Nirwana Monster

Leng Yuexin Naik Tingkatan - Tingkat Sakti



Leng Yuexin Naik Tingkatan - Tingkat Sakti

1

Selama dua hari di Kota Baqi, Lin Huang membawa Lin Xin ke tempat-tempat dengan makanan enak dan menyenangkan di pos pijakan. Pada Senin pagi, Lin Xin juga bangun pukul 6 pagi, menyebabkan Lin Huang bangun lebih awal karena ia berisik saat ia bersiap-siap di ruang tamu.

Ia mandi, mengganti baju dan kemudian membawa Lin Xin untuk sarapan di lantai bawah. Kapanpun Lin Huang tinggal di hotel, ia selalu memikirkan makanan di Kediaman Tetap. Sarapan prasmanan di hotel ini lumayan, tapi itu tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan makanan di Kediaman Tetap. Lin Huang kemudian menuju ke resepsionis untuk keluar dari hotel.

Setelah mereka meninggalkan hotel, ia membawa Lin Xin ke kafe terbuka yang pernah didatanginya. Ia disambut oleh aroma kopi yang menyegarkan yang membuatnya segar.

Ia kemudian bertanya kepada seorang pegawai, "Boleh aku tahu pukul berapa kalian buka?"

"Tuan, kami buka 24 jam. Anda bisa datang kapan pun Anda mau," pegawai wanita menjawab dengan anggun.

"Oh, baguslah...berikan aku secangkir kopi hitam," Lin Huang mengangkat alisnya, berbalik dan bertanya pada Lin Xin, "Kau mau minum apa?"

"Kopi pasti pahit, apakah ada minuman lain?" Lin Xin melihat menu dan memperhatikan bahwa disana tidak disediakan minuman tanpa kafein.

"Kami baru saja meluncurkan kopi madu beberapa bulan yang lalu. Ini adalah minuman manis," pegawai wanita menyarankan.

"Kalau begitu aku mau itu," Lin Xin mengangguk.

"Apakah ada yang lain? Kami juga memiliki pencuci mulut."

"Aku tidak, bagaimana denganmu?" Lin Huang memandang Lin Xin.

"Aku tidak mau. Kami masih kenyang sarapan," Lin Xin menggelengkan kepalanya.

"Baiklah kalau begitu. Satu kopi hitam dan satu kopi madu," pegawai wanita mengulangi.

Setelah tagihan dibayarkan, Lin Huang membawa Lin Xin untuk duduk di bawah payung di tempat terbuka. Matahari pagi menyakiti mata mereka. Ini adalah pertama kalinya Lin Huang dapat menikmati sisi indah dunia tanpa tekanan apapun. Kota Baqi tenang di pagi hari, ada sangat sedikit orang yang berjalan di alun-alun.

Meskipun demikian, kota ini memang indah. Jika ada lebih sedikit monster di dunia ini, orang akan bisa hidup dengan damai seperti surga di bumi.

Ia menatap matahari untuk waktu yang lama dan terganggu saat pegawai membawakan kopinya. Ia menyesap, tetapi mengerutkan kening. Lin Xin memperhatikannya dan bertanya, "Apakah tidak enak?"

"Ini sedikit pahit," Lin Huang meyakinkan saudara perempuannya.

"Kalau begitu kau bisa ambil punyaku, berikan punyamu," Lin Xin mendorong minumannya padanya.

"Tidak apa-apa aku lebih suka kopiku pahit," Lin Huang dengan sopan menolak tawarannya.

"Oh..." Lin Xin segera menyesap minumannya dan Lin Huang memperhatikannya saat matanya bersinar.

"Rasanya sangat enak!"

"Baguslah, tapi jangan minum terlalu banyak atau nanti malam kau akan sulit tidur," Lin Huang mengingatkannya.

Lin Xin memuaskan diri dengan minumannya sehingga ia tidak mendengar apa yang dikatakan Lin Huang. Tiga menit kemudian, Lin Xin menghabiskan minumannya. Ia melepaskan sedotannya dan dengan matanya yang imut ia bertanya, "Kakak, bolehkan aku minta satu lagi?"

"Ya boleh, cobalah untuk tidur malam ini."

"Kakak memang yang terbaik!" Lin Xin bergegas ke dalam kafe, tak lama kembali ke sisi Lin Huang dengan secangkir kopi yang berukuran lebih besar.

Lin Huang memelototinya. Ia menjulurkan lidah dan berkata kepada Lin Huang dengan riang, "Kau tidak bilang kalau aku tidak boleh memesan ukuran ekstra besar."

"Jangan datang mencariku malam ini kalau kau tidak bisa tidur," Lin Huang galak.

"Aku akan memainkan mainanku jika aku tidak bisa tidur malam ini," Lin Xin mengangguk.

Setelah ia menyelesaikan kopinya, Lin Huang membaca berita di jaringan. Sebuah artikel berita menarik perhatiannya. Judul beritanya adalah 'Putri Keluarga Leng menjadi Tingkat Sakti pada usia 18'. Ia menekan pada beritanya, itu adalah Leng Yuexin. Lin Huang membaca artikel berita dan menjadi tahu lebih banyak mengenai latar belakang keluarga Leng Yuexin.

Ia berasal dari keluarga paling berkuasa di antara enam keluarga bangsawan di Divisi7. Disebutkan dalam dalam berita tersebut bahwa keluarga mereka berkuasa sejak era baru, sekitar 800 tahun yang lalu.

"Tidak heran pusaka-pusaka tidak berarti apa-apa baginya..." Lin Huang telah mendengar tentang enam keluarga bangsawan sebelumnya, tetapi ia tidak tahu bahwa keluarga Leng Yuexin adalah salah satunya.

"Tidak heran keluarga Li mau mempertimbangkan untuk meminta maaf kepada keluarganya."

"Kakak, apakah ini Leng Yuexin yang mengirimkan paket itu?" Lin Xin mengintip berita yang sedang dibaca kakaknya. "Baru 18 tahun dan ia sudah menjadi sakti, wow! Bagaimana kau mengenalnya?"

"Aku mengikuti timnya saat aku pergi ke Hutan Wangyou," Lin Huang berkata begitu.

"Lalu kenapa ia mengirimimu barang?" Lin Xin penasaran.

"Aku membeli beberapa barang darinya, tetapi ia tidak membawa barangnya dengannya waktu itu, jadi ia mengirimkannya saat ia pulang," Lin Huang segera memikirkan kebohongan.

"Apa yang kau beli darinya?" Lin Xin bertanya lebih lanjut.

"Kenapa kau banyak sekali bertanya? Minum kopimu," Lin Huang takut bahwa semakin ia terlibat dalam percakapan, semakin ia ingin tahu.

"Apakah kau mendapatkan tanda tangannya?" Lin Xin bertanya lagi.

"Tidak, aku lupa minta."

"Tolong mintakan tanda tangannya lain kali!"

"Tentu, aku akan memintanya jika kita bertemu lagi."

Setelah beres dengan Lin Xin, Lin Huang ragu dan mengirimkan pesan pada Leng Yuexin. Pesannya singkat, 'Selamat atas kenaikan tingkat menjadi Sakti! "

Leng Yuexin tidak menjawabnya dan beberapa saat kemudian, Lin Huang mematikan perangkat komunikasinya. Ia kecewa. Mereka minum kopi sambil menunggu kapal luar angkasa. Tiba-tiba, ada pemberitahuan dari cincinnya. Ia membukanya dan itu adalah pesan dari Leng Yuexin.

"Terima kasih. Aku baru saja mandi jadi aku tidak bisa memeriksa pesanku. Apa kabar?"

"Adikku sedang libur panjang, jadi aku membawanya ke Kota Xiagong," Lin Huang segera menjawab.

"Kau mengalami masa yang sulit sebelumnya, jadi sangat baik untuk sedikit bersantai. Aku juga akan berlibur sendiri dalam beberapa hari ke depan. Aku akan pergi ke Divisi3," Leng Yuexin memberi tahu Lin Huang.

"Tidak mudah menjadi Sakti, kau layak mendapatkan hiburan. Selamat berlibur!" Lin Huang menjawab.

"Kau juga selamat berlibur."

Lin Huang mematikan perangkatnya dan tidak bisa menahan senyum. Saat Lin Huang punya waktu untuk jalan-jalan, ia mengunjungi pos pijakan kelas B sementara Leng Yuexin yang berasal dari keluarga bangsawan bisa pergi ke mana saja, kapan saja ia mau.

"Suatu hari aku akan menjadi Sakti dan pergi ke divisi lain!" Lin Huang berjanji pada dirinya sendiri.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.