CINTA SEORANG PANGERAN

Pangeran Abbash Berterus Terang



Pangeran Abbash Berterus Terang

0Pangeran Abbash jadi risih dipandang seperti itu oleh Arani. Ia jadi salah tingkah karena Ia sudah menebak apa yang akan Arani katakan. Arani pasti memintanya untuk melakukan ilmu meraga sukma.     

"Yang Mulia, Aku tahu kalau Yang Mulia memiliki ilmu untuk meraga sukma. Tolong lihat ke pesawat bagaimana kondisi Pangeran Nizam dan yang lainnya " Kata Arani dengan suara yang perlahan. Pangeran Abbash yang sudah mendapat firasat kalau Arani akan meminta itu kepada dirinya jadi memerah. Ia menggigit bibirnya sendiri karena bingung menjawabnya.     

Melihat Pangeran Abbash yang terdiam dan tidak berkata apa – apa Arani menjadi merasa menyesal karena Ia merasa tidak sopan meminta hal itu kepada Pangeran Abbash. Walau bagaimanapun Pangeran Abbash adalah seorang pangeran dan bahkan sekarang dia adalah pangeran putra mahkota yang berarti seorang calon raja sehingga kedudukannya bukan seperti pangeran biasa.     

Lagipula Pangeran Abbash sudah banyak menolongnya. Ia menyelamatkan nyawa suaminya dan membunuh sisa penjaga, Arani jadi merasa sangat tidak sopan karena meminta terlalu banyak. Sebagai seorang jendral meminta bantuan jika tidak terpaksa sangat melukai harga diri apalagi jika sebelumnya Ia sudah di tolong.     

Jadi ketika Pangeran Abbash tampak keberatan Arani menjadi semakin malu dan tidak tahu diri.     

"Maaf kan Aku Yang Mulia. Mungkin Aku sudah tidak sopan dengan banyak meminta padahal Yang Mulia sungguh sangat berjasa kepada Aku dengan menyelamatkan Jonathan. Tidak usah dipikirkan anggap saja Aku tidak berkata apa – apa" kata Arani kepada Pangeran Abbash.     

Kemudian mereka terdiam kaku termasuk Jonathan. Suasana menjadi tegang hanya desah nafas mereka yang terdengar. Pangeran Abbash dan Arani terdiam seakan tenggelam dalam pikiran masing - masing. Mereka memikirkan dua hal yang berbeda seperti kutub utara dan selatan.     

Pangeran Abbash merasa malu untuk mengatakan alasannya Ia tidak bisa mellakkan ilmu itu dan Arani merasa malu karena telah banyak meminta kepada Pangeran Abbah. Melihat itu semua akhirnya jonathan yang berinisiatif untuk berkata,     

"Ini semuanya salahku. Kalau saja Aku tidak meminta Arani untuk menemaniku pasti sekarang Nizam dan yang lainnya selamat tanpa ada pengkhianatan. Aku egois karena menahan Arani bersamaku" Kata Jonathan dengan wajah yang sangat menyesal sekali.     

"Tidak ! Jangan berkata seperti itu. Aku tidak merasa terpaksa menemanimu. Ini adalah kewajibanku sebagai seorang istri. Kau tidak egois. Kau melakukan hakmu sebagai suami " Kata Arani dengan bijaksana.     

Pangeran Abbash sendiri terdiam karena Ia bingun hendak menjelaskan kepada Arani dan Jonathan kalau ilmu meraga sukma tidak bisa dilakukan sembarangan. Ilmu itu sangat berbahaya karena kegagalan melakukan perjalanan sukma adalah mati dengan roh yang tersesat di alam ghaib. Ilmu itu harus dilakukan dalam kondisi badan yang sehat dan pikiran yang tenang serta tidak boleh dalam keadaan letih yang akan mengikibatkan kondisi badan menjadi tidak stabil.     

Tetapi kalau seandainya Pangeran abbash menjelaskan alasan yang sebenarnya Ia pasti akan merasa malu. Jadi Panggeran Abbash menjadi terdiam.     

"Yang Mulia tidak usah terlalu memikirkan permintaanku. Aku jadi tidak enak hati" kata Arani sambil tersenyum sedikit.     

"Tidak! Bukan seperti itu. Aku bukannya tidak ingin melakukan perjalanan sukma ku untuk melihat langsung karena seandainya Aku bisa tentu Aku sudah melakukannya sedari tadi. " kata Pangeran Abbash masih menimbang – nimbang apakah Ia akan mengatakan yang sebenarnya atau tidak. Kalau mengatakan yang sebenarnya Ia akan malu tetapi kesalah pahaman akan clear.     

Pangeran Abbash tidak ingin Arani mengira Ia tidak mau membantunya sehingga kemudian Ia malah menjadi tidak enak hati. Pangeran Abbash sekarang merasa menjadi bagian dari keluarga Nizam karena keterikatan istrinya dengan Nizam.     

Lila adalah teman senegara dari Alena dan Alena adalah istri Nizam dengan kata lain Ia dan Nizam terikat karena istri masing – masing sedangkan Arani adalah asisten Nizam yang berarti dia adalah orangnya Nizam. Pangeran Abbash memang tidak berperasaan kalau tentang perasaan wanita. Tetapi kalau hal yang seperti ini tentu tidak. Ia bukan orang yang tidak tahu tentang arti kesetiaan kepada yang benar.     

Jadi kemudian Pangeran Abbash berkata dengan pipi yang merona merah. Semburat warna merah itu membuat Arani dan Jonathan jadi tidak ingin melepaskan padangannya pada Pangeran paling tampan di kerajaan Aliansi.     

"Sungguh bukannya tidak ingin membantu kalian tetapi saat ini kondisi badanku sedah lemah dan kehabisan tenaga. Aku jadi tidak bisa melakukan ilmu meraga sukma. Aku takut kehabisan tenaga di tengah perjalanan sehingga Aku tidak bisa kembali dengan selamat " kata Pangeran abbash akhirnya berterus terang.     

"HAH ? "Memangnya kenapa kau sampai kehabisan tenaga ? Bukannya kau begitu kuat dan ber energi? " Kata Jonathan sambil menatap sambil melongo kepada Pangeran Abbash. Pangeran abbash menjadi terdiam kembali dengan wajah semakin merah dan kini wajah merah itu menular kepada Arani. Mendengar alasan Pangeran abbash dan pertanyaan suaminya, Arani menjadi ikut merah padam. Ia melengos dari pangeran Abbash dan Pangeran Abbash juga melengos dari Arani.     

Arani paham sekali dengan kata – kata Pangeran Abbash tetapi Jonathan suaminya malah bertanya itu dengan polosnya. Dan bukannya mengerti melihat dua orang di depannya terdiam. Dia malah bertanya lagi,     

"Mengapa kalian pada membuang muka begitu? Ada apa ?" Kata Jonathan jadi morang – maring Ia kemudian menjerit kesakitan ketika Arani mencubit betisnya dengan kuat.     

"Aakh.. Arani kau malah mencubitku. Ini sangat sakit " Kata Jonathan sambil tidak terima dengan tingkah istrinya. Ia kebingungan tetapi istrinya terlihat tidak berminat untuk menjelaskan apa – apa tetapi malah mencubitnya.     

Akhirnya Pangeran Abbash berkata lagi, "Aku tidak berenergi karena hampir setiap saat Aku bercinta dan harus memuaskan istriku. Kau tahu selama ini kalau Aku bercinta Aku hanya memuaskan diriku sendiri dan terkadang beberapa wanita akan sangat puas tanpa aku bekerja keras.     

Tetapi sekarang aku tidak bisa begitu. Lila adalah istriku jadi Aku harus berusaha memberikan dia nafkah batin sebaik – baiknya. Itulah sebabnya Aku kehabisan energi dan tidak bisa melakukan ilmu meraga sukma. " Pangeran Abbash akhirnya menjelaskan dengan detail.     

Jonathan lagi – lagi terbengong lalu kemudian Ia tertawa sampai berurai air mata. Alasan Pangeran Abbash sangat lucu walaupun memang itu kenyataannya. Melihat Jonathan tertawa Pangeran Abbash jadi ikut tertawa. Ia merasa lucu dengan tingkahnya sendiri. Ia tidak pernah membiarkan Lila merasa tidak puas olehnya apalagi Ia sudah menyakiti Lila di malam pertama dan membuat Lila tidak berdaya jadi selama ini Pangeran Abbash berusaha menebus kelakauan bar – barnya dengan memberikan kepuasana kepada Lila sesuai dengan keinginannya.     

Pangeran Abbash sendiri sangat menikmati walaupun konsekuensinya Ia tidak bisa menggunakan sebagain ilmunya.     

"Sudah suamiku, Jangan tertawa lagi. Ini tidak lucu. Kasihan Yang Mulia lihat mukanya sudah merah sekali seperti kepiting rebus" Kata Arani sambil tersenyum.     

"Arani.. Aku pikir sebaiknya kalian ikut pulang saja denganku. Tadinya Aku ingin keliling Eropa dulu untuk berbulan madu tetapi Aku berubah pikiran dengan adanya pengkhianatan ini. Aku jadi khawatir dengan keselamatan kerajaanku. Karena Aku yakin Kakakku sedang berencana akan melakukan kudeta. " Kata Pangeran Abbash kepada Arani dan Jonathan. Tetapi Arani malah menatap suaminya.     

Arani adalah seorang istri jadi ada beberapa yang keputusannya berada ditangan suaminya. Jonathan langsung menganggukan kepalanya tanpa ragu dan berkata,     

"Ayo kita ke Azura saja. Aku bisa menunda apapun untuk ketenangan istriku. Walaupun Aku tidak bisa mengambil kuliah profesiku tetapi Aku bisa melanjutkan kembali taun depan atau kapanpun kalau suasananya sudah tenang" Kata Jonathan. Arani langsung terlonjak bahagia. Ia segera mengambil tangan suaminya dan menyimpan dikepalanya. " Terima kasih suamiku. Aku mencintaimu" Kata Arani dengan mata berkaca – kaca.     

Pangeran Abbash jadi risih dipandang seperti itu oleh Arani. Ia jadi salah tingkah karena Ia sudah menebak apa yang akan Arani katakan.     

"Yang Mulia, Aku tahu kalau Yang Mulia memiliki ilmu untuk meraga sukma. Tolong lihat ke pesawat bagaimana kondisi Pangeran Nizam dan yang lainnya " Kata Arani dengan suara yang perlahan. Pangeran Abbash yang sudah mendapat firasat kalau Arani akan meminta itu kepada dirinya jadi memerah. Ia menggigit bibirnya sendiri karena bingung menjawabnya.     

Melihat Pangeran Abbash yang terdiam dan tidak berkata apa – apa Arani menjadi merasa menyesal karena Ia merasa tidak sopan meminta hal itu kepada Pangeran Abbash. Walau bagaimanapun Pangeran Abbash adalah seorang pangeran dan bahkan sekarang dia adalah pangeran putra mahkota yang berarti seorang calon raja sehingga kedudukannya bukan seperti pangeran biasa.     

Lagipula Pangeran Abbash sudah banyak menolongnya. Ia menyelamatkan nyawa suaminya dan membunuh sisa penjaga, Arani jadi merasa sangat tidak sopan karena meminta terlalu banyak.     

"Maaf kan Aku Yang Mulia. Mungkin Aku sudah tidak sopan dengan banyak meminta padahal Yang Mulia sungguh sangat berjasa kepada Aku dengan menyelamatkan Jonathan. Tidak usah dipikirkan anggap saja Aku tidak berkata apa – apa" kata Arani kepada Pangeran Abbash.     

Kemudian mereka terdiam kaku termasuk Jonathan.     

"Ini semuanya salahku. Kalau saja Aku tidak meminta Arani untuk menemaniku pasti sekarang Nizam dan yang lainnya selamat tanpa ada pengkhianatan. Aku egois karena menahan Arani bersamaku" Kata Jonathan dengan wajah yang sangat menyesal sekali.     

"Tidak ! Jangan berkata seperti itu. Aku tidak merasa terpaksa menemanimu. Ini adalah kewajibanku sebagai seorang istri. Kau tidak egois. Kau melakukan hakmu sebagai suami " Kata Arani dengan bijaksana.     

Pangeran Abbash sendiri terdiam karena Ia bingun hendak menjelaskan kepada Arani dan Jonathan kalau ilmu meraga sukma tidak bisa dilakukan sembarangan. Ilmu itu sangat berbahaya karena kegagalan melakukan perjalanan sukma adalah mati dengan roh yang tersesat di alam ghaib. Ilmu itu harus dilakukan dalam kondisi badan yang sehat dan pikiran yang tenang serta tidak boleh dalam keadaan letih yang akan mengikibatkan kondisi badan menjadi tidak stabil.     

Tetapi kalau seandainya Pangeran abbash menjelaskan alasan yang sebenarnya Ia pasti akan merasa malu. Jadi Panggeran Abbash menjadi terdiam.     

"Yang Mulia tidak usah terlalu memikirkan permintaanku. Aku jadi tidak enak hati" kata Arani sambil tersenyum sedikit.     

"Tidak! Bukan seperti itu. Aku bukannya tidak ingin melakukan perjalanan sukma ku untuk melihat langsung karena seandainya Aku bisa tentu Aku sudah melakukannya sedari tadi. " kata Pangeran Abbash masih menimbang – nimbang apakah Ia akan mengatakan yang sebenarnya atau tidak. Kalau mengatakan yang sebenarnya Ia akan malu tetapi kesalah pahaman akan clear.     

Pangeran Abbash tidak ingin Arani mengira Ia tidak mau membantunya sehingga kemudian Ia malah menjadi tidak enak hati. Pangeran Abbash sekarang merasa menjadi bagian dari keluarga Nizam karena keterikatan istrinya dengan Nizam.     

Lila adalah teman senegara dari Alena dan Alena adalah istri Nizam dengan kata lain Ia dan Nizam terikat karena istri masing – masing sedangkan Arani adalah asisten Nizam yang berarti dia adalah orangnya Nizam. Pangeran Abbash memang tidak berperasaan kalau tentang perasaan wanita. Tetapi kalau hal yang seperti ini tentu tidak. Ia bukan orang yang tidak tahu tentang arti kesetiaan kepada yang benar.     

Jadi kemudian Pangeran Abbash berkata dengan pipi yang merona merah. Semburat warna merah itu membuat Arani dan Jonathan jadi tidak ingin melepaskan padangannya pada Pangeran paling tampan di kerajaan Aliansi.     

"Sungguh bukannya tidak ingin membantu kalian tetapi saat ini kondisi badanku sedah lemah dan kehabisan tenaga. Aku jadi tidak bisa melakukan ilmu meraga sukma. Aku takut kehabisan tenaga di tengah perjalanan sehingga Aku tidak bisa kembali dengan selamat " kata Pangeran abbash akhirnya berterus terang.     

"HAH ? "Memangnya kenapa kau sampai kehabisan tenaga ? Bukannya kau begitu kuat dan ber energi? " Kata Jonathan sambil menatap sambil melongo kepada Pangeran Abbash. Pangeran abbash menjadi terdiam kembali dengan wajah semakin merah dan kini wajah merah itu menular kepada Arani. Mendengar alasan Pangeran abbash dan pertanyaan suaminya, Arani menjadi ikut merah padam. Ia melengos dari pangeran Abbash dan Pangeran Abbash juga melengos dari Arani.     

Arani paham sekali dengan kata – kata Pangeran Abbash tetapi Jonathan suaminya malah bertanya itu dengan polosnya. Dan bukannya mengerti melihat dua orang di depannya terdiam. Dia malah bertanya lagi,     

"Mengapa kalian pada membuang muka begitu? Ada apa ?" Kata Jonathan jadi morang – maring Ia kemudian menjerit kesakitan ketika Arani mencubit betisnya dengan kuat.     

"Aakh.. Arani kau malah mencubitku. Ini sangat sakit " Kata Jonathan sambil tidak terima dengan tingkah istrinya. Ia kebingungan tetapi istrinya terlihat tidak berminat untuk menjelaskan apa – apa tetapi malah mencubitnya.     

Akhirnya Pangeran Abbash berkata lagi, "Aku tidak berenergi karena hampir setiap saat Aku bercinta dan harus memuaskan istriku. Kau tahu selama ini kalau Aku bercinta Aku hanya memuaskan diriku sendiri dan terkadang beberapa wanita akan sangat puas tanpa aku bekerja keras.     

Tetapi sekarang aku tidak bisa begitu. Lila adalah istriku jadi Aku harus berusaha memberikan dia nafkah batin sebaik – baiknya. Itulah sebabnya Aku kehabisan energi dan tidak bisa melakukan ilmu meraga sukma. " Pangeran Abbash akhirnya menjelaskan dengan detail.     

Jonathan lagi – lagi terbengong lalu kemudian Ia tertawa sampai berurai air mata. Alasan Pangeran Abbash sangat lucu walaupun memang itu kenyataannya. Melihat Jonathan tertawa Pangeran Abbash jadi ikut tertawa. Ia merasa lucu dengan tingkahnya sendiri. Ia tidak pernah membiarkan Lila merasa tidak puas olehnya apalagi Ia sudah menyakiti Lila di malam pertama dan membuat Lila tidak berdaya jadi selama ini Pangeran Abbash berusaha menebus kelakauan bar – barnya dengan memberikan kepuasana kepada Lila sesuai dengan keinginannya.     

Pangeran Abbash sendiri sangat menikmati walaupun konsekuensinya Ia tidak bisa menggunakan sebagain ilmunya.     

"Sudah suamiku, Jangan tertawa lagi. Ini tidak lucu. Kasihan Yang Mulia lihat mukanya sudah merah sekali seperti kepiting rebus" Kata Arani sambil tersenyum.     

"Arani.. Aku pikir sebaiknya kalian ikut pulang saja denganku. Tadinya Aku ingin keliling Eropa dulu untuk berbulan madu tetapi Aku berubah pikiran dengan adanya pengkhianatan ini. Aku jadi khawatir dengan keselamatan kerajaanku. Karena Aku yakin Kakakku sedang berencana akan melakukan kudeta. " Kata Pangeran Abbash kepada Arani dan Jonathan. Tetapi Arani malah menatap suaminya.     

Arani adalah seorang istri jadi ada beberapa yang keputusannya berada ditangan suaminya. Jonathan langsung menganggukan kepalanya tanpa ragu dan berkata,     

"Ayo kita ke Azura saja. Aku bisa menunda apapun untuk ketenangan istriku. Walaupun Aku tidak bisa mengambil kuliah profesiku tetapi Aku bisa melanjutkan kembali tahun depan atau kapanpun kalau suasananya sudah tenang" Kata Jonathan. Arani langsung terlonjak bahagia. Ia segera mengambil tangan suaminya dan menyimpan dikepalanya. " Terima kasih suamiku. Aku mencintaimu" Kata Arani dengan mata berkaca – kaca.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.