CINTA SEORANG PANGERAN

Pangeran Nizam memerlukan Keturunan Yang Banyak



Pangeran Nizam memerlukan Keturunan Yang Banyak

0Alena dan Cynthia saling berpandangan mata, mereka keheranan bagaimana bisa Putri Kumari tidak mengenal Pangeran Abbash. Ini seperti sebuah lelucon ada orang yang tidak mengenal Pangeran Abbash yang begitu tampan. Yang ketampanan sampai memabukan setiap orang. Yang ketampanannya bisa membuat nenek - nenek yang sudah uzurpun ingin muda kembali.     

"Bagaimana bisa kau tidak mengenal Pangeran Abbash ?" Kata Alena kepada Putri Kumari.     

"Tentu saja Saya kenal. Dia adalah kakak dari Putri Mira dan adik dari Pangeran Barry tetapi Saya belum pernah melihat wajahnya. Hanya mendengar saja sepak terjangnya " kata Putri Kumari.     

"Apa tidak ada foto dia satupun di internet ? " Kata Alena keheranan.     

Putri Kumari sedikit mengerutkan keningnya mengingat - ngingat lalu dia menggelengkan kepalanya. "Kami hanya mengenal Pangeran Thalal sebagai pria tertampan lalu kemudian Pangeran Nizam lalu kemudian pangeran Barry dan Pangeran Husen tetapi tidak ada Pangeran Abbash.     

Tetap mengingat kalau Pangeran Barry juga begitu tampan dan Putri Mira begitu cantik kemungkinan Pangeran Abbash juga pasti tampan tetapi sayangnya kami tidak pernah melihatnya. Tidak ada satupun media berita online ataupun offline yang pernah memasang wajah pangeran Abbash " Kata Putri Kumari.     

"Ah.. sangat disayangkan sekali kau tidak pernah melihat ketampanannya " Kata Alena lagi sambil melangkah menuju ruangan yang ditunjukkan oleh Putri Kumari.     

"Kalau Putri Alena dan Putri Cynthia berkata seperti itu tidak diragukan lagi kalau Pangeran Abbash sangat tampan. Semoga suatu hari nanti saya bisa mellihanya atas seizin Yang Mulai Pangeran Nizam " Kata Putri Kumari sambil tersenyum dan memerintahkan kepada pelayan untuk membukakan pintu ruangan.     

 Pemandangan di dalam ruangan itu sangat indah dan luar biasa. Ada kolam lebar berbentuk persegi panjang dengan batuan alam yang menghiasi dasarnya. Ada pot - pot besar berisi tumbuhan yang membuat pemandangan semakin indah. Itu adalah kolam renang yang luar biasa. Bahkan sekarang kolam itu penuh dengan bunga mawar yang memenuhi permukaannya menguarkan keharuman yang mengundang ketenangan.     

Belum lagi harum minyak esensial yang dituang kedalam kolam itu. Ada beberapa pelayan juga yang menjaga sebuah meja yang berisi berbagai macam minuman dan makanan ringan. Ada dua karpet yang terhampar untuk sekedar lesehan dan bantal dengan lapisan anti air. Ini sangat indah.     

Sebenarnya pernyataan Putri Kumari sedikit provokatif ketika Ia mengatakan kalau Ia dapat menemui Pangeran Abbash seizin Nizam karena itu menunjukkan kalau Putri Kumari sangat menyadari kalau Ia adalah istrinya Nizam. Tetapi Alena segera melupakan pernyataan itu melihat keindahan di depan matanya. Tubuhnya sangat lengket dan Ia memang sangat ingin berendam di dalam air yang penuh dengan bunga mawar itu.     

 Dan ketika Putri Kumari melambaikan tangannya meminta para pelayan untuk meminta Alena melepaskan pakaiannya dan menggantinya dengan pakaian renang. Cynthia kemudian mendekati Putri Kumari dan menatapnya dengan sedikit lekat.     

"Apakah Yang Mulia tidak hendak berendam ?" Kata Putri Kumari dengan penuh rasa hormat. Tetapi Cynthia malah menatapnya dari atas ke bawah dengan tatapan menyelidik.     

Putri Kumari menundukkan wajahnya dan membungkukkan badannya tanda hormat kepada Cynthia.     

"Apa maksudmu berkata atas seizin Yang Mulia Pangeran Nizam ?" Kata Cynthia dengan nada tidak suka. Nizam adalah milik sahabatnya Alena dan Ia tidak menyukai ada wanita lain yang mengakui kalau Nizam adalah suaminya.     

Wajah Putri Kumari tampak sangat terkejut dan Ia langsung tergagap dengan wajah sangat menyesal.     

"Maafkan Saya. Sungguh saya tidak tahu malu mengatakan itu semua. Saya harus menyadari kalau Yang Mulia Pangeran Nizam hanyalah mencintai Putri Alena seorang. Dan kami semua hanyalah debu yang menempel pada Yang Mulia Nizam dan harus disapu bersih agar tidak mengotori Yang Mulia Putri Alena ketika bersama Yang Mulia Pangeran Nizam" Kata Putri Kumari dengan wajah ramah dan tetap sejuk menyenangkan.     

Cynthia jadi tidak enak hati mendengar Perkataan Putri kumari, walau bagaimanapun Putri Kumari secara adat dan negara adalah istri dari Nizam dan berada di bawah wewenang Nizam. Dan tidak ada yang salah dengan perkataan Putri Kumari sedikitpun. Cynthia terlalu berlebih - lebihan kali ini.     

"Tidak apa - apa Putri Kumari. Maafkan Aku. Hanya saja Aku berasal dari negara yagn tidak memiliki paham bahwa seseorang bisa poligami atau poliandri. Jadi Aku selalu menganggap kalau seorang pria tidak seharusnya beristri lebih dari satu " Kata Cynthia kepada Putri Kumari.     

"Memang benar, sebagian wanita menginginkan kalau suaminya hanyalah miliknya seorang tetapi Pangeran Nizam adalah seorang putra Mahkota yang memerlukan banyak keturunan untuk mempertahankan generasi keturunannya.     

Jadilah walaupun cinta Yang Mulia Pangeran Nizam ada pada Putri Alena tetapi Pangeran Nizam tidak bisa menolak kenyataan kalau kami ada untuk membantu bertahannya kerajaan Azura dari kerajaan lain yang berambisi untuk menyatukan seluruh kerajaan" Kata Putri Kumari tetap dengan wajah tersenyum.      

" Apakah hanya dengan memiliki satu ratu. Nizam tidak akan menjadi raja yang hebat? Kerajaan Eropa seperti " Kata Cynthia lagi menjadi penasaran dengan kecerdasan dari Putri Kumari. Selama ini yang dapat mengalahkan kecerdasannya adalah Nizam dan sekarang Ia melihat kalau ada seseorang yang ternyata hampir menyamai kecerdasannya.     

"Tentu saja bisa kalau seandainya Yang Mulia Nizam bukanlah pangeran dari Azura dan bukan dari kerajaan inggris yang terkenal dengan monogaminya walaupun tetap saja banyak perselingkuhan yang mewarnai kehidupan para pangeran dan putrinya. " Kata Putri Kumari sambil tetap menundukkan wajahnya.      

Ini adalah sikap yang sangat berbeda yang ditampilkan oleh Putri Kumari saat bersama dengan Putri Rheina. Putri Kumari begitu galak dan sedikit pongah ketika menghadapi Putri Rhiena tetapi ketika menghadapi Cynthia sikapnya berubah begitu lembut dan santun. Tidak ada sinar mata yang galak dan wajah yang tegas yang Ia tampilkan di depan Cynthia.     

"Apa maksud dari perkataanmu ?" Kata Cynthia semakin ingin tahu lebih dalam lagi tentang Putri Kumari. Untuk mendalami kepribadian seseorang orang memerlukan berinteraksi lebih dalam dengan orang tersebut. Baik dari pembicaraan atau dari sikap. Karena itulah Cynthia memerlukan untuk berbicara banyak dengan putri itu.     

"Kerajaan Inggris adalah kerajaan solid dengan tatanan kerajaan yang sudah sangat kuat. Mereka memiliki dukungan penuh dari rakyat dan negara lain. Kedudukan ratu juga didukung sepenuhnya oleh parlemen. Kepemerintahan mereka terpisah antara kepala negara dan kepala pemerintah. Sehingga mereka tidak memerlukan keturunan yang banyak untuk memperkokoh kedudukan mereka karena tidak ada yang berani melakukan kudeta terhadap raja apalagi mereka sudah sangat makmur.     

Tetapi Kerajaan Azura tidaklah sesolid kerajaan Inggris. Kerajaan Azura memiliki perdana menteri tetapi seharusnya kedudukan perdana menteri tidaklah sekuat seperti sekarang. Kedudukan Perdana menteri di Kerajaan Azura bukanlah sebagai kepala pemerintahan tetapi lebih kepada wakil Raja di dalam memerintah. Karena di kerajaan kami kepala negara adalah kepala pemerintahan juga. Raja berdaulat sepenuhnya atas apapun yang terjadi di kerajaan." Cynthia sekarang tidak mampu berkata - kata apapun lagi.     

Ia hanya menatap Putri Kumari dengan pandangan mata yang sulit diartikan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.