THE RICHMAN

The Richman - Be Neighbors Part I



The Richman - Be Neighbors Part I

0Oliver sampai di apartmentnya dan beristirahat semalam dengan Lucas. Manhattan menjadi tempat yang aman bagi mereka untuk sementara ini. Bagi Oliver, Lucas menjadi tanggungjawabnya selama dia menangani kasus yang melibatkan keluarga Durant.     

Lucas duduk di ruangan, dimana sebuah meja bar kecil berada, dia menghampiri Oliver yang sudah lebih dulu duduk di sana dengan segelas minuman di tangannya.     

"Kau mau minum?" Tanya Oliver pada Lucas, pria itu membuka satu gelas lagi dan menuangkannya untuk Lucas.     

"Thanks." Ujar Lucas setelah menerima minuman itu dari Oliver.     

Lucas berdehem, "Anda tampak kacau Mr. Posecutor." Ujar Lucas.     

"Ya." Jawab Oliver singkat.     

Lucas menghela nafas dalam, "Ide anda untuk membawaku ke Brooklyn membawa bencana. Sebaiknya anda melepaskanku, jadi aku tidak akan menyusahkan anda." Ujar Lucas.     

"Jangan bicara." Jawab Oliver. "Kita tetap akan ke Brooklyn, aku sudah menyewa rumah di sebelah rumahku." Jawabnya.     

"Bagaimana bisa?" Tanya Lucas bingung.     

"Aku memiliki beberapa kenalan di lingkungan itu." Jawabnya.     

Rahang Lucas mengeras, kembali ke tempat itu, melekat dengan Oliver Hawkins hanya akan membuatnya semakin sulit untuk melarikan diri. Dunianya bukanlah dunia bersih seperti yang dijalani oleh Oliver Hawkins dan keluarganya, lagipula sejak usianya limabelas tahun dia sudah menjalankan bisnis ayahnya itu. Semenjak ayahnya menjadi tahanan kepolisian, Lucas sudah akrab dengan dunia yang digeluti ayahnya, senjata api, gemerlap dunia malam dan bisnis ilegal. Hampir semua sudah dia kuasai, jadi jika ayahnya memutuskan untuk berhianat, Lucas bahkan sudah bersiap untuk mengakui bahwa dirinya tak lagi memiliki sosok ayah.     

Yang benar-benar ingin dilakukan Lucas saat ini adalah pergi dari sisi Olvier Hawkins dan menghilang untuk beberapa saat sampai dia menemukan semua kekuatannya untuk kembali menjalankan bisnis yang dulu ditekuninya, peninggalan sang ayah. Meski begitu, Anthonio dan anaknya David menjadi bayang-bayang yang selalu merecoki urusannya. Semenjak sang ayah tertangkap oleh pihak kepolisian, Anthonio menjadi orang paling berpengaruh didunia yang digeluti oleh Lucas. Satu-satunya asalan mengapa Lucas masih bisa hidup sampai detik ini karena nama Durant di belakang namanya yang membuat beberapa komplotan geng sejenis merasa segan.     

"Pergilah tidur, kita akan berangkat ke brooklyn besok pagi." Ujar Oliver dan Lucas mengangguk. Dia meninggalkan gelas minumannya yang masih setengah dan menuju kamar yang diberikan Olvier untuknya sementara waktu, paling tidak untuk malam ini.     

Lucas mengekor dan tunduk pada Olvier semata-mata karena dia tidak ingin melukai pria baik ini. Meskipun Oliver adalah orang dengan profesi yang paling dihindari oleh orang-orang sepertinya, tapi Lucas tidak menemukan keinginan untuk menyakiti Olvier dan pergi darinya. Dia hanya harus pergi secara diam-diam. Apalagi setelah percakapan mereka dalam perjalanan kembali ke Manhattan setelah kekacauan di Brooklyn tadi.     

"Aku minta maaf karena sudah mengacaukan pesta ulang tahun puteramu." Sesal Lucas.     

"Tidak masalah." jawab Oliver.     

Lucas menghela nafas dalam, "Aku teringat dengan pesta ulang tahunku saat aku berusia delapan tahun." Ujarnya terjeda. "Saat itu ayahku memberikan hadiah . . ." Lucas terdiam sekilas dan Olvier menyahut. "Pistol." Jawabnya.     

"Bagaimana kau tahu?" Alis Lucas berkerut.     

"Aku ada di sana saat itu." Jawab Oliver.     

Lucas menghela nafas dalam, "Saat itu pesta ulang tahunku juga menjadi begitu kacau. Mendadak terdengar banyak suara tembakkan, semua orang berhamburan, dan aku sangat ketakutan, bersembunyi di balik meja, sampai ibuku menemukanku dan menarikku, merangkak diatas pecahan kaca yang berhamburan untuk lari, . . ." Ujar Lucas.     

Rahang Olvier mengeras sekilas, dia teringat betul karena pada hari ulang tahun bocah itu, saat dia masih berusia delapan tahun, saat itulah pengerebekkan terjadi di rumah megah milik ayahnya. Marcus Durant ditahan, isterinya yang berusaha lari dari polisi membawa puteranya yang adalah Lucas terpaksa di lumpuhkan dengan cara ditembak di tempat, di depan mata Lucas kecil.     

"Aku kehilangan ibuku di hari ulang tahunku." mata Lucas berkaca. "Dan aku tahu rasanya saat ulang tahunku di kacaukan." Rahangnya mengeras.     

Oliver menatapnya sekilas, "Delapan tahun berlalu, dan kau tumbuh menjadi pria yang kuat." Ujar Oliver.     

Alis Lucas berkerut, dia berpikir mungkin Prosecutor Oliver Hawkins menjadi dalang dibalik semua ini?     

"Matamu memang liar, seolah penuh kebencian. Tapi aku tahu kau bukan pria seperti itu." Ujar Oliver. "Kau masih sangat muda, usiamu baru duapuluh dua tahun, kau masih bisa memilih jalanmu sendiri, nak. Kau bisa memulai kehidupan normalmu, jauh dari semua yang kau jalani selama ini. Yang terpaksa kau jalani." Tegas Olvier dan Lucas terdiam.     

Terombang-ambing oleh perasaannya yang bingung. Tidak ada tempat bertanya yang bisa memberikan gambaran jelas bagaimana semua itu terjadi, dan apa yang sebenarnya harus dia lakukan. Semua menjadi abu-abu bagi Lucas.     

***     

Dia menarik pintu dan menutupnya, kemudian melempar dirinya ke atas kasur, dengan satu tangan menopang kepalanya Lucas menatap langit-langit. Dia memikirkan bagaimana caranya melarikan diri dari Oliver Hawkins. Dia juga berpikir berapa lama waktu yang dia butuhkan untuk bisa lari dari pria itu dan kemana dia akan pergi setelah dia tak memiliki uang sepeserpun, tak ada telepon pintar, bahkan ponsel, identitas, pasport semuanya disita.     

Entah berapa lama Lucas memikirkan semua itu dalam kegelapan di dalam kamar, hanya lampu tidur yang menyala. Mendadak terdengar suara pintu terbuka dan Lucas segera memejamkan mata. Ternyata Oliver masuk ke dalam kamar untuk memeriksanya. Dia menyelimuti Lucas dan meninggalkan anak muda itu kemudian berjalan menuju kamarnya.     

Lucas yang selama ini selalu dididik dengan keras oleh ayahnya, sudah diajari memegang senjata bahkan saat usianya belum genap tujuh tahun dan belajar bela diri sejak dia masih lima tahun, tidak pernah mendapat perlakuan manis dari ayahnya seperti yang dilakukan Olvier padanya. Wajah Lucas memanas, rahangnya mengeras dan matanya berkaca. Tapi dia memilih untuk tidak menangis, tidak ada air mata di dalam kamus hidupnya.     

Yang terlintas dibenaknya adalah Roberto, orang yang paling setia padanya, bahkan bisa dibilang Roberto adalah orang kepercayaan Marcus dan isterinya yang menjaga Lucas setelah dia ditinggalkan oleh ibunya yang meninggal dunia tertembus peluru polisi dan ayahnya yang ditahan di penjara bertahun-tahun. Roberto yang mengajari bagaimana Lucas harus bangkit dan mengurus semua bisnis yang ditinggalkan Marcus untuknya.     

Tapi di detik terakhirnya, Roberto justru membelot darinya dan menjadi antek-antek Anthonio, dia bahkan pergi bersama dengan David, putera Anthonio kemanapun pria itu pergi. Lucas tahu betul bahwa Anthonio berniat untuk menjadikannya anak buah, agar tak ada lagi kerikil yang menghalangi langkahnya. Jika Lucas Durant sudah bertekuk lutut padanya, maka tak ada yang tersisa dari kekuasaan Marcus Durant sama sekali, dan Anthnio akan menggunakan Lucas Durant untuk menghianati ayahnya sendiri, Marcus Durant. Itu adalah balas dendam paling kejam yang direncanakan oleh Anthonio untuk rivalnya Marcus Durant.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.