Dewa Obat Tak Tertandingi

Meledak



Meledak

0Ye Yuan cukup terhibur begitu mendengar kalimat Lan Shun. Dia berbicara dengan tersenyum sekarang.     

"Tenanglah dan mari bicara baik-baik? Tadi nada bicaramu padaku tidak seperti itu?"      

Lan Shun terlihat begitu canggung.      

"Tadi... Aku...tidak punya mata. Aku tidak sadar kalau di depanku ini ada Gunung Tai. Bocah sialan...oh bukan maksudku..... Adik Ye.. Aku minta maaf."     

Punggung Lan Shun sudah basah dengan keringat dingin. Dia masih berdiri di tempatnya dan tidak berani bergerak. Seumur hidupnya baru kali ini dia merasa begitu dekat dengan kematian.      

"Haha..minta maaf? Apa kau berpikir aku akan menerima permintaan maafmu itu?" Ye Yuan tersenyum ketika dia menjawab perkataan Lan Shun.      

"Lalu, apa yang kau inginkan?"      

"Apa yang aku inginkan? Kalian semua harus menyingkir! Jika tidak maka kalian semua harus mati hari ini!" kata Ye Yuan dengan nada dingin.      

Begitu selesai berbicara, Ye Yuan mengangkat jimat yang ada di tangannya. Jantung Lan Shun seperti ikut terangkat dan melompat dari tempatnya bersamaan dengan tindakan Ye Yuan.      

Dalam waktu sekejap, kulit kepalanya hampir saja meledak.      

Ye Yuan memutar jimat ini pelan. Tiga Jimat Kosong Pelarian Ledakan Geledek kembali seperti semula lagi.      

Keringat Lan Shun menetes!      

Lan Shun menghela napas. Namun keringat dingin terlihat menetes di pipinya. Di sampingnya, Shangguan Yunrong masih saja diam.     

"Ye Yuan, Kau tidak perlu berpura-pura terlihat tenang! Jimat Kosong Pelarian Ledakan Geledek hanya bisa digunakan sekali bukan?"      

Ye Yuan diam-diam terkejut, namun wajahnya masih terlihat tenang.      

"Haha, kau bisa datang dan mencobanya. Aku memiliki tiga jimat ini! Cukup untuk membunuh kalian semua!"      

Shangguan Yunrong menggelengkan kepalanya dan berkata,"Satu kali yang aku maksud bukanlah seperti itu. Kalau kau akan menggunakan jimat Jimat Kosong Pelarian Ledakan Geledek, energi murni milikmu akan terserap habis dalam waktu singkat. Jadi kau tidak akan memiliki kesempatan untuk menggunakannya dua kali! Meski ini adalah kali pertama aku bertemu denganmu, sedikit banyak aku tahu bagaimana watakmu! Kalau kau bisa menggunakan jimat ini beberapa kali kau pastinya akan sudah membunuh Lan Shun tadi. Benar kan?"     

Semakin banyak Shangguan Yunrong berbicara semakin tenang dirinya. Dia sudah melewati tahap kepanikan tadi. Selain itu, dari nada suaranya terasa kalau dirinya sudah sangat percaya diri dengan analisa yang dibuatnya.      

Ye Yuan tidak menyangka kalau Shangguan Yunrong ternyata begitu cukup menyusahkan. Dia bisa melihat kalau Ye Yuan tadi hanya pamer kekuatan kosong. Apa yang dikatakannya memang benar.      

Ketika Long Teng memberinya tiga Jimat Kosong Pelarian Ledakan Geledek, dia juga memberitahu Ye Yuan bagaimana menggunakannya. Karena tingkat kekuatan kanuragan Ye Yuan yang masih rendah saat ini maka dia belum bisa menggunakan kekuatan penuh jimat ini beberapa kali.      

Ini juga berarti bahwa jimat yang ada di tangannya saat ini hanya bisa digunakan untuk membunuh Lan Shun sekali.      

Dan nanti jika dia sudah menggunakan jimat ini maka yang hanya bisa dia lakukan adalah menunggu.      

Awalnya Ye Yuan berencana untuk menggunakan Jimat Kosong Pelarian Ledakan Geledek untuk mengancam pihak lawan sehingga mereka bisa mundur. Dia tidak menduga kalau Shangguan Yunrong memiliki analisa tajam. Ye Yuan tidak akan mudah keluar dari situasi ini.      

"Haha! Benarkah seperti itu? Karena kau sudah mengatakannya maka sebaiknya aku mencobanya!"     

Ye Yuan memutar tubuhnya ke arah Lan Shun dan berkata lagi, "Hei kau Lan Shun atau siapa lah. Maaf! Untuk menguji apakah kalimat orang itu benar apa salah aku akan memakaimu sebagai orang percobaan untuk menguji pernyataannya."     

Begitu dia berbicara, tubuh Ye Yuan sudah dipenuhi dengan cahaya yang amat terang. Dia akan mengumpulkan energi murninya ke arah jimat Jimat Kosong Pelarian Ledakan Geledek untuk diaktifkan.      

Kepala Lan Shun saat ini dipenuhi dengan begitu banyak kalimat sumpah serapah namun yang keluar ternyata berbeda dari mulutnya.      

"Jangan, jangan! Adik Ye, jangan buru-buru. Aku percaya denganmu aku percaya!"      

Ada peribahasa yang mengatakan bahwa semakin tua maka kita akan semakin menjadi penakut. Sepertinya keadaan Lan Shun kali ini cukup jelas menggambarkan perkataan ini.      

Lan Shun telah melewati banyak sekali rintangan untuk bisa mencapai statusnya saat ini. Oleh karena itu dia sangat ingin hidup. Dia sama sekali tidak pernah berpikir nyawanya akan berada di tangan seorang petarung kecil seperti Ye Yuan.      

Yang paling menyebalkan adalah kalimat yang diucapkan oleh Shangguan Yunrong seperti memicu Ye Yuan untuk menggunakan Lan Shun sebagai umpan. Orang itu memiliki niat yang amat jahat.      

Meski apa yang dikatakan oleh paman Lingyun memang benar bukan berarti dia bisa seenaknya saja menggunakan Lan Shun sebagai kelinci percobaan.      

"Shangguan Yunrong, apa maksudmu?" Lan Shun terlihat marah.      

Shangguan Yunrong berkata dengan nada dingin, "Yang Mulia sudah memperingatkan kita tentang Ye Yuan! Kalau kita bertemu dengannya dia meminta kita untuk langsung menangkap dan membunuhnya! Kau juga bisa melihat sendiri bagaimana kuatnya Ye Yuan! Kalau sampai kekuatannya bisa naik ke tingkat Bahari Jiwa, kau dan aku bukanlah tandingannya! Untuk mencapai tujuan Yang Mulia, apa kau tidak mau sedikit berkorban?"      

"Huh! Mudah sekali kau berbicara! Kenapa bukan kau yang mengorbankan diri? kalau kau memang memiliki kemampuan, kenapa kita tidak berganti posisi. Kau yang mengorbankan diri saja. Aku yang akan menyelesaikan rencana besar Yang Mulia!" kata Lan Shun geram.      

Shangguan Yunrong tidak memperdulikan kalimat Lan Shun. Dia berbicara pada Ye Yuan, "Kau tidak perlu menabur benih perpecahan di sini. Hari ini aku tidak akan memberimu kesempatan untuk kabur. Kekuatanmu terlalu cepat berkembang. Kau sudah mengancam rencana besar Yang Mulia. Jadi kau memang harus mati saat ini!"      

Ye Yuan tidak pernah menyangka kalau Shangguan Yunrong orangnya sangat kukuh dengan pendapatnya. Dia berani membunuhnya dengan mengorbankan Lan Shun. Kalau begini, kondisinya semakin bertambah pelik bagi Ye Yuan.      

Meski kepala Ye Yuan sudah bingung, wajahnya masih terlihat begitu tenang dengan senyuman. Ye Yuan seolah tidak sedang memikirkan masalah ini.      

Dia tersenyum dan berkata pada Lan Shun, "Haha, sepertinya temanmu itu sudah tidak peduli dengan hidup dan matimu! Karena seperti ini maka aku tidak akan ragu-ragu untuk mengirimmu ke Surga Barat! Nanti kalau kau mati jangan salahkan aku. Salahkan temanmu yang tidak punya hati dan berdarah dingin itu."     

Jimat yang ada di tangan Ye Yuan semakin bersinar terang. Tubuh Lan Shun sudah basah dengan keringat dingin.      

"Shangguan Yunrong, biadab kau! Kau akan mati dengan cara yang amat mengenaskan nantinya. Semoga kau menjadi yang terakhir mati di keluargamu! Adik Ye. Kau..kau jangan..terburu-buru!"      

Shangguan Yunrong diam saja mendengar sumpah serapah Lan Shun. Dalam waktu sekejap, Shangguan Yunrong sudah mengumpulkan energi murni dalam jumlah banyak.      

Dia akan melancarkan serangan kepada Ye Yuan supaya anak muda ini menyerah.      

Petarung di tingkat Pelintas Dewa memiliki kendali yang amat tinggi pada energi murni bumi dan langit.      

Shangguan Yunrong sengaja menjauhkan diri dari Ye Yuan. Dalam jarak ini meski nanti Jimat Kosong Pelarian Ledakan Geledek sampai kepadanya namun dia merasa akibatnya tidak akan fatal.      

Di sisi lain, tidak mungkin Ye Yuan berani untuk menghadapi serangan langsung dalam jarak dekat dari petarung Pelintas Dewa. Itulah kenapa Ye Yuan memutuskan untuk menggunakan Jimat Kosong Pelarian Ledakan Geledek untuk membunuh Lan Shun.     

Shangguan Yunrong memiliki rencana yang amat jahat!      

Dengan tujuan untuk membunuh Ye Yuan, dia tidak ragu untuk menggunakan nyawa dari seorang petarung Pelintas Dewa lainnya.      

"Jurus Kebanggaan Jari Beku Salju Perak!"      

Shangguan Yunrong berteriak. Jarinya yang bercahaya kini membelah udara.      

"Shangguan Yunrong. Aku kutuk 18 belas keturunan dalam keluargamu! Ah! Ayahmu akan menerima akibatnya! Telapak Tangan Dewa Angin Gelap!"      

Lan Shun ternyata juga cukup cepat mengambil keputusan dalam membunuh seseorang. Dia tahu bahwa kali ini keputusan memang tidak bergantung pada dirinya.      

Meski dia menyumpahi Shangguan Yunrong ternyata jurus yang dikeluarkannya diarahkan pada Ye Yuan. Kali ini dia berharap penuh kalau jimat yang dipegang Ye Yuan hanyalah barang berwarna abu-abu yang tidak ada gunanya yang dijual di pasar.      

Dua petarung Pelintas Dewa kali ini menggabungkan dua kekuatannya untuk menyerang Ye Yuan pada saat bersamaan. Ini tentu saja menghebohkan seluruh jagat medan perang.      

Ada tekanan kekuatan besar yang menyebar di seluruh medan perang, membuat semua petarung yang ada di sini kesulitan untuk bernapas.      

Kali ini, Ye Yuan sudah tidak memiliki harapan untuk menyerahkan semuanya pada keberuntungan. Dia mengalirkan energi murninya ke arah jimat Jimat Kosong Pelarian Ledakan Geledek.      

Tak lama kemudian jimat ini langsung dipenuhi dengan cahaya yang amat menyilaukan. Kilat muncul dari arah ruang kehampaan dan langsung tanpa henti membombardir Lan Shun.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.