Dewa Obat Tak Tertandingi

Kucing dan Tikus?



Kucing dan Tikus?

0Ular-ular listrik berwarna ungu menari-nari di udara. Sebuah energi yang amat besar menekan semua orang hingga mereka merasakan sesak napas, termasuk juga Ye Yuan.      

Kekuatan dari Jimat Kosong Pelarian Ledakan Geledek melebihi apa yang Ye Yuan bayangkan. Lan Shun hanya bisa sedikit bergerak kemudian dirinya dilahap habis oleh ular-ular listrik yang menggila.      

Serangan dari dua petarung Pelintas Dewa langsung dibabat habis oleh ular-ular itu. Bahkan tidak ada serangan dari keduanya yang cukup berarti.      

Sudut bibir Shangguan Yunrong berkedut. Dia merasa terintimidasi dengan apa yang dilihatnya saat ini. Seandainya dia berganti posisi dengan Lan Shun, mungkin orang yang akan dibakar habis menjadi arang adalah dirinya.      

Jimat Kosong Pelarian Ledakan Geledek sungguh sesuai dengan ketenarannya!      

Kali ini pasukan kota Cahaya Merah Tua yang sudah berlari jauh terkejut semua.      

"Heh? Apa yang sedang terjadi? Ada gelombang energi yang amat kuat!" Ekspresi wajah Chu Shi langsung berubah begitu dia berbicara.      

Chu Shi dan yang lainnya langsung saling menatap, dan menebak apa yang sebenarnya terjadi.      

Gelombang energi sekuat ini tidak mungkin datang dari petarung Bahari Jiwa melainkan dari...Pelintas Dewa!      

"Ada petarung hebat dari tingkat Pelintas Dewa yang datang! Bagaimana dengan Tuan Ye...." Zhu Changzhi agak terbata-bata begitu dia berbicara.      

Liu Hong dan ketiga murid dari Tiga Aliran Besar juga saling melihat heran. Mereka tahu kalau semua orang sedang khawatir saat ini.      

"Wali Kota Shu, kau bawa yang lainnya pergi dari sini. Kami berempat akan kembali dan melihat apa yang sebenarnya terjadi di sana!" Qin Yan berkata dengan nada serius.      

"Jangan! Yang seharusnya kembali adalah aku! Kekuatan kalian ini masih lemah. Kalian tidak akan mampu menghadapi petarung di tingkat Pelintas Dewa! Kekuatanku saat ini ada di tingkat puncak Bahari Jiwa. Sedikit banyak aku masih punya kesempatan untuk bertahan! Aku yang akan kembali!" Su Hu langsung menolak permintaan Qin Yan.      

"Kita tidak peduli dengan orang lain. Kami bertiga harus kembali! Kebaikan yang Tuan Ye berikan pada kami ini sama dengan kami menjalani hidup baru!" kata Zhu Changzhi berkata dengan nada yakin.      

"Aku juga akan kembali!"     

"Aku juga ikut!"      

Untuk sementara waktu para petinggi pasukan Kota cahaya Merah Tua sedang berdebat siapa yang seharusnya kembali.      

"Baik! Berhenti berdebat! Ding Qi, kau lanjutkan bertarung melawan pasukan Dunia Badai Ganas menuju ke arah utara Kota Matahari Terang. Katakan pada mereka kalau petarung di tingkat Pelintas Dewa sudah bergabung dalam perang. Walikota, dan yang lainnya! Karena kita semua mengkhawatirkan keadaan Tuan Ye, bagaimana kalau kita kembali ke sana bersama-sama?"     

Saat ini Chu Shi terlihat yakin dan tenang. Ternyata dia memiliki sikap seperti seorang komandan perang, berbeda sekali dengan perawakan kasar yang dia tunjukkan sebelumnya.      

Meski Su Hu merupakan petarung dengan tingkat kekuatan tertinggi di sini akan tetapi kalimat Chu Shi yang paling didengar.      

"Baiklah kalau begitu. Mari kita kembali bersama-sama!" Su Hu menganggukkan kepalanya setuju.      

Qin Yan juga ikut mengangguk, dia ikut setuju.      

"Aku baru dengar nama Jimat Kosong Pelarian Ledakan Geledek. Aku tidak menyangka jika benda itu memiliki kekuatan sebesar itu. Aku sungguh tidak menduga kalau kau masih punya senjata andalan lainnya! Untung sekali ada dua orang yang datang ke sini. Jika tidak, kami akan sangat lemat di hadapanmu!" Shangguan Yunrong melihat ek arah Ye Yuan dan berkata dengan nada tenang.      

Seperti yang sudah Shangguan Yunrong duga, energi Ye Yuan terserap oleh Jimat Kosong Pelarian Ledakan Geledek. Saat ini dia terlihat lemah sekali. Di mata Shangguan, Ye Yuan sudah seperti domba yang menunggu untuk disembelih.      

Seorang petarung yang tidak memiliki energi murni tidak akan bisa berbuat apa-apa.      

Shangguan Yunrong sebenarnya juga tahu kalau sekarang ini perlahan-lahan Ye Yuan mencoba untuk memulihkan kembali kekuatannya. Kecepatannya sungguh mengagumkan. Meski begitu, dia merasa tidak harus tergesa-gesa.      

Shangguan Yunrong berpikir Ye Yuan tidak akan kembali seperti kondisi semula meski energi murni orang ini cepat pulih. Yunrong masih memiliki banyak waktu untuk menghabisi Ye Yuan.      

Selama Ye Yuan tidak bisa melancarkan serangan Jimat Kosong Pelarian Ledakan Geledek, maka tidak masalah jika energinya bisa terkumpul kembali.      

Shangguan Yunrong merupakan petarung di tingkat ketiga Pelintas Dewa. Meski Ye Yuan dalam kondisi prima, anak muda ini bukanlah tandingannya.      

"Hehe, apa kau pikir kau bisa melakukan sesuatu saat ini?" Ye Yuan berbicara dengan napas besar-besar.      

Bagi Yunrong kalimat yang diucapkan Ye Yuan tak ubahnya seperti kalimat yang terlontar dari bebek mati yang keras kepala.     

Satu hal tabu yang semua petarung harus tahu ketika berperang adalah tidak menghabiskan energi murni. Kalau sudah habis maka mereka akan kesulitan untuk melindungi diri mereka.      

"Berhenti melakukan hal yang tidak berguna. Apa kau pikir aku akan memberimu kesempatan untuk pulih kembali?" Shangguan Yunrong berbicara sambil melepaskan serangan telapak tangannya.      

Duar!      

Tubuh Ye Yuan terhempas melayang ke udara. Mulutnya mengucurkan darah.      

Energi murni yang barusan Ye Yuan kumpulkan langsung hilang bersama dengan pukulan telapak tangan Shangguan Yunrong.      

Paman Lingyun datang ke depan Ye Yuan dan berkata dengan senyum tipis,"Apa kau tahu bagaimana kucing menangkap tikus? Setelah mereka berhasil menangkap tikus mereka akan melepaskan tikus itu kemudian kucing itu akan menangkap lagi kemudian melepaskan lagi hingga tikus itu kehabisan energi. Aku tahu kalau kau ini orangnya tidak mudah menyerah. Tapi kali ini kau tak ubahnya dengan seekor tikus yang sedang aku permainkan."     

Selesai berbicara, Shangguan Lingyun melancarkan serangan telapak tangannya lagi hingga tubuh Ye Yuan terhempas ke udara.      

Ye Yuan berdiri, mengelap darah yang mengalir di sudut bibirnya. Dia melihat ke arah Shangguan Yunrong sambil berbicara dengan diikuti senyuman yang terlihat mengenaskan.      

"Ternyata keluarga Shangguan adalah keluarga gila. Apa kau tidak merasa malu ketakutan aku akan menghabisi hidupmu padahal kekuatanmu ada di tingkat Pelintas Dewa? Jadi sekarang ini kau ingin merasakan keseimbangan mental macam ini?"      

Ekspresi wajah Shangguan Yunrong membeku. Tangannya bergerak lagi melancarkan satu serangan pada Ye Yuan.      

Shangguan merasa Ye Yuan bisa membaca pikirannya dan akhirnya tidak tahan untuk mengendalikan amarahnya karena malu.      

Seperti yang Ye Yuan sudah sangka. Tadi Shangguan Lingyun begitu marah. Dia tidak suka karena mati hidupnya terasa berada di kendalikan oleh orang lain.      

Meski Shangguan tadi berdiri agak jauh dari Ye Yuan, dia tidak akan bisa menghindar tanpa cacat kalau Ye Yuan melemparkan Jimat Kosong Pelarian Ledakan Geledek ke arahnya.      

Kekuatan dari jimat ini amat kuat! Tubuh Lan Shun bahkan langsung berubah menjadi abu begitu terkena Jimat Kosong Pelarian Ledakan Geledek. Seandainya apa yang dilakukan Ye Yuan sebelumnya bukan untuk menunjukkan kesanggupannya untuk mengakhiri hidup petarung Pelintas Dewa maka rasa optimisnya sekarang mungkin juga sudah hancur berkeping-keping.      

Ketika Ye Yuan kehabisan energi murninya, Shangguan Yunrong tidak tergesa-gesa membunuhnya. Dia ingin meluapkan rasa amarahnya pada Ye Yuan terlebih dahulu.      

"Memang kenapa kalau iya? Kau sudah tidak bisa menggunakan Jimat Kosong Pelarian Ledakan Geledek sekarang. Apa yang bisa kau lakukan padaku?"     

Shangguan Yunrong tiba-tiba menjadi terdengar kejam. Ketika dia berbicara, tangannya terus melancarkan serangan kepada Ye Yuan. Dia tidak keberatan untuk terus 'bermain-main' dengan Ye Yuan.      

Duar!      

Tubuh Ye Yuan terhempas ke udara lagi. Seluruh tubuhnya sudah penuh dengan darah. Dia terlihat begitu mengenaskan. Shangguan Lingyun sangat senang sekali melihat kondisi parah Ye Yuan.      

"Apa kau pikir kau ini petarung jenius? Kau merasa tidak ada seorang pun di dunia ini yang bisa mengalahkanmu? Apa kau tahu kalau membunuh seorang petarung jenius itu merupakan sebuah prestasi tersendiri? Hahaha! Mohonlah padaku! Mohonlah padaku! Mungkin aku sedang dalam keadaan senang sehingga aku akan memberimu kesempatan!" Shangguan Yunrong berbicara dengan tertawa seperti orang gila.      

Sambil berbicara, dia mengangkat tangannya lagi dan melancarkan serangan jurus telapak tangannya ke arah Ye Yuan.      

Namun, tepat pada saat ini dia melihat Ye Yuan tersenyum lagi. Senyuman ini seperti mengolok-olok dirinya. Raut wajah Shangguan langsung berubah. Bulu kuduknya berdiri. Dia merasa ada bahaya yang datang semakin mendekat.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.