Sistem Teknologi Gelap

Murid Yang Terbaik Tidak Membutuhkan Banyak Penjelasan



Murid Yang Terbaik Tidak Membutuhkan Banyak Penjelasan

0

"Luzhou, bangunlah!"

Luzhou perlahan-lahan terbangun ketika Wu Dahai mengguncangkan bahunya.

"Ya ampun! Akhirnya kau bangun juga." Dengan nafas tersengal-sengal, Wu Dahai akhirnya melepaskan tangannya dari bahu Luzhou sambil tersenyum kecil. "Maafkan aku. Aku tidak bermaksud mengganggu waktu istirahatmu. Aku hanya ingin memastikan kalau kamu baik-baik saja."

Luzhou kemudian melihat tembok putih di sekitarnya. "Ini di mana?"

"Kau tidak ingat sama sekali? Kau pingsan di depan pintu kantor Unicom!" Ujar Wu Dahai lalu menghela nafas. Ia menepuk pahanya yang kekar lalu berkata, "Hei, kamu ini jangan memaksakan diri. Bukankah kesehatanmu lebih penting?"

Luzhou hanya tersenyum lalu berkata, "Apa kata dokter mengenai kondisiku?"

"Tidak apa-apa, hanya dehidrasi." Jawab Wu Dahai lalu mengedikkan dagu ke arah lemari di samping tempat tidur. "Aku sudah membelikanmu air. Kamu harus lebih banyak minum."

"Terima kasih," balas Luzhou setulus hati.

"Tidak usah berterima kasih padaku. Sudah menjadi kewajibanku untuk menjaga junior sepertimu." Balas Wu Dahai sambil melambaikan tangan. "Kamu istirahatlah dengan baik, lalu kembalilah ke sekolah. Aku sudah mentransfer gaji kerja paruh waktumu melalui Alipay. Kamu bisa memeriksanya. Kamu juga tidak perlu mengkhawatirkan biaya medis karena aku juga sudah membayarnya."

"Kamu baik sekali, aku…"

"Sudahlah, tidak usah berlebihan. Aku sudah mengatur pekerjaanmu dan mengambil alih sebagian dari tugasmu." Kata Wu Dahai sembari berdiri dari kursi. Ia kemudian berkata, "Jadi lebih baik kamu beristirahat dan jangan terburu-buru untuk kembali bekerja."

Luzhou ingin mengatakan sesuatu, tetapi ia tidak dapat mengatakannya dan hanya menganggukan kepala untuk mengungkapkan rasa terima kasih.

Wu Dahai melangkah pergi seraya melambaikan tangannya. Ia meminta Luzhou agar tidak usah merasa sungkan.

Ketika bersandar di atas tempat tidur, Luzhou menatap langit-langit dan menghela nafas.

"Sepertinya aku harus mencari pekerjaan paruh waktu yang baru…"

Setelah menyebabkan masalah yang cukup besar, Wu Dahai mungkin tidak akan membiarkannya mengambil pekerjaan itu lagi. Terlebih lagi, ia merasa tidak enak karena telah menyebabkan masalah bagi orang lain.

Luzhou membalikkan tubuhnya sambil menutup matanya, lalu berbisik.

"Sistem."

Tapi tidak ada tanggapan.

"Sistem gelap," panggilnya lagi.

Namun masih belum ada tanggapan.

Hal ini membuat pipi Luzhou memerah.

Sepertinya ia hanya bermimpi menjadi pengguna dari sistem ini.

Akan tetapi, Luzhou terkejut ketika membuka matanya. Dia terkejut dengan pemandangan yang kini ada di depan matanya.

Sekarang ia berada di ruangan berwarna putih bersih dan ada sebuah layar holografik transparan di sana. Selain itu, ada panel atribut yang dipenuhi angka nol. Semua ini tampak begitu nyata.

Setelah berhasil menguasai dirinya, Luzhou mengepalkan tangannya lalu bersorak girang.

Haha!

Ini benar-benar nyata! Ini bukanlah mimpi!

Namun, tiba-tiba muncul deretan teks peringatan di panel holografik transparan.

[Pengguna silakan memilih misi]

Luzhou pun berjalan ke depan dengan jantung berdebar kencang. Ia lalu mengarahkan tangannya dan memilih ikon [misi] yang ada di layar.

Kemudian, kotak dialog transparan muncul di depannya.

Misi 1: Kebugaran Tubuh.

Penjelasan: Jika ingin melakukan penelitian ilmiah dengan baik, maka diperlukan kondisi tubuh yang baik. Pengguna harus melakukan olahraga untuk meningkatkan kebugaran tubuh.

Permintaan: Melakukan jogging lima kilometer dalam waktu satu jam. (Jika gagal, tantangan dapat dilakukan ulang)

Hadiah: 20 poin pengalaman melakukan misi acak dan satu kali peluang untuk memenangkan undian (100% sampah).

Misi 2: Mengembangkan Kemampuan Sosialisasi

Penjelasan: Ikut terlibat dalam penelitian akademik memang tidak menyenangkan, tetapi jika ingin mengembangkan kemampuan sosialisasi, maka harus terlibat dalam lingkungan akademik.

Permintaan: Profesor Lu Fanping, ketua dari Departemen Matematika Universitas Jinling telah mengembangkan tingkat keramahan dan mendapat 30 poin. Nilai target dari misi yang terperinci akan ditampilkan setelah tugas dimulai.

Hadiah: Nilai pengalaman berjumlah 100 dalam Matematika. Nilai 400 poin. Satu kali peluang memenangkan undian (97% sampah, 3% sampel teknologi gelap).

Misi 3: Kutu Buku Tidak Membutuhkan Penjelasan.

Permintaan: Merenung selama dua puluh empat jam di perpustakaan.

Hadiah: Nilai spesifik dari subjek pengalaman ditentukan oleh tipe dan koefisien nilai membaca buku. Nilai 100 poin. Satu kali peluang untuk memenangkan undian (90% sampah, 9% sampel, 1% gambar)

Sistem ini cukup nyata dan hadiahnya pun tertulis jelas.

Tetapi berapa lama ia akan bertahan? Mengapa lotre undiannya memiliki kemungkinan besar untuk mengeluarkan sampah?! Ini adalah penipuan!

Selain itu, bagaimana cara meningkatkan tingkat keramahan seperti profesor? Apa dengan mengundang makan dan memberikan hadiah? Apapun itu, sepertinya memerlukan banyak biaya untuk melakukannya.

Misi yang terakhir sepertinya terlihat lebih normal. Walaupun tidak tertulis secara langsung berapa banyak pengalaman yang bisa didapatkan, tetapi kemungkinan untuk mendapatkan sampahnya yang paling rendah! Seharusnya, jika ini adalah permainan online, bukankah misinya adalah untuk memiliki strategi yang terbaik?

Terlebih lagi, berada di perpustakaan selama dua puluh empat jam, kedengarannya tidak begitu sulit.

Luzhou pun tanpa ragu memilih misi yang ketiga.

Kutu Buku Tidak Membutuhkan Penjelasan.

[Pilihan misi tidak dapat dipilih ulang. Waktu penyelesaian misi tidak terbatas. Butuh 200 poin untuk menghentikan misi. Skor saat ini adalah nol. Apakah pilihan sudah disetujui? (peringatan pertama)]

"Setuju!" Jawab Luzhou dengan yakin.

[Pilihan berhasil dipilih. Semoga sukses]

Lalu, sebuah cahaya putih menyala dan muncullah tulisan misi ketiga.

Luzhou menghela nafas sembari menutup mata, lalu merenung dan keluar dari sistem. Ketika Luzhou membuka matanya lagi, yang terlihat adalah kamar pasien.

Luzhou membutuhkan waktu lima menit untuk mencerna informasi yang barusan ia terima.

Setelah itu, ia menyimpulkan bahwa ia telah menjadi pengguna dari sistem teknologi gelap.

Ia kemudian ingat bahwa Wu Dahai lah yang telah membangunkan dirinya. Seharusnya, ruangan sistem itu terpisah dari dunia nyata.

Sejujurnya, Luzhou masih belum bisa merasakan keberadaan sistem itu.

Tapi ini bukan masalah.

Meskipun itu adalah konspirasi alien atau hanya sebuah lelucon April mop, atau karena pikirannya sendiri yang bermasalah, ia tetap akan menjalankan misi ketiga.

Setelah itu, Luzhou mengambil sebuah gelas yang ada di samping tempat tidurnya, lalu meminum habis air yang ada di dalamnya. Ia kemudian beranjak dari tempat tidur.

Setelah suhu tubuhnya diukur oleh suster dan memastikan bahwa tidak ada yang salah dengan kondisi tubuhnya, Luzhou pun pergi meninggalkan rumah sakit. Ia pergi ke tempat pemberhentian bus terdekat untuk naik bus dan kembali ke sekolah.

Ketika ia sampai di asrama, di sana hanya ada Liurui. Sementara dua orang yang lain sibuk menelusuri internet.

Liurui menaruh buku referensi yang sedang ia pelajari ketika tahu bahwa Luzhou telah kembali. Ia kemudian membenarkan letak kaca matanya lalu bertanya, "Luzhou, aku dengar katanya kamu pingsan karena kepanasan?"

"Ya… tapi kondisiku tidak begitu buruk." Jawab Luzhou sembari tersenyum dan berjalan ke tempat tidurnya.

Kamar ini dihuni oleh empat orang dan tempat tidur Luzhou terletak di bagian atas. Sementara itu, meja belajar dan lemari ada di bagian bawahnya. Karena kamar ini memiliki empat orang penghuni, maka tidak heran jika ada beberapa kartu akses yang tergeletak sembarang di atas laci.

Luzhou menghela nafas lega setelah berhasil menemukan kartunya. Ia lalu meraih tasnya dan keluar dari asrama untuk mengembalikan kartu tersebut.

Malam ini, hembusan angin membuat daun-daun pohon Phoenix mengeluarkan suara gemerisik.

Di jalanan yang diterangi lampu, tampak beberapa murid dan profesor berlalu-lalang sembari membawa buku. Di lapangan yang letaknya tidak begitu jauh, ada beberapa orang yang berjalan sambil bergandengan tangan, ada pula yang sedang berlarian. Sepertinya sekolah ini selalu ramai dan tampak hidup.

Waktu sudah menunjukkan pukul delapan malam, tetapi lampu perpustakaan masih menyala. Entah mengapa hal ini membuat hati Luzhou mendadak merasa tidak nyaman.

Sudah berapa lama aku tidak datang ke tempat ini? Tanyanya dalam hati.

Ia lalu mengambil nafas dalam dan berjalan menuju perpustakaan dengan perasaan gelisah.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.