Dewa Obat Tak Tertandingi

Ambang Pintu



Ambang Pintu

0"Jurus Pembantai Api!"      

Ye Yuan mengerahkan seluruh energinya untuk menghancurkan dunia yang penuh es dan salju di hadapannya sekarang. Namun, semua terlihat sia-sia. Jurus Pembantai Apinya tidak mampu sedikit pun menggoyahkan tempat ini.      

Meski begitu, Ye Yuan tidak putus asa. Dia mengayunkan pukulan tangannya lagi dan lagi; berulang-ulang seperti ngengat yang beterbangan menuju api. Semua pukulan-pukulan yang Ye Yuan keluarkan mati membeku.      

Dia mencoba sekali lagi!      

Ye Yuan sudah tidak tahu lagi berapa kali dia mati dan kemudian hidup lagi dan kemudian melancarkan pukulan-pukulannya. Setiap kali pukulan itu dilepaskan maka dia harus mengeluarkan seluruh Kekuatan Sejati Panas Api.     

"Masih sedikit lagi! Sedikit lagi!"      

Pukulan tinjunya yang diayunkan berkali-kali ini tidak sia-sia. Dengan usahanya mengerahkan seluruh tenaganya untuk mengeksekusi Jurus Pembantai Api ini maka bisa dikatakan Ye Yuan menggunakan Kekuatan Sejati Panas Api berkali-kali. Semakin lama, pemahamannya terhadap konsep api ini pun menjadi semakin dalam.      

Sekarang ini, Ye Yuan merasa kalau dirinya sudah hampir mencapai titik batas ambang. Hal ini membuatnya merasa sangat senang namun juga kecewa. Dia senang karena sebentar lagi dia akan bisa menguasai Kekuatan Sejati Panas Api Unggul namun di lain sisi, dia juga merasa kecewa karena butuh waktu yang lama sekali untuk mencapainya.      

Meski sebenarnya menguasai Kekuatan Sejati Panas Api Unggul memang bukan hal yang mudah.      

Yang masih Ye Yuan kurang miliki saat ini adalah kesabaran. Di kehidupan sebelumnya, untuk menguasai sebuah pil obat, Ye Yuan biasanya mencoba melakukan percobaan yang melelahkan berjuta-juta kali.      

Kalau bukan karena usahanya yang amat berat seperti ini, tidak mungkin dirinya bisa menjadi Tabib Kaisar termuda di Dunia Tinggi. Apa yang sedang dia coba lakukan sekarang ini sebenarnya jauh jika dibandingkan dengan kehidupannya di Dunia Tinggi. Dengan cara seperti ini, pukulan-pukulan Ye Yuan bergoyang terus menerus. Dia merasakan kekuatannya sudah menuju ke ambang pintu Kekuatan Sejati Panas Api Unggul. Di hari ke 170, akhirnya Ye Yuan menemukan sebuah cahaya harapan.      

Suara gemuruh terdengar!      

Ye Yuan melayangkan pukulan dengan sekuat tenaga. Tempat penuh salju ini akhirnya berubah. Tanda-tanda perubahan ini lah yang membuat Ye Yuan senang bukan kepalang.      

Pukulan yang Ye Yuan layangkan tadi ternyata mampu meluluhlantakkan dingin yang amat sangat.      

Meski memang hanya terjadi sebentar, Ye Yuan pun mampu merasakan sedikit perubahan ini.      

Seperti pukulan-pukulan Ye Yuan yang lainnya, pukulan Ye Yuan kali ini menggunakan banyak sekali energi murni dari tubuhnya. Dalam keadaan seperti ini, Ye Yuan akan mati kedinginan. Begitu Ye Yuan kembali hidup lagi, tidak seperti sebelumnya, Ye Yuan tidak langsung menyerang. Dia mencoba membayangkan perasaan saat ini.      

Mengumpulkan kekuatan, melancarkan pukulan dan meluluh-lantakkan tempat.      

Sekali lagi udara yang amat dingin menyerang Ye Yuan; bahkan tidak ada tanda-tanda kalau rasa dingin akan berkurang. Meskipun rasa dingin makin mencekam namun perasaan Ye Yuan semakin membaik.      

"Hehe, akhirnya kerja kerasku membuahkan hasil! Aku bisa melihat pintu sedikit terbuka!"      

Ye Yuan sedikit bangga pada dirinya sendiri. Dia hanya membutuhkan waktu sepanjang 170 hari untuk mencapai ambang Kekuatan Sejati Panas Api Unggul. Ini merupakan sebuah hasil yang sudah luar biasa.      

Dulu, seorang Raja Dewa Jiwa Bulu saja butuh beberapa puluh tahun untuk mencapai posisinya saat ini. Seperti kata pepatah yang mengatakan bahwa langkah pertama merupakan yang terberat, maka dalam penguasaan sebuah konsep yang paling sulit tidak terletak pada proses memahami konsep itu melainkan tahap ketika akan menyeberangi ambang pintu menuju konsep itu.      

Meski saat ini posisi Ye Yuan sudah pada tingkat di mana dia menguasai kekuatan sejati, akan tetapi Kekuatan Sejati Panas Api Unggul itu adalah persoalan yang berbeda. Kesulitannya sama dengan proses turunnya seseorang dari Dunia Tinggi ke Dunia Tanpa Akhir.      

Selain Ye Yuan yang memang mengalami reinkarnasi dari kehidupannya di Dunia Tinggi ke Dunia Tanpa Akhir, mungkin hanya ada satu dalam ratusan tahun kemungkinan orang yang turun dari Dunia Tinggi ke Dunia Bawah macam Dunia Tanpa Akhir ini.      

Pencapaian Ye Yuan sampai di ambang pintu kekuatan sejati Panas Api Unggul adalah sesuatu hal yang luar biasa. Ini tidak berarti bahwa jalan Ye Yuan setelahnya akan lebih mudah. hanya saja, sekali Ye Yuan mampu mencapai 'ambang pintu' ini maka selanjutnya dia akan semakin mantap untuk menguasai Kekuatan Sejati Panas Api Unggul.      

Lelaki berjubah hitam terlihat begitu kagum.      

"Anak ini, dari mana asalnya? Kekuatan sejati Panas Apii Unggul ini bukanlah barang murahan. 170 hari! Dia hanya butuh 170 hari untuk mencapai ambang pintu kekuatan ini!"      

Harga diri si lelaki berjubah hitam sudah Ye Yuan hancur leburkan, meski Ye Yuan sendiri tidak tahu. Selama di dalam Pagoda Surga Luas, Ye Yuan sudah menyelesaikan banyak tantangan yang hampir tidak mungkin untuk diselesaikan. Sampai-sampai si lelaki berjubah hitam ini mati rasa, tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Ketika dia merasa kagum dengan prestasi yang ditorehkan Ye Yuan, ternyata anak itu terus mengejutkannya dengan yang lain.      

Meski si lelaki berjubah hitam itu tidak memberitahu Ye Yuan waktu yang dia miliki di dalam tempat warisan ini, Ye Yuan sudah tahu kalau sisa waktunya tidak panjang. Sepertinya, kalau dia memaksa untuk mencapai penguasaan penuh pada Kekuatan Sejati Panas Api Unggul, hasilnya tidak akan maksimal. Maka sekarang ini, yang Ye Yuan pikirkan adalah Formula Sembilan Karakter Kata Sejati.      

Ye Yuan memutuskan untuk menggunakan sedikit waktunya yang tersisa untuk mencari karakter-karakternya. Formula Sembilan Karakter Kata Sejati berbeda dari jurus-jurus lain yang Ye Yuan miliki. Tidak ada benang merahnya, tidak ada cara untuk menguasainya. Yang ada hanya kata-kata samar yang membuat orang merasa seperti tidak ada awal.      

Ye Yuan memulai mengaktifkan kondisi Hati Yang Setenang Air dan mulai membayangkan formula karakter 'Lin'. Hal ini menjadi kebiasaan Ye Yuan. Kondisi Hati Yang Setenang Air sangat efektif untuk membuat Ye Yuan tenang dalam kondisi bertarung atau meningkat kekuatan. Tak lama kemudian, tubuh Ye Yuan mulai gemetar lagi.      

Ternyata kondisi hati Yang Setenang Air beresonansi dengan karakter 'Lin'.     

"Apakah mungkin keduanya saling berhubungan?" kata Ye Yuan sangat terkejut.      

Hati Yang Setenang Jiwa merupakan jurus yang Ye Yuan kuasai ketika dia pergi ke Sembilan Jalan Surga di Negeri Qin waktu itu. Seharusnya, jurus ini tidak ada hubungannya dengan karakter Lin yang baru ditemuinya di pagoda ini.      

Hanya saja, Ye Yuan merasa kalau Kondisi Hati Setenang Air yang selama ini tertahan tidak bisa naik tingkat kini seperti mulai mengendur.      

Selain itu, karakter Lin yang tadinya terlihat samar di lautan kesadaran Ye Yuan, kini perlahan terlihat lebih jelas. Hati Yang Setenang Air dan Karakter Lin seperti sebuah kayu bakar kering yang bertemu dengan api yang membara; langsung beresonansi.      

Di bawah getaran yang sama ini, pikiran Ye Yuan menjadi lebih lincah dan tangannya langsung membentuk ajian pengunci.      

Meski ajian pengunci ini tidak sulit, Ye Yuan ternyata sampai susah payah mengeluarkannya. Tangan Ye Yuan tahu betul cara membentuk ajian pengunci ini. Hanya saja, dia tidak mampu mengeksekusinya meski dia sudah mengerahkan seluruh tenaganya. Seolah ada penolakan di antara kedua tangannya yang membuat keduanya tidak bisa bersatu.      

Ye Yuan adalah orang yang keras kepala. Dengan kegigihannya, dia sudah bisa setengah jalan dan tinggal selangkah lagi ajian ini akan berhasil dibentuk dengan kedua tangannya.      

Di tahap ini, dia tidak ingin menyerah. Oleh karena itu, dia mengerahkan seluruh tenaganya sekali lagi; untuk menyelesaikannya.      

Huek!     

Ye Yuan tidak tahan lagi. Darah segar keluar dari tenggorokannya.      

"Ajian pengunci ini sungguh berat. Hingga bisa melukai organ dalam tubuhku! Ajian pengunci yang pertama sudah seberat ini! Apalagi yang selanjutnya!"     

Ye Yuan mengelap darah segar yang masih menetes di sudut bibirnya. Dia mengeluh.      

Meski Ye Yuan gagal, dia cukup yakin kalau Hati Yang Setenang Air dan karakter Lin ini berhubungan. Sudah lama Ye Yuan tidak menggunakan Hati Setenang Air. Ketika kali ini dia mengerahkan tenaga penuhnya untuk mengaktifkan ajian hati tersebut, dia ternyata sudah bisa mencapai batas rintangan.      

Dari penglihatannya kali ini, Ye Yuan bisa melihat dengan jelas kalau Hati Yang Setenang Air sudah mulai kendur lagi. Dia percaya kalau secara terus menerus dia mampu melihat dengan mata batinnya jurus ini, maka dia pasti akan bisa mencapai Hati Yang Setenang Air di tingkatan yang lebih tinggi.      

Satu hal yang membuat Ye Yuan tampak bersemangat adalah jika karakter Lin mampu membantu Ye Yuan untuk menembus Hati Yang Setenang Air ke tingkat yang lebih tinggi, bukankah ini berarti kalau dirinya sudah menemukan metode yang baru dalam hal kekuatan hati?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.