Dewa Obat Tak Tertandingi

Ijin Pergi



Ijin Pergi

0"Hanya lima orang? Apa bedanya dengan tidak ada orang yang pergi?"     

"Apa yang bisa lima orang ini lakukan? Ye Yuan memang kuat sekali akan tetapi jika dibandingkan dengan ribuan pasukan dan juga kuda maka mungkin kekuatannya tidak akan ada apa-apanya?"      

"Apa setelah dia mencapai tingkat kedelapan Pagoda Surga Luas dia sudah lupa nama keluarganya? Meski dia memang sangat kuat, kekuatannya itu hanya di tingkat Transformasi Bahari? Meski dia bisa menghadapi lawan yang beda tingkatan dengannya, akan tetapi banyak sekali petarung di tingkat Bahari Jiwa di Kota cahaya Merah Tua? Bahkan mereka memiliki petarung di tingkat puncak Bahari Jiwa!"      

Begitu mendengar kalimat Ye Yuan, semua orang jadi angkat bicara.      

Meski banyak orang yang mengakui kekuatan Ye Yuan, mereka masih belum yakin karena yang namanya pertarungan individu dengan perang besar itu beda skalanya. Meski seorang petarung itu kuat akan tetapi jika dibandingkan dengan ribuan petarung maka kekuatannya tidak akan penting.      

Bahkan petarung di level Pelintas Dewa sekali pun akan terkuras tenaganya berhadapan dengan ribuan lawan. Kalimat Ye Yuan yang menyatakan kalau dia dan keempat petarung muda ini akan pergi ke sana untuk membantu terdengar seperti sebuah lelucon bagi semua orang.      

"Ye Yuan, tidak boleh kita bertindak tanpa pikir panjang seperti ini! Aku tahu kalau kau ini sangat percaya diri dengan kekuatanmu akan tetapi keadaan di kota Cahaya Merah Tua saat ini sangat genting. Sebaiknya kau mengajak banyak orang. Kalian berlima tidak akan membuat perbedaan dalam perang besar ini!" Ning Yixian menyarankan.      

Ye Yuan menjawab dengan tersenyum, "Aku memiliki alasan yang jelas kenapa mengajukan diri bersama keempat orang ini. Justru, kalau banyak orang, akan sangat tidak nyaman. Ketua, tolong tenang saja. Aku tidak akan membahayakan diriku sendiri. meski begitu ada beberapa hal yang aku ingin Ketua janjikan."     

Melihat Ye Yuan begitu bersikeras, Ning Yixian merasa tidak akan bisa menggoyahkannya. Akhirnya dia hanya bisa berkata, "Katakan apa itu?"     

Ye Yuan mengangguk.      

"Sebagian besar kota yang dekat dengan Cahaya Merah Tua sudah jatuh ke tangan lima pasukan besar Dunia Badai Ganas. Saat ini, bisa kita katakan kalau kota-kota ini menjadi kota mati. Namun, di belakang kota Cahaya Merah Tua masih ada dua kota hidup yakni Kota Matahari Terang dan Kota Perdamaian Abadi. Kalau pasukan Dunia Badai Ganas kalah dan tidak bisa menguasai kota Cahaya Merah Tua maka mereka dipastikan akan melanjutkan serangan ke dua kota ini. Oleh karena itu, kita harus menjaga ketat dua kota ini. Kalau sampai sesuatu terjadi maka Kota Cahaya Merah Tua akan menjadi pusat pengaruh dari pasukan Dunia Badai Ganas. Kalau sudah seperti ini maka dia juga akan menjadi kota mati."     

Ning Yixian mengangguk tanda paham. Dia berkata, "Aku paham. Lalu apa lagi?"     

"Selain itu, Tolong sediakan tanaman obat untukku. Aku membutuhkannya. Aku akan mengirim orang ke sini untuk memberitahu tanaman obat apa saja yang diperlukan. Tanaman-tanaman ini harus sudah siap sebelum besok pagi!" kata Ye Yuan.      

"Untuk urusan pengobatan di Persatuan Dunia Tanpa Akhir ini ada di bawah tanggung jawab Walikota Ren. Kalau kau memang butuh tanaman obat kau bisa langsung memintanya," Ning Yixian berkata.      

Ye Yuan mengibaskan tangannya. "Aku tidak akan melakukan hal riweh semacam itu. Aku yakin saat ini dia sedang sibuk. Baik, aku belum bertemu dengan orang tuaku sejak kembali dari Pagoda Surga Luas. Aku akan ke Kota Wu Fang terlebih dahulu."     

Selesai berbicara, Ye Yuan berbicara pada keempat orang di belakangnya.     

"Kalian bertiga, tetap tinggal di sini. Kau, Liu Hong, ikut aku kediaman walikota. Besok pagi, kalian bertiga bawa tanaman obat yang aku perlukan ke kediaman walikota. Kita akan bertemu di sana."     

"Baik!" Keempat orang langsung mengiyakan perintah Ye Yuan.      

Alasan Ye Yuan meninggalkan Qin Yan, Guo Taoqun dan Yin Yanhua di sini agar ketiganya bisa berpamitan dengan keluarganya. Mulai sekarang, orang-orang ini berstatus sebagai pengikut Ye Yuan. Mereka bukan lagi anak-anak kebanggaan orang tua yang selalu dielu-elukan.      

Setelah Ye Yuan pergi, tidak ada alasan lain untuk meneruskan pertemuan ini. Awalnya pertemuan ini diadakan untuk menentukan siapa yang akan dikirim ke Kota Cahaya Merah Tua. Tidak disangka ternyata Ye Yuan mengajukan diri.      

Satu-satunya orang yang paling berterima kasih kepada Ye Yuan adalah moyang dari Aliran Api Hitam karena beruntung tidak dikirim ke kota berbahaya itu.     

Ning Yixian membuat beberapa rencana dan kemudian meminta para moyang dari berbagai aliran untuk mempersiapkan diri.      

Setelah semua orang pergi, Qin Hongtao terlihat sedikit muram dan bertanya pada Qin Yan.      

"Yan, apa yang sebenarnya terjadi di Pagoda Surga Luas?"     

Ekspresi wajah Qin Hongtao tidak terlihat ramah. Dia sepertinya cukup marah pada cucunya ini. Dia merasa cucunya sedang berkomplot dengan orang asing untuk menipunya. Ini adalah satu hal yang tidak bisa dia biarkan begitu saja.      

Meski Ning Yixian dan Jing Xuan diam. Mereka jelas tidak percaya begitu saja dengan kalimat yang diucapkan oleh Qin Yan sebelumnya.      

Pagoda Surga Luas sudah berdiri tegak di sana selama puluhan ribu tahun. Seandainya tidak ada kejadian khusus, tidak mungkin bangunan itu terbang tanpa alasan?     

Begitu melihat kakeknya marah, Qin Yan tidak terkejut.      

"Kakek, tenanglah. Aku tidak berniat untuk menipumu. Saat ini, memang inilah yang harus kami lakukan. Sebenarnya, Pagoda Surga Luas memang tidak terbang menghilang akan tetapi dibawa oleh Ye Yuan. Tempat itu menjadi milik Ye Yuan."     

Qin Yan pun menceritakan kembali kejadian ketika Ye Yuan bisa mencapai tingkat kesembilan dan membawa Pagoda Surga Luas itu. Hal ini tentu membuat tiga moyang yang ada di depannya terkejut bukan kepalang.      

Meski mereka sudah memikirkan berbagai macam kemungkinan, apa yang diceritakan oleh Qin Yan sama sekali tidak terbersit dalam pikiran mereka. Ternyata hadiah imbalan mencapai tingkat kesembilan adalah Pagoda Surga Luas itu sendiri.      

Tiga moyang tampak cukup lama terguncang oleh cerita Qin Yan.      

Kali ini, ketiga wajah orang tua itu tampak kebingungan. Awalnya, Pagoda Surga Luas milik ketiga Aliran Besar. Tapi sekarang, Ye Yuan mengambilnya sendiri. Ini adalah sesuatu yang tidak bisa mereka terima begitu saja.      

Pagoda Surga Luas merupakan harta karun mereka. Tidak mungkin mereka merelakan bangunan itu hilang begitu saja?      

Guo Taoqun menarik napas dalam-dalam.      

"Moyang, jangan terlalu dipikirkan. Tetua Qi Hai memintaku untuk menyampaikan sesuatu pada kalian."     

Ekspresi wajah Ning Yixian menjadi lebih serius.      

"Katakan!"      

"Tetua Qi Hai mengatakan kalau Pagoda Surga Luas merupakan benda mati. Kalian sendiri bahkan tidak bisa mencapai tingkat keenam. Namun, Ye Yuan adalah orang yang memiliki takdir untuk menjadi sosok besar. Kami berempat akan mendapatkan banyak keuntungan dengan menjadi pengikutnya. Dengan adanya Ye Yuan, maka Dunia Tanpa Akhir ini tidak akan musnah. Jangan pernah terbersit untuk mencelakai Ye Yuan karena jika hal itu sampai terjadi maka Qi Hai sendiri yang akan mendatangi Tiga Aliran Besar dan mengajak kita nanti untuk membinasakannya! Saat ini masalah yang paling penting adalah menyatukan kekuatan dari berbagai macam aliran untuk menghadapi invasi pasukan Dunia Badai Ganas."     

Kalimat yang diucapkan oleh Qin Yan membuat ketiga moyang aliran besar tegang.      

Qi Hai sepertinya memang sudah memikirkan kemungkinan seperti ini. Itulah kenapa dia meminta ada murid-murid ini untuk menyampaikan pesannya. Meski dia sendiri tidak bergabung di Persatuan Dunia Tanpa Akhir, dia bisa menebak masalah yang ada di dalam persatuan ini sendiri. Dia tahu betul kalau sekarang ini persekutuan ini belumlah kuat.      

Peringatan yang disampaikan Qi Hai bisa diartikan agar ketiga moyang untuk bertindak hati-hati dan tidak gegabah karena kalau sampai mereka ceroboh maka Qi Hai sendiri yang akan angkat tangan.      

Ning Yixian adalah orang yang paling bijak di antara ketiga moyang. Dia sudah terlihat gundah sejak tadi. Dia melihat ke arah Guo Taoqun dan bertanya, "Apakah kalian bertiga sudah mempersiapkan diri untuk mengikuti Ye Yuan ke mana saja?"     

Guo Taoqun langsung berlutut dan bersujud di hadapan Ning Yixian. Dia menjawab dengan suara serius, "Guo Taoqun adalah anggota dari Aliran Petarung Surgawi di kehidupan ini dan selanjutnya. Di masa depan, ketika aku sudah mendapatkan banyak ilmu, aku pasti akan membawa Aliran Petarung Surgawi menjadi aliran paling kuat di Dunia Tanpa Akhir. Sejak, aku melihat Ye Yuan keluar dari pagoda, aku sadar kalau dia bukanlah orang yang bisa aku ungguli kekuatannya. Mungkin aku akan mendapatkan banyak hal dengan menjadi pengikutnya."     

Ning Yixian melihat ke arah Guo Taoqun dengan raut wajah dilema. Dia hanya bisa menghela napas panjang.      

"Lupakan! Lupakan! Kau boleh pergi! Tapi aku harap kau tidak melupakan apa yang baru saja kau katakan hari ini. Jangan mengecewakanku."     

Guo Taoqun menjawab dengan yakin, "Moyang, tenanglah. Aku tidak akan melupakannya."     

Qin Hongtao melihat ke arah cucunya dan berkata dengan nada pasrah, "Sepertinya kau juga memiliki pikiran yang sama kan?"      

Qin Yan menganggukkan kepalanya dan berlutut di hadapan kakeknya. Yin Yanhua juga melakukan hal yang sama. Dia menghaturkan sembah pada Jing Xuan.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.