Dewa Obat Tak Tertandingi

Menyesal



Menyesal

0Semua orang terkejut begitu mendengar suara teriakan Ren Xingchun. Tingkat Tanpa Ikatan yang dimaksud oleh lelaki tua tampak juga tampak jelas bagi yang lain.      

Ini merupakan kekuatan yang bukan berasal dari Dunia tanpa Kahir. Bagaimana mungkin ada kekuatan seperti ini muncul dari seorang gadis?      

Ren Xingchun pastinya tidak akan salah terka; kekuatannya sendiri sudah bisa menjadi jaminan bahwa apa yang dikatakannya pastinya benar.      

Dengan kemunculan kekuatan ini, semua orang menatap Ye Yuan dengan tatapan lain lagi. Ternyata selama ini ada kekuatan di tingkat Tanpa Ikatan yang mengikuti Ye Yuan. Konsep macam apa ini?      

Ren Dong adalah orang pertama yang langsung beraksi, memohon pada Ye Yuan, "Guru, meski kakekku ini memang kelewatan akan tetapi dia tidak pantas untuk dihukum mati! Tolong..lepaskan dia!"      

Ren Xingchun yang ingin mengatakan sesuatu, ternyata kesulitan untuk berbicara. Dia tidak berani bertingkah congkak lagi di hadapan orang dengan tingkat kekuatan Tanpa Ikatan seperti gadis ini.      

Dalam hati Ye Yuan senang melihat ekspresi wajah lelaki tua ini memelas. Yue Mengli sebenarnya belum bisa banyak melakukan serangan namun menggunakan sedikit kekuatannya untuk menggetarkan jiwa lawan ternyata cukup efektif.      

Dengan hanya mengangkat satu jarinya, gadis ini mampu mengumpulkan energi langit dan bumi. Aksi ini terasa seperti sebuah tindakan dewa bagi para petarung di tingkat Pelintas Dewa.      

Sosok Tanpa Ikatan di Dunia Tanpa Akhir merupakan sosok tak terkalahkan.      

Bahkan seorang Ren Xingchun yang selama ini terlihat begitu berkuasa tidak berani bertindak sembrono di hadapan petarung Tanpa Ikatan.      

"Lupakan! Li, singkirkan jarimu. Aku tidak menyangka memiliki murid sepatuh ini. Jika aku membunuh kakek berdarah dingin ini maka hubunganku dan muridku ini tidak akan bertahan baik di masa depan," Ye Yuan sengaja berbicara dengan nada penyesalan.      

Yue Mengli menganggukkan kepalanya dan menyimpan kembali aura kekuatannya sehingga dirinya menjadi gadis biasa lagi. Dia lantas berdiri di belakang Ye Yuan.      

Aksi Ren Dong yang terlihat manjur membuatnya senang. Apalagi begitu dia melihat Yue Mengli mundur.      

"Terima Kasih banyak Guru. Terima kasih!"      

Ren Xingchun saat ini sudah kembali sadar. Ketika dia mendengar Ren Dong berkali-kali memanggil Ye Yuan dengan sebutan guru maka dia menjadi marah lagi.      

"Dong, kamu memanggil dia dengan sebutan apa? Bagaimana bisa seorang dengan kekuatan di tingkat Transformasi Bahari menjadi gurumu?"      

Ren Dong menggelengkan kepala dan berkata, "Dia bukanlah guru bela diriku akan tetapi dia adalah guru tabibku."      

Ren Xingchun tertegun. Api kemarahan yang barusan padam kini terasa membara lagi.      

"Aku mengajarimu ilmu pengobatan? Bagaimana kau masih berguru dengan orang lain? Lupakan hal soal guru dan murid. Ye Yuan ini hanya memiliki status Hampir Setara Tabib Raja? Apa haknya untuk bisa menjadi gurumu? Apa kau sudah gila?"      

"Kakek, Aku tahu betul apa yang sedang aku lakukan saat ini! Meski saat ini Guru hanya bisa membuat pil paling tinggi setingkat Hampir Setara Pil 4 , namun kedalaman ilmu pengobatan jauh lebih banyak dari pada Kakek! Seperti pepatah mengatakan bahwa yang tiba terlebih dahulu bisa mengajar maka dia pun bisa menjadi guruku!" kata Ren Dong.      

Sekarang, Ren Xingchun baru ingat tentang penampilan luar biasa Ye Yuan di Dinding Ribuan Pertanyaan. Waktu itu, dia yang menghentikan Ye Yuan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di sana. Kalau sampai waktu itu dia tidak dihentikan, entah berapa pertanyaan yang bisa dia jawab.      

Dilihat dari sini, apa yang dikatakan Ren Dong memang betul. Ilmu pengobatan Ye Yuan memang jauh melebihi dirinya. Jadi, bukanlah hal yang aneh jika Ren Dong menjadi murid Ye Yuan.      

Ren Xingchun merasa tidak bisa banyak bertindak di hadapan Ye Yuan. Selain memiliki petarung di tingkat Tanpa Ikatan, anak ini juga memiliki pengetahuan tentang ilmu pengobatan yang amat tinggi.      

Dalam hal segi bela diri dan pengobatan, Ren Xingchun merasa kalah dari anak bau kencur tersebut. Ini membuat kesombongan dan kecongkakan dalam hati dan perilakunya menjadi tersinggung.      

"Hei kau bocah sialan! Cepat lepaskan Ye Hang dan putriku! Ini adalah urusan keluargaku! Bukan saatnya buatmu untuk ikut campur tangan."      

Cara bicara Ren Xingchun saat ini tidak sekeras sebelumnya. Dia bahkan tidak mengeluarkan kalimat ancamannya.      

Ye Yuan berkata dengan nada santainya.      

"Mereka ada di rumah di belakangku ini. Kalau kau bisa kau bisa membawa mereka."      

"Kau!"      

Ren Xingchun melihat Yue Mengli yang ada di belakang Ye Yuan; dia hampir saja muntah darah melihat gadis itu.      

Kalau aku bisa mengalahkannya aku pastinya akan membawa mereka berdua keluar! Aku tidak akan ada di sini meladenimu.      

Ren Xingchun menghela napas dalam dan mencoba untuk bersikap sabar.      

"Baik. aku ingin tahu apa hubunganmu dengan mereka? Kenapa kau mau menyelamatkan mereka?"      

Ye Yuan tidak menjawab. Dia hanya melihat ke arah Ren Xingchun dengan senyuman mencela.      

Ketika dia melihat Ye Yuan, Ren Xingchun sedikit terkejut. Dia awalnya begitu marah hingga tidak berpikir panjang akan masalah ini.      

Sekarang ketika dia bertanya, tiba-tiba ada sebuah pikiran yang muncul.      

Nama keluarga Ye Yuan adalah Ye. Nama keluarga Ye Hang juga Ye. Kalau dihitung-hitung, sudah sekitar 18 atau 19 tahun, Ye Hang dan Ren Hongling kabur ke Wilayah Selatan; sama dengan umur Ye Yuan saat ini.      

Apakah mungkin....     

Ren Xingchun sepertinya memikirkan sesuatu dan langsung menoleh ke belakang ke arah Ren Yujie.      

"Kau sudah tahu?"      

Ren Yujie memaksakan diri untuk tersenyum.      

"Aku baru tahu hari ini juga! Kalimat adik Ren yang membuatku terkejut. Itulah kenapa aku berani untuk melawan ayah untuk membawa Ren Hongling bertemu dengan Ye Yuan."      

Ren Xingchun diam membatu dan bertanya, "Apa yang Hongling katakan?"      

"Dia mengatakan kalau sampai adik ipar meninggal maka dia juga tidak akan hidup. Dan jika Ye Yuan tahu mereka mati di tanganmu maka dia pasti akan mencarimu untuk membalas dendam suatu saat nanti! Dia tidak ingin melihat tragedi kemanusiaan ini terjadi di dalam keluarganya! Ketika aku tahu kalau nama anak dari adik Ren adalah Ye Yuan aku tahu kalau dia akan mampu untuk membuat kekacauan di masa depan untuk mencari ayah, membalas dendam kedua orang tuanya."      

Begitu mendengar kalimat ini, Ren Xingchun menjadi cemas.      

Saat ini, Ye Yuan memiliki pengawal seorang dengan tingkat kekuatan Tanpa Ikatan; bukanlah hal yang sulit baginya untuk menghabisinya saat ini.      

Meski katakanlah dia tidak menggunakan petarung Tanpa Ikatan untuk membunuhnya, dalam waktu lima tahun mendatang dia pastinya tidak akan bisa Ren Xingchun hadapi.      

Ren Xingchun ternyata memiliki cucu yang sangat luar biasa seperti ini dan pada saat bersamaan dia ternyata juga hampir membunuh menantunya. Kenapa semua hal ini terasa aneh?     

Satu hal yang tidak pernah Ren Xingchun bayangkan adalah dia ternyata memiliki cucu sekuat ini. Cucu ini seharusnya menjadi kebanggaan bagi Kota Wu Fang. Akan tetapi saat ini kondisinya...     

Ini adalah kali pertama dalam hidupnya Ren Xingchun merasa begitu menyesal. Selama bertahun-tahun, dia kukuh ingin semua orang yang ada di Kota Wu Fang untuk patuh padanya.      

Anak perempuannya ternyata jatuh cinta dengan tabib miskin dengan kemampuan yang sungguh tidak bagus dan dengan sekuat tenaga dia mencoba untuk memisahkannya.      

"Kau menyesal?" suara Ye Yuan lantang terdengar.      

Ren Xingchun terkejut. Anak ini ternyata mampu membaca pikirannya.      

"Kau menyesal karena anak muda yang dihormati oleh Qi Hai ternyata adalah cucumu sendiri? Kau tidak tahu kan?"      

"Kau menyesal karena tahu cucumu ini ternyata mampu untuk membuat Kota Wu Fang mu dan juga keluargamu dihormati dan mendapat banyak keuntungan kan? Tapi ternyata kau ingin membunuh ayahnya?"      

"Kau menyesal karena memiliki cucu yang sehebat itu tapi kau ternyata sudah menyinggungnya selama ini!"      

"Tapi, apakah kau pernah berpikir? Kalau misalnya aku orang biasa, apakah kau juga akan menyesal?"      

"Kalau aku ini hanya orang biasa, pastinya saat ini aku sudah jadi mayat kan di sini?"      

"Oleh karena itu..... Kau ini hanya orang yang sangat egois! Di matamu hanya kedudukan dirimulah yang paling penting!"      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.