Dewa Obat Tak Tertandingi

Serangan Kemarahan



Serangan Kemarahan

0"Huek!"      

Akhirnya, petir ujian dua warna menyambar mengenai tubuh Ye Yuan dan darah segar keluar dari mulutnya.      

Meski tubuh Ye Yuan saat ini sangat kuat, dia masih terluka parah ketika menghadapi ujian langit yang amat dahsyat.      

Energi murninya sudah berkurang drastis dan kekuatan jiwanya sudah sedikit melemah. Serangan petir ujian langit kali ini membuat Ye Yuan sudah berada pada ambang batas kekuatannya.      

Ini adalah serangan ke 78 ujian langit dua warna; tinggal ada 3 yang tersisa. Namun tiga petir ini merupakan yang paling mematikan di antara yang lainnya. Energi tanpa nama yang ada dalam tubuh Ye Yuan belum digunakan. Dia masih bisa menggunakan energinya untuk menahan serangan dari petir ujian langit.      

Meski begitu, kekuatan jiwa Ye Yuan sudah tinggal sedikit jadi dia tidak mungkin bisa bertahan dari serangan petir ujian langit.      

Shangguan Yunrong dan keponakannya terlihat senang begitu mereka melihat Ye Yuan muntah darah karena terluka parah.      

"Hahaha! Ye Yuan, bukankah kau tadi berkata pada kami untuk melihat sendiri apa itu yang namanya petarung jenius? Kalau kau memang bisa, tunjukkan pada kami bagaimana kau menghadapi ujian langit ini! Energi murni dan kekuatan jiwamu sudah terkuras! Meski hanya ada tiga petir yang tersisa, ketiganya merupakan yang akan merenggut nyawamu! Hahaha!"      

Shangguan Yunrong begitu bersemangat.      

Sebelum kejadian ini, dia tidak tahu di mana batas kekuatan Ye Yuan. Namun, setelahnya dia melihat sendiri kalau energi murni Ye Yuan sudah berkurang. Yang aneh,pemuda itu masih bertahan. Hal ini tentu membuatnya kebingungan.      

Baru ketika dia melihat Ye Yuan muntah darah, Shangguan Yunrong baru yakin kalau Ye Yuan memang sudah tidak tahan.      

Shangguan Yunrong percaya kalau sekarang ini kekuatan fisik dan batin Ye Yuan sudah mencapai batas kekuatannya. Kalau sampai dia bisa meruntuhkan kepercayaan dirinya dengan kalimat yang dia ucapkan maka dia tidak akan bisa menghadapi ujian langit dua warna ini.      

"Benar! Jika kau ingin membuktikan kalau kau ini memang jenius, hadapi tiga petir terakhir dari ujian langit dua warna! Aku sungguh ingin melihat kemunculan petarung jenius! ..atau..seorang jenius yang sedang menuju ajalnya! Sayang sekali. hahaha!" Shangguan Lingyun ikut berbicara.      

Kedua orang itu tidak tahu kalau kekuatan jiwa Ye Yuan jauh melebihi mereka. kondisi ini membuat Ye Yuan berada dalam tingkatan yang tidak terpengaruh kalimat-kalimat seperti ini.      

Sekarang Ye Yuan juga merasa begitu gelisah. Dia sudah berusaha untuk berkomunikasi menggunakan jiwa dewanya untuk menjangkau ayat-ayat emas dan manik hitam tetapi dia tidak berhasil.      

Ahh!      

Sambaran petir ke-79 membawa tekanan yang amat menakutkan ketika mengenai tubuh Ye Yuan. Ye Yuan menahan sambaran dengan menggertakkan giginya. Dia mengumpulkan energi tanpa nama dan selanjutnya tangannya bergerak melancarkan Pembantai Api Naga Murni.      

Serangan Ye Yuan menetralkan sambaran petir berwarna putih tetapi petir yang berwarna ungu masih bisa terus menyambar dan mengenai jiwa dewanya.      

"Huek!"      

Kekuatan jiwa dewa sebenarnya sangat kuat akan tetapi ternyata ketika petir ungu menyambarnya dia terluka juga. Mulutnya memuntahkan darah lagi. Manik hitam dan ayat-ayat emas yang ada di dalam lautan kesadarannya tetap diam.      

Ketika Ye Yuan melancarkan serangannya sekali lagi, Shangguan Yunrong terkejut dan takut.      

Energi murni Ye Yuan jelas-jelas sudah habis. Lantas dari mana dia bisa menggunakan jurus –jurusnya?      

"Jurus mengeluarkan ajian dengan cepat! Tadi itu Ye Yuan menggunakan jurus mengeluarkan ajian dengan cepat! Paman Rong, tadi aku dikalahkan oleh Ye Yuan dengan menggunakan jurus itu! Ye Yuan masih memiliki senjata andalan lain!" Shangguan Lingyun tiba-tiba berteriak.      

Ekspresi wajah Shangguan Yunrong langsung terlihat kecewa. Dia melihat sendiri kalau Ye Yuan tadi mengeluarkan jurus ajian dengan cepat! Shangguan Yunrong tidak menyangka kalau Ye Yuan masih memiliki senjata terakhir yang belum dia keluarkan.      

"Tenang! Dia sudah mengerahkan segalanya dan kondisinya sekarang, dia bisa bertahan dengan sisa kekuatan jiwanya! Kalau kita perhatikan, Ye Yuan tidak akan bisa bertahan menghadapi sambaran dua petir terakhir! Kalau pun dia bisa maka lukanya akan semakin bertambah parah! Kalau sampai itu terjadi maka dia harus bersiap-siap untuk menjemput ajalnya."     

Ketika kedua orang ini berbicara, Ye Yuan sudah menghadapi sambaran petir yang ke-80. Pemuda itu bersusah payah untuk bangkit kembali. Dia menatap ke langit dan berteriak dengan suara keras sekali. Dia melayangkan sebuah pukulan tinju ke atas.      

Duar!      

Petir ungu menyambar jiwa dewa Ye Yuan, membuatnya semakin terluka. Jiwa dewa Ye Yuan semakin lemas. Lukanya semakin parah.      

Dengan kondisi luka yang amat para, tidak mungkin baginya untuk menghadapi dua sambaran petir terakhir dari ujian langit dua warna.      

Setelah sambaran yang ke 80, sambaran petir yang terakhir tidak turun dengan segera. Awan-awan ujian langit mulai menebal di langit, mengumpulkan energi yang jauh lebih kuat dari sebelumnya.      

Wush!      

Zhu Changi akan berlari menerjang ke arah Ye Yuan namun ditahan oleh Chu Shi.      

"Apa yang sedang kau lakukan?" kata Chu Shi dengan marah.      

"Menyelamatkan Tuan Ye! Aku ini hidup karena Tuan Ye! Meski aku mati aku akan menyelamatkan hidupnya!" Zhu Changzhi berbicara dengan suara hampir menangis.      

Plakkk!      

Chu Shi langsung menampar Zhu Changzhi.      

"Bodoh kau! Kalau kau sampai pergi ke sana, kau tidak akan mampu menyelamatkan Tuan Ye dan justru akan menambah masalah! Untung kalau kau yang mati. Bagaimana kalau kau ternyata tidak mati? Di sana ada petarung Pelintas Dewa. Jika kau pergi ke sana dan tertangkap. Bukankah kau akan membebani Tuan Ye?"      

Wajah Zhu Changzhi menjadi kaku, dia menangis.      

"Lalu apa yang bisa aku lakukan? Kita tidak bisa melihat Tuan Ye mati begitu saja kan?"     

"Tunggu sebentar! Aku tahu bagaimana Ye Yuan. Dia tidak akan mudah dikalahkan. Mungkin keadaan akan berubah! Dia bisa menghadapi ujian langit dengan kekuatannya sendiri. Meski kita ke sana akan sia-sia saja. tunggu hingga Ye Yuan menghadapi ujian langit berikutnya! Kalau dia bisa menghadapinya kita akan ke sana pergi ke sana bersama-sama!" Kali ini Yin Yanhua yang selama ini diam ikut berbicara.      

Kalau dilihat dari situasi Ye Yuan saat ini, dia pasti akan terluka parah menghadapi ujian langit yang terakhir. Kalau ini sampai terjadi, dia pastinya akan membutuhkan bantuan yang lainnya.      

Meski ada petarung Pelintas Dewa di sana, bantuan orang-orang Ye Yuan masih akan berpengaruh meski sedikit.      

Luka yang diderita Ye Yuan sangat parah hingga membuatnya tidak bisa berdiri. Dia mencoba terus untuk bangkit namun selalu gagal. Akhirnya, yang bisa dia lakukan hanyalah merangkak.      

Apakah meski aku diberi kesempatan hidup lagi aku tidak bisa menghadapi ujian langit dari tingkat Bahari Jiwa ini? Tidak, aku tidak akan menyerah!     

Ye Yuan terus berteriak dalam hati.      

Di kehidupan sebelumnya, Ye Yuan telah melakukan kebaikan selama ratusan tahun. Akhirnya pun dia mati dan kehilangan Dao-nya.      

Ketika dia hidup lagi di dunia ini, Ye Yuan bertekad akan menantang langit hari ini, adalah kali pertama dengan berdiri menantang Dao Langit.      

Hampir! Tinggal sedikit lagi!      

Ini adalah petir ujian langit yang terakhir!      

"Ahhh!"      

Ye Yuan berteriak dan menggunakan segala kekuatan di tubuhnya untuk berdiri lagi. Dia menunjuk ke arah langit dengan menggunakan jarinya.      

"Langit Tua yang kejam! Ayo keluarkan! Kalau kau bisa, bunuh aku!"      

Seperti menjawab tantangannya Ye Yuan, akhirnya petir ke 81 yang sedari tadi mengumpulkan kekuatan akhirnya turun juga.      

"Jurus Telapak Tangan Surga Naga Murni Melilit Penghancur!"     

Ye Yuan menggunakan kekuatan terakhirnya untuk melancarkan serangan. Ini adalah serangan yang mengandung kemarahan yang dia tujukan pada Dao Langit!      

Jurus Telapak Tangan Surga Naga Murni Melilit Penghancur sudah menjangkau melalui kekuatan tubuhnya. Serangan jurus ini jauh lebih kuat dari sebelumnya.      

Naga biru langit yang keluar dengan suara aungan kemarahan bergerak ke arah cakrawala. Aungan itui seperti menggaungkan kemarahan dalam hati Ye Yuan juga.      

Telapak Tangan Surga Naga Murni Melilit Penghancur langsung menghancurkan petir terakhir dan langsung melaju ke langit; ke arah awan ujian langit.      

Duar!      

Awan ujian langit yang tebal bisa dikoyak oleh Ye Yuan sekali lagi.      

Meski begitu, serangan Ye Yuan ..masih belum mampu menembus inti dari petir ungu.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.