THE RICHMAN

The Richman - Agains The Queen



The Richman - Agains The Queen

0Ella bergelung dipelukan Robert, setelah mereka berdua melawan ratu, kini mereka memilih untuk tinggal di Secret Garden Castelle dibandingkan di istana utama yang di tempati oleh Ratu. Princess Ellyn juga memilih untuk tinggal di istana yang lain bersama putera dan juga suaminya. Di istana utama tinggalah Queen seorang diri lengkap dengan pengawalan dan juga puluhan pelayan dan staff istana.     

Sementara di Secret Garden, sebuah istana yang lebih kecil yang menjadi lebih seperti rumah bagi Ella dan Robert. Beberapa staff bekerja lebih banyak dari biasanya dan petugas keamanan berjaga lebih ketat dari biasanya.     

Sementara itu Robert tampak berbaring di kamarnya dan Ella bergelayut di pelukannya. Malam belum terlalu larut tapi mereka memilih berisirahat setelah seharian ini menguras banyak energi dan ada sedikit ketegangan antara dirinya dan ibunya.     

Ratu bersikukuh untuk tidak merestui hubungan Robert dan Ella sementara Robert tak memberinya pilihan karena dia mengumumkan pertunangannya dengan Ella di hadapan publik. Dan salah satu cara untuk menjaga stabilitas monarki adalah dengan tidak membuat citra buruk dan ketidakakuran di dalam istana. Meski sejujurnya ratu masih begitu ingin duduk di posisinya saat ini dan tidak merestui hubugnan Robert dan Ella, tapi di muka publik dia memperlihatkan sebaliknya.     

Namun bukan rahasia lagi bagi Ella jika Queen Elena, calon ibu mertuanya itu bisa saja melakukan berbagai hal nekat di belakang puteranya dan menyerang Ella secara psikis dan emosinoal dengan radikal.     

"Kita baru saja bersekongkol melawan Queen." Bisik Ella yang bergelung di pelukan Robert.     

"Terkadang ibuku perlu di berikan sedikit pelajaran, and it's ok." Rober tersenyum ke arah Ella.     

Ella mengusap dada Robert yang telanjang, "Your mother is the Queen of England." Ella mengingatkan suaminya itu, bahwa yang dia lawan adalah ibunya sendiri.     

Robert mengecup kening Ella sekilas, "And I'm the King, I make the decision, not her."     

Ella berbisik, "Aku benar-benar tidak ingin kau berperang melawan ibumu demi aku."     

"Aku tidak berperang melawan ibuku sayang, aku melakukan yang benar." Ujarnya. "Aku mengikuti apa yang mendiang ayahku katakan." Robert menatap Ella tepat saat tunangannya itu mendongak menatapnya. "Ayahku mengatakan, jika pilihannya adalah tahta atau cinta, maka ayahku memintaku untuk memilih cinta. Dan aku memilih cinta, pilihanyang tidak akan pernah ku sesali seumur hidupku." Imbuhnya.     

Ella berkaca mendengarnya, "Apa aku layak mendapatkannya?" bisiknya lirih.     

"You deserve me, all of me." Robert mengecup wanitanya dan Ella menenggelamkan dirinya semakin dalam ke pelukan sang raja, tunangannya.     

Robert menghela nafas dalam, "Kau tahu, hari itu mengapa aku ke kampusmu?" Tanya Robert.     

"No." Geleng Ella.     

"Sebenarnya aku tidak ingin ke sana awalnya, aku hanya berkeliling setelah kembali dari misi perdamaian. Aku hanya ingin merasakan kembali kehidupan di London setelah berbulan-bulan tinggal di camp pengungsian. Dan aku bertemu dengan masadepanku, dalam sebuah ketidaksengajaan." Robert tesenyum mengenang.     

"Apa kau percaya takdir?" Ella bertanya.     

"Awalnya tidak, tapi sekarang aku yakin bahwa di setiap hal yang terjadi dalam hidup kita, itu terjadi untuk sebuah alasan." jawab Robert.     

Ella mengusap lengan Robert dan menemukan bekas luka yang tak di sadarinya sebelumnya. "Kau punya bekas luka?" Ella bertanya pada Robert saat tangannya menyentuh permukaan kulit Robert yang tidak rata.     

"Aku punya lusinan bekas luka." Jawab Robert santai.     

"What?" Ella membulatkan matanya.     

"Ayahku adalah seorang militer, begitu juga ayahnya, dan juga ayahnya kakekku dan para leluhur kami dan sekarang aku." Ujar Robert, "Di dunia militer hanya ada dua pilihan, kita menembak atau kita ditembak lebih dulu."     

"Dan kau memilih?" Ella menatapnya nanar.     

"Aku memilih melumpuhkan tanpa membunuh jika itu memungkinkan." Ujar Robert.     

"Jadi kau menembak berapa orang sejauh ini?" Ella bertanya lagi.     

"Beberapa." jawab Robert. "Bisakah kita mengganti topik Mss. Dimitry, itu membuatku tidak nyaman.     

"No." Geleng Ella.     

"Oh come on." Gerutu Robert.     

"Ceritakan tentang semua kisah di balik luka ini."     

Robert mengangkat satu tangannya dan melipatnya di belakang kepala, "Hampir semuanya kudapatkan saat latihan." Ujar Robert.     

"Berarti ada yang tidak kau dapatkan kerna itu?" Alis Ella berkerut.     

"Ya, beberapa karena di serang." Jawabnya.     

Ella menghela nafas dalam, "Bisakah kau berjanji padaku untuk tidak terluka lagi setelah ini?" Tanya Ella.     

Robert tersenyum, "Aku tidak bisa menjanjikan untuk tidak terluka lagi, tapi aku bisa menjanjikan bahwa aku mencintaimu, selamanya." Robert tersenyum dan Ella menghela nafas dalam.     

"Bisakah aku menjadi isterimu tanpa menjadi Queen of England?" Tanya Ella.     

"Nope." Geleng Robert.     

"Aku benar-benar tidak ingin membuat ibumu semakin membenciku." Ella terlihat sedih setiap kali memikirkannya.     

"Dia akan menyukaimu Ella, secepat dan sebesar aku menyukai dan mencintaimu, mungkin bahkan lebih." Robert membesarkan hati tunangannya itu. "Kau begitu mudah dicintai dan hatimu begitu tulus sayang, tidak ada orang yang bisa menolakmu." Ujar Robert. "Ibuku juga akan menyukaimu, cepat atau lambat. Kau hanya harus bersabar." Robert menatap Ella dan berusaha meyakinkan wanita di hadapannya itu.     

"Apa kau berpikir begitu?" Tanya Ella lirih.     

"Ellyn adalah orang pertama yang tidak terlalu menyukaimu, bahkan sebelum ibuku tahu tentangmu. Entah ada masalah apa diantara kalian berdua, kudengar kalian memeperbutkan seorang pria di kampus, tapi lihatlah sekarang, kalian begitu dekat, dan dia bahkan sangat mendukung kita." Robert meyakinkan.     

Ella mengkerutkan alisnya, "Tidak seperit yang kau dengar." Geleng Ella cepat.     

"Aku bukan hanya mendengar, tapi aku juga melihat." Ujar Robert.     

"Apa yang kau lihat?" Ella menjadi panik.     

"Pria itu begitu peduli padamu, aku tahu dia mungkin menaruh hati padamu juga." Robert tersenyum, "Tapi tidak akan kubiarkan dia memilikimu, tidak selama aku hidup." Robert tersenyum sekali lagi dan Ella beringsut untuk mengecup pipinya.     

"Aku tidak pernah berpaling darimu, meski beberapa kali aku berusaha lari tapi aku tidak bisa membohongi perasaanku. Terlepas kau adalah King of England atau pria biasa, aku mencintaimu Robert Owen Fredric Jr." Bisik Ella.     

"Aku tahu, kau adalah gadis paling setia yang pernah kukenal." Robert mengiyakan. "Itulah sebabnya aku bahkan rela melawan ibuku sendiri demi mendapatkanmu." Robert mengusap-usap rambut Ella, kemudian tangannya menuruni punggung telanjang Ella di balik selimut yang menutupi tubuh mereka.     

"Aku berharap kalian berdamai." Ella menatap Robert. "I'll find the way." Robert meyakinkan Ella dan gadis itu tersenyum.     

"I Love you." Bisik Ella dan dijawab segera oleh Robert. "I love you too."     

Ella beringsut dan membenamkan diri dalam pelukan Robert sementara Roebert memeluk dan mengusap-usap lengan Ella. Mata mereka terpejam dan tampak mulai jatuh tertidur dalam kedamaian. Apa yang mereka perjuangkan selam bertahun-tahun, terutama dua minggu terakhir Robert dan Ella berjuang menghadapi para dewan Monarki untuk lolos dari test mereka untuk menjadi pendamping King of England.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.