Dewa Obat Tak Tertandingi

Sikap Pantang Menyerah Seorang Petarung Jenius



Sikap Pantang Menyerah Seorang Petarung Jenius

0"Baik. Kalau itu memang yang kau inginkan, maka aku akan memenuhi permintaanmu."     

Lelaki berjubah hitam itu selesai berbicara. Tingkat kesembilan ini langsung menjadi redup. Sekarang yang terlihat hanyalah dia yang mengangkat telapak tangan. Aura kekuatan berserak menyebar ke segala arah.      

Seekor naga raksasa biru langit terlihat semakin jelas ada di belakang si lelaki berjubah hitam, wajahnya terlihat garang menatap ke arah Ye Yuan.      

Meski Ye Yuan tahu kalau penampakan naga ini hanya merupakan patung dharma, Ye Yuan masih merasakan adanya tekanan yang luar biasa. Angin berhembus dengan kencangnya, membuat lengan pakaian Ye Yuan terangkat.      

Meski jurus telapak tangan belum dikeluarkan namun sudah ada kekuatan yang turun dari langit dan menutupi seluruh permukaan bumi yang ada di tingkat kesembilan.      

"Jurus Telapak Tangan Naga Surga Melilit Penghancur bisa menghancurkan cakrawala. Kekuatannya memang setara dengan reputasinya. Dia sudah menekan kekuatannya ke tingkat kedelapan Transformasi Bahari dan hanya menggunakan 20% kekuatan naga sejati. Ternyata, jurus telapak tangan terakhir ini memang dahsyat!"      

Jurus ini ternyata jauh lebih kuat dari apa yang Ye Yuan bayangkan. Kesulitan yang dia hadapi di tingkat kedelapan dan kesembilan jauh berbeda.      

Tidak heran jika lelaki berjubah hitam itu sebelum terus-menerus membujuk Ye Yuan untuk mengundurkan diri saja dari tingkat kesembilan. Kesulitannya memang tidak biasa.      

Ye Yuan menduga mungkin si pemilik Pagoda Surga Luas ini psikopat karena dia membuat rintangan sesulit ini. Bagaimana mungkin orang bisa melewatinya?      

Selain itu, kekuatan naga murni dari lelaki berjubah hitam pastinya sudah mencapai tingkat tinggi. Meski baru 20% dia mengeluarkan kekuatannya namun dampaknya sudah mengerikan seperti ini.      

Ye Yuan terus menatap lelaki di depannya, sambil memetakan seluruh gerakannya ke dalam otaknya. Tiba-tiba, sebuah senyum tipis terulas di sudut bibir Ye Yuan.      

"Jadi seperti itu!"      

Dia mulai menutup matanya. Otot-otot yang ada dalam tubuh Ye Yuan mulai bergerak dengan tempo tak beraturan.      

Ye Yuan mempelajari cara lelaki berbaju hitam itu mengangkat telapak tangannya dan mengeluarkan kekuatan naga murni dengan seluruh tubuhnya.      

Sebuah bayangan muncul di belakang Ye Yuan. Ada naga biru langit yang merupakan perwujudan dari dharma juga.      

Mata si lelaki di depan Ye Yuan melebar begitu dia melihat apa yang ada di hadapannya.      

"Anak ini, bagaimana dia menguasainya? Ini adalah kali pertama aku mengeluarkan Jurus Telapak Tangan Naga Surga Melilit Penghancur Puncak. Dia ternyata sudah mempelajarinya? Bagaimana bisa?"      

Kali ini, saking terkejutnya si lelaki berjubah hitam sampai dia sulit untuk mendeskripsikan perasaannya dengan kata-kata.      

Dia tidak habis pikir ternyata seberapa hebat orang yang mampu menguasai jurus telapak tangan ini dalam waktu singkat.      

Ternyata, di dunia ini ada petarung yang memiliki bakat begitu luar biasanya?      

Saat ini, lelaki berjubah hitam sudah sampai di titik penting di mana dia akan mengeluarkan serangan jurus telapak tangannya. Jadi, dia menahan perasaan terkejut dan terus mengumpulkan kekuatan untuk menyerang.      

"Jurus Telapak Tangan Naga Surga Melilit Penghancur Puncak; Pemusnah Bintang!"      

Terdengar suara teriakan keras. naga biru langit langsung bergerak melaju sambil mengaung. Taringnya terlihat tajam dengan cakarnya yang siap menerkam Ye Yuan.      

Orang yang sudah mampu untuk membentuk perwujudan naga dharma ini memiliki kekuatan garis darah naga yang kuat.      

Patung atau perwujudan naga dharma sejati bahkan jauh lebih sulit untuk dibentuk. Di antara kalangan orang-orang yang memiliki kekuatan naga, hanya sedikit yang mampu membentuknya.      

Oleh karena itu, naga biru langit yang ada di hadapan Ye Yuan saat ini jauh lebih kuat daripada naga-naga sebelumnya.      

Tepat pada waktu ini, Ye Yuan membuka kedua matanya. Dia mengerahkan seluruh kekuatannya, untuk menggerakkan naga yang sama di belakangnya.      

Dibandingkan dengan naga milik lelaki berjubah hitam, naga biru langit milik Ye Yuan jauh lebih kecil dan belum terbentuk dengan jelas. Kekuatannya jauh lebih rendah.      

Namun ini bukanlah hal yang penting. Yang lebih penting itu bagaimana Ye Yuan bisa mengeluarkan naga tersebut.      

Duar!      

Terdengar suara gemuruh!      

Dua naga milik si lelaki berjubah hitam dan Ye Yuan saling bertabrakan. Gelombang dari ledakan mengguncang seluruh tingkat kesembilan.      

Lelaki berbaju hitam masih tegak berdiri tak goyah sedikitpun. Di sisi lain, Ye Yuan langsung muntah darah; terkena dampak ledakan.      

Kalau saja sekarang tubuhnya belum berubah bentuk karena darah naga yang dia minum mungkin serangan ini sudah merenggut nyawanya.      

Ini belum berakhir!      

Naga biru langit milik lelaki berjubah hitam terus mengalahkan naga Ye Yuan dan setelah itu bergerak menuju di mana Ye Yuan berdiri.      

Sayangnya, bentuknya sudah memudar. Sepertinya, kekuatannya memang sudah terkuras banyak.      

"Jurus Hujan Pedang!"      

Ye Yuan tidak ragu untuk mengeluarkan senjata andalannya selanjutnya. Dia menahan luka yang ada di dalam tubuhnya dan menggunakan energi murni yang ada untuk mengeksekusi jurus Hujan Pedang!      

Duar!      

Terdengar suara tabrakan yang keras!      

Hanya saja, ledakan ini lebih lemah dibanding sebelumnya. Ye Yuan muntah darah lagi. Tubuhnya ambruk ke tanah.      

Meski bentuknya sudah memudar ternyata naga biru langit itu masih memiliki kekuatan besar. Ye Yuan memaksa untuk menggunakan energi murni meski organ dalamnya banyak yang terluka. Ini menambah luka dalam tubuhnya. Ketika dia tertabrak naga biru langit milik lelaki berjubah maka tenaganya sudah habis.      

Pada akhirnya, naga biru si lelaki berjubah hitam kelelahan juga. Lelaki berbaju hitam diam sesaat tak bisa berkata-apa menyaksikan peristiwa yang ada di hadapannya. Akhirnya dia mendesah dan berbicara, "Aku tidak tahu bagaimana kau bisa mengeluarkan jurus Telapak Tangan Naga Surga Melilit Penghancur tadi! Sayang....menurut peraturan kau harus bisa berdiri lagi! Sekarang kau terluka parah dan tenagamu sudah habis. Kau bahkan tidak bisa bergerak sedikitpun!"      

Lelaki berjubah hitam sungguh terkejut. Hanya saja, dia tidak bisa melanggar aturan yang sudah ditetapkan oleh pemilik Pagoda Surga Luas ini.      

Jika Ye Yuan tidak bisa bangkit maka dia dianggap gagal.      

"Meski begitu kau tidak perlu merasa berkecil hati juga. Pagoda Surga Luas ini tidak melarang petarung untuk masuk dua kali. Dengan bakat yang kau miliki ini, sepuluh tahun lagi tingkat kesembilan ini tidak akan ada apa-apanya bagimu." Lelaki berjubah hitam mencoba untuk menghibur Ye Yuan.      

Ye Yuan yang terbaring lemah di tanah sepertinya terstimulasi dengan kalimat yang dia dengar. Dia mencoba untuk bangkit.      

"Belum..ini belum berakhir!"      

Kepalan tangan Ye Yuan mengeras ketika dia menggunakan seluruh kekuatannya untuk bangkit.      

Ekspresi wajah lelaki berjubah hitam itu berubah. Penilaiannya tentang luka Ye Yuan salah besar. Logikanya, Ye Yuan seharusnya sudah tidak bisa berdiri. tapi...anak ini..     

Duar!      

Ye Yuan bersusah payah untuk bangkit namun dia ambruk lagi ke tanah.      

"Jangan mencoba lagi. Kau akan mati kalau terus-terusan seperti ini! Mengakulah kalah. Pagoda ini akan menyembuhkan lukamu!"      

Lelaki berjubah hitam menjadi khawatir mendapati Ye Yuan yang begitu keras kepala. Jurus Telapak Tangan Naga Surga Melilit Penghancur tidak bisa disepelekan. Sekarang, luka di dalam tubuh Ye Yuan semakin bertumpuk-tumpuk. Meski tubuhnya memang berubah karena darah naga yang diminumnya akan tetapi perubahan ini juga sudah pada titik batas kekuatan.     

Kalau Ye Yuan terus menerus bersikap keras kepala seperti ini maka dia akan membahayakan hidupnya.      

"Tidak! Aku....Aku...akan bisa berdiri!" Ye Yuan berkata dengan nada keras kepala.      

Napasnya terengah-engah. Tubuhnya sudah tidak kuat lagi.      

Meski begitu dia masih berusaha untuk bangkit. Melihat hal seperti ini, lelaki berjubah hitam tersentuh. Dia berharap dia bisa maju ke depan untuk membantu Ye Yuan. Namun dia tahu kalau sampai dia melakukannya maka Ye Yuan tidak akan berterima kasih dan justru membencinya.      

Selain hal ini akan membuat Ye Yuan gagal , tindakan ini juga akan menyinggung harga dirinya.      

Ini adalah sifat orang-0rang hebat. Meski mati sekali pun, Ye Yuan tidak akan meminta belas kasihan orang lain untuk menolongnya.      

"Aku akhirnya paham kenapa kau menarget setinggi itu! Kau..dan dia itu sama!"      

Lelaki berjubah hitam bergumam pada dirinya sendiri. Sepertinya dia paham sesuatu. Sesuatu yang sama.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.