CINTA SEORANG PANGERAN

Aku Lebih Baik Mati dari Pada Menyentuh Wanita Lain



Aku Lebih Baik Mati dari Pada Menyentuh Wanita Lain

0Tetapi Alena tidak bisa menangis berlama - lama karena Ratu Sabrina kemudian meminta para putri untuk segera menyantap hidangan. Alena yang moodnya cepat berubah Ia segera menarik tangan Cyntia untuk segera mendekati meja hidangan tetapi Cynthia menolaknya karena Ia melihat Nizam memberikan isyarat agar Ia pergi dari Alena karena ingin berbicara.     

Cynthia mengenal Nizam dengan baik dan bahkan Ia tahu hanya dengan gerakan mata dan isyarat tubuh bahwa Nizam memintanya untuk pergi ke suatu tempat dan berbicara dengannya. Jadi ketika Alena mengajaknya makan, Ia meminta Alena untuk pergi duluan karena Ia ingin pergi ke toilet dulu. Dan untungnya Alena tidak curiga. Dengan alasan yang sama Nizam juga berkata seperti itu kepada ibunya sehingga Ibunya kemudian makan di temani Latifah dan para Ratu yang lain yang mulai berdatangan setelah acara resminya selesai.     

Cynthia lalu pergi mengikuti langkah Nizam secara diam - diam dan Nizam memang pergi ke taman yang sedikit jauh dari tempat makan. Cynthia melihat Nizam berdiri di depan cuci tangan yang terbuat dari batu alam dan dihias dengan indah. Ia memperhatikan Nizam yang menggosok - gosong punggung tangannya dengan kasar dan berulang - ulang seakan dipunggung tangannya itu ada setumpuk kotoran yang susah hilang.     

Saking seriusnya Nizam mencuci tangan, Ia sampai tidak menyadari kalau Cynthia sudah ada dibelakangnya dan menyaksikan Ia menggosok - gosok punggung tangannya.     

"Agaknya bekas ciuman para putri itu akan menempel di sana selamanya. Bagaimana kalau kubantu menguliti kulit tanganmu agar bekas ciumannya bisa hilang dari sana ? " Kata Cynthia sambil menahan tawa dengan kelakukan Nizam. Nizam memang suka langsung norak kalau sudah menyangkut Alena.     

Nizam tadinya terkejut mendengar perkataan Cynthia yang langsung bisa menebak tingkah lakunya. Ia jadi nyengir sambil menerima lap yang diberikan Nayla asistennya.     

"Kau memang mengenalku dengan sangat baik. Aku jijik mereka mencium tanganku seperti itu. Mungkin ke depannya AKu harus memakai sarung tangan setiap masuk ke dalam harem" Kata Nizam sambil memberikan kembali lap tangan ke Nayla kemudian Ia menyuruh Nayla pergi menjauh. Cynthia mengerutkan keningnya melihat kelakuan Nizam.     

"Sejak kapan kau tidak mempercayai asisten pribadimu sendiri " Kata Cynthia sambil duduk di kursi dan diikuti oleh Nizam.     

"Sejak Imran berkhianat, kepercayaanku kepada orang - orang sudah hilang, kecuali kau dan Alena" Kata Nizam sambil kemudian mengeluarkan rokok dari pakaiannya dan Ia merokok tanpa bantuan siapapun untuk menyalakan apinya. Ia benar - benar hanya ingin mengobrol berdua dengan Cynthia.     

"Aku mengerti.. Ada apa kau mengajakku berbicara ?" kata Cynthia sambil melipat kedua tangannya di dadanya sambil menatap bayangan bulan yang membayang di air kolam yang jernih.     

"Aku melihat Alena menangis. Dia tampak sangat sedih. Apakah dia sedih karena mendengarkan Aku berbicara " Kata Nizam sambil menghembuskan asap rokoknya.     

"Aku sebenarnya ingin memberitahukan kepadanya kalau Kau sedang berbicara omong kosong kepada para putri. Kau memperdayakan mereka dengan kata - katamu tetapi Aku tidak bisa mengatakan itu karena Putri itu terus menempel padanya " kata Cynthia dengan sewot.     

Nizam malah melotot mendengar perkataan Cynthia. "Aku ? Bicara omong kosong ? Kau tahu tentang itu ? Sungguh luar biasa otakmu Cynthia. Disaat semua orang percaya dengan apa yang kukatakan ternyata hanya Kau yang begitu memahamimu. Bagian mana dari perkataanku yang membuat kau yakin kalau Aku sedang melakukan omong kosong" Kata Nizam sambil tertawa kecil.      

Nizam tadi berbicara begitu lugas dengan mengerahkan semua kecerdasannya agar Ia bisa merangkai kata - kata penuh dusta tanpa disadari oleh orang lain. Dan ketika semua orang percaya dengan perkataannya ternyata hanya Cynthia yang memahaminya.     

"Kau berulang kali mengatakan bahwa kau akan bermalam dengan para putri dengan memanfaatkan ketabuan dari kata bahasa meniduri para putri. Para Putri itu pasti mengira ketika kau berkata kau akan membagi adil semua putri untuk bermalam denganmu adalah perkataan halus dari meniduri.     

Tapi Aku tahu kalau kau sebenarnya tidak akan pernah meniduri mereka. Kau hanya akan mengizinkan mereka bermalam di tempatmu. Kau memang sangat licik. Istri dan ibumu sendiri kau bohongi" Kata Cynthia sambil menggelengkan kepalanya.     

"Tidak Cynthia jangan berkata seperti itu. kau tahu Aku sangat menyayangi ibuku terlepas dari segala kekurangan ibuku. Aku hanya tidak suka ketika Ia memaksaku untuk meniduri para putri hanya untuk memenuhi ambisinya menjadikanku raja yang menguasai seluruh kerajaan aliansi.     

Aku mungkin akan melakukan keinginan ibuku untuk menjadi raja yang berkuasa tetapi tidak untuk meniduri wanita lain selain Alena. Bahkan Aku tidak tahu apakah tubuhku akan bangun melihat para wanita itu. kalau Aku sudah jijik duluan membayangkannya." Kata Nizam sambil menyenderkan tubuhnya ke sandaran kursi.     

Mata Cynthia melebar, hatinya penuh dengan kebahagiaan. Diam - diam sebelum Ia mendengar janji Nizam kepada Para putri, Cynthia mengira kalau Nizam akan benar - benar membagi cinta dan tubuhnya untuk wanita lain selain Alena. Tetapi setelah Ia mendengar janji Nizam kepada para istrinya. Cynthia langsung menyadari kalau Nizam sama sekali tidak ada niatan untuk membagi cinta dan tubuhnya.     

Makanya Cynthia tadi begitu kesal mendengar perkataan Putri Kumari yang begitu optimis dengan Alena. Ia sampai membentaknya untuk tidak mengatakan segala macam omong kosong.     

"Maafkan Aku Nizam.." Kata Cynthia sambil tetap menatap lurus ke depan.     

"Minta maaf atas apa ?" kata Nizam sambil ikut menatap lurus ke arah kolam yang ada di depan mereka.     

"Aku tadinya sudah mencurigaimu kalau Kau akan meniduri semua istrimu" Kata Cynthia sambil tersenyum.     

"Maaf sekali sudah mengecewakanmu Cynthia.. karena kecurigaanmu ternyata salah. Aku bukan pria kuat yang mampu membagi cinta. Aku hanya laki - laki lemah yang hanya bisa tersungkur di kaki seorang wanita. Dan Aku akan membawa cinta ini sampai mati. Aku akan lebih memilih mati daripada menyentuh mereka." Kata Nizam sambil tetap dengan wajah datar.     

"Aku pikir kau akan tertarik dengan Putri Kumari" Kata Cynthia sambil tersenyum mendengar betapa lebaynya Nizam.     

"Putri itu ? Justru Aku ingin memintamu untuk menyelidikinya. Dia putri yang sangat aneh dan menakutkan."     

"Tapi dia kelihatan baik.. " Cynthia sengaja berkata itu untuk memancing pendapat Nizam. Ia ingin tahu apakah dugaanya dengan dugaan Nizam sama atau tidak.     

'Itulah.. saking baiknya Aku malah ketakutan sendiri. Aku takut dia akan menggagalkan semua rencana yang sudah kususun dengan baik" Kata Nizam kepada Cynthia.     

Cynthia jadi sangat senang dengan pendapat Nizam karena berarti kecurigaannya sama dengan kecurigaan Nizam. Tadinya Ia menduga kalau Nizam tidak mencurigainya dan mempercayai Putri Kumari tetapi nyatanya tidak. Nizam sama seperti dirinya. Nizam tidak mempercayai kebaikan putri itu.     

"Aku sependapat denganmu, tetapi sayangnya. Alena yang polos langsung mempercayainya " kata Cynthia membuat Nizam menoleh kepadanya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.