Dewa Obat Tak Tertandingi

Tiga Telapak Tangan



Tiga Telapak Tangan

0Tingkatan kondisi hati tidak memiliki hubungan langsung dengan kemampuan bertarung seseorang. Meski begitu, dia menjadi elemen pendukung penting. Selama ini, kondisi Hati Setenang Air telah berkali-kali membantunya. Ye Yuan tidak pernah mengalami kesulitan dalam meningkatkan kekuatan kanuragannya. Namun berbeda kalau sudah berhubungan dengan kondisi hati.      

Dia paham benar, tanpa adanya keberuntungan, dia tidak akan bisa mencapai kondisi Hati Yang Setenang Batu. Kalau memang Formula Sembilan Kata Sejati bisa meningkatkan kekuatan hatinya, maka kali ini memang banyak yang Ye Yuan dapatkan.     

Hanya saja, ini semua baru kesimpulan awal Ye Yuan. Dia baru mencoba untuk membayangkan karakter Lin dan ternyata tidak bisa membuat ajian kunci. Kalau dilihat dari kondisi ini, bagaimana mungkin naik tingkat kekuatan hati bisa dicapai dengan mudah?      

Meski begitu, Ye Yuan percaya kalau dia bekerja keras untuk mencapainya, Ye Yuan percaya bahwa suatu saat nanti dia akan bisa melewati rintangannya.      

Kali ini, penglihatan Ye Yuan tiba-tiba menjadi kabur. Dia langsung terhempas keluar dari tempat warisan. Ternyata, waktunya di sana sudah habis. Sepuluh hari lewat dalam sekejap mata. Ketika Ye Yuan sudah sadar kembali, dia terkejut bukan main.      

Tingkat ketujuh ini ternyata tidak luas dan sangat gersang. Ada sebuah siluet yang muncul di hadapannya. Dia adalah si lelaki berjubah hitam.      

"Apakah senior ini pemandu tingkat ketujuh?" Ye Yuan langsung tahu dengan cepat.      

Si lelaki berjubah hitam menoleh dan menjawab dengan santai, "Benar sekali! tingkat ketujuh ini sangat mudah. Kamu hanya mampu menerima telapak tanganku dan berdiri."      

Mudah? Mungkin tidak semudah itu kan?      

Kalau sampai di tingkat ketujuh ini rintangannya mudah, maka si pemilik Pagoda Surga Luas pastinya adalah orang yang bodoh.      

Si lelaki berjubah hitam ini pastinya orang hebat yang memiliki kekuatan luar biasa. Dengan kekuatan Ye Yuan sekarang ini saja, dia belum bisa memahami kekuatan orang di hadapannya.      

Jika tiga telapak tangan yang dia maksudkan ini sangat mudah maka Lu Linfeng tidak mungkin kalah telak di tingkat ini dulunya. Orang ini merupakan sosok yang hebat di masanya. Kalau dia sampai kalah berarti tiga telapak tangan yang dimaksud si lelaki berjubah memang sangat kuat.      

"Kekuatan senior pastinya tidak terkalahkan. Bagaimana mungkin aku bisa bertahan hidup menghadapi tiga pukulan telapak tanganmu?" kata Ye Yuan.      

"Jangan cemas. Aku akan menekan kekuatanku supaya sama denganmu. Sekarang ini, tingkatanmu ada di tingkat Kedelapan Transformasi Bahari jadi aku akan mengikutinya!" kata si lelaki berjubah hitam dengan suara tenang. Dari nada suaranya dia terlihat begitu percaya diri.      

Ye Yuan terlihat gelisah. Apakah mungkin kalau Lu Linfeng kekuatannya sama dengan dirinya? Kalau memang sama, berarti orang di depannya ini memang begitu hebat. Sejak Ye Yuan terlahir kembali di Dunia Tanpa Akhir, ini adalah kali pertama dia bertemu dengan orang yang menantangnya dengan tingkat kekuatan yang sama. selain itu.....lelaki berjubah hitam ini mengatakan ...tiga telapak tangan!      

Tiga telapak tangan dan masih harus bisa berdiri!      

Ini juga berarti bahwa Ye Yuan harus mampu menahan tiga serangan telapak tangan untuk bisa meneruskan ke tingkat selanjutnya.      

Si lelaki berjubah hitam ini mungkin adalah orang sakti yang percaya diri dengan kemampuannya atau bisa saja dia adalah orang bodoh. Ye Yuan yakin kalau dia sudah memperhitungkan kemampuan Ye Yuan sehingga dia berani dengan begitu percaya meyakini bahwa Ye Yuan bukan tandingannya.      

Seperti tahu apa yang sedang dipikirkan Ye Yuan, lelaki berjubah pun berbicara dengan nada santai, "Apa? Kau takut?"     

Ye Yuan tersenyum.      

"Belum sampai takut. Hasil terburuk yang aku dapatkan dari pertarungan ini adalah terdepak dari tempat ini. Aku hanya memikirkan dan mengukur kekuatan senior."     

Si lelaki berjubah hitam itu sepertinya tidak bercanda.      

"Kau salah! Enam tingkat pertama memang tidak melukai atau membunuhmu. Namun tiga tingkat terakhir ini bisa mengakhiri nyawamu. Jadi jangan berpikir kau akan beruntung bisa lolos dengan mudah dari sini."     

Si lelaki berjubah hitam berhenti sebentar.      

"Mati yang aku maksud benar-benar kehilangan nyawa."     

Dalam hati Ye Yuan cukup terkejut. Orang di depannya memang terlihat serius. Apakah mungkin dia akan mati kalau kalah di tiga tingkat selanjutnya?     

Kalau memang benar seperti ini, berarti waktu itu Lu Linfeng memang kalah telak dari lelaki ini? Ye Yuan sendiri tidak berani membayangkan bagaimana Lu Linfeng sampai tidak bisa bangun dihajar olehnya.     

Lelaki berjubah ini tidak tahu kalau saat ini Ye Yuan sedang berpikir keras untuk mengalahkan Lu Linfeng.      

"Sekarang ini kau masih bisa memilih untuk mundur. Namun kalau kau sudah memutuskan untuk maju maka kau tidak bisa mundur lagi."     

Ye Yuan sama sekali tidak ragu. "Aku akan menerima tantanganmu."     

Si lelaki berjubah hitam agak tertegun, terkaget. Keputusan Ye Yuan terdengar terlalu cepat seperti tidak dipikir baik-baik.     

Apakah keberanian anak ini datang dari jurus-jurus hebat yang dia miliki? Atau memang ada yang tidak beres dengan isi kepalanya?     

Meski memang ada beberapa orang yang mampu mencapai tingkat ketujuh namun sebelum mereka memutuskan untuk menerima tantangan di tingkat ini, mereka memikirkannya cukup lama. Mereka bahkan membutuhkan keberanian yang cukup untuk mengatakan 'iya'.     

Tidak semua orang berani untuk menerima tantangan maut ini meski mereka termasuk orang-orang yang berbakat dalam bertarung. Hanya Ye Yuan yang langsung mengiyakan tanpa ragu.     

"Apa kau yakin? Kau tidak ingin memikirkannya kembali? Asal kau tahu dalam kurun waktu sepuluh ribu tahun ini ada empat orang yang berhasil mencapai tingkat ketujuh. Namun, hanya satu orang yang berhasil menahan serangan tiga telapak tanganku. Salah satu dari tiga lainnya bahkan langsung mati di tempat."     

Lelaki ini tidak sedang berbohong. Nama di layar hijau menunjukkan bahwa hanya ada tiga orang yang berhasil mencapai tingkat ketujuh. Layar ini tidak menjelaskan apakah orang-orang ini mati atau hidup. Sebenarnya, lelaki ini masih merasa terhina oleh sikap Ye Yuan yang menyepelekannya. Ada sebersit keinginan untuk membalas sikap Ye Yuan ini.     

Yang paling dia ingin lihat adalah raut wajah ketakutan Ye Yuan. Namun, sampai detik ini, dia tidak melihat ekspresi itu.      

Ye Yuan terlihat begitu tenang, "Kalau aku memang mati di tangan senior berarti aku memang masih kurang. Mati ya mati. Bukan masalah besar bagiku."     

Ye Yuan pernah mati sekali, jadi dia tahu betul apa arti dari kata ini melebihi siapa pun. Karena kematiannya inilah, dia saat ini mendapatkan kekuatan yang lebih dari orang lain.      

Setelah terlahir kembali, obsesi terbesar Ye Yuan adalah membalas dendam. Bahkan setelah ayahnya sendiri, Ji Zhengyang menasehatinya, obsesi ini tidak berubah sama sekali. Meski begitu, Ye Yuan masih bisa berpikir dengan logis sehingga dirinya tidak menjadi mesin balas dendam yang melakukan apapun tanpa perasaan.     

Ye Yuan perlahan-lahan menyiapkan diri untuk menahan serangan dari lelaki berjubah hitam. Keinginan Ye Yuan untuk menjadi lebih kuat adalah pendorong terbesarnya. Ji Canglan merupakan sosok yang kuat. Tanpa adanya kekuatan mutlak maka Ye Yuan tidak akan bisa mengalahkannya.     

Alasan inilah yang membuat Ye Yuan selalu berani. Dia menerima semua tantangan yang dia temui di dunia ini. Kalau dia sendiri menyerah di hadapan tiga serangan telapak tangan lelaki berjubah maka tidak pantas baginya untuk menghadapi Ji Canglan.      

Ye Yuan tidak pernah mundur melawan orang-orang yang kekuatan lebih jauh ada di atasnya. Bahkan bisa dikatakan jika ada dewa yang datang untuk menghalanginya maka dia akan bunuh dewa itu. Meski Buddha datang untuk menahannya maka dia pun akan membunuh Buddha. Ini menunjukkan seberapa kuat tekad Ye Yuan untuk menjadi lebih kuat.     

Begitu melihat ekspresi wajah Ye Yuan, si lelaki berjubah sadar kalau dia terlalu meremehkan Ye Yuan. Tentu saja, sosok besar tidak akan takut untuk mati.     

Satu-satunya hal yang membuat mereka takut adalah....kalau mereka tidak bisa menjadi kuat. Setelah menyelesaikan dua putaran dengan nilai sempurna, Ye Yuan pastinya tahu kalau hadiah imbalan di belakang nanti akan jauh lebih hebat.     

Ye Yuan pun tidak menutupi keinginannya untuk mendapatkan imbalan ini. Kalau keinginannya untuk menjadi lebih kuat sudah melebihi hidup dan matinya.      

Si lelaki berjubah hitam terdiam untuk beberapa saat. Dia menghela napas dalam-dalam.      

"Sepertinya aku telah meremehkanmu! Tiga pukulan telapak tanganku tidak biasa. Jadi bersiaplah untuk menghadapinya."     

Selesai berbicara, tingkat kekuatan kanuragan lelaki berjubah turun menyamai Ye Yuan. Meski begitu, aura kekuatannya naik terus.      

Ye Yuan dan lelaki berjubah saling berhadapan dari jarak jauh. Wajah keduanya terlihat begitu serius.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.