Sistem Teknologi Gelap

“Nature” atau “Science”?



“Nature” atau “Science”?

0"Iya!" Terkejut dengan semangat baru Luzhou, Connie segera meletakkan sampel material ke dalam kotak kaca dan kembali untuk mengambil baterai kancing kosong, lalu memisahkan setetes cairan dengan menggunakan pipet. Hasil tersebut dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan ditutup.     

Sementara itu, Luzhou segera berjalan ke ujung ruangan dan mengambil sebuah alat lain, yakni Spektrometer inframerah Fourier.     

Spektrum inframerah tercipta dari penyerapan cahaya inframerah dengan gelombang tertentu yang menghasilkan vibrasi molekul komposit. Gelombang tersebut berbeda-beda, tergantung pada dinamika kedua molekul komposit dan massa kedua atom. Karena itu, setiap komposit memiliki spektrum sendiri, sehingga beberapa ilmuwan menyebut spektrum ini sebagai 'sidik jari molekul'.     

Berdasarkan gelombang spektrum, Luzhou bisa menggunakan komputer untuk melakukan analisa kualitatif pada komposit.     

Hasilnya cukup memuaskan.     

Polisulfida memang ada dalam sampel, namun jumlahnya sangat kecil. Walaupun bisa digunakan untuk industri, sampel masih memiliki banyak kekurangan.     

Tidak hanya itu, hasil observasi di bawah mikroskop juga cukup memuaskan.     

Pada skala nanometer, sampel no. 23 memiliki ukuran yang tepat untuk membiarkan elektrolit masuk dan meningkatkan konduktivitas, namun permukaannya dapat mencegah masuknya polisulfida dan mengurangi shuttle effect.     

Ini membuktikan bahwa nanosphere karbon adalah metode paling menjanjikan.     

Namun tentu saja, bukan hanya itu yang mengejutkan.     

Hal terpenting saat ini adalah tebakannya benar. Nanosphere karbon dengan luas permukaan sebesar 3025m2g-1 dan diameter 69nm menghasilkan hasil yang ia inginkan!     

Jadi, dengan kata lain, dengan nanosphere karbon berluas permukaan antara 2326m2g-1, 3762m2g-1 dan diameter 60nm-70nm dapat mengurangi difusi polisulfida dan menahan shuttle effect.     

"Tidak bisa dipercaya… Kita berhasil! Kita telah berhasil!" Connie berteriak dan mengepalkan tangannya dengan bahagia. Ia seakan-akan lupa dengan peralatan yang masih belum dibersihkan.     

Luzhou pun menyunggingkan senyum, beban dalam hatinya seketika menghilang.     

Walaupun ia masih harus melakukan banyak eksperimen sebelum ia bisa menyelesaikan masalah shuttle effect…     

Ini adalah awal yang bagus.     

"Jangan terlalu senang, kita masih belum menyelesaikan masalah shuttle effect." Luzhou berkata, "Setelah 500 kali siklus, material akan rusak. Teknologi ini masih harus diperbaharui."     

Connie kemudian menghela nafas, "Ya ampun, Profesor terlalu serius. Jika semua hasil riset harus digunakan untuk industri, tidak akan ada yang perlu melakukan riset di laboratorium!"     

Sebenarnya, Connie tidak salah.     

Hasil itu sangatlah memuaskan.     

Untuk profesor lain, mereka tidak akan hanya berteriak senang, mereka mungkin akan langsung membuat makalah dan pamer hasil.     

Namun Luzhou merasa saat ini lebih baik ia tidak terlalu sombong.     

Akhirnya, setelah beberapa saat, Luzhou berkata, "Walaupun saat ini hasilnya masih belum memuaskan, mungkin ini bisa dijadikan makalah dan diterbitkan."     

"Apakah kau akan memberi nama material komposit baru ini?" Tanya Connie.     

Luzhou berpikir selama beberapa saat dan berkata, "Sebut saja HCS-1."     

HCS adalah singkatan dari Hollow Carbon Sphere, atau jika diterjemahkan berarti nanosphere karbon berpori. Alasan mengapa ia menambahkan angka 1 adalah karena bahan itu masih dalam riset.     

Connie tampak terdiam tapi kemudian berkata, "HCS-1. Jujur saja, nama itu kurang kreatif, tidak menunjukkan kehebatannya. Bukankah lebih baik jika diberi nama yang lebih bagus?"     

Apa ada nama yang lebih baik untuk sebuah material yang belum jadi?     

Memberi nama saja kok sulit sekali.     

Luzhou kemudian bertanya, "Apakah kau punya ide lain?"     

Connie pun berkata, "Bagaimana dengan LZ-1? Biasanya, akronim nama digunakan sebagai nama material."     

"...."     

Luzhou hanya terdiam.      

Yah.     

Ia mengira Connie memiliki ide bagus.     

Akhirnya, Luzhou menolak tawaran Connie dan mengambil keputusan sendiri.     

Jika ia benar-benar menamakan material itu sebagai LZ-1, LZ-2 dan sebagainya ia hanya akan menyemangati mahasiswa itu.     

Jadi, ia memutuskan untuk menggunakan nama awal, HCS-1.     

...     

Walaupun untuk saat ini prospek industri HCS-1 sangatlah terbatas, tetap saja jika ada perusahaan yang tertarik, mereka pasti mau membayar.     

Setelah berkonsultasi dengan manajernya, White Sheridan, ia mengetahui bahwa saat pencarian informasi untuk menentukan originalitas paten dilakukan, walaupun tulisan pada aplikasi paten menyatakan bahwa paten tidak dapat dibocorkan sebelum tanggal tertentu… Selama 'tanggal publikasi' berada di atas 'tanggal pengajuan paten', itu tidak akan dianggap pelanggaran.     

Dengan kata lain, setelah mendapatkan nomor serial paten, seseorang bisa langsung melakukan penerbitan.     

Luzhou duduk di kantornya dan menuliskan surat izin dengan serius. Surat itu berisi izin dan perintah untuk pengurusan paten kepada Xingkong di Cayman Islands.     

Ia membubuhkan tanda tangan sebelum menutup amplop.     

Sesaat setelah ia menutup amplop, Hardy berjalan masuk dengan handuk di lehernya.     

Hardy sangat menyukai sepak bola, dan ia adalah salah satu anggota klub sepak bola Princeton. Walaupun di negeri ini sepak bola tidak terkenal seperti rugby atau baseball, masih banyak yang suka memainkannya.     

Luzhou memang sempat mencoba sepak bola, namun setelah menyadari bahwa jogging pagi mengelilingi danau lebih cocok untuknya, ia pun berhenti.     

Hardy hendak duduk dan beristirahat, namun saat melihat Luzhou memegang surat, ia pun bertanya.     

"Profesor, surat apa itu?"     

Luzhou tidak menjawab, ia hanya memberikan surat di tangannya.      

"Kirimkan surat ini."     

Hardy menerima surat itu dan menggumam, "Ah, seharusnya aku tidak kemari…"     

"Jika kau tidak berhenti bertanya aneh-aneh, aku tidak akan membantumu." Kata Luzhou.     

"..."     

Dan Hardy pun langsung terdiam.     

Luzhou memandang Hardy keluar sebelum menulis makalah.     

Xingkong telah memiliki departemen paten yang kuat, sehingga urusan pengajuan paten akan sangat mudah untuknya.     

Saat ini, ia harus menulis dua makalah.     

Makalah pertama fokus pada luas permukaan dan ukuran pori untuk nanosphere karbon bersama dengan difusi polisulfida, sementara makalah kedua fokus pada HCS-1.     

Makalah pertama hanyalah teori-teori dengan banyak gambar serta analisa dan demonstrasi, kira-kira panjangnya sekitar 30 halaman. Sedangkan makalah kedua membahas kegunaan, dengan panjang sekitar 10 sampai 15 halaman.     

Luzhou meletakkan tangan di laptop dan berpikir.     

Jurnal Nature atau Science?     

Memilih jurnal memang sulit...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.