Sistem Teknologi Gelap

Jenius yang Tertarik Pada Jenius Lain



Jenius yang Tertarik Pada Jenius Lain

0"Pada 11 April, Asosiasi Kimia Nasional Amerika mengumumkan bahwa pemberian penghargaan Roger Adams tahun ini akan dilakukan di acara Konferensi Internasional Kimia Organik yang diadakan di San Fransisco."     

"Penghargaan tersebut diberi nama Roger Adams sebagai bentuk penghormatan untuk seorang ahli kimia terkenal dengan nama yang sama. Semenjak tahun 1995, penghargaan itu diberikan setiap dua tahun sekali kepada ilmuwan yang sudah memberikan kontribusi besar di dunia kimia organik. Termasuk penghargaan barusan, ada 29 pemenang Roger Adams, 11 di antaranya pemenang Nobel bidang Kimia."     

"Pemenang Penghargaan Roger Adams kali ini adalah Profesor Luzhou dari Universitas Princeton. Ia memenangkan penghargaan ini karena risetnya dalam baterai lithium, dan penciptaan PDMS modifikasi yang telah berhasil menyelesaikan masalah dendrit lithium yang tidak terselesaikan selama lebih dari 20 tahun…"     

Di kantin Universitas Jinling, terdengar suara berita dari TV yang terpasang di dinding.     

Han Mengqi menatap layar televisi, sumpitnya tidak bergerak, ia menatap Luzhou yang menerima medali emas dari seorang profesor tua. Fokusnya nyaris saja membuatnya lupa makan.     

Ketiga teman yang duduk di sebelah Han Mengqi pun heran dengan berita itu. Walaupun reaksi mereka tidak seperti Han Mengqi, mereka pun langsung berdiskusi.     

Li Fang menghela nafas dan berkata, "Hebat sekali, kita punya alumni seperti itu… Tekanannya besar juga."     

Kemudian Luo Meng menimpali, "Omong-omong, bukankah dia juga sedang menjadi salah satu pejabat di Institusi Sains Material Jinling?"     

"Benar, itu memang dia. Aku sempat mendengar administrasi universitas membicarakannya. Setiap kali dia berkunjung, seluruh universitas memperlakukannya dengan baik. Ditambah lagi, semua mahasiswa ingin magang di bawahnya." Ujar Su Jiawen.     

Li Fang lalu menatap Han Mengqi, si mahasiswa teladan di kamar mereka, "Mengqi, apa kau pernah bertemu langsung dengan Luzhou?"     

Dua bulan lalu, Institusi Sains Material Jinling melakukan perekrutan, dan para mahasiswa berbondong-bondong mengumpulkan registrasi untuk menunjukkan nilai-nilai mereka.     

Tidak banyak kesempatan bagi seorang mahasiswa S1 untuk mengikuti riset sains. Mereka yang ingin mengikuti tes pendidikan S2 tidak akan melewatkan kesempatan seperti itu.     

Hanya ada tiga mahasiswa tahun pertama yang berhasil, salah satunya adalah Han Mengqi. Dia adalah salah satu dari tiga besar rangking para mahasiswa tahun pertama.     

Mendengar pertanyaan teman sekamarnya, Han Mengqi menoleh dan mengangguk.     

"Ah… Iya, aku pernah melihatnya…"     

'Walaupun bukan di Institusi Sains Material Jinling, sih…' Lanjut Mengqi dalam hati.     

Kemudian Li Fang kembali bertanya, "Jadi, apa sosok aslinya sama dengan di TV?"     

Han Mengqi berpikir selama beberapa saat sebelum akhirnya menjawab, "Yah, hampir… Mungkin sedikit lebih tampan dari wajah di TV."     

"Omong-omong, bukankah dia itu alumni matematika? Sejak kapan dia belajar kimia?"     

Li Fang mengangguk, "Yah, kita tidak mengerti dunia seorang jenius… Apa dia ini jenius legendaris?"     

Su Jiawen tertawa dan berkata, "Jenius tampan seperti Tuan Lu hanya akan mau melihat kita jika kita memiliki penampilan yang sama hebatnya dengan dirinya."     

Su Jiawen hanya bercanda, ia yakin tidak ada yang menganggapnya serius.     

Namun, wajah Han Mengqi yang duduk di sebelahnya seketika memerah.     

"Apa maksud kalian…"     

Namun, sebelum ia sempat menyelesaikan perkataannya, ia terdiam.     

Ketiga temannya menatapnya.     

Han Mengqi lalu bertanya, "Ada apa dengan…"     

Su Jiawen menyentuh dagunya dan berpikir, "Apa kalian sadar? Dari dulu aku bertemu Han Mengqi sampai sekarang, aku tidak pernah melihatnya tertarik pada lelaki."     

Luo Meng mengangguk, "Jadi, maksudmu…"     

Li Fang ikut menimpali, "Apa kau…"     

Di bawah tekanan ketiga teman sekamarnya, Han Mengqi seketika panik.     

"Tidak, bukan begitu, ini tidak seperti yang kalian pikirkan—"     

"Tenang saja, tidak perlu malu, semua orang mengidolakannya." Li Fang tertawa dan memandang Han Mengqi, berusaha untuk memberinya semangat, "Semangatlah! Sebagai sesama jenius, mungkin kau bisa mengejar dewa itu!"     

Han Mengqi terdiam dan hanya tersenyum.     

"Terima kasih."     

Ia lalu menghela nafas. Sepertinya, di mata mahasiswa lain, Luzhou sudah tidak bisa terkejar.     

Tetapi, Han Mengqi sendiri tidak berpikiran demikian.     

Li Fang lalu menyentuh lengan Han Mengqi dan bertanya, "Jadi, apa yang kau sukai dari Tuan Lu?"     

Tidak hanya Li Fang, Luo Meng dan Su Jiawen pun ingin tahu.     

"Jangan salah, bagiku dia itu seperti…" Wajah Mengqi tampak memerah, dan ia berusaha mencari jawaban yang tepat, "Kakak."     

Luo Meng mengangguk, "Kakak? Umurnya cukup tepat, sih."     

"Mengqi, apakah kau ini anak tunggal? Jika kau benar-benar punya kakak, kau akan tahu betapa menyebalkannya punya saudara." Setiap hari, Su Jiawen selalu membicarakan kakaknya dengan nada sebal.     

Han Mengqi kemudian tersenyum, senyum yang menunjukkan bahwa ia kesepian, "Mungkin aku tidak akan sebal…"     

Selama ini, saat Han Mengqi pulang pun, ia merasa kesepian. Bukankah akan menyenangkan jika ia punya kakak?     

Ia tahu, keinginannya itu tidak mungkin bisa terjadi. Namun, semenjak ia bertemu Xiaotong di Philadelphia, ia selalu ingin berada di posisi Xiaotong walau sebentar saja.     

Dalam hati, sebenarnya ia ingin Luzhou memilih saudaranya menjadi pasangan, sampai ia berusaha memasangkan Chen Yushan dan Luzhou berkali-kali.     

Jika itu terjadi, ia bisa berada di posisi yang serupa dengan Xiaotong. Ia bisa memiliki seorang kakak.     

Topik lalu berganti dengan cepat, dan seketika, pembicaraan tidak lagi fokus kepada Luzhou, melainkan saudara Su Jiawen.     

Biasanya, Han Mengqi juga akan ikut berpartisipasi.     

Namun kali ini ia terjebak dalam kebingungan.     

Pertanyaan Li Fang membuatnya bingung juga.     

Kalau dipikir-pikir, Luzhou sudah menjadi sosok yang jauh, sosok idola. Apapun yang ia katakan, semua akan menganggapnya hanya bergurau.     

Walau ia mengatakan rahasia besar sekalipun.     

"Lao…"     

Han Mengqi sudah berusaha, namun ia tidak bisa sejujur Li Fang dalam hal perasaan.     

Akhirnya, ia menyerah, dan ketiga teman sekamarnya terkejut melihat Han Mengqi meletakkan kepala di atas meja.     

Terlalu sulit ternyata…     

...     

Setelah makan, Han Mengqi mengembalikan piring, dan berpisah dengan ketiga temannya, lalu berjalan ke Institusi Sains Material.     

Saat ini, pekerjaannya sangatlah sederhana, seperti menata jurnal-jurnal yang ada. Namun, dari pekerjaan sederhana ini, ia telah belajar banyak.     

Demi masa depannya, Han Mengqi terus berusaha dan bekerja keras.     

Tiba-tiba, saat di tengah jalan, seseorang memanggil.     

"Hai, apa kau tahu jalan menuju Institusi Sains Material Jinling?"     

Han Mengqi berhenti berjalan, ia mengernyitkan alisnya dan memandang pria itu.     

Pria itu tidak terlalu tinggi, namun juga tidak terlalu pendek, dan mengenakan kaus serta kacamata berframe hitam. Penampilannya sama seperti mahasiswa magang bidang teknik biasa.     

"Apa kau dari sekolah luar negeri?"     

Kenapa bisa ada orang di Jinling yang tidak tahu tempat Institusi Sains Material Jinling?     

Pria itu tersenyum canggung dan menjelaskan, "Benar, aku kemari untuk… menemui Profesor Yang. Bisakah kau membantuku? Terima kasih sebelumnya."     

Jujur saja, kemampuan akting pria ini buruk sekali.     

Untuk apa ia sampai canggung hanya menjawab pertanyaan seperti itu?     

Han Mengqi lalu menunjuk ke sebuah arah.     

"Dengan melewati jalan ini…"     

Sebenarnya, tujuan pria itu dan dirinya sama, namun Han Mengqi tidak ingin berlama-lama dengan pria itu.     

Pria itu mengangguk, kemudian berterima kasih dan pergi.     

Han Mengqi mengernyitkan alisnya dan memandang punggung pria itu.     

Apa hanya perasaannya, atau…     

Pria itu terlihat sedikit aneh?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.