Nirwana Monster

Cacing Zombie



Cacing Zombie

0

Setelah Tyrant berhenti berlari, pasir berguling ke arahnya hanya dalam beberapa hembusan napas.

 Badai pasir yang kuat mengaduk pasir dan debu. Tiba-tiba saja monster dari bawah pasir muncul menyerang Tyrant.

 Tyrant terpental ke tanah dan tersungkur sejauh 10 meter, menghindari serangan tersebut.

 Lin Huang, si Gemuk dan Tyrant akhirnya bisa melihat bentuk 'sesuatu' yang asing itu sekarang. Itu adalah makhluk raksasa yang tampak seperti ular piton. Ia memiliki sisik berwarna merah darah di sekujur tubuhnya, panjangnya sekitar 20 meter. Jauh lebih tinggi daripada Tyrant ketika makhluk itu menegakkan tubuhnya.

 Hanya ada mulut di atas kepalanya. Ia bahkan tidak memiliki mata!

 Lin Huang melihat ke arah Tyrant yang tampak membuka mulutnya sedikit. Mereka bertiga menyaksikan makhluk tersebut memiliki banyak gigi tajam yang menyerupai duri yang menggeliat di mulutnya.

 Ekspresi wajah mereka berubah ketika melihat rupa monster itu secara keseluruhan.

 "Apa yang harus kita lakukan? Itu adalah Cacing Zombi!" si Gemuk menangis ketakutan.

 Cacing Zombi diidentifikasi sebagai sejenis iblis. Mereka adalah predator paling menakutkan di padang pasir. Mereka langka dan yang terburuk adalah mereka tidak memiliki lawan predator dalam rantai makanan. Mereka memangsa semua makhluk di padang pasir.

 Biasanya setiap iblis sangatlah ganas ketika sedang berburu makanan, begitu halnya dengan Cacing Zombi.

Begitu mangsa berada di mulutnya, duri-duri di dalam mulutnya akan bergerak, menghancurkan dan mengiris korban. Mirip cara kerja penggiling daging.

Menurut mitos, mereka memiliki mulut yang lebih kecil di dalam mulut besar mereka. Mereka akan mengunyah mangsanya hingga halus sampai ke tengkoraknya dan menyerap otaknya.

Cacing Zombi di hadapan mereka panjangnya sekitar 20 meter. Sama seperti Tyrant, mereka memiliki kekuatan tingkat besi. Namun, monster ini adalah musuh Monster Pasir.

Kemungkinan makhluk ini mengalahkan Tyrant jauh lebih tinggi.

Lin Huang juga berharap tidak bertemu monster ini selama perjalanan. Namun, ia terpaksa menaklukkan ketakutannya sekarang.

"Sialan! kita tidak bisa melarikan diri lagi!" Lin Huang tahu persis seperti apa situasinya sekarang. Ia berteriak pada si Gemuk, tapi tatapannya tidak pernah terlepas dari Cacing Zombi.

Cacing Zombi menegakkan badannya, namun belum melancarkan serangannya. Mulut besarnya menganga terbuka, tampak seperti orang aneh yang sedang melakukan penilaian terhadap Lin Huang dan yang lainnya. Begitulah cara pemangsa memandang rendah mangsa mereka.

Monster Pasir mematuhi perintah Lin Huang untuk tidak sembrono.

Lin Huang dan si Gemuk tidak bereaksi, mereka terpaku.

Melihat Cacing Zombi yang belum melakukan serangan, Lin Huang berpikir dan menerka-nerka, "Mungkinkah monster ini hanya menyerang objek bergerak?"

"Kau bertanya pada orang yang salah. Aku belum menguasai berbagai jenis monster. Aku bisa mengenali monster ini karena aku pernah melihatnya di berita," si Gemuk meneguk air liur dan melanjutkan, "Berita tersebut menceritakan tentang tim Pemburu Cadangan yang menemukan Cacing Zombi di gurun pasir. Sebuah tim yang terdiri dari lima orang tewas dibunuh oleh monster ini dalam waktu kurang dari 10 menit. Ketika tim penyelamat pemburu monster tiba, Cacing Zombi sedang menggigit setengah badan dari Pemburu Cadangan yang terakhir."

"Kau tidak perlu memberitahuku isi beritanya..."

Percakapan mereka berlangsung selama beberapa saat dan Cacing Zombi masih belum mengetahui keberadaan mereka.

"Kenapa ia masih belum bergerak? Apakah kita bertemu dengan Cacing Zombi palsu?" si Gemuk bertanya, berharap jawaban Lin Huang akan positif.

"Apakah ada sesuatu di penyimpananmu yang tidak akan kau gunakan?"

"Biar aku periksa," si Gemuk tahu apa yang dipikirkan Lin Huang.

Pada saat itu, Cacing Zombi bergerak ingin menerkam si Gemuk.

"Sial! Ia mencoba menyerangku!" teriak si Gemuk, suaranya gemetar.

Tubuh Tyrant pendek dan ia menggunakan keuntungan itu untuk berguling, menghindari serangan.

Si Gemuk tidak menyadari sekelilingnya sehingga terjebak di antara pertempuran sengit. Ia terlempar ke udara dan jatuh di samping Cacing Zombi, sekitar 2 meter jauhnya.

Sepertinya ia merasakan kehebohan. Mulut Cacing Zombi segera berbalik ke posisi si Gemuk dan bergerak perlahan ke arahnya.

Mulutnya semakin dekat dengannya. Jantungnya terasa seperti melompat keluar dari tubuhnya. Kepalanya berulang kali menyuruhnya lari, tetapi hati kecilnya memperingatkan ia untuk berdiri di tempatnya karena jika ia berlari, ia pasti akan mati.

"Gemuk, jangan bergerak. Aku akan mengalihkan perhatian Cacing Zombi!" Lin Huang berkata pelan, melihat mulut Cacing Zombi secara perlahan bergerak menuju si Gemuk. Jaraknya kurang dari tiga meter. Lin Huang tahu bahwa si Gemuk akan terbunuh jika ia tidak bergerak untuk mengalihkan perhatiannya.

"Tyrant, lari!" Lin Huang memerintahkan.

Ketika Tyrant mendengar perintah, ia segera kabur dan lari dari Cacing Zombi seperti panah yang meninggalkan busur.

Cacing Zombi segera menoleh ke belakang ketika melihat Tyrant mencoba melarikan diri dari dirinya.

Seperti sudah menargetkan Tyrant, kemudian ia mengejarnya dengan kecepatan yang lebih cepat.

Si Gemuk merasa lega ketika melihat Cacing Zombi mengubah targetnya. Ia sempat berpikir bahwa ia akan mati.

Kakinya gemetar saat ia duduk di permukaan pasir. Kemudian si Gemuk menyadari bahwa ia berkeringat dan tubuhnya basah semua. Bukan karena cuaca yang panas, tapi karena kecemasan dan ketakutan.

Ia ingin beristirahat sebentar tapi ragu-ragu. Kemudian ia berdiri, berlari ke arah Tyrant dan Cacing Zombi.

Si Gemuk bergumam sambil berlari, "Lin Huang, tolong jangan mati! Jika kau mengorbankan hidupmu untuk menyelamatkanku, bagaimana aku bisa membalaskan kebaikanmu di sisa hidupku nanti..."

Di atas pasir berwarna keemasan, Monster Pasir raksasa tidak berhenti berlari, jejak pasir terlihat di belakangnya saat Cacing Zombi semakin mendekatinya. Tepat ketika Cacing Zombi bergerak melalui pasir dan hendak menerkam Monster Pasir, ia menghilang ke dalam gurun. Di bukit pasir yang jaraknya tak jauh dari mereka, Lin Huang tersenyum. Ia punya kartu monster lain yang berwarna hijau sekarang.

Beberapa menit yang lalu, sebelum Cacing Zombie berhasil menyusul Tyrant, Tyrant meninggalkan Lin Huang di bukit pasir terdekat. Lin Huang memerintahkan Tyrant untuk mengalihkan perhatian Cacing Zombi saat ia mengamati mereka di bukit pasir dari jarak jauh.

Ketika Cacing Zombi mencoba mengejar Tyrant, Lin Huang mengubah Tyrant kembali ke kartu monster sehingga menghancurkan rencana Cacing Zombi, makhluk itu hanya terdiam dan terus mencari keberadaan Tyrant.

Lin Huang menjatuhkan kartu monster hijau dan memanggil kembali Tyrant. Kemudian ia berkata, "Ayo! Kita harus kembali dan mencari si Gemuk!"


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.