CINTA SEORANG PANGERAN

Putri Rheina Jatuh Sakit



Putri Rheina Jatuh Sakit

Bastnah tampak pura - pura tidak perduli dengan yang dikatakan Cynthia. Ia seperti sibuk membereskan pakaian Axel dan Alexa tetapi telinganya terpasang dengan tajam. Ia tidak ingin ketinggalan perkataan Cynthia satu katapun. Dan Bastnah tidak tahu kalau Cynthia sedang menjebaknya. Ini seperti orang - orang pintar yang saling menjebak.     

"Nah.. demikian ceritanya Yang Mulia. Aku harap kau tidak bicara kesiapapun soalnya beritanya masih belum pasti. Tapi Aku merasa yakin kalau Pangeran Abbash ini benar - benar sudah menemukan pelakunya. Dia tidak terima adiknya dituduh seperti itu. " Kata Cynthia sambil kemudian dia bangun dari pangkuan Pangeran Thalal. Pangeran Thalal mengusap lehernya lalu Ia berkata,     

"Aku harap berita ini benar. Aku kasihan juga dengan Kakak Putri Rheina. Dia menangis terus menerus. Apakah kau mau menengoknya?" Kata Pangeran Thalal.     

Muka Cynthia langsung berubah kecut, "Aku menengoknya ? Please Yang Mulia. Sampai dunia runtuh Aku tidak akan pernah mau menengoknya" Kata Cynthia sambil mencibir.     

"Apa karena dia saingan Kakak Putri Alena ?" Kata Pangeran Thalal sambil tersenyum.     

"Bukan.. Aku yakin dia tidak akan pernah selamanya menjadi saingan Alena karena Cinta Nizam hanya untuk Alena tetapi Aku membencinya karena Alena juga membencinya."     

"Aku tidak mengerti mengapa Kakak Putri Alena begitu membenci Putri Rheina tetapi malah menyukai Kakak Putri Kumari" Kata Pangeran Thalal.     

"Itu karena Putri Rheina adalah saingan sejatinya sejak Alena belum menikah dengan Nizam dan dia itu sungguh sangat membenci Alena " Kata Cynthia dengan mata berapi - api.     

"Tahukah kau? Sebenarnya yang menjadi intruder itu bukannya Kakak Putri Rheina terhadap Kakak Putri Alena tetapi Kakak Putri Alena yang intruder bagi Kakak Putri Rheina." Kata Pangeran Thalal dengan perlahan. Ia takut Cynthia tiba - tiba menjadi kalap. Dan memang benar baru saja mulut Pangeran Thalal tertutup. Cynthia langsung mengeluarkan taringnya.     

"Kau mengatakan apa Yang Mulia ? Kau mengatakan sahabatku intruder. Itu bibir belum pernah bersalaman dengan ujung kaki ?" Kata Cynthia sambil melotot dengan buas. Matanya yang biru itu seakan hendak mencelat keluar.     

Pangeran Thalal malah tertawa melihat istrinya seperti orang yang kebakaran jenggot. "Temanku itu bukan intruder, tetapi dia terperangkap dalam sistem yang salah. Sudah jelas - jelas, Nizam itu mencintai Alena kenapa pula dia mau menikah dengan Nizam. Harusnya dia tahu diri" Kata Cynthia.      

Pangeran Thalal mengangkat alisnya yang tebal itu. Ia lalu memeluk pinggang istrinya. "Belajar untuk bersikap adil dan memandang secara proprosional. Kakak Putri Rheina itu hanya kenal satu laki - laki. Dan sudah dipersiapkan sejak dalam kandungan. Sebelum Kakak putri Alena datang, Kakakku itu tidak pernah menolak perjodohan ini. Walaupun Ia tidak mencintai Putri Rheina tetapi Ia tidak pernah menolak Putri Rheina juga.     

Aku yakin kalau seandainya Kakak Putri Alena tidak ada, sekarang ini Kakak Putri Rheina sudah melahirkan anak - anak Kakak Nizam. " Dan Pangeran Thalal langsung terdiam dengan wajah pucat. Sikut istrinya menghajar perutnya dengan telak.      

Pangeran Thalal langsung meringis, tapi karena pangeran Thalal begitu manis maka ketika Ia meringis tetap saja terlihat sangat tampan. Pangeran Thalal seperti sedang membangkitkan macan tidur. Dan tidak hanya disikut, Cynthia juga terus memukulinya hingga membuat Pangeran Thalal berlari ke sana ke mari seperti tikus yang dikejar kucing.     

"Berani benar kau mengatakan itu kepadaku. Akan Aku bunuh kamu.. Sini jangan lari! " Cynthia tampak sangat histeris mendengar kata - kata Pangeran Thalal.     

"Apa salahku ? Apa ? Ini hanya pengandaian, bukan yang sebenarnya. Cynthia.. kau lihat para bayi itu sedang menatap kita. Aku minta ampun.." Kata Pangeran Thalal sambil mengangkat tangannya.     

Cynthia mengambil bantal dan melemparkannya kepada Pangeran Thalal sebelum kemudian Ia duduk dan mulai menangis. Pangeran Thalal jadi merasa berdosa sudah menggoda istrinya. Ia segera menghampiri dan merangkul bahu Cynthia.     

"Aku tidak akan pernah rela cinta Nizam di duakan dari Alena. Biarkan mereka bersama hingga ajal menjemput. Yang Mulia tolonglah.. jangan pernah berkata yang menyakitkan seperti itu lagi. Berjanjilah kepadaku " Kata Cynthia sambil menangis. Air matanya berurai.     

Pangeran Thalal langsung berlutut di depan istrinya. Ketika Pangeran Thalal berlutut maka para penjaga dan pelayan langsung ikut berlutut. Pangeran Thalal lalu memalingkan wajahnya ke belakang.     

"Tinggalkan para bayi diranjangnya ! Dan keluarlah kalian semua !" Kata Pangeran Thalal kepada Para penjaga dan pelayan. Para penjaga dan pelayan langsung memberikan hormat dan pergi meninggalkan Pangeran Thalal dan Cynthia beserta para bayinya. Bastnah apalagi, Ia sudah gatal ingin bergosip ria dengan para pelayan lain. Jadi Ia yang paling semangat keluar dari ruangan Pangeran Thalal.      

Setelah ruangan kosong, Pangeran Thalal tetap berlutut di depan istrinya,     

"Honey, maafkan Aku. Sungguh. Aku hanya bercanda saja. Jangan dianggap hati" Kata Pangeran Thalal sambil mengelus lutut istrinya. Ia sangat menyesal telah membuat Cynthia menangis.     

"Aku tahu, Aku salah. Aku tahu Aku tidak adil tetapi ini bukan salah Nizam atau Alena. Mereka hanya saling jatuh cinta dan itu terjadi disaat Nizam belum menjadi suami Putri Rheina. Dan perjanjian pernikahan mereka bukanlah kehendak dari Nizam. Jangan sebut Aku tidak proporsional dan membuatku merasa berdosa terhadap Putri Rheina karena sesungguhnya Aku merasa bertanggung jawab atas nasib dia' Kata Cynthia sambil terisak - isak.     

Hatinya sangat sakit kalau mengingat bahwa diantara semua wanita di dalam Harem yang bernasib paling buruk adalah Putri Rheina. Dia adalah istri pertama Nizam. Dia yang paling berhak atas kedudukan Ratu. Tetapi Nizam sama sekali hanya menganggapnya istri di atas kertas.     

"Aku tidak bermaksud serius Honey. Aku hanya ingin kalian tidak terlalu kejam kepadanya. Ia sudah sangat terluka ketika di malam kesucian, Kakak Nizam melakukan suatu kebohongan besar. Dan itu membuat Kaki Kakak Putri Rheina dicambuk sampai parah oleh Ibunda Ratu Sabrina.     

Dia sungguh wanita yang sangat malang walaupun Aku sama sekali tidak menyukainya. Apapun yang terjadi Kakakku sudah menikahinya. Seharusnya kakakku menyentuhnya walaupun tanpa cinta" Kata Pangeran Thalal. Kerongkongan Cynthia menjadi seperti tersekat oleh sesuatu sehingga Ia merasakan dadanya sesak.     

"Ini sangat menyakitkan tetapi ini kenyataan. Bagaimana Kakakku akan menjadi raja yang adil kalau Ia tidak bersikap adil kepada istri - istrinya" Kata Pangeran Thalal.     

"Mengapa tiba - tiba Yang Mulia memiliki pemikiran seperti ini ? Apa yang terjadi sebenarnya ?" Kata Cynthia sambil memeluk leher Pangeran Thalal.     

"Tadi Aku menghadiri pertemuan para tetua sebagai wakil dari Kakak Nizam. Ketua Majelis Kerajaan berkata kepada Ibunda Ratu Sabrina kalau kasus Putri Rheina harus segera dituntaskan dan jangan dibiarkan berlarut - larut. Rakyat bertanya - tanya mengapa sampai saat ini Putri Rheina masih belum memiliki keturunan.     

Mereka juga ingin kalau Putri Rheina segera di tolong karena saat ini ada berita kalau Putri Rheina jatuh sakit di dalam penjara yang dingin dan gelap" Kata - kata Pangeran Thalal langsung membungkam mulut Cynthia. Ia tidak memiliki kata - kata apapun lagi untuk suaminya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.