Legenda Chu Qiao: Tuan Putri Agen Divisi 11

Bab 129



Bab 129

0Chu Qiao perlahan mulai cemberut. "Sudah berapa lama kamu berdiri di sini?"     

"Baru sebentar." Li Ce berjalan mendekat terhuyung-huyung dan duduk di samping Chu Qiao. Dia memegang botol arak dari perak di tangannya dan berkata, "Kamu mau?"     

Chu Qiao menggeleng dan menjawab, "Aku tidak minum."     

Li Ce mengangkat bahunya. "Hidupmu membosankan."     

"Bukannya tidur, kamu kemari untuk mengejek aku?"     

Li Ce menenggak seteguk arak. Daya tahan alkoholnya tidak terlalu bagus. Dengan beberapa teguk, wajahnya sudah berubah menjadi agak merah. Dia melihat ke Chu Qiao, lalu menunjuk ke sebuah pulau kecil di tengah danau, dan berkata, "Apakah kamu tahu pohon itu sudah hidup berapa lama?"     

Chu Qiao terkejut, tidak menyangka dia tiba-tiba membahas hal ini.     

Li Ce menjawab pertanyaannya sendiri dan berkata, "Lebih dari 400 tahun. Pasti kamu tidak menyangka hal itu. Dia sudah hidup lebih lama daripada Kekaisaran Xia." Setelah itu, dia menunjuk ke bunga kecil di samping jembatan kayu dan berkata, "Apakah kamu tahu bunga apa ini?"     

Bunga itu berwarna ungu pucat dan berukuran kecil. Ia tertiup di dalam angin, tampaknya bisa terbawa angin kapan saja.     

"Ini adalah You Yan. Bunga ini mekar di malam hari dan akan layu saat subuh. Ia hanya mekar sekali seumur hidup dan hanya untuk beberapa jam, tetapi dia harus menunggu satu tahun untuk itu."     

Ada pola bunga di botol arak perak itu, mirip seperti bunga You Yan. Li Ce menenggak seteguk arak lagi dan berbalik sambil berkata, "Qiao Qiao, hidup itu pendek dan berat. Sebelum kamu tahu, waktu akan berlalu dan kita akan menjadi tua. Selagi kamu bisa menikmatinya, nikmatilah. Jangan menyia-nyiakan masa muda."     

Chu Qiao menggeleng perlahan, kemudian menjawab dengan suara rendah, "Kalau aku diberi pilihan, lebih baik aku menjadi seperti bunga You Yan, daripada menjadi pohon tersebut, sibuk sepanjang hidupnya."     

"Hehe." Li Ce tersenyum cerah. "Setiap makhluk hidup punya cara mereka sendiri untuk bertahan hidup. Bunga You Yan menertawakan pohon itu karena sibuk sepanjang hidupnya, dan karena membosankan. Namun, dia tidak tahu bahwa bertahan hidup untuk waktu yang begitu lama di tengah berbagai kesulitan merupakan keindahan tersendiri yang menarik. Bagaimana mungkin hidup yang pendek bisa membuktikan keindahan waktu?"     

Chu Qiao berbalik dan melihat tatapan cerah di mata Li Ce. Senyuman pria itu tetap berseri-seri. Gadis itu bertanya, "Bagaimana denganmu? Apakah kamu memilih menjadi bunga atau pohon?"     

"Aku?" Li Ce berbalik dan tersenyum. "Aku adalah orang yang berambisi. Aku mau hidup lama seperti pohon itu, tetapi dengan keseruan hidup si bunga, haha."     

Chu Qiao menggeleng perlahan dan menjawab, "Kita harus menikmati masa-masa indah, bukan hanya sekadar duduk diam menghargai masa tersebut."     

"Puisi yang bagus!" Li Ce tertawa, mendongak untuk menenggak araknya lagi dan berkata, "Qiao Qiao, aku tidak menyangka kamu cukup fasih dalam literatur."     

Chu Qiao tersenyum, dia memilih untuk tidak membantah pria tersebut.     

"Qiao Qiao, ada yang ingin aku katakan, tetapi aku tidak tahu apakah pantas."     

Chu Qiao tersenyum dan menjawab, "Kalau kamu menganggap aku sebagai teman, katakan saja."     

Li Ce pada malam ini berbeda dari dirinya yang biasa. Walaupun mereka sedang berbincang, dia tidak terlihat riang. Justru, dia terlihat serius saat duduk di bawah cahaya bulan, dikelilingi oleh pepohonan. Nada suaranya terdengar lebih serius dibanding biasanya dan lebih jernih. Angin meniup lembut lengan baju mereka, membuat warna mutiara dan hijau itu saling terjalin. Hal itu menambahkan sedikit kehangatan ke dalam situasi ini.     

Chu Qiao merapikan rambutnya yang berantakan. Li Ce menatap gadis itu, pandangan di matanya menjadi semakin serius.     

"Walaupun Kekaisaran Xia sedang dalam kekacauan karena berbagai adipati dan warga sipil yang memulai pemberontakan, tetapi ia bagaikan pohon ini. Ia memiliki dasar yang kuat. Walaupun sekarang ada badai, asalkan perahu bisa dijaga keseimbangannya, akan mudah bagi mereka untuk balas menyerang. Tetapi, lihatlah keadaan di Yan Bei, walaupun mereka cukup kuat untuk memaksa Kekaisaran Xia sampai tunduk, tetapi secara politik mereka masih belum stabil. Kekuasaan tidak tersebar dengan merata. Orang-orang Quan Rong sedang menunggu kesempatan di utara sementara Kekaisaran Xia sedang menunggu di selatan. Dan juga, mereka belum diakui oleh berbagai kekuatan politik di dunia. Ini adalah tugas yang berat. Begitu ada sedikit kesalahan, seluruh negara bisa runtuh." Setelah selesai berbicara, Li Ce tersenyum dan memetik bunga You Yan tersebut, lalu meneruskan lagi, "Yan Bei bagaikan bunga You Yan sedangkan Xia adalah pohon tua itu. Malam hanya sementara. Begitu fajar menyingsing, pemenangnya akan terlihat."     

Angin berembus lalu, membawa bunga ungu itu bersamanya. Setelah sejenak, bunga itu mendarat di danau.     

Chu Qiao memandangi Li Ce. Tiba-tiba, dia merasa seakan-akan sebuah lapisan kabut muncul di depan matanya. Dia tidak bisa melihat apa yang sedang terjadi di hadapannya.     

Lama setelah kejadian ini, Chu Qiao akan menyampaikan kepada Yan Xun apa yang dikatakan Li Ce kepadanya. Pria itu duduk di atas kudanya. Angin Yan Bei akan meniup kedua matanya, sementara salju mendarat di rambutnya. Pria tersebut, setelah mendengar apa yang disampaikan Chu Qiao, tidak bereaksi seperti yang Chu Qiao lakukan saat ini, memilih untuk tetap diam. Setelah cukup lama, pria tersebut menjawabnya dengan suara rendah, "Kalau begitu, mari kita buat malam ini bertahan selamanya."     

Gadis itu tidak mengerti apa yang dikatakan oleh Yan Xun. Dia berpikir dalam hati bahwa Li Ce tidak mengerti Yan Xun. Kekaisaran Xia memang sebuah pohon kuno dengan akar yang kuat, yang menyebar ke seluruh Dataran Hong Chuan. Namun, walaupun dia menuai hasil dari pohon itu, pohon tersebut memiliki terlalu banyak cabang yang membutuhkan gizi, air dan cahaya matahari untuk bertahan hidup. Mereka semua bagaikan vampir, menyedot kehidupan dari pohon itu.     

Sedangkan Yan Bei, walaupun mereka lemah, tapi mereka menunjukkan keinginan keras untuk hidup, sama seperti bunga You Yan. Asalkan ada sejengkal tanah, dia bisa tumbuh dan mekar. Tidak peduli musim dingin atau musim panas, dia akan menunggu kesempatan untuk tumbuh. Sedangkan Yan Xun, bagaimana mungkin dia duduk diam dan menunggu kematiannya, sambil melihat negaranya runtuh menjadi abu.     

Namun, ini adalah kejadian yang masih lama dari sekarang. Saat ini, Chu Qiao menatap Li Ce dengan diam, merasa kalau dia belum sepenuhnya mengenal pria ini. Di bawah wajahnya yang riang dan sikapnya yang tidak lazim, ada terlalu banyak yang disembunyikan. Ini juga pertama kalinya pria itu membuka hati dan jiwanya terhadap Chu Qiao walaupun hanya sedikit, membiarkan bayangan gadis ini untuk menyelinap masuk dan menjelajahinya.     

Chu Qiao berbisiik, "Li Ce, apakah kamu temanku?"     

Li Ce tersenyum tipis dan memberikan jawaban yang tidak berhubungan dengan pertanyaan itu, "Aku adalah Putra Mahkota dari Tang."     

Chu Qiao tidak bergeming dan terus bertanya, "Apakah kamu akan membantu kami menyerang Kekaisaran Xia?"     

Li Ce menggeleng dan menjawab lembut, "Tidak."     

"Apakah kamu akan membantu Xia menyerang kami?"     

Li Ce terdiam sejenak. Sambil tertawa, dia menjawab, "Pei Luo dari Zhen Huang mengambil 18 provinsi di Hong Chuan dari Kekaisaran Tang pada masa itu. Selama ratusan tahun setelahnya, kedua kekaisaran ini terus berperang. Tak peduli seberapa tak tahu malu atau tidak masuk akalnya diriku, aku tidak mau menjadi pendosa dari keluargaku."     

Chu Qiao mengangkat alisnya. "Dalam hal ini?"     

"Aku tidak akan ikut campur dalam perang antara Xia dan Yan Bei. Bahkan jika Zhao Zhengde menikahkan putrinya, tidak, bahkan ibunya sekalipun kepada aku, itu tidak akan berguna! Haha!" Li Ce terus mengoceh lalu tiba-tiba tertawa terbahak-bahak.     

Chu Qiao tersenyum dan berkata, "Kalau begitu, kamu adalah temanku." Dia mengulurkan tangannya perlahan, dengan tatapan yang berbinar-binar di matanya dan senyuman lebar di bibirnya.     

Li Ce tertawa lepas. Saat melihat gerakan gadis itu, dia tertegun. Namun, sesaat kemudian, pria itu tertawa dan meniru gerakannya, mengulurkan tangannya perlahan dan menjabat tangan gadis itu!     

Chu Qiao tersenyum tipis, sambil menatap Li Ce dengan semangat. Senyuman gadis itu sangat cerah. Dia melihat ke atas, cahaya bulan menyinari wajahnya, membuatnya tampak memesona.     

Sambil tersenyum, dia melanjutkan, "Li Ce, Yan Bei bukanlah seperti You Yan atau pun lalat capung. Walaupun pohon yang bernama Kekaisaran Xia itu cukup besar, tetapi akarnya sudah mulai membusuk. Beberapa pangeran yang ambisius tidak bisa menyokong pohon itu. Apakah kamu pernah mendengar? Mereka yang mendapatkan hati rakyatnya, menguasai seluruh dunia di bawah kaki mereka."     

Pada saat itu, Li Ce merasa bingung. Dia sedikit mengernyit dan bergumam pada dirinya sendiri, "Mereka yang mendapatkan hati rakyatnya, menguasai seluruh dunia di bawah kaki mereka?"     

Chu Qiao tertawa lembut. Di masa ini, topik ini akan terasa sangat luar biasa dan dibuat-buat. Gadis itu mengangguk dan melihat ke depan, perlahan dia berkata, "Penguasa sebuah negara memimpin rakyatnya. Rakyatnya memegang kekuasaan yang tak terbatas. Pasukan, persenjataan, kekayaan dan makanan seluruh negara, berasal dari para budak dan rakyat jelata yang sudah diinjak-injak oleh para bangsawan. Mereka adalah orang-orang yang paling murah hati. Mereka hanya butuh sesuap nasi dan sebidang tanah untuk bisa mengorbankan sebagian besar makanan mereka, untuk memberi makan orang lain. Namun, bagaimana jika mereka tidak lagi bisa bertahan hidup seperti ini?" Chu Qiao menoleh dan menatap Li Ce dengan yakin, lalu berkata, "Tidak ada orang yang akan duduk diam dan menunggu kematian mereka. Li Ce, kalau semua rakyat sipil memberontak melawanmu, apakah kamu bisa mempertahankan tahtamu?"     

Li Ce tertegun. Sambil merengut, dia menjawab, "Bagaimana mungkin itu terjadi?"     

Chu Qiao tertawa. "Mengapa tidak mungkin? Hanya karena beberapa hal belum pernah terjadi tidak berarti mereka tidak akan terjadi. 300 tahun lalu, apakah kalian semua akan menyangka kalau suku-suku kecil akan bangkit? Apakah kalian menduga kalau mereka akan menginjak-injak Yin Shan dan menduduki 18 provinsi di Hong Chuan, dan kemudian memulai perang dengan Kekaisaran Tang? Apakah kalian memikirkan kalau pemimpin dari keluarga Nalan akan memberontak terhadap kekaisaran dan mendeklarasikan kemerdekaan Kekaisaran Song?"     

Li Ce terdiam dan mengernyit.     

Chu Qiao tertawa dengan lembut. Kekaisaran saat ini mungkin dikategorikan di bawah Dinasti Xia dalam sejarah Cina modern. Karena kekuasaan mereka belum dipertanyakan oleh rakyat, mereka terus menganggap diri mereka tak terkalahkan. Apakah mereka menganggap rakyat akan terus tunduk kepada mereka selama ribuan tahun?     

"Li Ce, tunggu dan amati. Segala hal telah berubah. Terus berpegangan pada kejayaan di masa lalu bukanlah hal yang tepat. Cepat atau lambat, kamu akan menyaksikan betapa kuatnya rakyat ketika mereka marah. Kekuatan yang mereka miliki bisa menyebabkan kekacauan. Mereka bisa menggeser gunung dan menciptakan badai. Kekaisaran Xia, Yan Bei, Kekaisaran Tang, Kekaisaran Song, bahkan suku minoritas Quan Rong di luar perbatasan, kita semua akan runtuh dengan lemah bagaikan semut di hadapan kekuatan ini. Pihak yang bisa mendapatkan kekuatan inilah yang akan menjadi pemenang utama."     

Senyuman di wajah Li Ce telah hilang. Dia mengerutkan keningnya dan menatap Chu Qiao, tetap terdiam.     

Chu Qiao berbalik dan melihat Li Ce sambil tersenyum. "Li Ce, kamu adalah temanku. Aku harap ketika hari di mana badai besar itu tiba, kamu bukanlah yang pertama terkena imbasnya."     

Angin dingin berkecamuk. Pandangan di mata pria itu tiba-tiba berubah menjadi dingin dan tajam, bagaikan panah. Dia melihat ke arah Chu Qiao, tidak berkedip atau mengatakan apa pun. Angin bertiup di antara mereka, membuat suasana menjadi semakin dingin. Setelah cukup lama, pria itu kembali tenang dan tertawa lembut, dan berkata, "Qiao Qiao, aku tidak pernah mendengar kata-kata ini sebelumnya, tetapi aku merasa ini sangat bermakna. Aku akan mempertimbangkannya lebih lanjut."     

Chu Qiao tahu kalau Li Ce memiliki niat untuk membunuhnya pada saat itu. Namun, dia tidak menyerang. Walaupun mereka mewakili kekuasaan yang berbeda dan memiliki pandangan yang berbeda, seperti yang dia jelaskan, mereka adalah teman, atau mungkin lebih dari sekadar teman. Mereka tidak bisa menjelaskan hubungan mereka dengan pasti. Tiba-tiba, Chu Qiao mengerti satu hal yang sudah mengganggunya selama ini. Dari semua tuan tanah, mengapa Kaisar Xia menyerang Yan Bei? Mengapa dia membunuh Yan Shicheng, yang merupakan bawahannya yang paling setia? Jika sang Kaisar ingin mengatur keseimbangan kekuasaan, bukankah seharusnya dia memulai dari tuan tanah yang lainnya? Raja Ling? Raja Jing? Para pimpinan suku barbar yang sembrono dan liar? Tetapi, sekarang dia sudah mengerti semuanya. Alasannya sederhana. Ketika Yan Bei bersekutu dengan Serikat Da Tong, Yan Shicheng menerima sebuah ideologi baru. Bunga yang berbeda telah mulai tumbuh dan mekar di dataran tinggi Yan Bei yang dingin, dan menyebabkan buah yang berbeda mulai matang. Dari sudut pandang netral, Yan Bei sudah tidak lagi berpikir sejalan dengan ibu kota kekaisaran. Hal ini sama dengan keadaan di mana sebuah negara yang dijalankan dengan ideologi kapitalis, namun ada partai politik di dalamnya yang menganjurkan ideologi komunis. Itu tidak bisa diterima. Ini adalah niat yang sangat jelas menentang pemerintahan pusat, dan merupakan tindakan pengkhianatan yang tidak bisa diampuni.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.