Nirwana Monster

Raksasa Salju



Raksasa Salju

0

Monster putih kecil tersebut seukuran bola basket dan tubuhnya berbulu, tampak seperti bola bulu. Ia memiliki sepasang mata hitam yang terang serta mulut yang besar, sampai-sampai setengah wajahnya dipenuhi oleh mulutnya. Hanya kedua indera tersebut yang ada di tubuhnya.

Lin Huang langsung mengenali bahwa itu adalah Monster Bola Salju.

Monster Bola Salju adalah spesies yang bermutasi. Bagi manusia, monster ini termasuk jenis yang tidak berbahaya, meskipun mereka memiliki gigi yang tajam, mereka sebenarnya penakut. Mereka lebih suka melarikan diri ketika menghadapi makhluk yang lebih besar dari tubuhnya, karena pada dasarnya mereka membenci perkelahian.

Monster ini terlihat imut dan biasanya para perempuan menyukainya. Sampai akhirnya banyak orang mengambil keuntungan karena sifatnya yang menggemaskan dan menjadikannya sebagai peluang bisnis.

Harga Monster Bola Salju bahkan lebih tinggi dari senjata tingkat perunggu. Mereka diperjualbelikan sebagai hewan peliharaan atau dijual kepada perempuan kaya yang menganggapnya sebagai teman yang bisa dibawa-bawa kemana saja. Hingga akhirnya, memelihara Monster Bola Salju menjadi tren.

Monster ini termasuk jenis omnivora, tetapi tidak pemilih dengan makanan. Oleh karena itu, memelihara dan memberi makan monster bola salju sangatlah mudah. Mereka adalah spesies langka yang seringkali bersembunyi di tempat-tempat dingin.

Lin Huang memeriksanya secara menyeluruh, makhluk ini pasti tertarik dengan aroma daging. Bahkan, saat Bai memegang Monster salju, makhluk tersebut sepertinya enggan bergerak atau berjuang untuk melarikan diri. Ia menatap panci sup untuk waktu yang lama dan akhirnya lidahnya mulai terlihat! Sepertinya ia lapar.

Lin Huang menggodanya dengan melambaikan sepotong daging di hadapannya. 

Matanya melotot, tatapannya terkunci ke irisan daging di depannya, mengikuti gerakan lengan Lin Huang yang mengayun-ayunkan daging.

Setelah beberapa saat, ia menyadari bahwa Lin Huang tidak memasukkan daging ke dalam mulutnya. Ia berusaha merebut makanan, tetapi Bai memegangnya lebih erat.

Mengetahui bahwa usahanya untuk membebaskan diri sia-sia, monster tersebut mengangkat kepalanya dan menatap Lin Huang dengan rasa sakit saat Lin Huang mengunyah daging.

"Tidak heran para perempuan menyukainya, monster ini bisa menampakkan wajah yang menyedihkan untuk mencari perhatian dan simpati," Lin Huang lumayan terkejut melihat ekspresi sedih Monster Bola Salju.

Kemudian ia memberi makan Monster Bola Salju beberapa iris daging. Makhluk itu menelan daging dalam hitungan detik. Kemudian kembali menunjukkan tatapan sedih.

Kali ini, Lin Huang tidak menggubrisnya dan terus menyantap makan malamnya.

Setelah lama menatapnya, Monster Bola Salju mulai menangis ketika menyadari dirinya diabaikan.

"Kau aktor yang baik," Lin Huang tertawa, sambil terus mengabaikan monster tersebut.

Monster Bola Salju mulai berakting dengan meneteskan beberapa air mata, tetapi saat ia menyadari Lin Huang tidak peduli, monster kecil tersebut mulai terisak-isak mencari perhatian Lin Huang.

"Kau ini sangat dramatis ya..." ucap Lin Huang, namun Lin Huang tetap tidak berbalik untuk memperhatikan monster tersebut.

Lin Huang menuangkan sisa makanan ke mangkuk dan menaruhnya di lantai. Kemudian ia meraih monster tersebut dari Bai dan didudukkannya di samping mangkuk.

Tanpa membuang waktunya, Monster Bola Salju langsung memiringkan mangkuk ke atas dan menelan sisa makanan. Kemudian ia menjilat bibirnya dan mengangkat kepalanya ke arah Lin Huang.

"Kau tidak akan mendapatkan apapun dengan hanya menatapku. Tidak ada lagi makanan yang tersisa," Lin Huang berkata, menggoyang-goyangkan telapak tangannya menandakan habis.

Monster Bola Salju tahu bahwa makanan telah habis. Kemudian ia memeluk kaki Lin Huang dan mengusap kepalanya ke celananya. Ia tampak seperti mengungkapan rasa terima kasihnya.

Lin Huang mengangkatnya dan membalas, "Seperti mainan boneka yang mewah. Rupanya kau lebih enak disentuh seperti ini ya...rasanya hangat."

Monster Bola Salju sepertinya juga menikmati saat Lin Huang membelainya, bahkan Lin Huang melihatnya tersenyum dengan mata tertutup.

"Kau sangat menikmati hidupmu ya!" Lin Huang berkata sambil menggelengkan kepalanya dan tertawa.

Ketika langit menjadi lebih gelap, Lin Huang memutuskan untuk tidur meringkuk dengan menarik kakinya ke pelukannya. Ia membutuhkan istirahat yang cukup, karena perjalanan mereka untuk mendaki Gunung Salju akan dilanjutkan keesokan paginya.

Ketika ia hendak memanggil Bai dan memanggil Monster Pasir untuk berjaga-jaga di luar tendanya, ia melihat Monster Bola Salju bergegas masuk ke tepi celananya dan mulai menggigitnya, menariknya ke arah tertentu.

"Hei kau makhluk kecil, ke mana kau akan membawaku?" Lin Huang tersentak.

Monster Bola Salju mengangguk dan melompat beberapa langkah ke arah yang berlawanan. Ketika berbalik, Lin Huang melambaikan tangannya dan mulai mengikutinya.

Monster Bola Salju melompat di sepanjang lereng landai dengan Lin Huang dan Bai mengikutinya dari jarak dekat. 

Makhluk tersebut diam mematung ketika mencapai dinding es dan menunggu mereka berdua datang, kemudian melompati dinding es.

Sangat aneh, karena Monster Bola Salju menghilang setelah Lin Huang dan Bai sampai ke dinding es.

"Jangan-jangan ini adalah penyamaran!" Lin Huang berkata sambil melihat ke dinding es. Sayangnya, tidak ada apa pun di sana, hanya area yang benar-benar kosong. Ia melangkah lebih dalam dan saat ia melangkah maju...

Ternyata itu adalah lembah salju yang sangat besar. Seperti dunia yang tersembunyi di dalam Gunung Salju.

Lin Huang tertegun tak percaya, rasanya seperti mimpi, sampai-sampai ia kehilangan nalar dan keseimbangannya. Tak lama setelah ia tersadar dari lamunannya, Bai ternyata sudah tidak bersamanya lagi.

"Kau tidak perlu menunggu siapa-siapa lagi. Hanya manusia yang kusetujui saja yang bisa masuk ke sini. Monster lain tidak diizinkan masuk," suara yang dalam dan tebal bergema,

"Siapa kau?" Lin Huang mengamati sekelilingnya, tetapi ia tidak melihat Monster Bola Salju.

"Ini aku!" Ia mendengar suara itu sekali lagi, tapi itu benar-benar berasal dari Monster Bola Salju.

"Kau bisa bicara!" Lin Huang terkejut ,karena ia tidak bisa percaya bahwa Monster Bola Salju bisa berbicara. Lebih anehnya lagi, ia bisa berbicara dalam bahasa manusia! Suara itu jelas adalah suara seorang pria.

"Ya, kau benar," begitu Monster Bola Salju menyelesaikan kalimatnya, makhluk tersebut membesar perlahan seperti balon dengan tangan dan kaki. Hanya dalam beberapa detik, monster imut yang tadinya hanya seukuran bola basket, sekarang telah berubah menjadi raksasa.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.