Dewa Obat Tak Tertandingi

Mati Terkena Sebuah Pukulan



Mati Terkena Sebuah Pukulan

0Shangguan Yunrong ketakutan. Hanya saja, seberapa cepat dia akan melarikan diri, Cahaya Putih masih bisa mengejarnya. Kecepatan gerak binatang itu membuat Shangguan Yunrong kehabisan akal.      

Serangan-serangannya bahkan tidak mampu menyentuh bulu Cahaya Putih. Akan tetapi Cahaya Putih terus mengekor hingga dia tidak bisa melepaskan diri dari binatang iblis tersebut.      

Cahaya Putih sebenarnya lebih lemah dibandingkan dengan Shangguan Yunrong. Yang kedua sebelumnya memiliki kekuatan di tingkat ketiga Pelintas Dewa meski sekarang kekuatannya memang turun ke tingkat pertama.      

Cahaya Putih tidak langsung menyerangnya. Binatang itu menggunakan taktik yang menghinanya. Taktik ini digunakan oleh Cahaya Putih untuk mengulur waktu selama seratus napas.      

Sekarang ini, Chu Shi dan yang lainnya semakin antusias membunuh pasukan Dunia Badai Ganas. Awalnya mereka sudah bersiap untuk perang dan mati namun ketika mengetahui ada banyak binatang iblis yang datang membantu mereka akhirnya mereka menjadi senang.     

"Haha! Bukankah tadi aku sudah katakan kalau Tuan Ye akan baik-baik saja? Kalau kita ikut Tuan Ye, makan daging dan minum bukanlah hal yang sulit!" kata Chu Shi dengan suara tawa keras.      

"Luar biasa! Apa tadi kalian dengar? Tuan Ye berkata akan mengambil hidupnya kembali dalam waktu sepanjang seratus napas. Yang dia hadapi adalah seorang petarung Pelintas Dewa. Tuan Ye ini baru saja naik ke tingkat Bahari Jiwa namun sudah berani menantang petarung Pelintas Dewa!" Zhu Changzhi tampak begitu bersemangat.      

"Mengagumkan!"      

Qian Shi menebas seorang petarung di tingkat Bahari Jiwa. Dia tidak lupa untuk tetap menusuk lawannya sambil mencerocos mendukung Ye Yuan.      

Tiba-tiba Shangguan Yunrong meraung.      

"Dasar macan sial! Kau yang memaksaku!"      

"Seni Haus Darah!"      

Aura Shangguan Yunrong langsung naik. Kekuatan serang dan kecepatannya naik drastis. Meski kekuatan kanuragannya memang tidak naik, kekuatan serangnya meningkat pesat.      

Yang menyebalkan adalah perubahan yang terjadi pada Shangguan Yunrong terjadi begitu cepat hingga dia mampu menyamai kecepatan Cahaya Putih.      

Cahaya Putih tidak menyangka kalau Shangguan Yunrong ternyata masih memiliki senjata ampuh. Untuk sementara, Cahaya Putih terpaksa mundur beberapa kali.      

Pertarungan antara Cahaya Putih dan Shangguan Yunrong terlihat seperti percikan api. Orang biasa tidak akan mampu mengikuti keduanya.      

Duar!      

Shangguan Yunrong melancarkan pukulannya pada Cahaya Putih namun berhenti begitu melihat Cahaya Putih mundur terhempas ke belakang. Shangguan Yunrong menggunakan kesempatan ini untuk melarikan diri dengan menggunakan kekuatan pantul dari serangannya.      

"Hahaha! Ye Yuan kita akan bertemu lagi di masa depan. Nanti kalau kekuatanku sudah mencapai kondisi paling baik aku akan mencarimu dan mengajakmu bertarung lagi!" tubuh Shangguan Lingyun langsung terbang menghilang setelah selesai melontarkan satu kalimat.      

Cahaya Putih hanya bisa melihat punggung Shangguan Lingyun dan merasa kesal. Dengan pertarungan seperti ini, dia tidak akan bisa mengejar Shangguan Yunrong meski Cahaya Putih memang sangat cepat.      

Shangguan Yunrong merasa senang mendapati cahaya Putih tidak bisa mengejarnya. Akan tetapi tak lama kemudian, ada suara yang bordering di dalam telinganya seperti datang dari dunia lain.      

"Kenapa kau tergesa-gesa pergi? Aku masih sibuk mengurusi ujian langit dua warna dan belum memiliki waktu untuk menyapamu.      

Bulu kuduk Shangguan Yunrong berdiri. Suara siapa itu kalau bukan suara Ye Yuan? Dia berhenti dan menoleh ke belakang. Sayangnya, tidak ada seorang pun yang dia lihat.      

"Berhenti mencariku. Aku sudah ada di sini," kata Ye Yuan dengan nada santai.      

Jantung Shangguan Yunrong berdegup kencang. Begitu dia menoleh, dia mendapati Ye Yuan di belakangnya.      

Entah kapan Ye Yuan mampu mengejarnya. Hal ini langsung membuat Yunrong putus asa. Kalau Ye Yuan bisa berada di depannya seperti ini berarti kekuatannya memang lebih cepat dari pada dia.      

Dia juga mungkin tidak memiliki waktu untuk lari!      

Shangguan Yunrong sungguh kebingungan bagaimana bisa Ye Yuan mampu bergerak secepat ini dengan kekuatannya yang hanya berada di tingkat Pertama Bahari Jiwa.      

Eh? Tidak, tunggu!      

Kekuatan Ye Yuan ternyata sudah berada di tingkat ketiga Bahari Jiwa. Shangguan Yunrong akhirnya mengingat sesuatu. Ekspresi wajahnya langsung berubah dan dia berkata dengan nada serius.      

"Transformasi Sembilan Jiwa Asli!"      

Ye Yuan berbicara dengan senyum tipis.      

"Sepertinya kau ini cukup banyak tahu. Kau benar! Ini adalah jurus Transformasi Sembilan Jiwa Asli! Sekarang, apakah kau sudah mempersiapkan kalimat terakhirmu?..eh...…meski kau mengatakan sesuatu aku juga tidak akan menghadapinya!"      

Wajah Shangguan Yunrong menjadi merah padam. Dia berbicara marah-marah, "Kau ingin membunuhku? Itu berarti kalau kau sudah siap untuk mencabik mulutmu sendiri!"      

Shangguan Yunrong juga tidak ingin menyerah begitu saja. Dia langsung mengumpulkan energi murni bumi dan langit. Meski kondisi kekuatan kanuragannya kini turun, Shangguan Yunrong tetap seorang petarung Pelintas Dewa.      

Pertarungan keduanya kini semakin sengit.      

"Jurus Telapak Tangan Iblis Haus Darah!"      

Sebuah serangan kuat kini tertuju ke arah Ye Yuan. Di sini lain, Ye Yuan tidak tergesa-gesa mengeluarkan serangannya.      

"Jurus Pembantai Api Naga Murni!"      

Seekor naga merah raksasa keluar menyerang Shangguan Yunrong. Jurus ini jauh lebih kuat karena dari pada yang dikeluarkan oleh Ye Yuan ketika berada di tingkat Transformasi Bahari. Atau bisa dikatakan jurus yang Ye Yuan keluarkan kali ini juga bahkan lebih kuat dari pada Telapak Tangan Naga Surga Melilit Penghancur.      

Naga raksasa merah langsung menghantam Shangguan Yunrong.      

Duar!      

"Ahh! Ye Yuan, kau tidak akan kabur dalam situasi ini!" Shangguan Yunrong masih berbicara meski sudah kembang kempis.     

Tanpa ada pertahanan, jurus Telapak Tangan Naga Surga Melilit Penghancur menghantam tubuh Shangguan Yunrong. Kekuatan dari pukulan ini begitu mengerikan.      

Tepat pada saat ini, sebuah kepulan udara hitam melayang di depan Ye Yuan.      

Ekspresi wajah Ye Yuan langsung berubah dan dia mengibaskan tangannya. Namun kepulan itu langsung tertuju pada telapak tangannya dan membentuk tanda hitam.      

Dahi Ye Yuan berkerut. Dia berbicara pada diri sendiri.      

"Kekuatan kutukan! Shangguan Yunrong ini sepertinya tidak akan meninggalkan kedamaian meski dia mati."     

""Kakak Ye! Maaf ..atas apa yang terjadi tadi!" Cahaya Putih mendatangi Ye Yuan dan berkata dengan malu.      

Ye Yuan tersenyum. "Aku baik-baik saja. Kau sudah memberiku waktu seratus napas. Ternyata satu tulang bisa membantumu naik ke tingkat 4. Kalau kau bisa naik satu lagi maka kau akan bisa menciptakan ujian langit dan berubah bentuk."     

"Kau tidak tahu betapa gelisahnya aku melihat tulang itu. Itu adalah tulang macan Api Hitam. Bagi manusia, tulang itu bisa dipakai untuk membuat pil obat. Bagiku itu adalah harta karun alam. Jadi begitu aku melihatnya, aku langsung menerkamnya!" kata Cahaya Putih.      

Ye Yuan ingat ketika Cahaya Putih menerkam tulang itu. Dia tertawa lebar.      

"Baik. Karena kau sudah bisa naik ke tingkat 4 jadi tunggu aku beberapa saat lagi hingga nanti aku bisa mencarikan bahan-bahan untuk membuatkanmu Pil Perubah Bentuk. Nanti pil itu akan membantumu naik ke tingkat 5!" kata Ye Yuan.      

Cahaya Putih melompat girang ketika mendengar kalimat Ye Yuan.      

"Aku tahu kalau Kakak Ye ini memang yang terbaik. Terima kasih banyak!"      

Ye Yuan menjawab dengan senyuman.     

"Kenapa kau masih senggan padaku? Tadi kalau bukan karena bantuanmu mungkin aku sudah tidak berdiri di sini."     

Ye Yuan dan Cahaya Putih saling berbicara. Sementara itu pasukan Dunia Badai Ganas langsung membubarkan barisan begitu mereka melihat petarung Pelintas Dewa mereka terbunuh dengan sekali pukulan.      

Chu Shi dan yang lainnya langsung berkumpul kali ini. Ye Yuan mengepalkan kedua tangannya dan berkata, "Terima kasih banyak semuanya!"      

Chu Shi mengulangi lagi.      

"Tuan Ye tidak perlu mengatakan hal seperti itu. Kami semua telah kau selamatkan. Kalau bukan karena bantuanmu maka kami tidak akan bisa keluar dari Kota Cahaya Merah Tua. Kami juga datang ke sini bukan untuk melucu!"      

Ye Yuan tersenyum lagi.      

"Kalian bisa cepat selesaikan kalimat sopan-santunnya. Kita tidak bisa berlama-lama di sini. Wali Kota, Chi SHu dan yang lainnya mari kita keluarkan para pasukan dari kota Cahaya Merah Tua.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.