Dewa Obat Tak Tertandingi

Satu Lelaki Yang Menjaga



Satu Lelaki Yang Menjaga

0Setelah Chu Shi berhasil menebas seorang petarung dari Dunia Badai Ganas, dia melihat ada cahaya terang di hadapannya. Dia tahu kalau kali ini dia sudah berhasil keluar dari kepungan pasukan Dunia Badai Ganas.      

Kali ini hatinya terasa campur aduk. Dia teringat ketika dia terjebak di dalam kota Cahaya Merah Tua kalau waktu itu dirinya menginginkan Persatuan Dunia Tanpa Akhir akan mengirimkan pasukan besar untuk menolong dirinya dan juga petarung lainnya ke kota ini. Selain itu, dia juga memiliki pikiran kalau dirinya akan berakhir mati mengenaskan dalam tikaman pasukan Dunia Badai Ganas.      

Waktu itu dia sama sekali tidak membayangkan akan bergantung pada dirinya sendiri untuk melewati kepungan pasukan lawan. Namun kenyataannya, sekarang dia memang telah berhasil.      

Dia juga teringat kalau sebelumnya dia menyumpahi si bocah itu berulang-ulang secara terang-terangan atau secara diam-diam. Kini dia merasa harus berterima kasih padanya.      

Meski begitu, Chu Shi sadar betul kalau peperangan belum selesai. Dia tidak memiliki banyak waktu untuk terlarut dalam perasaannya ini. Apa yang dialaminya kali ini merupakan keistimewaan yang didapatkan oleh seorang pemenang. Sekarang ini , kondisinya petarung Dunia Tanpa Akhir masih jauh dari kata menang. Meski Chu Shi memiliki kemampuan untuk bertarung hingga bisa keluar dari kepungan pasukan Dunia Badai Ganas, petarung lain belum tentu bisa. Mereka masih bertarung. Entah berapa orang yang sudah meninggal.      

Kalau ini terjadi di masa lalu, mungkin Chu Shi akan terus maju ke depan ke arah utara seperti yang diminta Ye Yuan. Namun kali ini dia menoleh ke belakang seperti ditarik oleh sebuah kekuatan supernatural. Dia bertanya pada Zhu Changi dan Qian Shi.      

"Apakah kalian masih memiliki kekuatan?"      

Mereka sudah sepuluh hari berada dalam formasi Tiga Gigi Asura. Ada begitu banyak perubahan yang terjadi dalam kurun waktu lebih dari seminggu ini.      

Meski ketiganya masih sering saling bertengkar namun dalam hati mereka sudah memahami satu sama lain hanya dengan tatapan mata.      

"Hehe, Kakak Chu, Aku rasa hatiku masih belum puas menumpas pasukan Dunia Badai Ganas!" kata Zhu Changzhi tertawa.      

"Serang!" kata Qian Si.      

Chu Shi tertawa juga dan berteriak, "Ayo kita bantu mereka yang masih hidup supaya bisa keluar dari kepungan ini!"      

"Baik!"      

"Ayo kita kembali lagi. Kita bunuh musuh kita!"      

"......."     

Tanpa disadari, tiga sekawan Chu Shi sudah menjadi pemimpin bagi petarung yang lainnya. Ketika berhasil keluar dari formasi Tiga Gigi Asura mereka menjadi petarung yang kuat. Bahkan Chu Shi, Zhu Chanzhi dan Qian Si merupakan yang terhebat di antara yang lainnya. Mereka merasakan saling memiliki dan juga merasa satu nasib yang sama.      

Su Hu saat ini sedang berhadapan dengan komandan pasukan yang kekuatannya berada di tingkat kesembilan Bahari Jiwa. Melihat apa yang terjadi dengan hasil perang ini, dia menjadi terkejut.     

Sepengetahuannya, petarung pengembara itu egois, keras kepala, dan juga tidak bisa diatur. Hari ini ternyata mereka bisa bersatu dan menunjukkan kebersamaan seperti ini. Sungguh mengejutkan.      

Su Hu tidak berharap banyak. Salah satunya dia berpikir kalau mereka akan keluar dari kepungan pasukan musuh.      

Namun, Chu Shi dan dua orang lainnya yang sudah berhasil keluar ternyata kembali lagi untuk menolong yang lainnya. Sikap mereka ini sungguh sangat aneh. meski begitu, apa yang dilakukan Chu Shi mengurangi beban besar yang ada di pundak Su Hu.      

Duar!      

Jurus Pembantai Api Naga Murni milik Ye Yuan bergemuruh hebat namun Shangguan Lingyun berhasil selamat dari serangan itu. Naga merah raksana yang terbentuk dari energi murni Ye Yuan mengejar Shangguan Lingyun dan kehilangan energi sehingga langsung menghilang.      

Dalam kondisi di mana kedua petarung memiliki kekuatan yang sama maka akan sulit bagi satu yang lain untuk membunuh lawan.      

Ye Yuan tentu tahu kenapa Shangguan Lingyun sepertinya mengulur waktu. Dia tahu betul apa yang dilakukan musuhnya ini.      

Seorang petarung Pelintas Dewa akan segera datang ke tempat ini. Begitu Ye Yuan mengetahui niat ini, dia berhenti menyerang dan menatap tajam Shangguan Lingyun dengan matanya yang menyipit.      

"Haha, kenapa kau berhenti? Jurusmu ini sangat aneh. Ada getaran mematikan di dalamnya. Dengan kekuatanku sekarang, aku tidak akan bertahan lama menghadapi serangan ini!" kata Shangguan Lingyun.      

"Berhenti berpura-pura. Kau ini ingin mengulur waktu kan? Apa kau pikir aku akan memberi apa yang kau inginkan?" kata Ye Yuan dengan nada dingin.      

"Memang kenapa kalau iya? Kau tidak akan memberiku kesempatan? Aku akui kalau aku ini memang bukan lawanmu. Tapi kalau kau ingin membunuhku, tentu bukan hal yang mudah kan?"      

Ye Yuan tidak berbicara, dia memutuskan untuk diam.      

Shangguan Lingyun tahu kalau Ye Yuan sedang berpikir untuk membuat serangan. Dia melipat tangannya di depan dan melihat Ye Yuan dengan diam. Dia juga terlihat tenang.      

Rencana apa pun yang Shangguan Lingyun pikirkan akan terasa lemah di hadapan kekuatan besar macam Ye Yuan.      

Selama dia bisa mengulur waktu sampai Shangguan Yunrong sampai di sini maka Ye Yuan pasti akan mati.      

Jika yang lainnya lari maka mereka akan lari. Dalam situasi ini, mereka tidak memiliki pengaruh. Kali ini, Ye Yuan harus mati.      

Ini merupakan ide Shangguan Lingyun.      

Ye Yuan memiliki kekuatan yang amat menakutkan bagi lawan-lawannya. Bagi Dunia Badai Ganas, Ye Yuan merupakan lawan yang amat mengancam.      

Awalnya, sudah bisa dipastikan bahwa petarung dari Dunia Tanpa Akhir yang terjebak di dalam kota pasti akan mati. Tidak disangka Ye Yuan datang dan dalam waktu sepuluh hari dia mampu merubah orang-orang ini sehingga berani bertarung dan membabat semua pasukan lawan.      

Ye Yuan sendiri memiliki kekuatan yang amat menakutkan namun sebenarnya yang lebih menakutkan dari ini adalah dia mampu menggerakkan petarung dari Dunia Tanpa Akhir untuk menjadi lebih kuat.      

Kalau sudah seperti ini, pasukan Dunia Badai Ganas akan berada pada posisi yang tidak diuntungkan. Oleh karena itu, maka Ye Yuan memang harus segera dilenyapkan dari muka bumi ini.      

Tiba-tiba, Ye Yuan mendongakkan kepalanya sedikit. Matanya menyiratkan cahaya yang amat terang.      

Shangguan Lingyun menebak kalau Ye Yuan sudah memiliki rencana.      

"Apakah kau sudah menemukan rencana serangan balasan? Tidak akan ada gunanya! Aku hanya harus mengatasi peristiwa yang berubah dari rencana ini ke kebijakan dasar kami! Kau tidak akan bisa lari!" Shangguan Lingyun berkata dengan begitu percaya diri.      

Ye Yuan menyeringai.      

"Benarkah? Aku akan kembali untuk mengurusmu lagi!"      

Selesai berbicara, Ye Yuan langsung membalikkan tubuhnya dan melesat menjadi cahaya menuju medan perang.      

"Jurus Hujan Pedang!"      

Di medan perang, serangan Ye Yuan mengagetkan ribuan petarung dan juga kuda. Para pasukan Dunia Badai Ganas lengah dan langsung terkena sabetan bilah pedang kecil.      

Dalam waktu sekejap, banyak mayat yang bergelimpangan di tanah.      

Ye Yuan sebenarnya bukanlah petarung yang haus darah namun dalam keadaan seperti ini dia merasa bahwa pembunuhan hanya bisa dihentikan dengan pembunuhan juga.      

Shangguan Lingyun mengikuti Ye Yuan dari belakang. Melihat tindakan Ye Yuan dia masih terlihat tenang.      

"Apakah ini serangan balasan yang kau rencanakan? Apakah kau akan menggunakan cara seperti ini untuk membuatku menyerah? Haha, kau ini berpikir terlalu jauh! Susunan Bayangan Melayang Cahaya Darah tidak hanya menghisap energi darah merah qi dari petarung Dunia Tanpa Akhir akan tetapi juga dari pasukan Dunia Badai Ganas. Semakin banyak orang yang terbunuh maka akan semakin penuh isi Tabung Pemurni Darahnya!" kata Shangguan Lingyun tak berperasaan.      

Ye Yuan seperti tidak mendengar kalimat yang diucapkan oleh Shangguan Lingyun. Dia mengeluarkan jurus gelombang Ribuan Bunga. Seketika ribuan mahkota bunga turun memenuhi medan perang.      

Semua medan yang Ye Yuan lewati langsung penuh dengan mayat pasukan Dunia badai Ganas yang mati. Ketika Shangguan Lingyun melihat hal ini, dia masih saja diam. Dia masih mengikuti Ye Yuan dari dekat.      

Setiap pasukan dari Kota Cahaya Merah Putih merasa lega begitu tahu Ye Yuan melewati medan perang mereka. apa yang dilakukan Ye Yuan memiliki tujuan supaya petarung dari Dunia Badai Ganas akan segera keluar dari lingkaran kepungan.      

Tak lama kemudian, Ye Yuan bertemu dengan tiga sekawan Chu Shi yang sedang bertarung sengit. Begitu Chu Shi melihat Ye Yuan, dia langsung senang.      

"Tuan Ye, akhirnya kau ikut bertarung juga! Kau tidak mengecewakanmu. Sekarang aku sudah berhasil menembus kepungan mereka! Aku kali ini kembali untuk membantu yang lainnya!"      

"Ck! Kau berkata seperti itu seolah kau sendiri yang melakukannya!" Zhu Changzhi ikut berkata dengan nada menyindir.      

Ye Yuan pun terkejut mendengar pernyataan Chu Shi. Dia berpikiran sama dengan Su Hu. Awalnya, dia berpikir kalau orang-orang ini akan kabur menyelamatkan diri mereka sendiri.      

Ternyata perubahan besar memang terjadi pada diri Chu Shi dan kedua petarung lainnya.     

Ye Yuan menganggukkan kepalanya dan berkata, "Kalian hampir sampai. Kalian bawa yang lainnya supaya bisa ke sana. Aku akan melindungimu dari belakang."     

Chu Shi tahu kekuatan Ye Yuan jadi dia tidak meragukan kalimat pemuda ini. Dia menganggukkan kepalanya dan langsung membawa yang lainnya menuju terus ke utara.      

Para pasukan Dunia Badai Ganas terus mengejar namun Ye Yuan menghentikan langkah mereka dan turun dari udara.      

"Bagi yang melewati batas ini akan dibunuh tanpa ampun!" kata Ye Yuan sambil memancarkan aura kekuatan ingin membunuh.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.