Sistem Teknologi Gelap

Pembelian Peralatan



Pembelian Peralatan

0Saat ini, Institusi Sains Material Jinling membutuhkan talenta-talenta baru, dan talenta seperti itu tidak bisa muncul begitu saja. Walaupun institusi dapat memenuhi kebutuhan talenta selama sesaat dengan menawarkan gaji tinggi, institusi yang tidak dapat menciptakan generasi baru tidak akan bisa bertahan.     

Jadi, untuk jangka panjang, Luzhou membutuhkan sebuah tim yang bisa membantunya melakukan eksperimen, sekaligus menggunakan tim tersebut beserta peralatan yang dimiliki oleh institusi untuk menciptakan talenta baru.     

Tidak ada yang bisa memastikan bahwa semua mahasiswa di program magang ini akan menetap setelah mereka lulus. Namun, jika sepertiga dari mereka menetap, Luzhou sudah merasa puas.     

Sehingga ia tidak terlalu memikirkan hal tersebut.     

Ia bukanlah seorang pengusaha ulung yang melakukan segalanya demi uang, dan ia juga bukan idealis yang melakukan segalanya demi sebuah tujuan agung yang mengangkat hajat hidup orang banyak. Jika hal kedua terjadi, itu hanyalah efek samping.     

Saat ini, ia melakukan riset untuk mencari tahu rahasia Sistem-nya dan melihat masa depan.     

Jadi, saat berbincang-bincang waktu itu, Luzhou juga meminta izin untuk merekrut sekelompok mahasiswa S1 dan S2 untuk magang proyek.     

Bapak Qiu memberikan permintaan itu kepada staf universitas, dan Profesor Xu pun setuju.     

Profesor Xu adalah salah satu dari mereka yang mendukung 'perombakan' dari sistem Jinling yang terbilang kontroversial. Setidaknya, ini menunjukkan bahwa universitas masih mau melakukan perubahan.     

Melalui kerjasama Universitas Jinling dan Institusi Sains Material Jinling, 10 orang mahasiswa S2, 30 orang mahasiswa S1, dan 1-3 mahasiswa S3 akan masuk ke Institusi Sains Material Jinling setiap tahunnya untuk melakukan riset-riset dasar.     

Jika situasi memungkinkan, jumlah itu akan ditambah.     

Program magang seperti itu memang akan menunda proses pembelajaran akademik, namun di sisi lain, para mahasiswa akan mendapatkan pengetahuan dunia kerja dan pengalaman praktek.     

Biasanya, untuk para mahasiswa S1, kesempatan untuk berpartisipasi dalam sebuah riset sangatlah terbatas.     

Inilah alasan mengapa para mahasiswa departemen kimia menjadi sangat antusias.     

Terutama para mahasiswa yang hendak masuk ke dalam dunia riset. Tingkat registrasi sangatlah tinggi, sehingga mereka harus diurutkan secara tingkat profesionalitas.     

Sementara itu, untuk mahasiswa tahun kedua dan ketiga, Luzhou juga mengalokasikan slot.     

Walaupun para mahasiswa yang masih muda masih harus dilatih, mereka semua memiliki potensi.     

Dan meskipun mereka tidak terlalu memahami ilmu kimia, serta tidak bisa melakukan eksperimen, mereka setidaknya bisa membantu bersih-bersih, mendapatkan ilmu, dan menambah pengalaman.     

"Para mahasiswa terbaik kami ada dalam daftar ini." Profesor Li berkata kepada Luzhou dengan santai, "Jangan lupa, latih mereka dalam bidang yang benar. Jangan kau ambil talenta muda kita untuk diajari matematika."     

Luzhou pun tertawa, "Tenang saja, aku berjanji, jumlah mahasiswa yang kupinjam untuk magang dan jumlah mahasiswa yang akan kembali setelah magang selesai akan sama persis."     

Seperti namanya, memang Sains Material Komputer membutuhkan ilmu matematika, namun tetap saja bagian utamanya adalah kimia. Dalam sebuah proyek riset, tidak ada perbedaan yang mencolok dan bisa dikotak-kotakkan, sehingga jika seorang mahasiswa ingin melakukan riset di masa depan nanti, sebaiknya ia berusaha mendapatkan ilmu sebanyak mungkin.     

"Akan kuingat, ya." Profesor Li tertawa dan memberikan kertas itu kepada Luzhou, "Silahkan!"     

Tidak hanya daftar, pada dokumen tersebut juga ada informasi tentang gedung sementara.     

Gedung tersebut awalnya adalah gedung yang hendak digunakan untuk laboratorium teknik, dengan berbagai macam alat seperti analyzer mekanik, mesin tes pergerakan listrik, peralatan mikro, dan lain sebagainya.     

Bangunannya sudah dibangun, namun peralatannya masih belum dibeli, jadi Luzhou bisa meminjam gedung tersebut.     

Setelah meminjam gedung, Luzhou segera meminta staf untuk membersihkan tempat itu.     

Ia menghabiskan harinya dengan tinggal di Jinling. Kantornya berada di dekat Jinling, makan di kantin, dan tinggal di hotel.     

Walaupun ia telah menyewa rumah di daerah universitas, ia tidak bisa tinggal di sana karena tidak ingin bersih-bersih. Ditambah lagi tempat itu sempit karena server Xiao Ai.     

Setiap kali ia menelepon seseorang dari toko komputer untuk membantu maintenance server, pekerja toko mengatakan bahwa rumah itu sudah lama tidak dihuni.     

Luzhou bahkan sampai mengirim email kepada asisten dan muridnya, Vera. Ia mengatakan bahwa liburan mereka diperpanjang 15 hari.     

Gajinya sebagai profesor tidak terlalu besar, sehingga ia tidak terlalu memedulikannya. Namun bekerja sebagai profesor bisa memberinya inspirasi dan membantunya untuk berpikir.     

Dalam hal ini, ia setuju dengan pernyataan Profesor Fermat. Mengajari dan belajar bukanlah hal yang berlawanan.     

Selain itu, ia senang melihat mahasiswa yang dilatihnya tumbuh dari murid biasa menjadi ilmuwan hebat.     

Beruntung, kelas Teori Angka yang harus ia ajarkan dimulai bulan Februari, sementara wawancara murid baru bisa dilakukan dengan menggunakan video call.     

...     

Proses perekrutan sudah selesai, sudah waktunya untuk membagi pekerjaan.     

Para pekerja magang bisa diberi pekerjaan nanti saat proyek sudah dimulai, namun para ilmuwan yang sudah direkrut harus segera diberi bagian pekerjaan agar tidak ada waktu yang terbuang percuma.     

Di kantor gedung sementara, Luzhou menemui Qian dan Liu.     

Saat mereka bertemu, kalimat pertama yang mereka katakan adalah…     

"Profesor Li tidak memarahiku."     

Liu pun menimpali, "Tidak, ia hanya mengucapkan selamat tinggal."     

Mendengar perkataan itu, Luzhou pun merasa sedikit malu.     

Ia terpaksa harus meminta bantuan seseorang di bawah Profesor Li.     

Terutaman Qian Zhongming. Walaupun ia hanya punya gelar S2, profesionalitas-nya tidak bisa diragukan lagi, dan ilmu Sains Material-nya sudah mencapai tingkat lulusan S3. Ditambah lagi, ia sudah berpartisipasi dalam banyak sekali proyek sains.     

Inilah alasan mengapa Profesor Li sangat menyukainya.     

"Apakah mulai sekarang kita harus memanggilmu Bapak Lu atau Profesor Lu?" Qian Zhongming bergurau. Sepertinya, ia bisa bergurau karena tidak sedang melakukan eksperimen.     

"Tidak, aku juga belajar banyak darimu, mari kita saling belajar." Luzhou kemudian tersenyum.     

Namun Qian Zhongming menggeleng, "Aku hanya mengajarimu sedikit ilmu, ilmu yang bisa didapatkan dari dosen Sains Material manapun. Aku juga akan meminta bantuan dalam Sains Material Komputer, katakan saja kalau aku melakukan kesalahan."     

Melihat keseriusan Qian, Luzhou hanya bisa tersenyum.     

Ia berdehem dan topik pembicaraan menjadi serius.     

"Topik proyek riset kali ini adalah pengembangan energi baru tingkat nasional. Spesifik-nya, proyek pengembangan energi nasional untuk menyelesaikan masalah dalam baterai lithium-sulfur."     

Qian mengangguk dan memahami betapa pentingnya proyek ini, "Apakah sudah ada ide?"     

"Sudah ada, namun masih tidak terlalu jelas." Luzhou lalu menggeleng, "Namun saat ini, masalah terbesar kita bukanlah proyek itu, melainkan peralatan.     

Qian Zhongming dan Liu Bo mengangguk secara bersamaan.     

Peralatan adalah kunci setiap eksperimen, dan tidak ada eksperimen yang dapat dilakukan tanpa peralatan. Proyek yang berhubungan dengan matematika pun akan membutuhkan peralatan eksperimen untuk memastikan kebenaran hasil.     

Luzhou terdiam sesaat dan berkata.     

"Aku sudah menghubungi Umicore dan meminta partner mereka untuk memesankan beberapa peralatan, selain itu aku juga sudah meminta bantuan Xingkong, namun aku juga membutuhkan bantuan kalian."     

"Tidak apa-apa." Qian Zhongming mengangguk, "Dulu, aku membelikan peralatan Profesor Li juga. Hal penting seperti ini tidak bisa dilakukan secara sembarangan, karena yang akan menjadi taruhannya bukan hanya uang, melainkan ketepatan data."     

Luzhou mengangguk dan berkata, "Akan kuserahkan padamu."     

Melihat Qian sudah mendapatkan tugas, Liu Bo pun mengangkat tangan.     

"Bagaimana denganku?"     

"Kuharap kau mau membantu Qian." Luzhou lalu tersenyum, "Aku tidak ingin ia melakukan semua itu sendirian."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.