Sistem Teknologi Gelap

Nanomaterial Berpori



Nanomaterial Berpori

0Sesaat setelah Profesor Sun berhenti berbicara, semua mata tertuju pada Luzhou.     

Terutama para wakil dari perusahaan dan para ahli teknik. Mata mereka terlihat berbinar-binar.     

Luzhou yang berada di tengah semua itu memegang botolnya dengan ekspresi wajah heran.     

'Mengapa aku?'     

'Aku sendiri juga tidak terlalu tahu?'     

Sebenarnya, alasan mengapa ia tidak mengikuti diskusi dan bahkan terlihat seperti tidak peduli bukanlah karena ia memiliki pendapat, melainkan karena ia tidak tahu harus berkata apa.     

Kelakuannya berbeda dengan kebanyakan ahli di dunia Sains Material. Karena sebagai profesor Matematika, ia harus membuat draft terlebih dahulu sebelum berani membuat pernyataan, dan kebiasaan itu terbawa saat ia berkutat di dunia Sains Material. Saat Profesor Sun tiba-tiba membuat perhatian tertuju padanya, ia pun terkejut.     

Namun, dalam waktu sesaat, tiba-tiba Luzhou mendapatkan ide brilian. Ia meletakkan botol air di tangannya, lalu mengambil mik dan berdeham.     

"Menurut informasi yang kudengar dari konferensi MRS, saat ini masalah terbesar yang menghalangi perkembangan baterai Lithium-Sulfur adalah permasalahan shuttle effect, dan dunia akademik masih belum mendapatkan solusi."     

"Menurutku, kedua ide dapat dipertimbangkan, walaupun memang bisa dimulai dari menyelesaikan masalah kutub baterai, penelitian elektrolit padat juga bisa dilakukan secara bersamaan. Semua ide di sini sangatlah penting."     

Luzhou memuji dirinya sendiri dalam hati.     

Sebenarnya, ia merasa kalimat terakhirnya sebenarnya tidak perlu, namun ia tidak terlalu yakin. Sejak dulu, nilai-nilai kelas politiknya selalu mengambang di dekat KKM.     

Namun setidaknya jawaban itu tidak akan menyinggung kedua belah pihak.     

Kedua belah pihak saling menghina satu sama lain demi mendapatkan biaya riset, sementara Luzhou bisa membayar risetnya sendiri. Akan lebih baik jika ia tidak sembarangan memihak.     

Jika ia terlalu banyak bicara, ia bisa dimintai pertanggungjawaban nanti.     

Namun, sudah jelas bahwa Profesor Sun tidak puas dengan jawaban tersebut.     

Pria tua itu tersenyum dan bertanya.     

"Benar, Profesor Lu. Namun, sumber daya sangatlah terbatas, sehingga akan lebih baik jika sumber daya tersebut dialokasikan untuk jalan yang lebih menjanjikan. Menurut Profesor, jalan mana yang lebih baik?"     

Profesor dari Universitas Shuimu juga bisa melihat kesempatan seperti ini.     

Luzhou menghabiskan kebanyakan waktunya untuk mempelajari lapisan pada permukaan kutub baterai, sehingga profesor tersebut yakin bahwa Luzhou akan memilih metode dengan lapisan pada kutub. Itulah alasan mengapa ia memaksa Luzhou untuk mengutarakan pendapat.     

Namun, Luzhou sendiri tidak yakin. Walaupun ia berhasil menyelesaikan permasalahan dendrit lithium dengan bantuan PDMS yang dimodifikasi, kecil kemungkinan shuttle effect pada baterai lithium-sulfur bisa diselesaikan dengan cara serupa.     

Mengapa? Jujur saja, ia tidak tahu. Mungkin hanya perasaannya saja.     

Luzhou tidak tahu harus tertawa atau menangis.     

Bagaikan makan buah simalakama, apapun yang ia pilih, ia akan menyinggung banyak orang.     

Walaupun fokusnya adalah matematika, ia bukanlah figur tanpa nama di dunia Sains Material, dan orang-orang menghargai pendapatnya. Ia memiliki wewenang untuk membantu atau menghancurkan pihak-pihak.     

Inilah alasan lain mengapa ia tidak berpendapat.     

Luzhou kemudian menghela nafas.     

Tidak ada cara lain.     

Sebenarnya, ia tidak ingin menunjukkan hasil risetnya. Ia tidak ingin menunjukkan informasi yang ia miliki saat ini.     

Tetapi jika ia tidak mengutarakan pendapatnya, mungkin akan ada orang yang mengatakan bahwa ia tidak bekerja keras dalam sebuah proyek penting berkelas nasional.     

Akhirnya, setelah berpikir, ia pun berkata.     

"Sebenarnya, jika harus memilih, aku lebih memilih nanomaterial karbon berpori."     

Mendengar pernyataan itu, semua pun terdiam.     

Semua profesor, terutama Profesor Sun, tidak menyangka akan mendengarnya.     

Ekspresi para ilmuwan dan para wakil perusahaan tampak berbeda-beda. Para wakil perusahaan menunggu pendapat Luzhou dengan penuh semangat.     

Sementara itu, ekspresi Direktur Lu pun terlihat serius saat menunggu jawaban dari Luzhou.     

"Boleh aku tahu mengapa?"     

"Tentu saja." Luzhou terdiam sesaat, "Nanosphere karbon memiliki pori internal besar dan sesuai untuk senyawa dengan sulfur yang tinggi. Selain itu, bagian luar berupa lapisan pori dapat menekan pembentukan ion polisulfida. Ditambah lagi, selain struktur yang stabil, konduktivitas-nya sangatlah baik."     

Profesor Wu lalu berdiri dan berkata, "Aku punya pertanyaan."     

Profesor Wu kemudian berkata, "Nanomaterial karbon adalah konsep yang relatif baru, dan konsep baru biasanya memiliki bahaya tersembunyi. Jika ion lithium digabungkan dengan karbon, material akan mengembang, dan kemungkinan besar ini akan mempengaruhi proses pembuatan energi. Menurutku, konsep ini sangat sulit digunakan untuk industri."     

"Mengurangi ukuran partikel dapat mengurangi perkembangan, dan pengurangan ukuran partikel lebih mungkin dicapai." Ucap Luzhou.     

Lalu Profesor Wu kembali bertanya, "Bagaimana dengan volume? Densitas?"     

Profesor Wu ini juga orang yang bisa melihat kesempatan, ia berusaha mengubah diskusi menjadi tidak fokus pada elektrolit padat dan menghajar pihak lain dengan pertanyaan-pertanyaan. Sepertinya, ia ingin menunggu sampai akhir seminar untuk mengatakan pendapatnya.     

Sains dan teknologi adalah bidang yang objektif, namun penggunaannya biasanya sangat subjektif.     

Dalam permasalah teknik dan teori, kesimpulan tidak bisa begitu saja dibagi menjadi 'hitam' dan 'putih'. Semenjak konferensi akademik pertama di dunia ini, pertemuan seperti ini lebih fokus pada bertukar ide ketimbang saling menghina hasil kerja keras satu sama lain.     

Sehingga, jika ada banyak mulut yang berusaha saling menjatuhkan, sesi tidak lagi bisa disebut pertemuan, melainkan hanya adu argumen biasa.     

Mendengar pertanyaan Profesor Wu, Luzhou pun menjawab, "Walaupun masalah tersebut memang bisa terjadi karena interaksi dengan lithium, pengembangan material bisa ditangani dengan menggunakan 'kerangka'."     

Sebelum Profesor Wu sempat menjawab, seorang pria tampak berdiri.     

Profesor Wang yang dari tadi berargumen dengan Profesor Wu mengenai komposit karbon-sulfur bertanya dengan nada penuh penghinaan, "Seberapa yakin kau?"     

Mendengar pernyataan itu, Luzhou benar-benar sebal.     

Saat ini, topiknya adalah pengembangan material, dan jika tidak ada pendapat, lebih baik ia diam.     

Luzhou menoleh dan memandang Profesor Wang.     

"Sains bukanlah infrastruktur, bukan proyek yang akan berhasil selama ada cukup uang. Kalau kau bertanya seperti itu, aku bilang 1% atau 99% pun jawabanmu akan sama, kan?"     

Wajah Profesor Wang pun memerah.     

Direktur Lu berdeham lalu mengubah topik, "Semua ingin berjuang demi proyek negara, dan semuanya memiliki ide yang baik. Dalam diskusi akademik, hal terpenting adalah keselarasan tujuan,."     

Profesor Sun yang tadi meminta Luzhou bicara pun berdiri.     

"Biarkan aku bertanya lagi."     

Pria tua itu tersenyum, "Benar, namun Profesor Wang menanyakan pertanyaan itu karena kekhawatiran, dan aku pun tidak terlalu yakin dengan nanomaterial berpori. Namun kudengar, Profesor Lu adalah ahli Sains Material Komputer, mungkin dia punya jawaban tersendiri?"     

Saat Profesor Sun bertanya, ia sudah mengira Luzhou tidak punya jawaban.     

Jika punya jawaban, berarti Luzhou telah selangkah lebih maju dalam penyelesaian masalah lithium-sulfur.     

Dan solusinya adalah lapisan pada kutub!     

Namun, tak ada yang menyangka bahwa Luzhou sebenarnya sudah menunggu pertanyaan tersebut.     

Ia tersenyum lalu memandang Direktur Lu, kemudian ia bertanya.     

"Apakah ada papan?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.