Sistem Teknologi Gelap

Kesalahpahaman



Kesalahpahaman

0Entah apakah karena jarak usia antara dirinya dan murid-muridnya tidak banyak, atau karena faktor lain, Luzhou selalu merasa ia sangat dekat dengan muridnya, terutama Qin Yue dan Hardy yang hanya satu tahun lebih tua darinya. Ia merasa seperti tidak ada jarak di antara mereka.     

Mungkin hal yang sama pun juga dirasakan oleh murid-murid di kelasnya. Walaupun ia layak dihormati, ia bukanlah seorang 'bos' yang jauh dari mereka.     

Untuk meyakinkan Luzhou, Hardy bahkan sampai mengatakan bahwa 'ini tradisi Princeton'. Luzhou yang sudah tinggal lama pun menjadi heran, baru kali ini ia mendengar bahwa Princeton punya tradisi merayakan pencapaian dengan pesta.     

Tentu saja, itu semua hanya bualan Hardy.     

Hardy sangatlah antusias dalam meyakinkannya, dan para muridnya yang lain pun tertarik.     

Akhirnya, lokasi pesta telah ditentukan, yakni di rumah Luzhou, dengan 6 tamu.     

Namun, Luzhou tidak menyangka tamu yang datang jauh lebih banyak.     

Awalnya, ia berencana untuk merayakan bersama para muridnya saja, namun entah siapa yang menyebarkan berita tentang penghargaannya membuat jumlah tamu semakin bertambah.     

Pertama, Kakak Luo dan pacarnya. Kemudian, dosen kakak Luo, Edward Witten, mendengar berita itu dan memutuskan untuk datang.     

Deligne juga ikut. Walaupun profesor tua itu tidak suka datang ke tempat-tempat ramai, ia datang dengan membawa sebotol whiskey.     

Kemudian ada juga teman-teman Luzhou dari Ivy Club.     

Beruntung ia sudah menyiapkan banyak makanan dan champagne, jika tidak, mungkin ia akan kehabisan.     

Pada hari pesta, teras di depan rumah Luzhou dipenuhi oleh bau barbeque dan alkohol.     

Luzhou berdiri di samping mejanya, berbincang-bincang dengan dosennya dulu tentang soal-soal sains material.     

Tidak seperti Luzhou, Deligne menganggap bahwa keinginan untuk menjadikan matematika sebagai alat untuk mempelajari bidang-bidang lain adalah pekerjaan berat yang membuang-buang waktu.     

"Matematika adalah ilmu murni, ilmu yang lebih berfungsi sebagai seni ketimbang sebagai alat. Semua matematikawan sebaiknya berpikir cara mengembangkan seni mereka ketimbang memikirkan cara untuk menggunakan matematika di bidang lainnya. Biarkan persoalan penggunaan matematika di bidang lain menjadi pekerjaan para ahli fisika atau ahli kimia."     

Deligne lalu meminum whiskey-nya, perkataannya terdengar sangat tajam.     

"Sayang sekali, aku kurang setuju, Profesor Deligne." Witten, seorang pria tua yang nyaris botak, segera bergabung dalam pembicaraan dan berkata, "Matematika adalah alat yang hebat, dan mempelajari penerapan matematika tidak akan mengurangi kehebatannya. Bahkan dalam bidang lain, matematika bisa menunjukkan potensi terbesar… Di bidang fisika, misalnya."     

"Iya, tetapi sampai sekarang M-theory Profesor Witten tidak dapat digunakan." Deligne menjawab dengan jujur. Ia menoleh, memandang Luzhou, dan mengangkat gelasnya.     

"Namun, pencapaianmu di dunia kimia sangatlah hebat. Selamat."     

Luzhou bersulang dan menjawab, "Terima kasih."     

"Dan selamat juga dariku." Witten tersenyum dan bersulang dengan Luzhou sebelum berkata dengan santai, "Mungkin suatu hari nanti Princeton harus membuka institusi sains material—"     

"Itu tidak mungkin." Deligne memotong ucapan Profesor Witten.     

Dan Witten mengedikkan bahunya, "Aku hanya bercanda."     

Awalnya, Princeton dibangun dengan tujuan untuk menciptakan sebuah universitas yang penuh dengan riset teori. Ada satu orang profesor biofisika dan 6 orang ilmuwan dari Institusi Sains yang sedang mempelajari fisika teori dan astro-fisika.     

Sementara itu, untuk Institusi Matematika, ada banyak sekali pilihan riset, namun semuanya 100 persen matematika murni.     

...     

Semua orang di pesta sangatlah senang, termasuk Luzhou.     

Bagi dirinya, Penghargaan Roger Adams itu adalah kejutan yang menyenangkan.     

Awalnya, ia mengira bahwa medali dari dua bidang pertama yang akan ia dapatkan akan berasal dari dunia fisika teori. Ia tidak menyangka akan mendapatkan penghargaan dua bidang dari bidang kimia.     

Sebenarnya, uang 10 ribu dolar pada penghargaan itu tidak terlalu menarik. Bahkan, kebanyakan pemenang tidak terlalu memedulikan bonus kecil tersebut.     

Dibandingkan dengan para ilmuwan yang belajar matematika dan fisika teori, para ilmuwan yang belajar kimia dapat dipastikan jauh lebih kaya. Dengan menggunakan kekayaan intelektual dari riset mereka, mereka bisa mendapatkan banyak uang.     

Seperti biasa, selain menerima penghargaan, Luzhou akan memberikan presentasi pada acara Symposium of Organic Chemistry yang diadakan di San Francisco pada bulan April tahun ini.     

Presentasi bisa bersifat akademik atau non-akademik, sesuai pilihan pemenang.     

Namun, walaupun ia tidak diharuskan untuk memberikan presentasi akademik, ia memutuskan untuk bersiap-sap.     

Pada hari ketiga setelah ia kembali ke Princeton, Profesor Sarot menelepon melalui video call untuk membicarakan tentang riset mereka.     

"Sesuai permintaanmu, kami telah melakukan 200 kali eksperimen, dan data sudah dikirimkan pada email-mu. Namun, berita buruknya, kami tidak melihat reaksi hasil kalkulasimu. Menurutku, ide menggunakan nanotube karbon untuk modifikasi fullerene terdengar hebat, namun itu bukan ide riset yang bagus."     

Sarote berkata dengan nada yang terdengar kelelahan.     

Ia benar-benar sibuk bulan ini, dari mengatur reaksi hingga temperatur, serta menjalankan banyak eksperimen. Tidak ada yang terjadi selain membuat sampah.     

Luzhou duduk di kursi, memainkan pulpennya, dan bertanya.     

"Tidak ada hasil?"     

"Tidak juga, sebenarnya." Sarot mengedikkan bahunya, "Memang aku mengatakan kalau hasil yang kami dapatkan tidak sesuai keinginan, namun dari eksperimen ini, ada banyak sampel yang tidak pernah kami lihat sebelumnya… Tetapi, kami tidak tahu sampel mana yang berguna."     

Luzhou menenangkan dirinya dan berkata, "Kirimkan sebagian sampel itu padaku."     

"Baiklah, kirim ke kantormu di Institusi Pendidikan Lanjutan Princeton, kan?" Sarot bertanya.     

Luzhou berpikir selama beberapa saat lalu menjawab, "Kirimkan ke Laboratorium Kimia Frick, dan tuliskan namaku. Sepertinya, Institusi Pendidikan Lanjutan Princeton tidak akan menerima paket berisi bahan kimia."     

Luzhou menutup telepon dan membuka email dari Sarot.     

Pada email, terdapat informasi produk dan hasil tes.     

Luzhou melihat semua informasi tersebut dengan seksama. Kemudian, ia menghela nafas lalu bersandar di kursinya, ia tampak sedang berpikir.     

Menurut data, nanotube karbon dan fullerene tidak bergabung sesuai dengan keinginannya.     

Walaupun memang kemungkinan untuk melakukan penggabungan itu besar dalam teori, faktor-faktor luar akan mempersulit praktek untuk melakukan penggabungan tersebut.     

Luzhou tidak menyangka kalau tidak ada satu mikrogram pun sampel yang cocok.     

"Jadi, aku harus mendesain ulang eksperimen."     

Luzhou lalu meletakkan pulpen-nya dan kembali berpikir.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.