Dewa Obat Tak Tertandingi

Zhao Tianyin, Kau Pantas Mati



Zhao Tianyin, Kau Pantas Mati

0"Zhao Tianyin, keluarlah!"      

Di langit di atas Ibukota, seseorang muncul berdiri gagah. Suaranya menggelegar seperti suara gledek, menyebar ke seluruh sudut kota. Ye Yuan berhasil melewati Formasi Susunan Besar pelindung ibukota dan langsung masuk. Kali ini, dia tidak masuk dengan diam-diam. Dia merasa memiliki kekuatan untuk melawan Zhao Tianyin.      

Teriakan keras Ye Yuan tentu saja langsung menarik perhatian begitu banyak orang.      

"Siapa..orang ini? Beraninya dia menyebut nama Yang Mulia tanpa sebutan penghormatan? Apa dia ingin mati?"     

"Kau bodoh sekali! Orang ini pastinya datang dengan niat jahat! Kalau tidak, dia pastinya memang merasa mampu untuk menantang Yang Mulia. Apa kau berpikir dia mati atau tidak?"     

"Kau yang bodoh! Siapa yang mampu menandingi Yang Mulia? Dia merupakan petarung di tingkat Tanpa Ikatan! Meski anak ini memang kuat, kemungkinan kekuatannya hanya berada di tingkat Pertama Pelintas Dewa."      

"....."     

Orang yang satunya diam tidak membalas. Di mata para petarung di Dunia Badai Ganas, Ye Yuan datang ke sini untuk mencari mati. Ini karena tidak ada orang yang mungkin bisa mengalahkan Kaisar Angin. Bagi mereka, Yang Mulia Kaisar Angin merupakan seseorang yang tidak bisa dikalahkan. Kecuali....Ye Yuan memang datang ke sini dengan tujuan untuk mengalahkannya.      

Di atas Pergunungan Qixia, Penguasa Bintang sedang memberikan pengajaran pada murid-muridnya ketika mereka mendengar suara Ye Yuan. Mereka langsung terlihat terkejut.      

"Siapa yang berani memprovokasi Yang Mulia! Uh..tapi suara itu familiar sekali!"      

"Itu adalah suara Adik Ye! Adik Ye kembali ke sini!" Shi Haoran langsung mengenali suara Ye Yuan dan langsung berseru senang.      

Penguasa Bintang juga langsung mengenali suara Ye Yuan. Ekspresi wajahnya terlihat bingung. Dia menghela napas sambil berbicara,"Ye Yuan datang kembali ke sini, bagaimana mungkin kau masih menganggapnya sebagai Adik Ye? Bahkan aku yang gurumu saja akan memanggilnya dengan sebutan Yang Mulia."     

Raut wajah Shi Haoran langsung berubah.     

"Apa maksud Guru?"      

Penguasa Bintang mengibaskan tangannya.      

"Jangan bertanya lagi. Ikuti aku keluar untuk melihat. Kalian akan tahu."     

Selesai berbicara, Penguasa Bintang langsung bangun dan keluar. Semua murid yang ada di depannya terkejut kemudian kebingungan tapi mengikuti saja keluar dari ruangan.      

Pada saat yang bersamaan, semua orang di kota pun keluar dari rumah mereka satu per satu. Yang membuat mereka terkejut adalah ternyata orang yang berteriak hanyalah seorang pemuda dengan kekuatan di tingkat Pertama Pelintas Dewa.      

Di Ibukota ini, kekuatan Ye Yuan masih termasuk tinggi. Namun ketika semua petarung elit yang ada di kota dikeluarkan maka Ye Yuan tidak akan masuk hitungan.      

Bagaimana bisa dengan kekuatan seperti ini dia menantang Kaisar Angin?      

Dua tahun yang lalu Ye Yuan mengalahkan semua orang yang ada di ibukota ini dalam sayembara pertarungan. Waktu itu kekuatan Ye Yuan pun masih lemah dibandingkan dengan sekarang.      

Dalam dua tahun terakhir ini, entah dalam perilaku atau kekuatan, Ye Yuan sudah sangat berbeda dari dulu terakhir kali datang ke sini. Hanya sedikit orang yang tahu kalau Ye Yuan ini adalah orang yang menyebabkan kekacauan di ibukota waktu itu.      

Selain itu, keributan yang dibuat Ye Yuan hari ini juga lebih besar dari yang dulu. Waktu itu, dia hanya membuat masalah di alun-alun. Namun kali ini, teriakannya mengejutkan semua orang di ibukota.     

Ye Yuan menutup matanya, dengan kedua tangannya terlipat di depan dada. Dia menunggu jawaban Zhao Tianyin. Namun, karena status Zhao Tianyin di Dunia Badai Ganas masih sangat tinggi, teriakan Ye Yuan yang kurang ajar membuat banyak orang tidak suka.      

"Tak lama kemudian, ada beberapa orang yang datang mendekat.      

"Dari mana datangnya orang ini? Dia tidak tahu rasanya mati. Beraninya kau memanggil nama Yang Mulia Kaisar Angin tanpa gelarnya! Ingin mati?!"      

Lelaki ini merupakan petarung di tingkat Ketiga Pelintas Dewa. Dia langsung 'menyambut' Ye Yuan tanpa memberikan kesempatan pada Ye Yuan untuk menjelaskan.      

Ye Yuan masih diam. Sebuah bayangan dirinya memisah, keluar dari tubuhnya. Bayangan penampakan Ye Yuan hanya mengetukkan telunjuknya dan petarung di tingkat Ketiga Pelintas Dewa langsung ambruk ke tanah.      

Semua orang pun langsung menghela napas dalam-dalam begitu melihat kejadian tersebut.      

"Itu..itu merupakan perwujudan dari jiwa dewa! Ini...bagaimana bisa?"     

Shai Haoran dan yang lainnya yang baru saja keluar dari Pegunungan Qixia ketika melihat kejadian itu langsung terkejut hingga tidak bisa berkata.      

Tatapan mata Penguasa Bintang juga semakin tajam terarah ada Ye Yuan. Dia sama sekali tidak menyangka selama dua tahun terakhir ini, Ye Yuan sudah berubah menjadi sosok yang sekuat ini.      

Petarung di tingkat Pertama Pelintas Dewa hanya menggunakan jiwa dewanya untuk melawan lawan yang kekuatannya di tingkat Ketiga Pelintas Dewa. Selain itu, bagaimana bisa jiwa dewa Ye Yuan mewujud seperti itu ketika kekuatannya berada di tingkat Pertama Pelintas Dewa? Konsep macam apa ini?     

Meski Penguasa Bintang yang tahu kalau Ye Yuan dulunya memang seorang Tabib Kaisar saja masih terkejut dengan apa yang dilihatnya sekarang. Kalau dipikir-dipikir, Ye Yuan tidak akan mungkin berani untuk menantang Kaisar Angin kalau dia memang tidak memiliki kemampuan yang mumpuni.      

Tanpa Ikatan. Dua kata ini tidak main-main.      

"Sekarang kalian tahu kan apa yang aku maksud?" kata Penguasa Bintang dengan suara penuh emosi.      

Shi Haoran dan murid-murid lainnya saling bertatapan. Mereka melihat sorot mata takjub di mata temannya. Dua tahun tidak bertemu, Ye Yuan ternyata bukan lagi Adik Ye yang membutuhkan perlindungan mereka. Pemuda yang dulu meminta perlindungan di bawah guru mereka kini memang sudah berubah menjadi petarung jenius yang tak terkalahkan.      

Tepat pada saat ini, Ye Yuan membuka matanya dan berbicara dengan santainya.      

"Aku datang ke sini untuk membalaskan dendamku dengan Zhao Tianyin. Kalau ada dari kalian yang memang tidak takut mati silahkan maju. Aku hanya menganggap apa yang kulakukan tadi sebagai pemanasan saja."     

Suara Ye Yuan kali ini memang tidak keras namun semua orang mendengarnya dengan jelas. Kalimat itu terdengar begitu congkak. Orang ini sungguh gila! Hanya saja dia memang memiliki sesuatu yang pantas untuk 'menggila'.     

Dia hanya menggunakan jiwa dewanya untuk merobohkan petarung di tingkat Ketiga Pelintas Dewa. Dia memang datang untuk melawan Kaisar Angin, Zhao Tianyin.      

Satu kalimat yang dia ucapkan membuat banyak orang terkagum-kagum.      

Semua petarung di tingkat Pelintas Dewa yang tadinya ingin maju kini diam menahan diri. Begitu Ye Yuan melihat sikap semua orang, dia menutup matanya lagi. Apa yang dilakukannya tadi memang sengaja untuk penonton terpana. Kalau tidak maka dia harus menghadapi banyak orang.      

Ye Yuan sudah tahu kalau Penguasa Bintang dan murid-muridnya pun ikut keluar melihatnya. Tapi pada saat seperti ini, dia merasa bukan waktu yang tepat untuk saling menyapa. Jadi dia berpura-pura tidak melihat mereka.      

Seiring berlalunya waktu, orang-orang di bawah juga ikut berkomentar.      

"Kenapa Kaisar Angin belum keluar? Apakah mungkin...dia takut?"      

"Shhh....diam. Apa kau ingin mati? Kaisar Angin merupakan petarung di tingkat Tanpa Ikatan. Bagaimana mungkin dia takut dengan bocah gadungan ini? Pasti ada alasan kenapa dia belum keluar. Mesi anak ini memang memiliki kekuatan yang amat luar biasa, dia masih belum bisa menjadi saingan Yang Mulia."     

"Masuk akal juga apa yang kau katakan. Kaisar Angin memiliki kekuatan di tingkat Tanpa Ikatan. Bagaimana mungkin dia takut dengan orang yang kekuatannya hanya berada di tingkat pertama Pelintas Dewa?"      

Semua orang sedang berbicara ketika tiba-tiba muncul sebuah keributan dari kejauhan.      

Cling! Clang!      

Seorang lelaki setengah baya dengan pakaian mewah perlahan berjalan keluar dari kerumunan. Di tangannya ada sebuah rantai besi yang amat tebal. Ujung dari rantainya terhubung dengan sebuah kurungan yang terbuat dari besi juga.      

Ada sepasang perempuan dan lelaki yang berada di dalam kurungan. Dua orang tersebut terlihat kurus dan pucat.      

Ye Yuan yang masih berdiri melayang di udara kini langsung membuka matanya. Dia melihat tajam kedua orang yang ada di dalam kurungan. Dia menggertakkan giginya dan berkata dengan suara kebenciannya.      

"Zhao Tianyin....kau ..pantas..untuk mati!"      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.