CINTA SEORANG PANGERAN

Empat Istri Sah Nizam



Empat Istri Sah Nizam

0Di belakang mobil Nizam dan Alena, berjalan mobil yang dinaiki oleh Ratu Sabrina dan Putri Kumari serta Latifa. Mereka juga naik ke mobil dengan kap terbuka karena ingin menyapa masyarakat yang berderet disepanjang jalan dari bendara ke istana. Masyarakat tampak mengeluk - ngelukan Ratu Sabrina dan Putri Kumari. Putri Kumari melambaikan tangannya. Walaupun Ia seorang putri tetapi karena Ia memang dipersiapkan untuk menjadi istri seorang pangeran putra mahkota maka dia tidak pernah keluar rumah secara bebas.      

Kalau acaranya resmi maka Ia mengenakan cadar tipis di mana orang masih bisa melihat wajahnya tetapi samar - samar. Tetapi setelah menikah dengan Nizam, Ia menjadi sedikit lebih leluasa daripada masih gadis. Ia diperbolehkan menerima beberapa tamu wanita dari luar negeri dan ikut bepergian bersama Ratu Sabrina untuk meresmikan suatu tempat atau hanya sekedar kunjungan ke yayasan sosial. Ia bergerak aktif atas seizin Ratu Sabrina.     

"Rakyat tampaknya menyukaimu, dan Aku sangat kagum dengan gerak cepatmu dalam menangani situasi. Tadi kau bilang Kau segera mengamankan masyarakat agar tidak menyambut kedatangan anakku karena takut ada ketakutan teror akibat banyaknya korban kematian di pesawat sehingga ketika ambulan masih membawa jenazah kau tidak membiarkan masyarakat untuk memperhatikan " Kata Ratu Sabrina.     

"Itu benar Ibunda Ratu, Aku memang menahan masyarakat untuk tidak keluar dulu sampai Aku memastikan situasi dan kondisi aman. Setelah Aman baru Aku meminta masyarakat untuk keluarga dan menyambut Yang Mulia Pangeran Nizam dan Putri Alena " kata Putri Kumari dengan bangga pada perbuatannya sendiri yang begitu dipuji oleh mertuanya.     

"Aku sungguh senang kau menjadi istri anakku. aku harap kau bisa berteman dengan Putri Alena dengan baik. Dia sangat dicintai oleh Anakku sehingga mau bagaimanapun Aku mencegahnya, Pangeran Nizam tetapi ingin menikahinya" Kata Ratu Sabrina sambil mengingat kejadian saat Nizam begitu keras kepala ingin menikahi Alena.     

"Akupun berharap demikian Yang Mulia, Tetapi masalahnya apakah Yang Mulia Putri Alena mau berteman denganku ? Yang Mulia Pangeran Nizam begitu mencintai putri Alena jadi Aku tidak mu bersaing dengan Putri Alena" Kata Putri Kumari kepada ibu mertuanya.     

"Hanya orang bodoh yang mau bersaing dengan wanita yang dicintai oleh Pangeran Putra Mahkota. Putri Rheina terlalu ambisius terhadap anakku sehingga Anakku sama sekali mempertunjukkan bagaimana Ia tidak menyukai Putri Rheina.     

Putri Rheina menjadi terlalu keras untuk menunjukkan bahwa dia adalah istri pertama dari pangeran Nizam. Dia menunjukkan sikap kerasnya di dalam harem sehingga malah membuat dia semakin menjauh dari pangeran Nizam. Dia juga jadi tidak disukai oleh para putri lainnya. Aku menjadi putus harapan dengannya. " Kata Ratu Sabrina dan Putri Kumari mendengarkan dengan pandangan penuh minat.     

"Putri kumari ! Apakah kau begitu berambisi menjadi ratu ?" Kata Ratu Sabrina dan itu malah membuat Putri Kumari menjadi tersenyum lucu dan memperlihatkan deretan giginya yang begitu putih bagaikan berlian.     

"Tentu saja tidak Yang Mulia. Putri Alena tampak sangat ideal menjadi seorang Ratu. Bukankan pengkhianatan Jendral Imran terpatahkan karena jasa Yang Mulia Putri Alena. Putri Alena berhasil membantu Yang Mulia Pangeran Nizam jadi ini adalah suatu prestasi yang luar biasa yang menunjukkan bahwa Kakak Putri sangat luar biasa untuk menjadi seorang ratu.     

Sementara itu Aku hanya ingin menjadi pelayan bagi Yang Mulia Pangeran Nizam. Aku hanya berharap dapat mendapatkan tempat di hati Yang Mulia Nizam walaupun hanya sebesar sebutir pasir" Kata Putri Kumari sambil tersenyum manis.     

"Kau memang sungguh putri yang sangat baik. Seandainya Anakku tidak tergila - gila kepada Putri Alena mungkin kau yang layak untuk menjadi Ratu" Kata Ratu Sabrina sambil menatap Putri Kumari.     

"Ibunda Yang Mulia jangan berkata seperti itu. Masih banyak putri lain yang lebih layak dari pada aku. Apalah Aku ini. Aku sungguh tidak pantas untuk bersanding di sisi Yang Mulia Pangeran Nizam" Kata Putri Kumari sambil menatap ke arah masyarakat yang terus melambaikan tangannya kepada iring - iringan kerajaan. Matanya menerawang ke masa depannya yang masih tidak pasti.     

Ia tidak mengada - ngada saat berkata seperti itu. Pangeran Nizam bukanlah pangeran biasa yang tidak masalah beristri banyak. Ia sudah tahu kalau di harem belum ada satupun yang disentuh oleh Nizam termasuk istri sahnya Putri Rheina. Jadi jangankan berharap dia akan disentuh karena untuk dinikahi sah secara agama saja Ia masih belum yakin.     

Akan ada dua orang istri lagi yang akan menjadi istri sah dari Pangeran Nizam setelah Putri Alena dan Putri Rheina. Ada dua putri yang terkuat yang akan menduduki jabatan itu yaitu Putri Mira dan Putri Alicya tetapi sekarang kelihatannya Ia sudah berhasil merebut perhatian dari Ratu Sabrina jadi pasti akan ada satu putri yang tergeser dari istri yang akan dinikahi secara sah oleh NIzam. Siapa yang akan digeser olehnya apakah putri Alicya atau Putri Mira.     

Pilihan itu mungkin ada di tangan Pangeran Nizam tetapi mengingat Pangeran Nizam tampak tidak perduli dengan hal ini maka keputusan ada di tangan Ratu Sabrina. Tetapi terus terang Putri Kumari berharap Putri Alycia akan menjadi istri sah yang akan menjadi ratu juga.     

Selama ini Ia bersahabat dengan putri itu. Putri Alicya datang lebih dulu ke harem ini sebelum dirinya dan Ia banyak membantu putri Kumari untuk mengenal harem ini jadi alangkah tragisnya nasib putri Alicya kalau sampai kedudukannya tergeser oleh Putri Kumari.     

"Aku melihat banyak potensi pada dirimu. Ketika Aku melamarmu untuk anakku Aku melihat kau adalah putri yang sangat pandai dalam taktik dan strategi perang. Kau juga sangat penuh percaya diri dalam memimpin para putri yang lainnya. Selain itu kecantikanmu sangat eksotis. Kau sangat cantik dengan keindahan kulitmu yang sangat eksotis itu."     

"Yang Mulia ibunda Ratu terlalu menyanjung. Aku tidaklah seperti itu. Aku hanya putri biasa yang mengharapkan dapat hidup layak dan terhormat di sisi suaminya. Aku hanya ingin melayaninya walaupun hanya sekedar menjadi tukang lap sepatu Yang Mulia" Kata Putri Kumari merendah.     

Ratu Sabrina tertawa mendengar kata - kata Putri Kumari. Sikap merendah putri itu membuat Ia semakin menyukainya. Ia memegang tangan Putri Kumari dan berkata, "Aku akan memprioritaskan dirimu untuk dinikahi secara sah oleh anakku. Semoga dalam waktu satu atau dua minggu ke depan Anakku sudah bisa menikahi dua lagi putri agar empat calon ratu sudah tersedia dan itu akan membuatku menjadi tenang.     

Kau tentu tahu kalau ada empat istana yang menyokong istana utama. Empat istana itu dihuni oleh empat ratu istri dari Raja. Dan Raja akan tinggal di istana utama dan dikelilingi istana para ratunya. Ia akan bergilir mendatangi ke empat istana itu sesuai tingkatannya. Dan pengaturannya adalah dua hari untuk ratu utama, tiga ratu mendapatkan masing - masing satu hari dan sisanya dua hari untuk para selir " Kata Ratu Sabrina menjelaskan pembagian jatah menginap Raja Azura.      

Setiap kerajaan memiliki peraturan masing - masing tetapi Ratu Sabrina berusaha bertindak seadil mungkin untuk mengatur semuanya agar berjalan dengan baik. Ia tidak ingin ada keributan di dalam harem atau diantara para ratu karena jika di dalam harem dan diantara istri Raja tidak aman maka itu akan dapat mempengaruhi mental dari Raja. Bukankah seorang raja itu harus siap mental dan fisik untuk memimpin agar membawa keselamatan untuk para rakyatnya.     

Mata Putri Kumari tampak berbinar ketika mendengar kalau Ratu Sabrina akan meminta Nizam untuk menikahinya secara sah. Analisa Putri Kumari yang cukup tajam itu langsung akan tahu kalau para putri yang begitu banyak itu akan dikembalikan ke orang tau mereka masing - masing tetapi Pangeran Nizamt tidak dapat mengelak dari kewajiban menambah dua istri secara sah.      

Putri Kumari benar - benar sangat berharap dia akan menjadi salah satunya dan tinggal di istana yang megah dan besar.     

"Hamba sudah memahami semua peraturan dari Yang Mulia Ibunda Ratu, semoga yang lain dapat berjalan dengan lancar     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.