Sistem Teknologi Gelap

Sebuah Diskusi



Sebuah Diskusi

0Semenjak peralatan tersebut datang, tidak hanya Profesor Li, beberapa profesor dari departemen lain pun berkunjung untuk berusaha mendekati Luzhou dan mencari kesempatan menggunakan peralatan.     

Jika saja Luzhou tidak sedang mempelajari Sains Material, ia pasti mau menerima seseorang dari departemen biokteknologi untuk bekerja di bawahnya.     

Sebenarnya, urusan peralatan bukanlah sebuah masalah besar. Luzhou pernah menggunakan alat-alat serupa dari Universitas Jinling dulu, dan juga saat ia berada di Princeton. Sekarang, ia bisa menggunakan peralatan tersebut dalam bangunan miliknya sendiri.     

Asalkan tidak mengganggu eksperimen, Luzhou masih memperbolehkan Profesor Li dan beberapa profesor dari departemen lain untuk menggunakan peralatan tersebut.     

Peraturannya sangatlah sederhana dan jelas, tidak boleh ada eksperimen dengan sampel magnetik dan eksperimen dengan voltase tinggi.     

Selain itu, para pekerja magang tidak diperbolehkan mengoperasikan alat.     

Dengan peraturan-peraturan singkat tersebut, Luzhou membatasi siapa yang bisa menggunakan peralatannya. Jika mereka yang berpengalaman menggunakan alatnya beberapa kali, tidak apa-apa.     

Selain Qian Zhongming dan Liu Bo, Luzhou juga mempekerjakan seorang mahasiswa S3 bernama Yang Xu.     

Profesor Yang telah melewati masa 2 tahun demi proyek S3-nya. Dari proyek tersebut, ia mendapatkan pengalaman mengoperasikan alat, terjun langsung ke dunia riset nanomaterial, dan perspektif berstandar internasional.     

Walaupun ia bukanlah seorang pionir, namanya bisa dibilang cukup terkenal, dan itu cukup untuk Luzhou.     

Luzhou tidak membutuhkan pionir hebat, ia hanya membutuhkan seseorang yang bisa melakukan eksperimen untuknya.     

Seminggu lalu, Profesor Yang masih belum datang. Namun sekarang, akhirnya ia tiba di Jinling.     

Setelah membuat perjanjian, Luzhou bertemu dengan Profesor Yang di sebuah restoran hot pot dekat Universitas Jinling.     

Saat bertemu Luzhou, Profesor Yang tersenyum dan menjabat tangan.     

"Ah, beruntung sekali bisa bertemu dengan Profesor Lu yang terkenal!"     

Penampilan Profesor Yang terlihat biasa saja, seperti seorang ilmuwan berkacamata pada umumnya. Satu-satunya hal yang membuatnya terlihat unik adalah senyumannya.     

Luzhou tersenyum dan menjawab, "Ah, tidak juga. Silahkan duduk."     

Biasanya, Luzhou pergi ke depot dekat kawasan universitas, tempat di mana ia biasa berkumpul dengan teman-teman sekamarnya dulu. Namun, para profesor departemen-departemen lain merekomendasikan tempat ini karena makanannya enak.     

Mereka memesan sepiring besar daging segar dan berbincang-bincang tentang riset sementara para pelayan membawakan hot pot.     

"Penggunaan material komposit dari nanosphere karbon berpori untuk menyelesaikan shuttle effect adalah riset yang terdengar menjanjikan."     

"Dengan luas permukaan yang tinggi, nanosphere karbon berpori juga dapat meningkatkan daya dari sulfur dalam sebuah reaksi elektro-kimia, dan pori-pori kecil akan membantu difusi ion polisulfida."     

"Saat ini, tugas utamamu adalah mencari tahu besar pengaruh ukuran luas permukaan dan diameter pori pada polisulfida dan mengirimkannya."     

"Kau pernah melakukan riset serupa, bukan?"     

Profesor Yang mengangguk.     

"Aku pernah melakukan riset serupa saat S3 dulu, kirimkan saja permintaan riset ke email-ku. Ah, kau berencana menggunakan bahan reaksi apa?"     

Luzhou berpikir selama beberapa saat lalu berkata.     

"Saat ini, rencananya adalah menggunakan campuran polianiline dan polipirole, dan untuk pembuatan pori, gunakan polydiallyldimethylammonium klorida."     

Mereka terus berbincang-bincang, sementara hot pot mereka mulai mendidih dan mengeluarkan bau harum.     

Mereka memutuskan untuk segera makan. Walaupun ia bisa saja berbincang-bincang sambil makan, topik pembicaraan akan membuat nafsu makan mereka berkurang karena semua bahan kimia tersebut tidak bisa dimakan.     

Sembari mengambil daging dari hot pot, mereka mulai mendiskusikan hal lain.     

"Kau baru saja kembali, ya? Apakah kau tinggal di sini?"     

"Iya, aku asli dari Jinling, aku punya rumah di sini." Profesor Yang tersenyum dan menghela nafas, "Sudah lama aku tidak kembali, dan perubahan di sini terasa cepat sekali…"     

"Sudah berapa lama kau tinggal di luar negeri?" Tanya Luzhou.     

"Lima tahun, aku sudah tinggal di luar negeri semenjak aku memulai pendidikan S2." Jawab Profesor Yang.     

"Sebenarnya, aku punya sedikit pertanyaan yang lupa kutanyakan saat wawancara. Apakah kau mau menjawabnya?"     

Profesor Yang tersenyum, "Silahkan, asal jangan tarik tawaran kerjanya."     

"Tentu saja tidak, sangatlah sulit untuk menemukan seseorang yang bisa melakukan eksperimen. Aku tidak akan melepaskanmu jika kau belum bekerja minimal 3 atau 5 tahun." Luzhou tersenyum dan bertanya, "Di luar negeri, kau bisa mendapatkan gaji lebih besar, mengapa kau kembali ke China?"     

Di Silicon Valley, Profesor Yang bisa saja mendapatkan pekerjaan dengan gaji 100 juta dolar per tahun dengan mudah. Namun sangat sulit untuk melakukan hal serupa di China.     

Terutama jika ia kembali bersama dengan ratusan atau bahkan ribuan orang dari China lainnya.     

Mendengar pertanyaan tersebut, Profesor Yang pun terdiam.     

"Tidak ada permintaan untuk kemampuanku di Silicon Valley, dan permintaan untuk tenaga ahli Sains Material semakin berkurang. Aku menghabiskan 2 tahun di Universitas Massachusetts dan mencoba mencari pekerjaan, namun tidak ada yang cocok."     

Melakukan riset bukanlah hal yang mudah. Dengan pengecualian pionir-pionir berduit serta para ahli terkenal yang bisa mengikuti pionir tersebut, kehidupan para ilmuwan biasanya sangatlah sulit.     

Profesor Yang mengedikkan bahunya dan kembali menjelaskan, "Ditambah lagi, keluargaku memintaku untuk segera menikah. Aku tidak bisa lagi menghabiskan banyak waktuku di laboratorium kecuali untuk bekerja, jadi aku memutuskan untuk kembali."     

Memang, dunia sains dan akademik sangatlah kejam.     

Orang-orang biasa yang mengintip dari luar hanya akan melihat lubang gelap, tanpa tahu betapa dalamnya sebenarnya lubang dunia sains.     

Mereka hanya tahu bahwa Sains Material adalah salah satu dari tiga cabang akademik penyokong teknologi modern.     

Banyak orang sudah belajar sampai botak namun masih tidak bisa menjadi sosok yang hebat.     

Luzhou berpikir sebelum kembali bertanya, "Apakah kau tertarik mengajar?"     

"Aku sempat mempertimbangkannya, namun saat ini kondisi dunia kerja tidak stabil dan tidak ada lowongan di Universitas Jinling. Nanti saat dunia kerja menjadi lebih stabil, akan kupertimbangkan." Jawab Profesor Yang.     

Luzhou pun tersenyum, "Baiklah, selamat datang di Institusi Sains Material Jinling. Jika kau berencana untuk menjadi dosen di Universitas Jinling, mungkin aku bisa membantu."     

Mata Profesor Yang pun menjadi berbinar-binar, "Benarkah? Terima kasih banyak!"     

Pekerjaan sebagai dosen, jika semua bonus dan tambahan akhir tahun dihitung, dapat menghasilkan lebih dari 100 ribu yuan per tahun. Ditambah lagi, melakukan riset dan mengajar bukanlah hal yang berlawanan. Menjadi pengajar juga mempermudahnya menggunakan peralatan dan sumber daya akademik dari pihak sekolah.     

Jika ia bisa menjadi dosen di Jinling, ia akan mendapatkan gaji lebih banyak ketimbang bekerja di Institusi Sains Material.     

Walaupun posisi tersebut sangat sulit untuk didapatkan, tapi Luzhou selaku profesor honorer dapat membantu dengan memberikan surat rekomendasi.     

Luzhou bukanlah bos yang sombong, ia masih bisa memahami penderitaan tenaga kerja di bawahnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.