Sistem Teknologi Gelap

Harapan



Harapan

0Seketika, saat pemenang diumumkan, suasana di tempat itu menjadi sangat ramai.     

Pemenang penghargaan Fields yang masih berusia 24 tahun!     

Suara tepuk tangan terus terdengar seolah tanpa akhir.     

Tidak hanya di ruang acara, saat nama Luzhou diumumkan, blog resmi saluran televisi China yang menayangkan acara pemberian penghargaan itu pun langsung ribut dan dipenuhi komentar.     

[Hebat!]     

[Luzhou! Luzhou!]     

[Selamat!]     

[Pemenang Fields ketiga dari China!]     

[Hidup! Hidup generasi muda! Profesor Lu!]     

[Dia lulusan Jinling? Benar-benar tidak bisa dipercaya ...]     

[Memang, terkadang jarak kemampuan antar manusia bisa lebih parah dari jarak kemampuan seorang manusia dan seekor babi ...]     

[Hirup udara Eropa dengan penuh kebahagiaan!]     

Walaupun jumlah matematikawan China terus bertambah, kemampuan komunitas matematika China tidak terlalu dipertimbangkan di dunia.     

Memang, Penghargaan Fields saja tidak akan cukup untuk menaikkan derajat matematikawan China.     

Namun, kemenangan itu memberikan harapan akan masa depan yang cerah, masa depan yang akan diciptakan oleh generasi baru.     

Tidak hanya di televisi, berita juga menyebar di Weibo dan di internet.     

Forum universitas Shuimu yang kemarin baru saja ribut karena persamaan NS sekarang ribut lagi karena Penghargaan Fields.     

Dari setiap 10 unggahan pada forum, setidaknya 5 di antaranya akan membahas Penghargaan Fields, sementara 5 sisanya membahas pemenang penghargaan atau tidak jauh dari topik itu.     

[Pemenang Fields berusia 24 tahun, ya... Kau masih ingat Profesor Tao Zhexuan dengan IQ 230 yang legendaris itu? Dia saja baru bisa mendapatkan penghargaan tersebut saat umur 31 tahun.]     

[Pemenang termuda, Jean-Pierre, berumur 27 tahun ... Ini rekor ...]     

[Sialan ... Sejak kapan Jinling jadi kuat begini?!]     

[Tidak tahu, dulu kudengar mereka fokus ke arah fisika. Matematikanya biasa saja!]     

[IMU memang cukup berani. Lihatlah, ada ilmuwan berusia 39 tahun yang menunggu mendapatkan Fields. Bukankah umur 24 terlalu cepat?]     

[Mau bagaimana lagi? Dia sudah memecahkan Hipotesis Goldbach, dan dia baru saja menyelesaikan Persamaan NS. Menurutmu, apakah ia bangga bisa memenangkan Fields, atau seharusnya pemberi penghargaan Fields-lah yang harus berbahagia karena bisa bertemu dengannya?]     

...     

Perlahan-lahan, suara tepuk tangan terdengar meredup.     

Luzhou tidak tahu apa yang tengah terjadi, ia hanya tahu bahwa ketua IMU telah memanggil namanya.     

Ia tidak tahu betapa gembiranya perasaan orang-orang yang sedang melihat acara melalui internet.     

Dengan dikelilingi pandangan para penonton serta lensa kamera, Luzhou berjalan naik ke panggung dan menerima penghargaan dari ketua IMU, Shigefumi Mori.     

Profesor tua itu menjabat tangan Luzhou dan memberikan selamat mewakili semua anggota IMU.     

"Selamat untuk komunitas matematika China."     

Luzhou tersenyum dan mengangguk, "terima kasih."     

Pengumuman telah selesai, dan acara pun kembali berlanjut.     

Pemenang kedua tentu saja adalah Peter Schultz dari Jerman.     

Makalah-nya tentang geometri serta kontribusinya dalam bidang aljabar geometrik sudah sangat jelas.     

Ia menggunakan Teori P.S untuk memecahkan berbagai masalah dan hipotesis dalam Langlands. Tidak ada yang bisa meragukan kemampuan teori itu sebagai alat.     

Dibandingkan dengan kedua pemenang pertama, kedua pemenang lainnya sedikit tidak terlalu hebat. Namun tetap saja, mereka telah banyak berkontribusi di bidang matematika.     

Pemenang-pemenang tersebut adalah Kachel Birkar dari Universitas Cambridge dan Aksay dari Universitas Stanford.     

Sosok pertama terkenal karena ia adalah imigran, sementara sosok kedua terkenal karena dialah satu-satunya ilmuwan Australia yang memenangkan Olimpiade Fisika Internasional dan Olimpiade Matematika Internasional ... Pada umur 12 tahun.     

Setelah keempat nama diumumkan, suara tepuk tangan kembali terdengar dengan nyaring.     

Sophie Morel memandang keempat pemenang dan menggigit bibirnya.     

Sementara Molina menghela nafas.      

"Tenanglah, masih ada kesempatan."     

Zhang Wei juga menghela nafas.     

Xu Chenyang berusaha menenangkan temannya dan berkata, "ah, sayang sekali."     

Tapi Zhang Wei menggeleng, "tidak apa-apa."     

Ini kesempatan terakhirnya, dan pada konferensi selanjutnya, ia sudah melewati batas umur maksimal.     

Sayang sekali ia melewatkan Penghargaan Fields, namun di sisi lain, ia merasa lega.     

Karena China telah memenangkan Fields.     

Walaupun bukan dirinya yang membawa rasa manis kemenangan itu …     

Zhang Wei memandang keempat pemenang dan berkata, "kau sedang apa saat berumur 24 tahun?"     

"Apa lagi selain membuka situs Princeton?" Kata Xu Chenyang.     

"Waktu itu aku juga baru datang si Universitas Columbia ..." Zhang Wei menggeleng perlahan dan berkata, "kekalahan bukanlah akhir segalanya."     

...     

Setelah acara penghargaan selesai, para pemenang duduk bersama-sama.     

Peter Schultz duduk di samping Luzhou dan terlihat mengernyitkan alisnya.     

"Hei, kita bertemu lagi!"     

"Ya, lama tidak bertemu." Kata Luzhou yang kemudian tersenyum.     

Mereka bertemu pertama kali di konferensi Asosiasi Matematika Nasional Amerika pada tahun 2015, dan mereka waktu itu juga berdiri di atas panggung sebagai pemenang.     

Waktu itu, Luzhou menerima Penghargaan Cole bidang Teori Angka sementara Peter menerima Cole bidang Aljabar.     

Dan mereka terkadang saling berkomunikasi melalui email.     

Saat Luzhou ke Jerman dulu, ia berencana pergi ke Universitas Bonn untuk mengunjungi Peter, namun kebetulan mereka bertemu.     

Schultz tersenyum dan berkata, "selamat, kau telah memecahkan rekor pemenang Fields termuda, Jean-Pierre."     

"Terima kasih!" Ucap Luzhou sambil tersenyum.     

Awalnya, seharusnya Peter-lah yang memecahkan rekor ini karena teori-nya lahir saat ia berumur 22 tahun, dan bertepatan dengan konferensi IMU tahun 2010.     

Namun sayangnya, waktu itu teorinya belum diakui oleh komunitas aljabar dunia.     

"Kau sudah menyelesaikan Persamaan NS, sekarang apa yang akan kau lakukan?" Tanya Schultz.     

"Persamaan diferensial lagi?" Schultz bertanya dengan heran, "tidak mau mencoba aljabar geometrik?"     

Aljabar geometrik adalah salah satu fokus yang sering dipilih dalam bidang matematika murni, dan pengaruhnya sangatlah besar. Sayangnya, Luzhou tidak tertarik mengikuti arah Grothendieck.     

Luzhou tersenyum malu, "sudah banyak jenius yang fokus pada bidang tersebut."     

"Ah, apa kau pernah mendengar rumor ini?" Tanya Schultz seraya tersenyum.     

"Rumor apa?" Luzhou balas bertanya.     

Schultz tertawa dan berkata, "ada yang mengatakan jika ada masalah dalam riset matematika, buatlah Profesor Luzhou tertarik dan masalah itu akan langsung selesai."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.