Sistem Teknologi Gelap

Kali Ini “Science” Saja



Kali Ini “Science” Saja

0Seperti biasa, departemen editorial Jurnal Science sangatlah sibuk.     

Mereka menerima banyak sekali makalah dari berbagai belahan dunia setiap hari. Namun, kurang dari sepersepuluh makalah itu layak untuk diterbitkan di jurnal.     

Warren merasa dirinya sebenarnya bukan sedang menjadi editor, namun ia merasa seperti menjadi penambang emas. Tugasnya adalah mencari makalah-makalah dan artikel yang mengguncang untuk diberikan kepada peninjau yang sesuai.     

Memang, pekerjaan itu sangatlah baik karena saat ini, dunia berubah dengan cepat.     

Namun, di sisi lain, pekerjaan ini sangatlah membosankan…     

Mengapa?     

Karena, Science, sebagai salah satu dari dua jurnal terbaik di dunia akademik, sudah terlalu terkenal.     

Semua orang berusaha melakukan apa saja demi mendapatkan kesempatan untuk memublikasikan makalah dalam jurnal prestisius tersebut. Karena ini, para editor sudah melihat banyak sekali makalah-makalah 'unik', 'baru', atau 'mengguncang dunia'.     

Sebenarnya, para editor tidak bisa benar-benar menilai makalah, karena mereka hanyalah orang-orang yang tidak terlalu berkutat di dunia akademik. Namun, tugas mereka adalah mencari identitas penulis makalah, mencari informasi lain seperti identitas di luar dunia akademik, afiliasi institusi atau universitas, catatan makalah sebelumnya… Semua demi memastikan apakah makalah dapat masuk ke tahap peninjauan.     

Seperti biasa, Warren membuat secangkir kopi sebelum membuka email kerja yang sudah dibaca oleh editor di bawahnya.     

Ia memandang jumlah email dan merasa pusing.     

"Sepertinya, sudah waktunya departemen IT membuat software baru."     

"Software seperti apa?" Tanya temannya sembari bekerja.     

"Software yang bisa melakukan kalkulasi faktor-faktor seperti koefisien kecocokan publikasi, posisi di dunia akademik, asosiasi institusi, dan lain-lain…" Ucap Warren.     

"Ide yang bagus, sih. Tetapi, itu akan tidak adil kepada kontributor yang kurang terkenal." Brock, teman kerja Warren, menjawab.     

"Memangnya kenapa kalau tidak adil? Kita ini Science, kan? Bukankah akan lebih baik jika menggunakan teknologi untuk membantu meringankan pekerjaan?" Warren berkata seraya menghapus salah satu makalah, "Ada beberapa makalah yang hanya akan membuang-buang waktu kita saja."     

Ia lalu membaca makalah lain.     

Saat melihat judul makalah, ia hanya bisa mengumpat dalam hati.     

Lagi-lagi baterai lithium-sulfur!     

Makalah sebelumnya yang mengatakan bahwa mereka penulis yang sudah menyelesaikan shuttle effect ternyata hanyalah pembelajaran elektrolit padat. Sebenarnya, topik itu tidak ada salahnya, namun kesalahan pada makalah tersebut sangat jelas bahkan bagi dirinya yang tidak bisa meninjau secara saintifik.     

Ia benar-benar sebal dengan makalah yang dikumpulkan belakangan ini.     

Kemudian, ia berpikir apakah ia harus menghabiskan waktu untuk membacanya?     

Namun, saat melihat nama penulis…     

Institusi tempat riset adalah Laboratorium Frick di Princeton.     

Ada sesuatu yang lebih mengejutkan.     

Email itu tidak berisi satu, tapi dua makalah…     

Warren menoleh, melihat kalender yang tergeletak di meja.     

Baru setengah tahun lalu Jurnal Science melakukan rangkuman tentang makalah PDMS yang diterbitkan di Jurnal Nature. Makalah tentang PDMS modifikasi yang berhasil menyelesaikan dendrit lithium.     

Apa mungkin, setelah menyelesaikan dendrit lithium, sekarang menyelesaikan shuttle effect?     

Tidak mungkin!     

Namun, reputasi Luzhou sudah dikenal, sehingga Warren memutuskan untuk membaca makalah tersebut.     

Tetapi ia merasa kesulitan.     

Tiba-tiba, Brock yang duduk di sampingnya berdiri dan memandang makalah tersebut.     

"Luzhou? Profesor dari Princeton itu?"     

Warren memandang makalah dan berkata, "Benar, sepertinya tidak ada profesor lain di Princeton dengan nama seperti itu…"     

Brock pun terkejut, "Hebat sekali, padahal baru 6 bulan… Apakah dua makalah itu dikirimkan secara bersamaan?"     

"Iya, dan makalah ini tentang baterai lithium-sulfur… Sepertinya dia sedang menyiapkan sesuatu yang besar." Warren memainkan pulpen di tangannya, "Makalah pertama membicarakan tentang luas pori-pori nanosphere karbon dan efek ukuran pori kepada difusi polisulfida, sementara makalah kedua membicarakan tentang nanosphere karbon yang dinamakan HCS-1. Kedua makalah itu berhubungan, makalah pertama fokus pada teori, dan makalah kedua pada penggunaan… Bagaimana ini?"     

Brock terdiam sesaat lalu akhirnya berkata, "Menurutku, reputasi akademik Profesor Lu bisa dipercaya. Bukankah lebih baik langsung dikirim saja untuk peninjauan?"     

Warren mengusap dahinya, "Iya, tetapi siapa yang bisa meninjau?"     

Ini masalah besar.     

Ekspresi Brock pun menjadi sedikit kecut.     

"Untuk makalah soal HCS-1, ada banyak profesor yang bisa meninjau, kebanyakan yang pernah berkutat di bidang nanomaterial pun bisa, tetapi makalah yang lain…" Ia berpikir, namun tidak tahu siapa yang cocok.     

Ada banyak profesor matematika, namun tidak banyak yang tertarik dengan kimia organik. Mereka harus mencari seorang ilmuwan terkenal yang bisa memahami makalah Luzhou.     

Di dunia kimia organik, banyak yang berkutat dalam pembuatan nanomaterial karbon, dan banyak juga yang bisa membuat nanosphere karbon berpori, namun… Sangat jarang dari mereka ada yang bisa matematika.     

Karena PDMS beberapa waktu lalu, Luzhou sudah dianggap sebagai nama besar di dunia Sains Material.     

Sangat sulit menemukan seorang profesor yang bisa meninjau makalah Luzhou.     

Akhirnya, setelah berpikir lama, Brock pun memberikan ide, "Bagaimana jika Profesor Bavandi saja?"     

"Tetapi, bukankah ia sedang sibuk dengan penelitian karbon lain?" Warren terdiam, "Kudengar, belakangan ini ia sangat sibuk sampai menolak undangan berbagai jurnal."     

"Tapi, dia sudah dua kali menjadi peninjau untuk Luzhou." Brock membalas, "Lagi pula, apa ada kandidat lain?"     

"Baiklah, akan kukirim email permintaan bantuan." Warren mengambil keputusan dan menarik file kedua makalah itu ke dalam folder khusus makalah penting.     

Sebenarnya, ia sendiri yakin bahwa makalah itu bisa dipublikasikan.     

Jika shuttle effect bisa dikurangi atau hilang sama sekali oleh material HCS-1 ini, hasilnya tentu akan sangat berpengaruh.     

Makalah seperti itu tentu saja layak masuk Jurnal Science.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.