Dewa Obat Tak Tertandingi

Tanpa Tanding



Tanpa Tanding

0Begitu Mei Zhen menginjakkan kaki kembali ke Aliran Awan Tenang, dia merasa sudah lama sekali dia meninggalkan rumahnya. Setelah dia ditahan oleh Aliran Pedang Puncak dia tahu kalau aliran yang dulu menyebabkan kehancuran Aliran Awan Tenang adalah aliran ini.      

Perbuatan Mei Zhen yang memberikan kabar pada Aliran Pedang Puncak waktu itu seperti seekor domba yang menyerahkan diri ke kandang macan.      

Selama dia dikurung di sana, energi murninya terkunci dan dia harus mengerjakan pekerjaan kasar di Aliran Pedang Puncak. Apa pun pekerjaan itu, dia harus melakukannya.      

Awalnya dia berpikir kalau dia akan mati disiksa dengan cara seperti ini. Tidak disangka beberapa hari setelahnya, orang dari Aliran Pedang Puncak membuka kembali energi murninya dan bahkan memberinya makan dan minum.      

Meksi dia memang belum bisa keluar dari aliran itu, dibandingkan dengan sebelumnya, keadaan sedikit lebih baik. Beberapa hari yang lau, Fu Zonghu menemuinya dan memberitahunya bahwa dia akan dikembalikan ke Aliran Awan Tenang.      

Awalnya, Mei Zhen berpikir mungkin dia salah mendengar kalimat Fu Zonghu. Dia menjadi gemetar begitu dia tahu kalau apa yang didengarnya ini memang benar. Ini karena orang yang memberitahunya adalah seseorang dengan tingkat kekuatan Pelintas Dewa.      

Tidak mungkin dia bercanda!      

Selama perjalanan menuju Aliran awan Tenang, Fu Zonghu tidak memberitahu alasan kenapa dia dikembalikan. Meski orang ini memang bersikap sopan ketika berbicara, dia tidak menjelaskan secara gamblang alasannya.      

Meski begitu, Mei Zhen tidak ingin ambil pusing. Dia sudah sangat senang bisa kembali ke Aliran Awan Tenang.      

"Tetua Besar! Ketua!.. kalian.. kalian ternyata juga bisa kembali!"      

Begitu Mei Zhen melihat Maple Langit dan Luo Qingfeng, dia terkejut bukan kepalang.      

Kedua orang ini sudah dipenjara waktu itu. Dengan kekuatan Aliran Awan Tenang yang tidak seberapa, bagaimana bisa keduanya dikeluarkan?      

Meski kekuatan Ye Yuan memang luar biasa, tidak mungkin kalau anak ini mendatangi Menara Puncak di Aliran Langit Surgawi untuk menyelamatkan keduanya.      

"Huhu! Sama dengan dirimu. Kita bisa kembali ke Aliran Awan Tenang karena Ye Yuan!" Maple Langit menjawab dengan senyum tipis.      

"Ye.... Ye Yuan!"      

Sungguh itu Ye Yuan?      

Tapi bagaimana dia melakukannya? Mei Zhen semakin bingung.      

"Baiklah. Kita akan membicarakannya nanti. Masih ada banyak tamu di sini,'" kata Maple Langit masih dengan tersenyum.      

Mei Zhen tertegun, kemudian menganggukkan kepala dan bergerak menyingkir.      

Ada Gu Tianyou dan Li Junjie di belakang Fu Zonghu. Mereka berdua lebih tahu tentang Aliran Awan Tenang ini jadi Fu Zonghu membawa serta keduanya.      

Fu Zonghu berjalan ke hadapan Ye Yuan dan berbicara dengan senyum tipis.      

"Kau ini Ye Yuan kan? Memang benar, kalau pahlawan itu datangnya memang dari anak muda! Aku sudah mendengar tentang Aliran Setan Surgawi! Kau langsung membunuh Mao Yuanji yang memiliki kekuatan di tingkat Pertama Bahari Jiwa dengan kekuatanmu di tingkat Transformasi Bahari! Sungguh luar biasa!"      

Xu Zuhui dan Bao Sangui terkejut sekali begitu mereka mendengar kalimat Fu Zonghu.      

Seorang petarung di tingkat Transformasi Bahari membunuh Bahari Jiwa?      

Hal seperti ini... dilakukan oleh seorang anak muda yang sekarang sedang berdiri di hadapannya?      

Bao dan Xu saling berpandangan, keduanya sama-sama melihat ekspresi kagum yang ada di wajah masing-masing.      

Tidak heran kenapa Yang Mulia Wali Kota memperlakukan Ye Yuan sebagai orang penting. Akan sangat aneh bahkan kalau orang seperti Ye Yuan ini tidak dianggap penting.      

Generasi muda yang ada di Wilayah Utara mungkin tidak ada bandingannya dengan Ye Yuan.      

Ye Yuan hanya menjawab dengan sebuah senyum juga, "Kakak senior terlalu baik. kekuatanku yang pas-pasan ini tidak ada artinya dibandingkan dengan kekuatanmu."     

Fu Zonghu tersenyum tipis kemudian menanggapi.      

"Kami sudah membawanya kembali maka sekarang kau harus memenuhi janjimu."     

"Tentu saja."      

Ye Yuan tidak mengulur waktu. Telapak tangannya langsung dikatupkan untuk membentuk sebuah ajian untuk melepaskan Qin Yan.      

Begitu melihat Qin Yan yang lainnya terlihat biasa saja. Namun, Bao Sangui dan Xu Zuhui melotot dengan lebar.      

Akhirnya mereka tahu apa maksud dari kalimat Ye Yuan sebelumnya. Anak ini ternyata menahan seorang murid yang merupakan cucu dari moyang Aliran Pedang Puncak sebagai tawanan yang ditukar dengan tetua dari Aliran Awan Tenang.      

Keadaan ini sama dengan situasi yang melebihi menyentuh kumis seekor macan akan tetapi mencabut kumis.      

Meski tidak banyak yang tahu di mana keberadaaan moyang Aliran Pedang Puncak, dia adalah sosok yang melegenda di Wilayah Utara. Banyak yang mengatakan kalau moyang ini memiliki temperamen yang amat tinggi. Namun sekarang ternyata dia menelan harga dirinya dan menahan diri untuk mengirim seorang tawanan kembali.      

Xu Zuhui menghela napas dalam-dalam. Dia akhirnya tahu kenapa Yang Mulia Wali Kota begitu menghormati Ye Yuan.      

Anak muda ini bukanlah orang biasa!      

Karena ketiga aliran sudah mengeluarkan undangan ksatria untuk Ye Yuan ini berarti masalah tentang tawanan sudah dianggap selesai.      

Apakah anak muda ini secara tidak sengaja juga memakai invasi Dunia Badai Ganas ke titik temu ini? Atau dia sudah merencanakan ini dalam waktu yang lama?      

Kalau dia memang sudah merencanakannya berarti pikirannya juga luar biasa.      

Fu Zonghu hanya mendapati kalau Qi Yan hanya dikunci energi murninya. Tidak ada luka apa pun yang diderita oleh anak ini. Hatinya seketika lega.      

Qin Hongtao berpesan jika Qin Yan terluka maka dia akan membuat Aliran Awan tenang menanggung akibatnya.      

Namun, sebelum dia datang, Ning Yixian dan Jing Xuan mencarinya dan memintanya untuk tidak melakukan tindakan apa pun terhadap Aliran Awan Tenang.      

Ini membuat Fu Zonghu berada di dalam situasi yang membingungkan.      

Karena Fu tidak memiliki banyak pilihan akhirnya dia melakukan semuanya satu per satu. Dia datang ke Aliran Awan Tenang melihat kondisinya terlebih dahulu baru kemudian memutuskan.      

Begitu melihat Ye Yuan tidak menyiksa Qin Yan maka Fu Zonghu bisa bernapas lega.      

Qin Yan melihat Fu Zonghu dan langsung senang. Dia membungkuk memberikan hormat, "Kakek Fu."      

Fu Zonghu dan Qin Hongtao memiliki usia yang sama. Mereka juga memiliki hubungan yang dekat. Itulah kenapa Qin Hongtao mengirimkan temannya ini. Qin yan juga memanggil Fu Zonghu dengan sebutan kakek.      

Fu Oznghu tersenyum dan berkata sambil menganggukkan kepala, "Yan, kau tidak perlu berbuat seperti ini. Kau sudah kalah dengan Ye Yuan. Kau tidak perlu malu. Akui kekalahanmu kemudian berlatihlah dengan lebih keras, begitu seharusnya seorang lelaki itu."     

Meski Qin Yan ini memang congkak dia bukanlah anak manja yang keterlaluan.      

Begitu mendengar kalimat dari Fu Zonghu, dia terkesima. "Aku malu Kakek! Apakah Kakak Qin menyalahkanku?"      

Fu Zonghu menggelengkan kepalanya.      

"Kekuatan Ye Yuan tidak ada tandingannya di antara pemuda sebayanya. Bukanlah hal yang aneh kalau kau kalah dengannya."      

Pandangan mata Ye Yuan menjadi lebih serius, "Tanpa tanding?"      

Fu Zonghu menganggukkan kepalanya.      

"Benar! Dengan kekuatan Ye Yuan saat ini, dia sudah bisa membunuh petarung di tingkat pertama Bahari Jiwa! Apakah itu kau, atau Guo Taoqun atau Yin Yanhua, kalian bukanlah tandingannya."     

"Hmmm..."      

Qin Yan mendesah. Pandangan matanya penuh dengan kekaguman begitu melihat ke arah Ye Yuan.      

Qin Yan sendiri merasa di bisa melindungi dirinya jika bertarung melawan seorang petarung Bahari Jiwa. Dia mungkin juga bisa mengalahkan mereka jika berhadapan dengan yang lebih lemah kekuatannya.      

Namun, untuk membunuh, itu bukanlah perkara yang mudah.      

Dan anak muda yang saat ini kekuatannya tujuh tingkat minor lebih rendah ternyata bisa melakukannya.      

"Kakek Fu, aku sudah tahu apa yang harus aku lakukan," Qin Yan menghela napas dalam-dalam sambil berkata.      

Fu Zonghu mengangguk begitu melihat tatapan mata Qin Yan. Sepertinya kekalahan yang dialami Qin Yan kali ini bukanlah sebuah hal buruk baginya.      

"Ke sini, aku akan menghilangkan kunci energi murnimu. Kita kembali ke Aliran Pedang Puncak bersama-sama."      

Begitu Fu Zonghu berbicara, dia memasukkan energi murninya ke lautan energi murni Qin Yan. Tak lama kemudian, dahinya berkerut. Dia tidak mampu membuka kunci energi murni ini.      

Ye Yuan tersenyum tipis melihat reaksi Fu Zonghu.      

"Biarkan aku yang membukannya. Kalau kau memaksanya, nanti lautan energi murninya yang akan rusak."      

Sambil berbicara, Ye Yuan mendatangi Qin Yan dan mengeluarkan seuntai energi murni ke dalam lautan energi murni Qin Yan. Seketika kunci energi murni bisa lepas.      

Fu Zonghu melihat apa yang dilakukan Ye Yuan dari samping, pandangan matanya menunjukkan kekaguman.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.