dengan senyum sinis.      

"Semua orang tahu membual! Kalau kau memang bisa, buktikan."      

Ye Yuan tertawa tapi tidak berbicara. Hanya saja, ekspresi puas yang terbersit di wajahnya cukup mampu untuk membuat Ren Xingchun marah.      

Belum sempat dia mengamuk, Ren Dong memotongnya.      

"Kakek, kalau guru sudah bisa mencapai Tabib Raja maka sangat mungkin baginya untuk membuat Pil Embun Giok Bunga Azure kualitas maha tinggi!"      

"Kau bocah kurang ajar juga! Kenapa kau membantu orang lain? Ah, dia sepupumu sekarang! Kenapa kau menyebutnya guru?"      

Begitu tahu Ren Dong memotong kalimatnya, Ren Xingchun marah-marah lagi sampai berteriak.      

Ren Dong justru menyeringai dan berkata, "Kau sudah menyebutnya sepupuku. Berarti kan aku tidak membantu orang asing? selain itu.....kita juga bertemu dengan Ye Yuan dengan cara yang berbeda. Jadi, status Ye Yuan saat ini tidak akan mengubah apa pun. Karena aku sudah mengakui sepupuku ini sebagai guru terlebih dahulu maka aku akan menjadikannya guru dalam kehidupanku sekarang ini."      

Wajah Ren Xingchun langsung berubah menjadi merah padam lagi dan dengan gerakan yang amat cepat dia mencengkeram lengan Ren Dong.      

"Hai bocah kurang ajar! Keras kepala sekali kau! Siapkan diri untuk menerima hukuman dariku kalau kau kembali pulang! Dan Kau Yujie! Pulang dan menghadap tembok untuk merenungkan kesalahanmu."      

Selesai bicara, Ren Xingchun langsung melesat menghilang dari Paviliun Feng Ya. Begitu melihat sosok tua itu sudah menjauh, Xu Zihui berkata kepada Ye Yuan, "Terima kasih banyak karena Tuan Muda Ye sudah melepaskan Yang Mulia Walikota."      

Xu Zihui merasa bahwa setelah Ye Yuan mengambil pil obat, dia sengaja menunjukkan wajah kesal sebagai gurauan. Dengan cara seperti ini, semua orang tidak akan merasa canggung.      

Meski dia sudah memaksa Ren Xingchun untuk merendahkan dirinya di hadapan cucunya sendiri, Ye Yuan tahu betul kalau lelaki tua itu merupakan salah satu tabib paling hebat di dunia kecil ini. Jadi, dia tidak akan sampai hati untuk benar-benar membuatnya malu.      

Ye Yuan menunjukkan wajah geram begitu dia bicara, "Tuan Muda apanya? Kenapa kau bertingkah seperti ini lagi? Panggil saja aku Ye Yuan nantinya! Di sini kau bukan bawahanku akan tetapi temanku."      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.