Dewa Obat Tak Tertandingi

Maju; Langit Yang Terbentang Luas



Maju; Langit Yang Terbentang Luas

0"Tingkat kesembilan! Ye Yuan sudah memasuki tingkat kesembilan! Dia sudah melampaui Li Fantian, menjadi orang nomor satu yang mampu mencapai tingkat kesembilan dalam kurun waktu sepuluh ribu tahun!"      

Begitu melihat nama Ye Yuan muncul ke tingkat kesembilan di layar hijau, Guo Taoqun langsung berteriak. Sejak mereka tahu kalau Ye Yuan berhasil naik ke tingkat kedelapan mereka memutuskan untuk tidak bermeditasi.      

Khususnya ketika Ye Yuan tinggal di tingkat kedelapan selama sepuluh hari. Ini membuat Guo Taoqun dan yang lainnya ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan Ye Yuan.      

Bahkan Qi Hai pun sering berkali-kali melihat ke arah layar cahaya hijau, untuk tahu apakah Ye Yuan bisa naik ke tingkat kesembilan atau tidak. Sebelumnya, Ye Yuan seperti diam tidak bergerak di tingkat kedelapan. Maka, Guo Taoqun memberi ide kepada yang lainnya untuk bergantian melihat ke layar hijau untuk mengetahui apakah Ye Yuan bisa naik ke tingkat sembilan atau tidak.      

Selama beberapa hari mereka melakukan hal yang sama hingga hari ini, Guo Taoqun akhirnya melihat nama Ye Yuan bergerak ke angka kesembilan.      

Begitu mendengar teriakan Guo Taoqun, semuanya langsung berdiri. Mereka tahu betapa pentingnya posisi tingkat kesembilan ini.      

Entah sejak kapan, nama Li Fantian sudah didapuk menjadi orang nomor satu yang paling berbakat dalam sepuluh ribu tahun. Setelah ini, Ye Yuanlah yang akan mengambil gelar itu.      

Meski Dunia Tanpa Akhir ini hanyalah sebuah dunia kecil, tak banyak petarung jenius yang lahir dalam sepuluh ribu tahun.      

Di antara mereka ada beberapa yang tak memiliki cacat seperti Lu Linfeng, pemimpin Aliran Agung Yan Sejati. Setelah keberhasilan Ye Yuan mencapai tingkat kesembilan maka semua petarung jenius yang ada di Dunia Tanpa Akhir sepertinya harus merelakan gelarnya untuk Ye Yuan.      

Guo Taoqun dan yang lainnya menjadi begitu gelisah dan pada saat bersamaan juga kagum mendapati ada petarung dari generasi mereka yang lahir menjadi yang terhebat. Perasaan mereka bahkan sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata.      

Sejak Ye Yuan berhasil mencapai tingkat kedelapan, Guo Taoqun, Yin Yanhua, Qin Yan dan bahkan Liu Hong sudah membuang ego mereka. Meski mereka ini orang-orang yang bangga dengan diri mereka, mereka tahu diri kalau sebenarnya mereka tidak akan mampu untuk mencapai tingkat yang sama dengan Ye Yuan.      

Jarak tingkat kelima yang sudah mereka tempuh dengan tingkat kedelapan yang dicapai Ye Yuan sangatlah jauh. Sekarang ketika mereka melihat Ye Yuan bahkan sudah berhasil mencapai tingkat kesembilan, hanya ada perasaan kagum yang bisa mereka tunjukkan.      

Seperti yang Qi Hai katakan sebelumnya, bahwa jika keempat anak muda ini mengikuti Ye Yuan maka mereka justru yang akan bangga dengan keputusan yang mereka pilih hari ini.      

"Meski ini hanya merupakan sebuah legenda, namun tiga tingkat akhir memiliki kesulitan yang tidak bisa kita bayangkan. Sungguh mengagumkan Ye Yuan mampu melewati dua tingkat itu secara berturut-turut!" kata Qin Yan.      

"Dulu, bahkan Pemimpin Aliran Agung Yan Sejati hanya mampu melewati tingkat ketujuh. Sekarang, Ye Yuan bahkan berada di tingkat kesembilan. Ini menunjukkan bahwa pencapaiannya sudah melebihi Pemimpin Aliran Agung Yan Sejati kan?" kata guo Taoqun.      

"Kau benar! Sejak dulu belum ada yang mampu mencapai tingkat kesembilan. Ini berarti Ye Yuan tidak lebih buruk dari Pemimpin Aliran Agung Yan Sejati!" kata Qin Yan.      

"Hehe, berapa lama nanti legenda tentang Ye Yuan ini akan bertahan di Dunia Tanpa Akhir. Kalau begini, aku merasa tidak rugi memutuskan untuk menjadi pengikutnya. Mungkin nanti kalau dia sudah naik ke Dunia Tinggi maka kita akan bisa ikut terseret naik juga!" kata Guo Taoqun.      

"Huh! Dasar suka cari untung! Sekarang ini, aku merasa kalau Ye Yuan adalah orang yang ditakdirkan untuk jadi sosok besar. Kalau ketika mengikuti akan ada banyak sekali untung yang bisa kita dapatkan!" kata Qin Yan.      

Di sampingnya, Yin Yanhua ikut menganggukkan kepalanya. Dia setuju dengan kalimat Guo dan Qin.      

Meski Liu Hong tidak membuka mulut untuk ikut berbicara, dapat dilihat dari ekspresi wajahnya kalau dia juga setuju dengan ketiganya. Sementara itu, Qi Hai diam saja, masih melihat ke arah layar hijau. Tidak jelas, apa yang sedang dia pikirkan.      

Di tingkat kesembilan.      

Si lelaki berjubah hitam berdiri di hadapan Ye Yuan, menatapnya sambil menghela napas panjang.      

"Akhirnya kau sampai di sini juga. Aku kira kau memilih untuk berhenti."     

Ye Yuan menjawab sambil tersenyum.      

"Berhenti di tengah jalan bukan kebiasaanku."     

"Apa kau merasa akan bisa melewati tingkat kesembilan ini dengan kekuatanmu sekarang? Kau pastinya tahu jurus Telapak Tangan yang akan aku keluarkan di sini jauh lebih kuat dari sebelumnya. Kekuatanmu saat ini pastinya tidak akan mampu mengalahkannya. Kalau kau gagal..kau akan mati! Kau ini anak muda paling berbakat dalam sepuluh ribu tahun terakhir. Aku tidak akan tega untuk membunuhmu sendiri," kata lelaki berjubah hitam.      

Orang ini sudah melihat bagaimana penampilan Ye Yuan di Pagoda Surga Luas ini tentu saja dia tidak akan tega untuk menghancurkan orang dengan bakat sehebat ini.      

"Haha, kita tidak akan tahu sebelum mencoba kan? Senior, ayo serang aku!" Ye Yuan berkata dengan santainya tanpa ada yang dia pedulikan di dunia ini.      

Si lelaki itu diam tidak menjawab. Alasan kenapa dia menduga Ye Yuan tidak akan bisa melewati tingkat kesembilan ini karena selama lima hari terakhir Ye Yuan tidak melakukan apa pun. Dia hanya bermeditasi selama lima hari saja di tingkat kedelapan.      

Sebelumnya, Ye Yuan butuh waktu tiga hari untuk menemukan cara menggunakan kekuatan naga murni. Ini sungguh membuat kagum lelaki berjubah hitam.      

Tapi yang membuat dia heran adalah selama lima hari berturut-turut Ye Yuan justru bermeditasi. Jurus beladiri dan pemahaman konsep bela diri merupakan dua hal yang berbeda. Yang pertama selalu butuh banyak latihan untuk dikuasai.      

Khususnya jurus dari naga yang membutuhkan lebih banyak latihan untuk mengeksekusi-nya sampai pada tahap terbaik.      

Ye Yuan tidak berpikir kalau dia akan bisa melewati tingkat kesembilan dengan hanya mengandalkan manuver dari kekuatan naga murni kan?      

Ini karena mengeluarkan kekuatan naga murni dan jurus telapak Tangan Naga Dewa Melilit Penghancur merupakan dua hal yang berbeda. Apakah selama lima hari ini Ye Yuan sudah berusaha untuk menguasai jurus telapak tangan naga namun ternyata gagal?      

Entah dari sudut pandang mana pun, Ye Yuan tidak memiliki kesempatan untuk berhasil melewati tingkat kesembilan.      

"Aku sarankan kau berhenti. Meski aku hanya menggunakan 20% kekuatanku dalam mengeksekusi jurus telapak Tangan Naga Surga Melilit Penghancur Puncak , kau tidak akan bisa melawannya. Tapi jika kau sudah menguasai jurus ini maka akan ada harapan. Meski kau memang tidak bisa menang tapi kau masih bisa bertahan dengan jurus itu. Sekarang kondisinya, kau hanya menguasai cara untuk memanuver kekuatan naga murni, dan kau bahkan belum menguasai ilmu dasar dari jurus Telapak Tangan Naga Surga Melilit Penghancur. Kau tidak akan bisa bertahan hidup!" si lelaki itu masih memperingatkan Ye Yuan setelah cukup lama berpikir.      

Lelaki berjubah hitam mengatakan hal yang demikian bukan karena dia pesimis dengan kemampuan Ye Yuan. Justru, dia sangat optimis. Namun, dia paham betul bagaimana kekuatan dari jurus telapak Tangan Naga Surga Melilit Penghancur. Kekuatannya terlalu besar untuk Ye Yuan bisa hadapi. Kesulitan di tingkat kesembilan ini jauh di atas nalar.      

"Sebaiknya kau memutuskan untuk mundur dari Pagoda ini. Kau ini masih muda. Datanglah lagi ke sini setelah sepuluh tahun. Pada saat itu, kau tidak akan merasa tingkat kesembilan ini sulit. Kau akan jauh lebih dewasa dan bisa melihat sesuatu yang hebat dari tempat yang lebih tinggi. Anak muda, kadang yang diperlukan hanya satu langkah mundur. Kau akan menemukan langit yang terbentang luas!" lelaki berjubah hitam masih membujuk Ye Yuan.      

Ye Yuan melihat ke arah lelaki di depannya sambil menyeringai.      

"Terima kasih banyak atas kekhawatirannya. Meski begitu aku masih ingin menantang tingkat kesembilan ini. Di duniaku, yang ada di belakang hanyalah tebing dan bebatuan yang curam. Langit yang terbentang luas hanya ada di depanku."     

Kalimat yang Ye Yuan katakan bukanlah kalimat bernada heroik. Namun, kalimatnya mampu menyentuh hati lelaki berjubah hitam. Dia sebenarnya masih tidak paham jalan pikiran Ye Yuan.      

Apa yang disampaikan tentang mundur dan kemudian akan menemukan langit luas adalah pemahaman lelaki berjubah tentang hidup. Sementara Ye Yuan memiliki prinsip jika dia ingin melihat langit biru yang terbentang luas maka dia harus maju ke depan.      

Entah itu di kehidupan sebelumnya atau sekarang tidak ada yang namanya mundur dalam kamus hidup Ye Yuan. Selain itu, sepuluh tahun terlalu lama. Dia tidak akan bisa menunggu selama itu.      

"Heh, kau ini memang berbeda. Ingat....kau yang memintanya sendiri. Kalau kau nanti mati di tanganku maka jangan menyesal!"      

Ye Yuan berkata dengan tersenyum.      

"Aku tidak akan mengeluh atau menyesal."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.