Nirwana Monster

Kartu Baru



Kartu Baru

0

Pagi yang cerah keesokan harinya….

Lin Xin bangun lebih bersemangat dan lebih pagi dari biasanya, ia juga tampak ceria.. Sepertinya, insiden dengan sang vampir kemarin malam tidak berpengaruh apa-apa padanya.

Sementara itu, Lin Huang, tidak bisa tidur sedikitpun. Pikirannya tertuju pada kartu yang belum sempat diambilnya.

Setelah semua kejadian itu, meja makan dan sebagian besar perabotan rumah mereka hancur oleh serangan sang vampir. Dengan kondisi mereka saat ini, mereka tidak perlu repot mempersiapkan sarapan. Sambil menyantap sarapannya, Lin Huang menyaksikan berita yang diproyeksikan dari cincinnya. Reporter berita tersebut adalah pria paruh baya yang sama yang dilihatnya dalam berita kemarin.

"Kemarin sore, Mata Virtual yang terbuka di dekat pos pijakan No.7D101, ditutup secara otomatis, satu jam setelah kejadian. Saat ini, lebih dari 30 Pemburu Monster sedang memburu monster-monster dalam radius 300 kilometer di sekitar Mata Virtual. Diperkirakan lebih dari 3.000 monster Tingkat Perunggu dan tingkat lain di atasnya telah tewas. Berdasarkan laporan, monster-monster kategori Tingkat Besi di daerah tersebut akan segera terbunuh. Saat ini, sudah aman bagi penduduk yang tinggal di dekat area tersebut untuk keluar rumah..."

Perkumpulan Para Pemburu berada di puncak kejayaan mereka hari itu. Mereka berhasil membunuh semua monster yang keluar dari Mata Virtual dalam waktu kurang dari 24 jam. Meskipun mereka belum membunuh monster-monster Tingkat Besi di daerah tersebut, mereka tidak khawatir. Mereka yakin bahwa makhluk semacam itu tidak berbahaya di pos pijakan yang kecil. Banyak penduduk juga telah membunuh monster dengan tangan mereka sendiri. Mereka membentuk tim yang terdiri dari enam orang dewasa bersenjata, sehingga membunuh monster Tingkat Besi menjadi hal yang mudah.

"Kakak, aku berangkat ke sekolah, ya!" Lin Xin berteriak.

"Baiklah, hati-hati di jalan, Xin Er," jawab Lin Huang.

Lin Xin berangkat ke sekolah setelah sarapan. Lin Huang mengantarkannya sampai ke pintu depan, kemudian menghabiskan sarapannya dan bersiap-siap untuk menjalankan aktivitasnya hari ini.

"Xiao Hei, karena aku masih memiliki kesempatan untuk mengambil kartu, biarkan aku melakukannya sekarang!" Lin Huang berkata pada kartu hitam di dalam tubuhnya. Ia tidak sabar untuk mengambil kartu itu.

"Apakah kau yakin ingin mengambil kartumu sekarang?" tanya Goldfinger.

"Aku yakin!" Lin Huang dengan yakin menjawab pertanyaan itu dan mengangguk. Ia sudah tidak sabar ingin mengetahui kartu yang akan didapatkannya.

"12 kartu telah dipilih secara acak. Silahkan tarik satu dari 12 kartu sebagai hadiah karena kau telah menjadi pemain."

"Peringatan: Kau hanya memiliki satu kesempatan. Setelah dipilih, kau tidak boleh merubahnya!"

Setelah penjelasan itu, 12 kartu hitam muncul mengambang di depan Lin Huang. Kartu-kartu tersebut membentuk lingkaran teratur, seperti angka-angka di jam dinding.

Lin Huang memperhatikan setiap kartu secara hati-hati. Baginya, kartu-kartu tersebut terlihat sama. Setiap kartu berwarna hitam dengan satu tanda tanya emas di bagian tengah yang tampak menyala keemasan, kontras dengan latar belakang yang gelap.

Xiao Hei tidak mendesak Lin Huang untuk segera memilih. Karena tidak mendapatkan petunjuk dan perbedaan apapun, Lin Huang menggelengkan kepala sambil bergumam, "Maka sepertinya aku harus memilih secara acak salah satu kartu ini.." 

Ia mengangkat tangannya dan menunjuk kartu yang ada di posisi jam 12 di lingkaran. "Aku mau yang itu!" katanya dengan percaya diri. 

Tepat ketika ia menyelesaikan kalimatnya, kartu yang ia pilih terbakar dan sebuah kartu baru muncul dari abu.

"Selamat, kau mendapat Kartu Misi!" Xiao Hei mengumumkan.

Ia mengabaikan pemberitahuan Xiao Hei dan melihat kartunya secara lebih dekat.

Itu adalah kartu emas dengan seorang wanita berambut pirang mengenakan kostum pelayan berwarna hitam. Tubuhnya terlihat menggairahkan dengan balutan kostum yang tampak sangat menggoda, terutama belahan dadanya. Meskipun kostum tersebut tidak terbuka sepenuhnya, namun sepertiga dari payudaranya terlihat jelas. Sulit untuk tidak memperhatikannya.

"Selamat, kau telah mendapatkan Kartu Misi!" wanita dalam kartu itu mulai berbicara dan mengedipkan matanya genit. Lin Huang terkejut, konsentrasinya terganggu lagi oleh payudaranya yang bergerak naik turun.

"Sekarang, biarkan aku membacakan misimu!"

"Misi: Menjadi Pemburu Cadangan dalam waktu satu bulan!"

"Hadiah penyelesaian misi: Satu buah Kartu Sempurna."

"Jika misi tidak selesai dalam batas waktu yang ditentukan, kau akan dihukum: dan kehilangan Goldfinger!"

"Pengumuman misi telah disampaikan, silahkan baca bagian belakang kartu untuk informasi lebih lanjut."

Wanita itu kemudian kembali ke bentuk aslinya, diam, tidak bergerak di dalam kartu. 

Lin Huang bahkan tidak peduli dengan Kartu Sempurna. Baginya, ia harus menyelesaikan misi tersebut atau ia akan kehilangan Goldfinger! Jika itu terjadi, tidak ada harapan baginya untuk bertahan hidup di dunia ini.

Kemudian, ia membalikkan kartu dan melihat bagian belakangnya. Deskripsi tersebut persis sama dengan apa yang dikatakan wanita berambut pirang tadi kepadanya. Kemudian ia mengetuk kartu yang berubah menjadi debu berwarna emas yang terserap ke dalam tubuhnya.

"Untuk menjadi Pemburu Cadangan, setidaknya aku harus mencapai Tingkat Besi agar memenuhi syarat untuk melamar. Meskipun aku belum mampu, untuk saat ini aku akan mendaftar sebagai Penjaga Imperial dan lihat apa yang akan terjadi nanti," pikir Lin Huang. Ia telah melakukan penelitian tentang apa saja yang diperlukan untuk menjadi seorang Pemburu Cadangan. Ia tahu ada beberapa pekerjaan yang menawarkan pengecualian dan menjadi Penjaga Imperial adalah salah satunya.

Seorang Penjaga Imperial dapat mempengaruhi monster untuk mematuhinya. Tidak banyak orang yang memiliki bakat tersebut. Hal ini yang membuat seorang Penjaga Imperial menjadi eksklusif dan terhormat.

Lin Huang memiliki Kartu Monster yang dapat ia panggil untuk menyamarkan dirinya menjadi seorang Penjaga Imperial.

"Vampir Tingkat Besi peringkat ke-3 dianggap sebagai yang terkuat di antara mereka yang melamar di posisi Pemburu Cadangan, tetapi kelemahannya terlalu jelas. Jika seseorang menggunakan senjata yang telah terkontaminasi dengan pembagi septik, vampir akan berada dalam resiko besar di pertempuran…." 

Setelah melakukan beberapa analisa, Lin Huang melihat kartu keduanya, Kartu Pertukaran.

"Kartu Pertukaran ini akan sia-sia jika kugunakan pada Kartu Biasa. Tapi tidak ada cara lain. Aku hanya memiliki waktu terbatas untuk mengumpulkan semua kelengkapan guna memaksimalkan peluang menjadi seorang Pemburu Cadangan! Setelah kemampuan vampir yang langka ditingkatkan, kemampuannya bisa setara dengan Tingkat perunggu. Ini akan memperkuat peluangku untuk lolos.

 "Dengan Kartu Penukaran, semakin tinggi kemungkinan untuk memperoleh Kartu Langka, maka semakin tinggi nilainya. Kartu Biasa dapat ditingkatkan menjadi Kartu Langka dengan menggunakan Kartu Pertukaran. Demikian juga, jika digunakan pada Kartu Langka, kartu yang sama akan berubah tingkat menjadi Kartu Luar Biasa. Jika digunakan pada Kartu Luar Biasa, kartu tersebut akan meningkat menjadi Kartu Legenda dengan nilai yang luar biasa tinggi.

Awalnya, Lin Huang berencana untuk menggunakannya ketika ia memperoleh kartu yang lebih baik, tapi sepertinya ia harus menggunakannya sekarang.

"Xiao Hei, bagaimana cara untuk memanggil monster keluar dari Kartu Monster?" tanya Lin Huang.

"Pusatkan perhatianmu, maka kartu yang kau inginkan akan muncul di tangan. Pukul kartunya dengan kedua telapak tanganmu dan pemanggilan akan selesai!" instruksi itu muncul perlahan di kartu hitam tepat ketika ia bertanya. 

"Apakah orang-orang dapat melihat ketika aku memanggil kartu?" Lin Huang bertanya pada Xiao Hei. 

"Hanya pemain yang dapat melihat kartu-kartu itu, tidak ada orang lain yang bisa melihat atau merasakan keberadaan kartu-kartumu," kata Xiao Hei.

"Keren!" Lin Huang lega. Ia khawatir Goldfinger dapat dilihat oleh seseorang yang memiliki niat buruk jika mereka bisa melihat kartunya.

Setelah menghilangkan keraguannya, Lin Huang mulai memusatkan perhatiannya pada tugas yang akan diembannya.

Ia membayangkan Kartu Monster yang diinginkan dari Roda Kehidupannya dan menghendakinya muncul di tangannya yang terlentang.

Tak berapa lama, kartu berwarna kristal putih yang berukuran setengah dari telapak muncul di tangan kanannya.

Kartu tersebut sama persis dengan yang dibayangkan dari Roda Kehidupannya dan sekarang kartu itu benar-benar muncul di telapak tangannya. Ia bisa merasakan sensasi dingin yang mengalir dari kartu itu. 

Jika Xiao Hei tidak meyakinkannya bahwa tidak ada orang lain yang bisa merasakan kartunya, ia akan meminta orang lain di sekitarnya untuk memastikan apa mereka bisa melihat yang terjadi atau tidak. Namun, ia tahu bahwa apa yang dikatakan Xiao Hei itu benar.

Sambil mengikuti instruksi Xiao Hei, Lin Huang menghancurkan kartu tersebut sekencang mungkin. Awalnya, ia khawatir kekuatan pukulannya tidak cukup kencang, tetapi dengan sedikit usaha, kartu itu hancur menjadi ribuan keping dan kemudian menjadi utuh kembali. Dalam waktu kurang dari sedetik, seorang pria muda, seusianya, muncul di hadapannya.

Awalnya Lin Huang merasa skeptis. Sepertinya ia telah memanggil manusia, bukan monster seperti yang dibayangkannya.

"Kartu Monster-mu telah diaktifkan. Apakah kau ingin secara acak mengekstrak kemampuan monster itu?"


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.