Sistem Teknologi Gelap

Cahaya Tanda Kemenangan



Cahaya Tanda Kemenangan

0Tidak ada yang tahu dari mana datangnya inspirasi.     

Inspirasi datang tanpa diundang, dan pergi secara tiba-tiba.     

Dan Luzhou tidak ingin membuang-buang waktu inspirasi ini sedikit pun.     

Ia segera berjalan masuk ke perpustakaan terdekat dan duduk. Dengan menggunakan pulpen-pulpen dan kertas-kertas yang dibelinya di toko terdekat, ia bersiap-siap untuk memfokuskan pikirannya.     

Di antara lebih dari 20 perpustakaan yang ada di kawasan Universitas Columbia, perpustakaan ini buka 24 jam dan menawarkan sandwich beserta kopi murah dan enak di lounge.     

Di sini, ia bisa tinggal selama ia mau tanpa ada yang menginterupsi.     

Luzhou menutup mata dan memikirkan semua persamaan yang ada dalam pikirannya.     

Setelah melakukan riset, ia tidak mudah lupa, sehingga walaupun ia tidak bisa langsung mendapatkan informasi yang diperlukan, ia bisa mendapatkan informasi yang ia inginkan dalam waktu beberapa detik saja.     

Ia tidak akan memakan waktu lama.     

Demi menggunakan kesempatan dari inspirasi ini, Luzhou bisa menggabungkan konsep baru dan membangun ulang teori…     

"Dengan elektron N, fungsi gelombang setara dan dapat ditulis sebagai gabungan energi gelombang elektron-elektron singular…"     

Luzhou menggumam dan menuliskan rumus pertama di atas kertas.     

[Ψ(r1,r2,...,rn)=∏Ψt(rt)]     

Tanpa berhenti, ia terus menulis baris-baris selanjutnya.     

"Kemudian, masukkan Persamaan Hartree!"     

Luzhou menggumam dengan gembira.     

Ini baru tahap awal.     

Namun, ia terlihat sangat gembira, seakan-akan cahaya tanda kemenangan sudah di depan mata.     

[{pi²/2m+V(ri)+1/4πε0∑∫drf|Ψj(rj)|²e²/|ri-rj|}Ψi(ri)=EiΨi(ri)C]     

[...]     

Saat ada inspirasi, ide-ide akan terus mengalir dan bermunculan tanpa ada yang bisa menghentikan.     

Ujung pulpen pada kertas bergerak semakin cepat dan semakin cepat.     

Tidak terasa, barisan-barisan perhitungan seketika memenuhi kertas, menjadi sebuah struktur teori rumit yang dihubungkan oleh logika-logika penghubung, seperti sebuah sarang laba-laba.     

Dengan sistem yang tercipta dari semua ini, hipotesis tersulit pun bisa diselesaikan, termasuk tabrakan partikel, interaksi elektron, perubahan-perubahan tingkat mikro, dan perubahan abstrak, semuanya dapat dijelaskan dengan bantuan bahasa matematika.     

"Ide ini berhasil!"     

"Tidak perlu mendeskripsikan gelombang pergerakan setiap partikel, akan lebih baik mencari fungsi perwakilan dengan densitas maksimal 3 partikel…"     

"Jika semua partikel dalam sistem bisa dihitung dengan matematika, hasil akhir eksperimen bisa diperkirakan!"     

"Walaupun perkiraan terbatas!"     

Luzhou berbisik kepada dirinya sendiri, ekspresinya terlihat semakin gembira.     

Dengan pensil yang digenggam erat pada ujung jarinya, Luzhou terus melanjutkan perhitungan, demi menusuk kegelapan dan mencapai kenyataan.     

Tenggelam dalam risetnya, Luzhou sampai lupa waktu, dunia luar, dan bahkan dirinya sendiri.     

Waktu berjalan dengan cepat, entah berapa lama ia sudah tinggal di sana.     

Saat akhirnya ia berhenti menulis, dari jendela terlihat secercah cahaya pagi yang menusuk gelapnya malam.     

Cahaya matahari masuk melalui jendela, melewati rak-rak dan buku-buku di sana, dan menyinari tulisan Luzhou yang rapi dan bersih.     

Luzhou menatap kertas-kertas di depannya dan akhirnya tersenyum.     

Kerja kerasnya telah membuahkan hasil.     

Semua pertanyaan yang awalnya tidak bisa dijawab sudah memiliki titik terang.     

Saat menulis baris terakhir rumus, ia merasa seperti orang paling bahagia di dunia ini.     

Kebahagiaan dari keberhasilan mendapatkan sebuah pengetahuan baru terasa jauh lebih menyenangkan ketimbang kebahagiaan dari permainan atau hiburan apapun di dunia ini…     

"Mungkin ini yang namanya pencerahan."     

Luzhou menghela nafas dan meletakkan pulpennya.     

Entah apakah karena ia terlalu fokus, atau karena ekspresinya, seorang mahasiswa di sebelahnya menjadi tertarik.      

Memang perpustakaan itu sering menjadi tempat khusus untuk mereka yang ingin mengerjakan makalah kelulusan.     

"Hei sobat, kau sedang mengerjakan apa? Makalah kelulusan?"     

Luzhou tidak menjawab, ia menumpuk makalahnya menjadi sebuah tumpukan rapi.     

Ia sudah mengingat teori-nya, namun kertas-kertas itu berisi perhitungan berharga.     

Mungkin suatu saat nanti, ia bisa mendonasikan kertas-kertas itu ke museum.     

Namun, untuk sekarang, ia harus menyimpan kertas itu sendiri.     

"Teori kimia?" Melihat Luzhou tidak menjawab, pria itu terus bertanya, dan ia semakin bersemangat melihat huruf-huruf dan simbol-simbol tidak asing pada makalah Luzhou, "Kebetulan, aku juga belajar teori kimia. Siapa dosen pembimbing-mu?"     

Luzhou tersenyum, "Aku tidak punya dosen pembimbing."     

Kalau saja situasi memungkinkan, akan enak sekali jika ia dibantu dosen pembimbing.     

Namun, teorinya sangat sulit dipahami.     

Mahasiswa berambut merah itu memandang Luzhou dengan kagum, "Kau belajar sendiri… Jadi kau memutuskan untuk mempelajarinya walau tanpa paksaan? Kalau begitu, kau jurusan apa?"     

"Matematika," jawab Luzhou.     

Tanpa membuang waktu, Luzhou langsung membawa kertas-kertas itu ke D.E Shaw Institute.     

Tidak seperti di luar, ruangan riset sangatlah terang karena cahaya lampu.     

Anton berdiri di tengah ruangan, seperti dewa yang terbuat dari logam dingin. Mulai dari harga beli, harga sewa, dan harga perawatan, semuanya sangatlah mahal.     

Para ahli sibuk bekerja di depan casing superkomputer tersebut.     

Tidak hanya para ahli, namun pemilik institusi juga ada di sana.     

David Shaw sama sekali tidak beristirahat, ia malah menatap Anton sambil berpikir.     

Tiba-tiba, ia menoleh saat mendengar suara tapak kaki.     

Ia melihat Luzhou muncul di depan pintu laboratorium.     

Melihat lingkaran-lingkaran hitam di bawah mata Luzhou, David memandangnya dengan heran, sebelum memandang kertas-kertas buram yang dibawanya, "Kau begadang semalaman? Sebaiknya kau istirahat, kau akan sibuk tiga hari lagi."     

Luzhou meletakkan dokumen di tangannya di atas meja dan berkata, "Aku bisa menanyakan pertanyaan yang sama padamu."     

Mereka saling pandang dan tertawa.     

Para ahli yang sibuk bekerja menoleh melihat kedua bos mereka tiba-tiba tertawa.     

Namun Luzhou tidak menjelaskan, dan David pun tidak mengatakan apa-apa.     

Hal seperti itu tidak perlu dijelaskan.     

Akhirnya, David berkata dengan santai, "Apa kita sudah dekat dengan garis akhir?"     

"Benar." Luzhou berkata, "Sebentar lagi, kita akan menikmati cahaya kemenangan."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.